Faktor-faktor fisiko-kimia yang mempengaruhi absorpi obat melewati kulit antara lain
sebagai berikut :
Berat molekul
Obat dengan berat molekul antara 100- 800, memiliki kelarutan dalam lemak dan air
dapat melintasi kulit. Berat molekul obat yang ideal untuk penghantaran transdermal
yaitu 400 atau kurang
Kelarutan
Obat harus memiliki gaya tarik fisiko-kimia yang lebih besar terhadap kulit
dibandingkan terhadap pembawa. Sehingga obat akan terlepas dari pembawa menuju
kulit. Beberapa kelarutan obat baik dalam lipid maupun air dianggap penting untuk
absorpsi perkutan. Pada prinsipnya kelarutan dalam air menentukan konsentrasi yang
ada pada daerah absorpsi. Secara umum, obat dalam bentuk tidak terionisasi
berpenetrasi ke dalam kulit lebih baik (Allen et al., 2014).
Konsentrasi obat
Konsentrasi obat merupakan faktor penting, umumnya jumlah obat yang terabsorpsi
secara perkutan pada setiap unit luas permukaan tiap interval waktu meningkat seiring
dengan peningkatan konsentrasi obat dalam sistem penghantaran transdermal
Suhu dan pH
Kecepatan penetrasi suatu bahan bisa berlipat ganda akibat variasi suhu. Ketika
koefisien difusi menurun karena turunnya suhu. Pembawa oklusif meningkatkan suhu
kulit beberapa derajat. Hanya molekul tak terion yang dapat melewati lipid.
Asam- asam lemah dan basa lemah berdisosiasi ke dalam tingkat yang bebrbeda
tergantung pada pH dan nilai pKa/pKb sehingga jumlah dari obat tak terionkan sangat
menentukan gradien membran yang efektif dan fraksi ini bergantung pada pH
Koefisien difusi
Penetrasi suatu obat tergantung koefisien difusi obat. Pada suhu konstan, koefisien difusi
suatu obat tergantung pada sifat obat, medium difusi dan interaksi antara keduanya.
Difusitas obat merupakan parameter penting untuk permeabilitas polimer. Membran yang
mengontrol difusi, disyratkan menunjukkan kecepatan transport yang cukup memadai,
sedangkan polimer dan atau gel polimer untuk adhesive hruslah sangat permeable agar
akses terhadap kulit baik. Peran difusitas dalam sistem penghantaran obat transdermal
penting, karena difusifitas obat sama dengan partisi obat diantara elemen struktural dari
sistem