Anda di halaman 1dari 104

3.1.

MEMAHAMI
FARMAKOGNOSI
dan TANAMAN
OBAT
DIANA SAFITRI,S.Si.,Apt

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA


Pharmacognocy

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 2


Definisi Farmakognosi
Farmakognosi berasal dari dua kata Yunani yaitu:

Pharmakon yang berarti obat, dan


gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan

Jadi Farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 3
Definisi Farmakognosi menurut Fluckiger

Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup


farmakognosi diberikan oleh Fluckiger yaitu:

Pengetahuan secara serentak dari berbagai macam


cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh segala
segi/segala aspek yang perlu diketahui tentang obat

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 4
Definisi Obat
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan–bahan
yang digunakan untuk menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangi, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan, serta dapat
digunakan untuk memperelok bagian badan manusia
 
SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 5
Definisi Obat Tradisional
Berdasarkan Permenkes RI No. 246/Menkes/Per/V/1990,

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa

bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik

atau campuran dari bahan-bahan tersebut, cara tradisional telah

digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 6
Definisi Sediaan Galenika
Sediaan Galenika adalah

hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 7
PEMBAGIAN KELOMPOK TANAMAN OBAT

Tanaman obat didefenisikan sebagai jenis tanaman


yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat
tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan,
atau ramuan obat-obatan. Ahli lain
mengelompokkan tanaman berkhasiat obat menjadi
tiga kelompok, yaitu :

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA


1. Tumbuhan obat tradisional merupakan
spesies tumbuhan yang diketahui atau
dipercayai masyarakat memiliki khasiat
obat dan telah digunakan sebagai bahan
baku obat tradisional.
2. Tumbuhan obat modern merupakan
spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau
bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan
penggunaannya dapat
dipertanggungjawabkan secara medis.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA


3. Tumbuhan obat potensial merupakan
spesies tumbuhan yang diduga
mengandung atau memiliki senyawa atau
bahan biokatif berkhasiat obat tetapi
belum dibuktikan penggunaannya secara
ilmiah-medis sebagai bahan obat.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA


Ruang Lingkup Farmakognosi
Farmakognosi sebagai bagian dari:
 Biofarmasi
 Biokimia dan
 Kimia sintesa

sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang


diuraikan dalam definisi Fluckiger

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 11
Farmakognosi meliputi segi :
Pengamatan makroskopis, mikroskopis dan
organoleptis
Identifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang
terkandung dalam simplisia dan bila perlu
penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa bahan
obat.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 12
Definisi Simplisia
adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga,
kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 13
Proses Pembuatan Simplisia:
Alam

Morfologi Bahan Alam :


Tumbuhan - Tumbuhan
Sistematik - Hewan
Tumbuhan - Mineral
Identifikasi
Sistematik
Bahan Alam
Berkhasiat Obat
- Koleksi
- Pengeringan
- Pengolahan
- Pengawetan
- Penyimpanan
Bahan siap pakai
Farmakognosi
( Simplisia )

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 14
Bahan alam berupa:
Tumbuhan,
Hewan,
Mineral
yang jika diidentifikasi dan ditentukan sistematikanya,
maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 15
Jika bahan alam yang berkhasiat obat
Dikoleksi,
Dikeringkan,
Diolah,
Diawetkan, dan
Disimpan
maka diperoleh bahan siap pakai atau simplisia
(dapat berupa rajangan atau serbuk)

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 16
Nama Latin
Tata Nama Latin Tanaman Tanaman
contoh: Oryza
sativa

Genus:
Oryza

Spesies:
sativa

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 17
Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2
perkataan
Jika lebih dari 2 kata (3kata): 2 dari 3 kata digabung
tanda (-)
Contoh :
1. Strychnos nux - vomica
2. Hibiscus rosa – sinensis
Homonim: penggunaan 1 nama latin terhadap 2
tanaman yang berbeda

