Anda di halaman 1dari 15

BANGSA DAN NEGARA.

I. Pengertian Bangsa dan Negara.


II. Unsur unsur Negara dan Bentuk
Negara.
III. Indonesia : Negara Bangsa
(Nation State)
IV. Kebangsaan Indonesia/
nasionalisme Indonesia (Identitas
Nasional).
I. PENGERTIAN BANGSA DAN
NEGARA.
a) Nation / Bangsa.
 Guibernau, bangsa/ nation : ‘kesadaran’
komunitas masyarakat – “kesamaan
kesamaan” dan setiap anggotanya berhak
‘perintah diri sendiri’ jadi suatu bagian.
 Indikator pembentuk nation/ bangsa :

1. Ada aturan ditaati bersama (normatif,


eksplisit)
2. Ada kesamaan diakui bersama (riel,
spirituil)
3. Ada kesadaran ‘emosional/ psikologis’
tiap anggota sebagai bagian kesatuan.
a) Negara / State.

 Guibernau, negara/ state : organisasi/ persekutuan


manusia, tinggal di wilayah tetrtentu dan tiap anggota
mempunyai “legitimasi” atas wilayah tersebut.

 Indikator organisasi negara :


1. Bentuk jelas,

2. Dasar filsafat pasti,

3. Sistem/ aturan tertulis,

4. Tujuan yang jelas,

5. Distribusi dan herarkhi kekuasaan,

6. Kesatuan organis dari bagian bagian.


II. UNSUR DAN BENTUK NEGARA.
A. Unsur Negara.
 Organisasi negara/ state mempunyai unsur :
1. Rakyat; masyarakat/ kumpulan manusia
sebagai ‘subjek dan objek’ dalam
negara, disebut ‘warga negara dan
penduduk’.
2. Wilayah; daerah teretori ‘permanen’,
tempat tinggal rakyat, ‘batas batas yuridis’
jelas.
3. Pemerintahan sah; penyelenggara
kekuasaan negara (institusi & pelaksana)
yang diberikan oleh ‘konstitusi/ UU’.
B. Bentuk Negara,
Bentuk organisasi negara, perkembanganya sbb.

a. Monarkhi ; kekuasaan negara terpusat pada ‘1


orang’. Di jalankan : Raja, Ratu, Kaisar. Lawan
penguasa : ‘Tirani’.
b. Aristokrasi ; kekuasaan negara dipegang
‘sekelompok orang’. Di jalankan :
bangsawan, bojuis, teknokrat dll. Lawan
penguasa : ‘oligarkhi’.
c. Demokrasi ; kekuasaan negara ditangan
‘rakyat’. Dilaksanakan wakil wakilnya
melalui sistem “pemilihan umum”. Lawan
penguasa : ‘oposisi’.
III. INDONESIA : NEGARA BANGSA
(NATION STATE),
 James Richardson Logan, ‘Indonesia’ : kebudayaan
masyarakat yang unik, tinggal di antara dua benua
dan dua samodra.
Makin populer, diterima sebagai nama ‘republik’ 
dilansir ‘pelajar’ di Eropa, jadi nama organisasi :
“Perhimpunan Pelajar Indonesia”.
Negara bangsa : negara ‘kesatuan’ berbagai
suku bangsa setelah lewati ‘proses panjang
dan rumit’. Substansinya : ‘kesadaran tekat
dan semangat’ tiap anggota bangsa.
 Proses pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia :
1) Deprivasi Hak hak Sivic : perampasan hak
warga negara, oleh penjajah (350 Th.).
2) Diskriminasi Politik : perampasan atas

hak berkuasa/ menjalankan pemerintahan


di wilayah negaranya sendiri (350 Th.).
3) Terjadi transformasi ‘kesadaran
kebangsaan’, semula ‘lokal
kedaerahan’ – “loyalitas & solidaritas
terbuka”. Dorong kesadaran ‘sebasib
sepenanggungan, semangat hidup
bersama, tujuan sama pula’ – NKRI.
 Nation State Republik Indonesia, organisasi
miliki ciri ciri pasti :
a. Bentuk negara : Republik kedaulatan.
b. Dasar filsafat negara : pancasila.
c. Sistem kenegaraan : konstitusional (UUD’45).
d. Tujuan negara : lindungi tumpah darah,
cerdaskan bangsa, majukan kesejahteraan,
laksanakan ketertiban dunia (UUD’45).
 Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia : ‘darat,
laut & udara’ – kesatuan “ruang hidup”. Faktor alami,
beri ‘kebebasan, fasilitas dan aset’; tapi harus
“pertahankan, lindungi dan lestarikan” seluruh
rakyat dan negara.
A. Daratan Indonesia : kepulauan. Perairan/ laut
: penghubung daratan satu dengan lainya; -
“tanah air”.
B. Lautan Indonesia : hukum laut internasional
 United Nation Convention on The Low of The
Sea (UNCLOS); wilayah laut terdiri dari :
1) Landas Kontinen : dasar laut penyangga
daratan.
2) Zona Ekonomi Eksklusif : kekayaan biota laut
200 mil.
3) Laut teretori : laut pedalaman.

