SUKU BETAWI A.AGAMA DALAM SUKU BETAWI Kekeba/upacara nujuh bulan Kekeba adalah upacara nujuh bulan yang diadakan pada saat hamil tujuh bulan, dan biasanya dipimpin oleh seorang dukun atau paraji. Potong Rambut Potong rambut adalah upacara pemotongan rambut bayi yang pertama kali setelah bayi berumur 36 hari dan upacara ini sering disebut upacara selapanan. Upacara Kerik tangan Upacara kerik tangan adalah upacara serah terima perawatan bayi kepada pihak keluarga yang melahirkan. Selama berlangsungnya upacara ini harus diiringi dengan pembacaan shalawat Nabi sebanyak 7 kali. Upacara Khitanan Upacara khitanan adalah upacara peralihan dari masa kanak- kanak memasuki masa remaja dengan maksud agar kesehatan alat kelamin mudah dibersihkan. Upacara ini biasanya juga disebut dengan upacara sunatan/sunat. B.BAHASA DALAM SUKU BETAWI Ciri khas Bahasa Betawi adalah mengubah akhiran “A” menjadi “E”. sebagai contoh,Siape, Dimane, Ade Ape, Kenape. Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah- daerah lai n di Indonesia maupun kebudayaan yang berasal dari negara – negara asing. C.PERILAKU DAN SIFAT SUKU BETAWI Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. SANKSI
Kalau keluarga asli betawi yang sangan kental
memiliki kewajiban untuk melestarikan karena akan mendapat sanksi adat yaitu dikucilkan bahkan dianggap tidak menghargai budaya atau adat betawi. kenapa?karena dampak moderenisasi sumua lupa akan adat budaya kita sendiri.