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 18
Nama ilmiah lengkap:
nama latin
singkatan nama ahli botani

Beberapa contoh adalah sebagai berikut :

Nama ahli botani: Disingkat: Nama tanaman lengkap:


Linnaeus L Oryza sativa L
Miller Mill Foeniculum vulgare Mill
Houttuyn Houtt Myristica fragrans Houtt

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 19
Tata Nama Simplisia
Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia
disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis
dengan menyebutkan:
nama genus atau nama species
(nama genus+nama spesies)
nama bagian tanaman

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 20
Bagian - Bagian dari Tanaman
Cormus ( tubuh tanaman ) umumnya dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu:
radix (akar)
caulis (batang), dan
folium (daun)

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 21
Di samping itu pada tanaman dapat ditemukan:
gema (kuncup),flos (bunga),
fructus (buah), semen (biji), pulpa (daging buah),
tubera (umbi), rhizoma (akar tinggal), bulbus
(umbi lapis),
Cortex (kulit bagian batang/buah/buah yang dapat
dikelupas), lignum (kayu)
herba (bagian tanaman lunak di atas tanah)

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 22
Contoh Nama Simplisia
1.Genus + nama bagian tanaman:
Cinchonae Cortex, Digitalis Folium,
Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma
2.Petunjuk species + nama bagian tanaman:
Belladonnae Herba, Serphylli Herba,
Ipecacuanhae Radix, Stramonii Herba
3.Genus + petunjuk species + nama bagian tanaman:
Curcumae aeruginosae Rhizoma,
Capsici frutescentis Fructus

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 23
Ejaan Latin
Cara pembacaan huruf–huruf atau rangkaian–rangkaian huruf Latin
yang dimaksud, dapat kita lihat pada contoh–contoh berikut ini :
Huruf /
Diucapkan
Rangkaian Dibaca sebagai Contoh
sebagai
huruf
ae e Galangae ga-la-nge
Lobeliae lo-be-li-e
c k jika diikuti huruf a, Cacao ka-ka-o
o, u atau huruf mati Cola ko-la
Curcuma kur-ku-ma
Fructus Fruk -tus

c s jika diikuti huruf Cera Se-ra


e, i, y Citri Sit-tri
Glycyrrhiza Gli-si-ri-sa

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 24
cc kk jika diikuti Succus Suk-kus
huruf a , o, u

cc ks jika diikuti Coccinella Kok-si-ne-la


huruf
e, i, y

ch kh jika diikuti Cinchona Sin-ko-na


huruf
hidup

ch h jika diikuti huruf Strychni Strih-ni


mati
eae e Dioscoreae Di-es-ko-re

SMK FARMASI
Kesehatan
SEKESAL SURABAYA 25
eu e +u Oleum O-le-um

Cetaceum Se-ta-se-um

ff f Paraffinum Pa-ra-fi-num

ie i..+ ye Iecoris Iye-ko-ris

ii i +i Aurantii Au-ran-ti-i

j y Cajuputi Ka-yu-pu-ti

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 26


ll l Vanilla Va-ni-la

mm m Gummi Gu-mi

Ichtammolum Ih-ta-mo-lum

nh n Ipecacuanhae I-pe-ka-ku-ane

oe eu Foeniculi Feu-ni-ku-li

Asafoetida A-sa-feu-ti-da

nn n Belladonna Be-la-do-na

Sennae Se-ne

SMK FARMASI
Kesehatan
SEKESAL SURABAYA 27
ph f Orthosiphon Or-to-si-fon

pp p hippoglossi hi-po-glo-si

qu kw quercus kwer-kus

rh r rhei re-i
rhizoma ri-zo-ma

rr r myrrha mi-ra

SMKKesehatan
FARMASI SEKESAL SURABAYA 28
sh sy shorea syo-re

purshiana pur-si-a-na

ss s Cassia ka-si-a

th t Mentha men-ta

tiae sie Liquiritiae li-kwi-ri-sie

SMK FARMASI
Kesehatan
SEKESAL SURABAYA 29
x ks jika tertera pada Pix p iks
tengah / akhir kata
radix ra-diks

