Anda di halaman 1dari 7

KAIDAH

USHULIYYAH DAN
FIQHIYYAH
Ikhda nur afinia (1897174026)
Imas maulidiyyah (1897174051)
Kaidah
ushuliyyah
dan fiqhiyyah

5. Contoh
kaidah dalam
muamalah

4. Perbedaan 1. Pengertian
antara kaidah kaidah
ushuliyyah ushuliyyah
dan fiqhiyyah dan fiqhiyyah

3. contoh-contoh 2. Tujuan
kaidah-kaidah kaidah
ushuliyyah dan ushuliyyah
fiqhiyyah
dan fiqhiyyah
1. PERNGERTIAN KAIDAH
USHULIYYAH DAN FIQHIYYAH
a. Pengertian kaidah b. Pengertian kaidah
ushuliyyah fiqhiyyah

1.) secara 2.) secara 1.) secara 2.) secara


bahasa istilah bahasa istilah
2. TUJUAN MEMPELAJARI KAIDAH
USHULIYYAH DAN KAIDAH FIQHIYYAH
Tujuan
mempelajari
kaidah ushuliyyah
dan kaidah
fiqhiyyah

b. Tujuan a. Tujuan
mempelajari mempelajari
kaidah kaidah
fiqhiyyah ushuliyyah
3. CONTOH KAIDAH USHULIYYAH
DAN KAIDAH FIQHIYYAH
 Contoh kaidah  Contoh kaidah
ushuliyyah fiqhiyyah
4. PERBEDAAN ANTARA KAIDAH
USHULIYYAH DAN KAIDAH FIQHIYYAH

a. Kaidah ushuliyyah

b. Kaidah fiqhiyyah
5. CONTOH PENERAPAN KAIDAH
DALAM MUAMALAH
 Jika seseorang menjual  Apabila seseorang telah
rumahnya kepada orang lain. membeli sebuah mobil.
Beberapa waktu kemudian, ia Selang beberapa hari
mengatakan bahwa rumah kemudian ia datang kepada si
tersebut masih dalam status penjual dan mengatakan ada
gadai. Dengan perkataannya cacat pada mobil itu.
itu, ia ingin membatalkan jual Tujuannya mendapatkan hak
beli. Maka, perkataannya khiyar.  Maka hukum asal dari
tidak diterima, karena hukum dakwaan ini adalah tidak
asal dalam akad jual beli diterima kecuali jika si
adalah sah. Kecuali jika ia pembeli bisa mendatangkan
bisa mendatangkan bukti yang bukti kebenaran dakwaannya
menunjukkan bahwa rumah tersebut. Karena hukum asal
tersebut berstatus gadai, dari barang yang sudah dibeli
maka perkataannya diterima. adalah bebas dari aib (cacat).

Anda mungkin juga menyukai