Anda di halaman 1dari 54

LAPSUS

MEASLES
Bagus Purbandaru Sakti

PENDAMPING :
dr. Azaliya Pranjasdhita
PEMBIMBING
dr. Wayan Sulakmana Sandhi P,.M.Biomed, Sp.A

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


RS RISA SENTRA MEDIKA KOTA MATARAM
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
IDENTITAS PASIEN

• Nama : KP
• No.Rm : RG01135754
• Tanggal lahir : 14/04/2012
• Umur : 8 tahun 2 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Perum Citra Mutiara III Pagutan
• Agama : Hindu
• Ruang : Perawatan LT 2
IDENTITAS KELUARGA
• Nama ayah :G
• Umur : 43 tahun
• Pekerjaan : Swasta

• Nama ibu :K
• Umur : 38 tahun
• Perkerjaan : IRT
• ANAMNESIS
• Keluhan utama : Demam sejak 6 hari
sebelum masuk Rumah Sakit

• Anamnesis terpimpin: Seorang pasien masuk Rumah Sakit


dengan keluhan Demam hari ke 6, demam memberat pada
malam hari dan turun pada siang hari. Pasien juga mengeluh
beringus dan mata terasa tidak enak bersamaan sejak mulainya
demam, tenggorokan terasa kurang nyaman sejak mulai demam
selain itu pasien merasa lemas. Orangtua Pasien menyampaikan
bahwa terdapat bercak kemerahan pada kulit dimulai dari
daerah perut, paha kiri sejak 2 hari mulai merasakan meriang.
• BAK : lancar, berwarna kuning
• Selera makan : kurang
• Selera minum : Anak malas minum
• Riwayat Obat sebelumnya :
• 15/7/2020 Datang ke IGD : ( febris H+5, tonsilitis)
• Inj Santagesic ½ AMP
• Pamol Supp/ 1 Jam SMRS
• Terapi pulang :
• Puyer (tuzalos 1 tab+ flumucyl 250mg +cortidex 0.5mg)
• Terapi lain lanjut
• 13/7/2020 Datang ke IGD : ( faringitis akut)
• Sanmol 3x500mg
• Syr Sporetik 2x1cth
• Sagestan salf ue
• Riwayat penyakit sebelumnya :
• Pasien datang ke UGD dengan keluhan demam 3 hari
• Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga : tidak diketahui
• Status Imunisasi Tidak lengkap
RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi Belum 1 2 3 4 Tida
Pernah k
Tahu
BCG ✓ - - -

HEP B ✓ ✓ ✓ -

POLIO ✓ ✓ ✓ ✓

DPT ✓ ✓ ✓ ✓

HPV ✓ - - - -


CAMPAK ✓ - - - -
- -✓

BBI TB
• BBI = • Usia (th) x 6 +77
(umur(th)x2)+8
• BBI PASIEN KP : • 8.2x6+77 = 126.2
(8.2x2)+8 = cm
24.4 Kg
• TB : 126 cm
• BB PASIEN : 47kg
Usia 8.2 tahun IMT : 29.99 - 15.7
Perempuan 17.8– 15.7
BB : 47 kg Imt : 14.29/2.1
TB : 126 cm Imt : +8.3
IMT : 47 /(1.26) 2
IMT : 29.99 Kg/m 2
Median : 15.7
ST-1 : 14.2 Imt : +6.8
SD+1 : 17.8 obesitas

IMT/ U = 29.99/8.2 = 3.65


CDC 2000
BB IDEAL CDC

47 X 100%
25
188%
PEMERIKSAAN FISIK
• Status present
• Keadaan umum : Sakit sedang/compos mentis/ gizi baik
• Berat Badan : 47 kg
• Panjang Badan : 128 cm
• Status Gizi : Gizi Obesitas

