04-Ibadah Orang Sakit-Edit Sept 2018
04-Ibadah Orang Sakit-Edit Sept 2018
KONDISI SAKIT
Doanya diterima
• Seorang yang sakit pada hakikatnya mendapatkan
banyak rahmat dari Allah
– Sabda Nabi
• “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah jadi orang yang baik,
selalu diuji dengan macam-macam cobaan”
• Sungguh bagi seorang muslim adalah kedudukan yang paling
amat mulia ketika ia sedang dicoba sakit oleh Allah, kalau saja
mereka tahu hal itu, tentu mereka ingin sakit sepanjang masa”
• “Tidak ada seorang muslim yg tertimpa suatu
musibah/penyakit/kegundahan/kesedihan / marabahaya, hingga
duri mengenai dirinya kecuali Allah pasti akan mengampuni
sebagian kesalahan-kesalahannya”.
• “Tidak ada seorang muslim yang tertimpa penderitaan melainkan
Allah akan mengugurkan dosa-dosanya seperti gugurnya
dedaunan dari pohon
Seorang yang sakit Amal Ibadahnya tetap
dicatat
– Firman Allah
1. Pada dasarnya orang yang sakit wajib bersuci dengan air. Ia harus
berwudhu jika berhadats kecil dan mandi jika berhadats besar.
2. Jika pada sebagian anggota badan yang harus disucikan terluka, maka ia
tetap dibasuh dengan air. Jika hal itu membahayakan maka diusap
sekali, caranya tangannya dibasahi dengan air lalu diusapkan diatasnya.
Jika mengusap luka juga membahayakan maka ia bisa bertayamum.
3. Jika pada tubuhnya terdapat luka yang digips atau dibalut, maka
mengusap balutan tadi dengan air sebagai ganti dari membasuhnya.
4. Jika tidak bisa bersuci dengan air karena ada halangan, atau takut
sakitnya bertambah, atau khawatir memperlama kesembuhan, maka ia
boleh bertayamum (Tata Caranya akan dijelaskan)
Lanjutan
5. Jika ia bertayamum untuk shalat lalu ia tetap suci sampai waktu shalat berikutnya maka ia bisa
shalat dengan tayamumnya tadi, tidak perlu mengulang tayamum, karena ia masih suci dan
tidak ada yang membatalkan kesuciannya.
6. Orang yang sakit harus membersihkan tubuhnya dari najis, jika tidak mungkin maka ia shalat
apa adanya, dan shalatnya sah tidak perlu mengulang lagi.
7. Orang yang sakit wajib shalat dengan pakaian suci. Jika pakaiannya terkena najis ia harus
mencucinya atau menggantinya dengan pakaian lain yang suci. Jika hal itu tidak
memungkinkan maka ia shalat seadanya, dan shalatnya sah tidak perlu mengulang lagi.
8. Orang yang sakit harus shalat di atas tempat yang suci. Jika tempatnya terkena najis maka
harus dibersihkan atau diganti dengan tempat yang suci, atau menghamparkan sesuatu yang
suci di atas tempat najis tersebut. Namun bila tidak memungkinkan maka ia shalat apa adanya
dan shalatnya sah tidak perlu mengulang lagi.
9. Orang yang sakit tidak boleh mengakhirkan shalat dari waktunya karena ketidak mampuannya
untuk bersuci. Hendaknya ia bersuci semampunya kemudian melakukan shalat tepat pada
waktunya, meskipun pada tubuhnya, pakaiannya atau tempatnya ada najis yang tidak mampu
membersihkannya.
TAYAMMUM
TATA CARA
DEFINISI
TAYAMMUM
MEMBATALKAN
ALAT
TAYAMMUM
SYARAT
TAYAMMUM
DEFINISI
Tayammum secara bahasa diartikan sebagai Al Qosdu (ص ُد
ْ َ) الق
yang berarti maksud.
Tayammum secara istilah dalam syari’at adalah sebuah
peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua
tangan dengan menggunakan sho’id (permukaan bumi) yang
bersih.