C. Dirgantara/ Udara Indonesia : di atas tanah/ batas


wilayah ditarik garis tegak lurus tak terhingga. Aset dan
sumber daya ‘ruang angkasa’ belum dimanfaatkan
optimal, (area penerbangan, satelit komunikasi).

 Rakyat Indonesia : ‘Bhineka Tunggal Ika’, hukum


terbagi :
a) Warga negara; ‘punya hak & kewajiban –
negara’ (Ps. 26 a. 1, 2)
b) Penduduk ; ‘berdomisili di wilayah Indonesia’.

c) Orang asing ; ‘tinggal di Indonesia status tak jelas’.

 Sistem pemerintaha negara Republik Indonesia :


konstitusi UUD’ 45 dan filosofi Pancasila. Cirinya :
 Kekuasaan negara dibedakan : ‘eksekutif,
legislatif, yudikatif dan konsultatif’.
 Lembaga negara : ‘DPR, MA, PRESIDEN, BPK,
KPK, KYR, KPU, MK, KOMNAS HAM, (MPR –
join komite).
 Penjelasan UUD’ 45 : sistem pemerintahan Indonesia
‘Presidensiil’, ketentuan sbb.
1) Indonesia ialah negara berdasarkan atas
hukum (rechtsstaat).
2) Indonesia menganut sistem konstitusional.
3) Kekuasaan negara ditangan rakyat,
dilaksanakan menurut Undang Undang.
4) Presiden penyelenggara pemerintaha tertinggi,
menurut Undang Undang.
5) Presiden tidak bertanggung jawab
kepada DPR.
6) Menteri negara pembantu Presiden, tidak
bertanggung jawab kepada DPR.
7) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
IV. KEBANGSAAN INDONESIA /
NASIONALISME INDONESIA
(IDENTITAS NASIONAL).

 Indonesia : nation state, kesatuan berbagai suku


bangsa; perlu ‘wawasan kebangsaan/ nasionalisme’.

 Nasionalisme/ wawasan kebangsaan : cara


pandang/ berfikir anggota bangsa terhadap ‘tanah
air’ menurut sifat sifat suatu bangsa. Ditandai,
‘solidaritas dan loyalitas terbuka’; tumbuh tekat
dan semangat “cinta tanah air, rela berkorban,
senasib sepenanggungan dan tujuan hidup
bersama” sebagai satu kesatuan bangsa.
Negara bangsa mutlak butuh : “culture core” dan
“etos pluralisme” – “PANCASILA”.
 Culture Core : Identitas bangsa berupa ‘simbol,
kepercayaan, pandangan hidup’ disepakati
bersama (nasional) – “kisi kisi” sub kultur (lokal)
dalam berinteraksi dan mengaktualisasikan diri :
‘Pancasila’.
 Falsafah & Karya bangsa (Pancasila) – ditetapkan
sebagai ‘dasar berbangsa & bernegara’ di dalam
‘Konstitusi’.
 Etos Pluralisme : kebiasaan semangat/ spirit
untuk “hargai hak eksis setiap sub kultur”
harus dimiliki setiap anggota bangsa. Setiap
suku bangsa dan identitasnya yang khas,
kembangkan secara ‘integral & harmoni’ tanpa
langgar hak eksis yang lain. Perlukan “toleransi
& solidaritas” dan hindari “dominasi &
diskriminasi”.
 Hakekat kebangsaan Indonesia (nasionalisme) :
tekat dan semangat untuk hidup/ eksis bersama,
senasib sepenanggungan, tujuan hidup dan masa
depan sama; dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Nasionalisme indonesia : tekat dan semangat ‘cinta
tanah air, bangga bangsa sendiri,rela berkorban
demi bangsa negara’, utamakan persatuan bangsa,
wilayah, sistem pemerintahan, filosofi,idiologi dsb.
 Koento Wibisono, wawasan kebangsaan punya 3
makna :
1. Psikologis : tekat & semangat eksis dalam NKRI.
2. Operasional : strategi/ cara realisasikan semangat.
3. Konseptual : keyakinan/ idiologi setiap anggota
bangsa, dan dorong untuk merealisasikan.
 Wawasan kebangsaan Indonesia (penj. UUD’ 45) : tekat
wujutkan “cita cita & tujuan kemerdekaan”, ciri ciri
 Tidak fanatisme,
 Tidak primordialisme,
 Tidak chauvinisme,
 Kedepankan Bhineka Tunggal Ika,
 Wujutkan cita cita & tujuan negara,
 Berpegang ‘basis filosofi & konstitusi’
 Wawasan Kebangsaan/ Nasionalisme Indonesia, mutlak
diperjuangkan ‘seluruh warga negara’ sebagai
bangsa. Aktualisasi perjuangan di lakukan lewat ‘bidang
profesi’ masing masing. Cinta Tanah Air & Bela
Negara : Hak & Kewajibang warga negara – Ps. 27
a. 3 UUD’ 45.

Jo Wo.

Anda mungkin juga menyukai