• Tanda Vital
• Nadi : 120x/ menit
• Pernapasan : 23 x/menit
• Suhu : 37,80 C
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN
URINALISA
WIDAL
RAPID TEST COVID 19
THORAX PHOTO
FOLLOW UP
PASIEN
UGD
NO HASIL PEMERIKSAAN, ANALISIS DAN TINDAK INSTRUKSI
LANJUT DOKTER
S Anamnesis terpimpin: -IFVD RL 20 tpm
Tanggal Seorang pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan - Inj Terfacef
masuk Demam hari ke 6, demam memberat pada malam 1gr/12j
16-07-
hari dan turun pada siang hari. Pasien juga - Inj Sanmol
2020
(14.40) mengeluh beringus dan mata kemerahan 500mg/6j
bersamaan sejak mulainya demam. lidah dan -Inj Ondancentron
tenggorokan terasa kurang nyaman sejak mulai 4mg/12j
demam selain itu pasien merasa lemas. Orangtua Cek UL dan WIDAL
Pasien menyampaikan bahwa terdapat bercak Antibiotik oral stop
kemerahan pada kulit dimulai dari daerah perut, Racik batuk lanjut
paha kiri sejak 2 hari mulai merasakan meriang.
BAK : lancar, berwarna kuning
Selera makan : kurang
Selera minum : Anak malas minum
NO HASIL PEMERIKSAAN, ANALISIS DAN TINDAK INSTRUKSI
LANJUT DOKTER
Pamol Supp/ 1 Jam SMRS -IFVD RL 20 tpm
Tanggal Riwayat penyakit sebelumnya : tidak ada - Inj Terfacef
masuk Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga : tidak 1gr/12j
UGD
diketahui - Inj Sanmol
16-07-
2020 Status Imunisasi Tidak lengkap 500mg/6j
(14.40)   -Inj Ondancentron
O Nadi: 120 x/ menit 4mg/12j
Pernapasan:24x/menit Cek UL dan WIDAL
Suhu :37,8OC Antibiotik oral stop
Paru : vesikuler, Rh +/+ Wh-/- Racik batuk lanjut
CV : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abd : peristaltic (+) kesan normal
Kulit : Bercak kemerahan pada daerah kemerahan
di perut sisi kiri dan paha kiri

A Tonsilitis + observasi febris H+6


HARI KE I
NO HASIL PEMERIKSAAN, ANALISIS DAN TINDAK INSTRUKSI
LANJUT DOKTER
S Pasien mengeluh demam ada pada malam hari, IVFD RL40 Tpm
Follow batuk ada, berlendir, beringus ada, sesak napas Sanmol 500mg tiap
up 1 tidak ada,muntah dan kejang tidak ada, 6 jam
17-07- konjungtivitis ada. Bercak kemerahan pada daerah Terfacef 1gr
2020 perut dan paha kiri ada nyeri ada /12j/IV
BAB : baik Vit. A 100.000 IU
BAK : lancar, warna kuning muda tiap 24 jam selama
Nafsu makan : kurang 3 hari
Nafsu minum : kurang Stop puyer
O Ku : Lemas Apyalis 2xcth
Nadi: 100 x/i Dipenhidramine 1
Pernapasan: 25 x/i amp/12jam
Suhu: 36,7 ’C Ranitidine 1
Paru : Bronchovesicular, Rh +/+ berkurang Wh-/- Amp/12 Jam
CV: Bunyi jantung I/II murni regular
Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal
Kulit : bercak kemerahan pada daerah perut dan
paha kiri
A Measles + obesitas
HARI KE II
NO HASIL PEMERIKSAAN, ANALISIS DAN TINDAK INSTRUKSI
LANJUT DOKTER
Follow S Demam tidak ada, batuk berkurang ada, beringus IVFD RL40 Tpm
up ke tidak ada,sesak tidak ada, muntah tidak ada Sanmol 500mg tiap
2 BAB : baik,berwarna kuning, lendir dan darah tidak 6 jam
18-7- ada Terfacef 1gr
2020 BAK : Lancar, berwarna kuning /12j/IV
Nafsu makan : kurang Vit. A 100.000 IU
Nafsu minum : kuat tiap 24 jam hari 2
KU : lemas, pegal pada tungkai Apyalis 2xcth
O Nadi : 100x/i Dipenhidramine 1
Pernapasan : 20x/i amp/12jam
Suhu : 36,7’C Ranitidine 1
Paru : bronchovesicular, Rh +/+ menurun Wh-/- Amp/12 jam
CV: Bunyi jantung I/II murni regular
Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal
Kulit : bercak kemerahan berkurang di perut dan
paha kiri

A Measles + Obesitas
HARI KE III
NO HASIL PEMERIKSAAN, ANALISIS DAN TINDAK INSTRUKSI
LANJUT DOKTER
19-7- S Demam tidak ada, batuk berlendir ada, beringus IVFD RL40 Tpm
2020 tidak ada Vit. A 100.000 IU
BAB : konsistensi lunak frekuensi 1 kali hari 3
BAK : Lancar, berwarna kuning muda Apyalis 2xcth
Ku : Lemas - Ranitidine 1
Nadi : 98x/i Amp/12 jam
Pernapasan : 20x/i  
Suhu : 362’C Boleh pulang :
O Paru : bronchovesicular, Rh -/- Wh-/- Cefixime 2x1
CV: Bunyi jantung I/II murni regular Apyalis 1xc
Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal
Kulit : bercak kemerahan perut berkurang, bercak
dip aha kiri berkurang
 
 
 
