Infeksi Jamur

Yogi Khoirul Abror, S.Tr.AK .,M.Imun

Mycotoxicosis & mycetismus:

• Mycotoxicosis Adalah penyakit yang timbul

akibat mycotoxin (toksin yang dihasilkan dari
proses metabolisme fungi) yang ikut termakan
bersama makanan
• Note: Beda dengan keracunan akibat makan
jamur/mushroom  (jamur membentuk
endotoxin)  disebut mycetismus
 EPIDEMIOLOGI
Normal flora pada kulit, membran mukosa, dan
saluran pencernaan
Penyebab tersering infeksi jamur invasif pada
pasien imunokompromis
4th penyebab tersering dari infeksi aliran darah
perifer nosokomial
Spesies yang sering menyebabkan infeksi pada
manusia :
• C. albicans C. krusei
• C. glabrata C. tropicalis
• C. lusitaniae C. parapsilosis 2
 MORFOLOGI

• Sel ragi budding oval (ukuran 3–6 µm)

• Pseudohyphae
→tunas yang terus tumbuh tetapi gagal untuk lepas, menghasilkan
rantai sel yang memanjang yang terjepit atau menyempit di septa
antar sel.
• C. albicans : selain menghasilkan ragi dan pseudohifa, juga
menghasilkan true hyphae
• C. glabrata → unik →hanya sel ragi dan tidak ada bentuk
pseudohifa
 FAKTO PREDISPOSIS
R I
IMUNOLOGI NON IMUNOLOGI

Kemoterapi/sitotoksik- Kerusakan
Kanker (terutama keganasan
mukosa GIT, GU, dan respirasi
hematologi)

Antibiotik – spektrum luas;

membunuh flora normal
Transplantasi organ (sumsum
tulang, hati, paru, ginjal)
Alat invaisf-merusak barrier infeksi,
mis. Iv line, kateter,trakeostomi

Disfungsi imun seluler (AIDS)

Prosedur invasif- operasi
MANIFESTASI
KLINIS
• Infeksi membran mukosa
• Sariawan (oropharyngeal)
• Esofagitis
• Vaginitis
• Infeksi kutaneus
• Paronikia (kulit sekitar dasar kuku)
• Onikomikosis (kuku)
• Ruam popok
• Kandidiasis mukokutan kronik
• Anak dengan sel T abnormal 8
 MUCOSALCANDIDIASI
S

Vaginal candidiasis Oral thrush

CUTANEOU CANDIDIASI
S S

12

Onychomycosis and paronychia

DIAGNOSIS
LABORATORIUM
• Spesimen : darah, jaringan (biopsy/otopsi),
cairan steril, urin, cairan otak, kulit, secret
pernapasan
• Mikroskopi (pemeriksaan direk)
• Pengecatan Gram, Calcofluor, KOH
• Histopatologi (jaringan)
• Pengecatan H E (kurang bagus)
• Pengecatan GMS (lebih baik) 15
Candida species

Atas: Calcofluor White x400: Yeast

and pseudohyphae

Bawah: Gram stain x1000: Yeast

and pseudohyphae

16
PATOLOG KANDIDIASI DISEMINAT
I S A

17
Yeast cells and septate hyphae
(GMS staining)
PATOLOG KANDIDIASI DISEMINAT
I S A

18
Blastoconidia and pseudohyphae
(PAS staining)
 LABORATORY DIAGNOSIS
• KULTUR
• Morfologi koloni
• putih, lembut, seperti krim
• Identifikasi laboratorium
• Warna unik pada media agar kromogenik
• Produksi Chlamydospore (terminal vesicle) pada media defisien
nutrisi (Cornmeal Tween 80/Oxgall agar) → C. albicans (+)
• Produksi Germ tube (pada serum kuda)
• Mulanya true hypha (tanpa konstriksi)
• C. albicans - Germ tube positive
• Other Candida - Germ tube negative
• Asimilasi dan fermentasi karbohidrat (API 20C, Vitek2, RapID 19
referensi)
dan
IDENTIFIKASI YEAST :
ASIMILASI
KARBOHIDRAT
(API 20 C AUX)

22
Candida albicans

➢ Oxgall Agar
Lingkaran besar dan klamidospora dinding
tebal
x400 x1000

25
TERAP
I• Terapi antifungal
• Amphotericin B
• Azoles (fluconazole, itraconazole, voriconazole,
• posaconazole)
• Flucytosine
Echinocandins (caspofungin, micafungin)
• Lepas semua iv line yang mencetuskan infeksi
• Resistensi intrinsik
• C. lusitaniae (amphotericin B)
• C. glabrata (fluconazole)
• C. krusei (fluconazole)
27
TERIM KASI
A H