cortex kor-teks
bixa bik-sa
x s jika pada permulaan xanthorrhiza san-to-ri-za
kata

y i jika didahului dan / hydrastis hi-dras-tis


atau diikuti oleh huruf
mati maydis ma-i-dis

y y jika diapit oleh 2 papaya pa-pa-ya


huruf hidup

SMKKesehatan
FARMASI SEKESAL SURABAYA 30
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
FARMAKOGNOSI

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 31


Indonesia
salah satu negara
yang memiliki
tanaman obat
terbesar di dunia.
SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA
tanaman obat ini telah
dimanfaatkan secara
bijaksana dan turun temurun,
mereka mendalami
ilmu pengobatan dengan bahan alam shg lahirlah tabib

Para tabib meramu


tanaman obat/herbal
yang biasa kita sebut
dengan jamu.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA


Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari obat
yang berasal dari alam. Farmakognosi membahas aspek
biologi, kimia, biokimia, fisika, farmakologi, budidaya
dan cara pembuatan sediaan dan aspek ekonominya.
Penggunaan tanaman obat sudah dilakukan orang
sejak dahulu ±2500 tahun sebelum masehi di ketahui
dari lempeng tanah liat yang tersimpan di Perpustakaan
Ashurbanipal di Assiria, yang memuat simplisia, antara
lain kulit delima, opium, adas manis, madu, ragi,
minyak jarak. Pada 466 tahun sebelum Masehi di
Yunani kuno, Hippocrates seorang tabib telah mengenal
kayu manis, hiosiamina, gentiana, kelembak, gom arab,
bunga kantil, dan lainnya.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA


Pada tahun 1737 Linnaeus, seorang ahli botani Swedia,
menulis buku “Genera Plantarum” yang kemudian
merupakan buku pedoman utama dari sistematik botani,
sedangkan farmakognosi modern mulai dirintis oleh
Martiuss. Seorang apoteker Jerman dalam bukunya
“Grundriss Der Farmakognosie Des Planzenreisches”
telah menggolongkan simplisia menurut segi morfologi,
cara-cara untuk mengetahui kemurnian simplisia.
Farmakognosi mulai berkembang pesat setelah
pertengahan abad ke 19 dan masih terbatas pada uraian
makroskopis dan mikroskopis. Saat ini perkembangan
farmakognosi sudah sampai ke usaha-usaha isolasi,
identifikasi dan teknik-teknik kromatografi untuk tujuan
analisa kualitatif dan kuantitatif.
Hubungan Farmakognosi dengan Ilmu-Ilmu
Lain
Sebelum kimia organik dikenal, simplisia merupakan
bahan utama yang harus tersedia di tempat meramu
atau meracik obat dan umumnya diramu atau diracik
sendiri oleh tabib yang memeriksa si penderita,
sehingga dengan cara tersebut Farmakognosi dianggap
sebagai bagian dari Materia Medika. Simplisia di apotek
kemudian terdesak oleh perkembangan galenika,
sehingga persediaan simplisia di apotek digantikan
dengan sediaan-sediaan galenik yaitu, tingturm ekstrak,
anggur dan lain-lain.
Setelah kimia organik dikenal, menyebabkan makin
terdesaknya kedudukan simplisia di apotek-apotek. Hal
ini bukan berarti simplisia tidak diperlukan lagi, hanya
tempatnya tergeser ke pabrik-pabrik farmasi. Tanpa
adanya simplisia, di apotek tidak akan terdepat sediaan-
sediaan galenik, ataupun zat-zat kimia murni dengan
segala bentuknya (serbuk, tablet, ampul, dll), misalnya
injeksi Kinin Antipirin. Secara sepintas Kinin
Antipirin dalam pembuatannya tidak memerlukan
simplisa, tetapi cukup dua zat kimia murni yaitu kinina
dan antipirin, dimana antipirin diperoleh secara
sintetis, sedangkan kinina hanya dapat diperoleh
dari Kulit Kina. Kulit Kina sendiri baru dapat diperoleh
setelah ada kepastian bahwa tanaman yang akan
ditebang benar-benar jenis Cinchona yang
dikehendaki.
Dalam proses pembuatan zat-zat secara semisintetis, maka
farmakognosi sangat erat hubungannya dengan biokimia dan
kimia sintesa, misalnya dalam pembuatan Kortison,
Hidrokortison, Prednison dan Prednisolon. Untuk
membuat keempat macam hormon tersebut, sebagai bahan
baku dipergunakan Stigmasterol yang terdapat dalam Biji
kedelai atau menggunakan Diosgenin yang terdapat
dalam umbi gadung. Biji kedelai dan umbi gadung tidak
pernah dimuat monografinya dalam farmakope, tetapi secara
tidak langsung kedua bahan tersebut penting bagi proses
semisintesa yang akan dilakukan.
Dari contoh-contoh tersebut maka dapat diketahui bahwa
ruang lingkup Farmakognosi tidak terbatas pada pengetahuan
tentang simplisa yang tertera dalam Famakope, tetapi meliputi
pemanfaatan alam nabati-hewani dan mineral dalam berbagai
aspeknya di bidang farmasi dan kesehatan.
Simplisa harus mempunyai identitas botani-
zoologi yang pasti, artinya harus diketahui dengan
tepat nama latin tanaman atau hewan dari mana
simplisia tersebut diperoleh, misalnya: menurut
Farmakope Indonesia ditentukan bahwa untuk Kulit
Kina harus diambil dari tanaman asal Cinchona
succirubra, sedangkan jenis kina terdapat banyak
sekali, yang tidak mempunyai kadar kina yang tinggi.
Atas dasar pentingnya identitas botani-zoologi
maka nama-nama tanaman atau hewan dalam
Farmakope selalu disebut nama latin dan tidak
dengan nama daerah, karena satu nama daerah
seringkali berlaku untuk lebih dari satu macam
tanaman. Karena nama daerah tidak selalu
memberikan kepastian identitas. Menetapkan
identitas botani-zoologi secara tepat adalah langkah
pertama yang harus ditempuh sebelum melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya dalam bidang farmakognosi.
Beberapa definisi dalam ilmu
Farmakognosi
1. Simplisia: bahan alamiah yang digunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali
dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
(Zingiberis Rhizoma, Abri Folium dll)
2. Simplisia nabati: simplisia berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat tanaman (trimse eksudat).
(rhizoma, herba, damar)
3. Eksudat tanaman: isi sel yang secara spontan keluar dari
tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari
selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa
zat kimia murni. (Opium, Papainum, dll)
4. Simplisia hewani: simplisia yang berupa hewan utuh,
bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. (Adeps
Lanae, Mel Depuratum, dll)
5. Simplisia mineral (pelikan): simplisia yang berupa
mineral (pelikan) yang belum diolah atau diolah dengan
cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
(Vaselinum Album, Paraffinum Solidum)
6. Alkaloida: suatu basa organik yang mengandung unsur
Nitrogen(N) pada umumnya berasal dari tanaman, yang
mempunyai efek fisiologis kuat/keras terhadap manusia.
Sifat lainnya adalah sukar larut dalam air, dengan suatu
asam akan membentuk garam alkaloid yang lebih mudah
larut dalam air. Contohnya Codein, Papaverin, Atropin.
7. Glikosida: suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai
menjadi satu macam gula serta satu atau lebih zat bukan
gula. Contohnya Digitalis Folium Purpurea mengandung
glukosida A yang dengan enzim digipurpidase digitoksin
berubah menjadi digitoksigenin + digitoksin + glukosa.
8. Enzim: suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang
berfungsi mempercepat reaksi biokimia / metabolisme
dalam tubuh organisme. Sering mempunyai nama dengan
akhiran ase, seperti: Amilase, Penisilinase, dll. Daya
kerjanya dibatasi oleh suhu, dimana pada suhu 0̊̊°C tidak
akan aktif dan diatas 60°C akan mati.
9. Vitamin: suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali
diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk
metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak
dapat memproduksi vitamin. (Oleum Iecoris
mengandung vitamin A dan vitamin D)
10. Hormon: suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar
endokrin yang mempengaruhi faal tubuh dan
mempengaruhi besar bentuk tubuh. (Thyroidum)
11. Bahan Organik Asing: disingkat benda asing,
adalah satu atau keseluruhan dari apa yang
disebutkan dibawah ini:
a. Fragmen bagian atau bagian tanaman asal simplisia
selain bagian yang disebutkan dalam paparan
makroskopik atau bagian sedemikian yang nilai
batasnya disebut monografi.
b. Hewan atau hewan asing berikut fragmennya, zat
yang dikeluarkan hewan, kotoran hewan, batu, tanah
atau zat pengotor lainnya.
Identifikasi Tanaman Obat dan Simplisia