ص ِع ْي ًدا ِ َضى أَو َعلَى س َف ٍر أَو جآء أَح َد ِم ْن ُكم ِمن الْغَآئِ ِط أَو لَمستُم النِّسآء َفلَم ت
َ آء َفَتيَ َّم ُم
ً مَ اوْ د
ُ ج ْ َ َ ُ َْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َم ْر
.ح ْوا بِ ُو ُج ْو ِه ُك ْم َوأَيْ ِديْ ُك ْم
ُ طَيِّباً فاَ ْم َش
HADITS NABI
) (رواه مسلم.ورا إِ َذا لَ ْم نَ ِج ِد ال َْماء ْ ََو ُج ِعل
ً ت ُت ْرَبُت َها لَنَا طَ ُه
Artinya : “Dijadikan bagi kami (ummat Nabi Muhammad shollallahu
‘alaihi was sallam) permukaan bumi sebagai thohur/sesuatu yang digunakan
untuk bersuci (tayammum) jika kami tidak menjumpai air”. (HR. Muslim)
ALAT (MEDIA) TAYAMMUM
ًْجداً َوطَهُورا
س
ِ َم ىِ ت م
َّ ُ ت األَرْ ضُ ُكلُّهَا لِى َوأل
ِ َُج ِعل
“Dijadikan (permukaan, pent.) bumi seluruhnya bagiku
(Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam) dan ummatku
sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang
digunakan untuk bersuci” (HR. Ahmad)
SYARAT TAYAMMUM
Jika tidak ada air, baik dalam keadaan safar/dalam perjalanan
ataupun tidak.
Terdapat air (dalam jumlah terbatas pent.) bersamaan dengan
adanya kebutuhan lain yang memerlukan air tersebut, semisal
untuk minum dan memasak.
Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air akan
membahayakan badan atau semakin lama sembuh dari sakit.
Ketidakmampuan menggunakan air untuk berwudhu’
dikarenakan sakit dan tidak mampu bergerak untuk mengambil
air wudhu’ dan tidak adanya orang yang mampu membantu
untuk berwudhu’ bersamaan dengan kekhawatiran habisnya
waktu sholat.
Khawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan tidak adanya
yang dapat menghangatkan air tersebut.
TATA CARA TAYAMMUM
1. Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali
pukulan, kemudian meniupnya.
2. Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan
kiri dan sebaliknya.
3. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan.
(HR. Bukhari – Muslim)
Semua usapan, baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah, dilakukan
sekali usapan saja.
Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai
pergelangan tangan saja, atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti
pada saat wudhu.
Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum.
Tayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah (junub),
demikian juga untuk hadats kecil.
YANG MEMBATALKAN
TAYAMMUM
1. Segala yang membatalkan wudhu
2. Telah ditemukan air bagi orang yang
bertayammum karena ketidakadaan air,
3. Telah adanya kemampuan menggunakan
air,
4. Tidak sakit lagi bagi orang yang
bertayammum karena ketidakmampuan
menggunakan air.
SHOLAT BAGI ORANG YANG
SAKIT
Kewajiban sholat t`boleh ditinggalkan oleh siapapun (masih
bernafas &akal masih sehat)
Alasan diperbolehkan tidak sholat karena :
Tertidur tidak disengaja
Lupa
Haid/nifas
Jika sakit maka sholatnya sebagai berikut :
Jika tidak mampu berdiri boleh dengan duduk
Jika tidak mampu duduk boleh dengan berbaring
Jika tidak mampu apa-apa maka cukup dengan isyarat.
Cara sholat orang yang
sakit
Sholat dengan duduk
Pertama duduklah iftirasy (duduk antara dua sujud)
menghadap kiblat
Saat ruku cukup dengan membungkukan punggung sedikit
Sujud sama dengan sholat biasa
Artinya: “Wahai Allah Tuhan manusia, hilangkanlah rasa sakit ini, sembuhkanlah,
Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali
kesembuhan yang datang dari-Mu. Yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan
komplikasi rasa sakit dan penyakit lain”. (HR Bukhari dan Muslim)