Nama Indonesia : Daun saga

Tanaman asal : Abrus
precatorius L.
Nama Simplisia:
Abri Folium

Familia : Papilionaceae

Kandungan : Glisirisin tidak kurang
dari 15%

Khasiat : Antisariawan

Abrus precatorius L.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 43
Mikroskopis Abri Folium:

Penampang melintang daun saga:


1. Epidermis Atas
2. Jaringan Palisade
3. Jaringan Bunga Karang
4. Berkas Pengangkut
5. Epidermis Bawah
6. Rambut Penutup
7. Hablur Kalsium Oksalat Bentuk Prisma

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 44
Mikroskopis Serbuk Abri Folium:

Serbuk Daun Saga:


1. Rambut Penutup
2. Epidermis Atas
3. Pembuluh Kayu dengan
Penebalan Spiral
4. Palisade
5. Epidermis Bawah
6. Hablur Kalsium Oksalat

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 45
Alyxiae Cortex

Nama Indonesia : Kulit pulasari

Tanaman asal : Alyxia
reinwardtii Bl.

Familia : Apocynaceae

Kandungan : Kumarin, minyak
atsiri, asam organik

Khasiat : Antidemam

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 46
Mikroskopis Alyxiae Cortex

SMKKesehatan
FARMASI SEKESAL SURABAYA 47
Mikroskopis Serbuk Alyxiae Cortex

SMKKesehatan
FARMASI SEKESAL SURABAYA 48
Baeckeae Folium
Nama ●
Nama Indonesia : Daun
jungrahab
simplisia: ●
Tanaman asal
frutescens L.
: Baeckea

Baeckeae ●


Familia : Myrtaceae
Kandungan : Minyak atsiri
Folium ●
Khasiat : Diuretik

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 49
Mikroskopis Baeckeae Folium

Sumber: Materia Medika Indonesia


SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 50
Mikroskopis Serbuk Baeckeae Folium

Sumber: Materia Medika Indonesia


SMK FARMASI
Kesehatan
SEKESAL SURABAYA 51
Boesenbergiae Rhizoma


Nama Indonesia : Rimpang temukunci

Tanaman asal : Boesenbergia
pandurata (Roxb.) Schlecht.
Nama simplisia: Boesenbergiae Rhizoma ●
Familia : Zingiberaceae

Kandungan : Minyak atsiri 0,06% -
0,32%, dammar, pati

Khasiat : Antidiare

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 52


Mikroskopis Boesenbergia Rhizoma

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 53
Mikroskopis Serbuk Boesenbergia Rhizoma

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 54
Sappan Lignum

Nama Indonesia : Kayu Secang

Tanaman asal : Caesalpinia sappan
L.
Nama Simplisia: Sappan Lignum ●
Familia : Caesalpiniaceae

Kandungan : Pigmen, tanin, asam
galat, brasilin

Khasiat : Antidiare

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 55
Mikroskopis Sappan Lignum

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 56
Mikroskopis Serbuk Sappan Lignum

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 57
6. Nama simplisia: Centellae Herba
Nama Indonesia : Herba Pegagan
Tanaman asal : Centella asiatica (L.) Urban
Familia : Apiaceae
Kandungan :Glikosida asiatikosida, asam asiatikat
Khasiat : Diuretik

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 58
Gambar 101. Tanaman Centella asiatica (L.) Urban

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 59
Gambar 102. Mikroskopis Centellae Herba

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 60
7. Nama simplisia :Burmanni Cortex
Nama Indonesia : Kulit kayumanis
Tanaman asal : Cinnamomum burmanni Nees
ex BL.
Familia : Lauraceae
Kandungan : Minyak atsiri 1-3%, tanin, damar,
lendir, kalsium oksalat
Khasiat : Antisariawan

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 61
Gambar 103. Tanaman Cinnamomum burmanni Nees ex BL.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 62
Gambar 104. Mikroskopis Burmanni Cortex

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 63
8. Nama simplisia: Curcumae domesticae Rhizoma
Nama Indonesia : Rimpang kunyit
Tanaman asal : Curcuma domestica Val.
Familia : Zingiberaceae
Kandungan : Minyak atsiri 3-5%, kurkumin, pati,
tanin, dammar.
Khasiat : Kholagogum

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 64
SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 65
SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 66
SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 67
9. Nama simplisia: Kaempferiae Rhizoma
Nama Indonesia: Rimpang kencur
Tanaman asal : Kaempferia galanga L.
Familia : Zingiberaceae
Kandungan : Minyak atsiri 2,4%-3,9%
Khasiat : Roboransia
 

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 68
SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 69
Gambar 107. Tanaman Kaempferia galanga L.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 70
Gambar 110. Mikroslopis Murrayae Folium

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 71
10. Nama simplisia: Murrayae Folium
Nama Indonesia : Daun kemuning
Tanaman asal : Murraya paniculata (L.) Jack.
Familia : Rutaceae
Kandungan : Minyak atsiri, damar, tanin, glikosida
murayin
Khasiat : Antitiroid

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 72
Gambar 109. Tanaman Murraya paniculata (L.) Jack.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 73
Gambar 110. Mikroslopis Murrayae Folium

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 74
11. Nama simplisia: Parameriae Cortex
Nama Indonesia: Kulit kayurapat
Tanaman asal : Parameria laevigata (Juss.)
Moldenke.
Familia : Apocynaceae
Kandungan : Tanin
Khasiat : Astringen

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 75
Gambar 111. Tanaman Parameria laevigata (Juss.) Moldenke.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 76
Gambar 112. Mikroskopis Parameriae Cortex

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 77
12. Nama simplisia: Parkiae Semen
Nama Indonesia: Biji kedawung
Tanaman asal : Parkia roxburghii G. Don.
Familia : Mimosaceae
Kandungan : Glikosida, damar, hidrat arang, tanin,
garam alkali
Khasiat : Antidiare

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 78
Gambar 113. Tanaman Parkia roxburghii G. Don.

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 79
Gambar 114. Mikroskopis Parkiae Semen

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 80
13. Nama simplisia: Cubebae Fructus
Nama Indonesia : Buah kemukus
Tanaman asal : Piper cubeba L.
Familia : Piperaceae
Kandungan : Minyak atsiri, asam kubebat, damar,
kubebin, piperin
dan minyak lemak
Khasiat : Antidiare

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 81
Gambar 115. Tanaman Piper cubeba L
82
Gambar 116. Mikroskopis Cubebae Fructus

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 83
14. Nama simplisia: Retrofracti Fructus
Nama Indonesia: Buah cabe jawa
Tanaman asal : Piper retrofractum Vahl..
Familia : Piperaceae
Kandungan : Minyak atsiri, piperin, damar,
piperidin
Khasiat : Stimulans

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 84
Gambar 117. Tanaman Piper retrofractum Vahl..
SMK SEKESAL SURBAYA
Kesehatan 85
Gambar 118. Mikoroskopis Retrofracti Fructus

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 86
15. Nama simplisia: Plantaginis Folium
Nama Indonesia : Daun urat atau daun sendok
Tanaman asal : Plantago major L.
Familia : Plantaginaceae
Kandungan : Lendir, glikosida aukubin, invertin,
emulsin, vitamin C, asam sitrat, tanin
Khasiat : Astringen

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 87
Gambar 119. Tanaman Plantago major L.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 88
Gambar 120. Mikroskopis Plantaginis Folium

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 89
16. Nama simplisia: Psidii Folium
Nama Indonesia : Daun jambubiji
Tanaman asal : Psidium guajava L.
Familia : Myrtaceae
Kandungan : Tanin, minyak atsiri, minyak lemak,
asam malat
Khasiat : Antidiare
 

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 90
Gambar 121. Tanaman Psidium guajava L.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 91
Gambar 122. Mikroskopis Psidii Folium

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 92
17. Nama simplisia: Sericocalysis Folium
Nama Indonesia : Daun kejibeling
Tanaman asal : Sericocalyx crispus (L.) Bremek
Familia : Acanthaceae
Kandungan : Kalsium, silikat
Khasiat : Diuretika

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 93
Gambar 123. Tanaman Sericocalyx crispus (L.) Bremek

SMK SEKESAL SURBAYA


Kesehatan 94
Gambar 124. Mikroskopis Sericocalysis Folium

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 95
18. Nama simplisia: Sonchi Folium
Nama Indonesia : Daun tempuyung
Tanaman asal : Sonchus arvensis L.
Familia : Asteraceae
Kandungan :Silika, kalium, flavonoida
Khasiat : Litotriptik, diuretik

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 96
Gambar 125. Tanaman Sonchus arvensis L.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 97
Gambar 126. Mikroskopis Sonchi Folium

Kesehatan 98
19. Nama simplisia: Zingiberis purpurei Rhizoma
Nama Indonesia : Rimpang bengle
Tanaman asal : Zingiber purpueum Roxb.
Familia : Zingiberaceae
Kandungan : Minyak atsiri, damar, pati, tanin
Khasiat : Karminatif

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 99
Gambar 127. Tanaman Zingiber purpueum Roxb.

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 100
Gambar 128. Mikroskopis Zingiberis purpurei Rhizoma

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 101
Daftar Pustaka
Endang Diyah Ikasari, 2008, Farmasi , Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta
Sekber SMF, 2008, Farmakognosi Kelas X, Pusdiknakes,
Departemen Kesehatan, Jakarta
Dikdik Gunawan&Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam
(Farmakognosi), Jilid I, Penebar Swadaya, Jakarta
Departemen Kesehatan, Materia Medika Indonesia,
Jakarta
www.google.com
www.yahoo.com

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 102
TUGAS
I. BUATLAH MAKALAH TENTANG: (individu) --- 1 mgg
1. TANAMAN OBAT INDONESIA
2. SIMPLISIA
3. SEJARAH FARMAKOGNOSI
4. TANAMAN TOGA

II. CARILAH VIDEO TENTANG:


(kelompok @ 5 0rang) --- 2 mgg
1. TANAMAN OBAT INDONESIA
2. PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA
3. SEJARAH PERKEMBANGAN FARMAKOGNOSI
SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 103
Terima Kasih

SMK FARMASI
Kesehatan SEKESAL SURABAYA 104

Anda mungkin juga menyukai