A Measles + obesitas
TINJAUAN PUSTAKA

MAISLES
PEMBAHASAN
DEFINISI
Campak, measles atau rubeola adalah penyakit
virus akut yang disebabkan oleh virus campak.
Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak
awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari
setelah munculnya ruam. Penyebaran infeksi
terjadi dengan perantara droplet.1
EPIDEMIOLOGI
Campak adalah endemic pada sebagian besar dunia.
Berdasarkan laporan Depkes RI tahun distribusi
campak dari 2015 sampai 2017 terdapat 18 provinsi
(52,9%) yang mengalami peningkatan kasus dalam tiga
tahun terakhir, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jawa
Timur, Banten, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.
Provinsi Banten dan Jawa Timur mengalami
peningkatan yang signifikan di antara 18 provinsi
tersebut. Sumber: Ditjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI,
2018
Pada tahun 2017 ditemukan sebanyak 445 suspek campak.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, suspek campak
tahun 2018 menurun menjadi 241 kasus.

Berdasarkan lokasi temuan suspek campak terdapat 3


kabupaten yang terdapat suspek campak yaitu Kabupaten
Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten
Sumbawa.
ETIOLOGI

Measles virus merupakan virus berkapsul yang


mengandung genome negative-strand RNA dan
diklasifikasikan ke dalam genus Morbilivirus dari
keluarga paramyxoviridae. Penularan terhadap
kontak rentan sering terjadi sebelum diagnosis kasus
aslinya.
PATOGENENSIS
Penyebaran infeksi terjadi jika terhirup droplet di
udara yang berasal dari penderita. Virus campak
masuk melalui saluran pernapasan dan melekat di
sel-sel epitel saluran napas. Setelah melekat, virus
bereplikasi dan diikuti dengan penyebaran ke
kelenjar limfe regional. Setelah penyebaran ini,
terjadi viremia primer disusul multiplikasi virus di
sistem retikuloendotelial di limpa, hati, dan
kelenjar limfe.
Virus ini memiliki 2 tipe reseptor glikoprotein,
protein hemaglutinin (H) dan fusion (F). protein H
mampu berikatan dengan reseptor dari sel target,
sedangkan protein F memudahkan virus untuk memasuki
membrane plasma sel pejamu.
panas (38,5 ºC) 4- 5
hari
Malaise, Batuk,
Nasofaringitis,
fotofobia,
konjungtivitis dan
koriza
Pasien telah melalui masa inkubasi viral dan
mengalami gejala prodromal dan exantham.
Kasus campak sendiri berdasarkan data
epidemiologi bahwa lebih banyak terjadi pada
kelompok umur 5-9 tahun dan kelompok
umur 1-4 tahun dengan proporsi masing-
masing sebesar 30% dan 27,6%.4 Begitu pula
pasien ini berada di kelompok umuu 8 tahun
dengan proporsi lebih sering diantara
kelompok lainnya.
Kemudian pada pemeriksaan fisik didapatkan
bercak makulopapular di perut dan di paha kiri
Keluhan tersebut sesuai dengan perjalanan
penyakit pada morbili dimana pada stadium
eksantem.
Pada Pasien juga didapatkan status imunisasi yang
belum lengkap menurut keterangan ibu dari
pasien, dengan alasan anak demam saat hendak
melakukan imunisasi campak ke 2.
Differential diagnosis
Pencegahan

Hindari kontak
Imunisasi campak usia 9 bulan
Imunisasi MMR usia 15 bulan
Imunoglobulin
Ini tentukanya akan
menjadi catatan untuk
tiap wilayah atau
negara karena
campak tidak akan
pernah hilang dalam
waktu lama dikutip
dari
Micheal Ryan (Direktur
kegawatdaruratan WHO)

Kampanye Imunisasi sempat ditunda,


lonjakan kasus diprediksi akan
fluktuatif meningkat, PR Pemerintah
dan dunia menjadi lebih berat,
SALUS POPULI SUPREMA LEX ESTO !
KEKEBALAN PASIF

 DAPAT TERJADI DENGAN PEMBERIAN ANTIBODY YANG


BERASAL DARI HEWAN ATAU MANUSIA KE MANUSIA
LAIN.
• KEKEBALAN PASIF MEMBERI PERLINDUNGAN TERHADAP
BEBERAPA INFEKSI TETAPI SIFATNYA SEMENTARA ,
KADAR ANTIBODY AKAN BERKURANG SETELAH BEBERAPA
MINGGU ATAU BULAN DAN PENERIMA TIDAK LAGI KEBAL
TERHADAP PENYAKIT TERSEBUT
• KEKEBALAN PASIF YANG PALING UMUM ADALAH BAYI
YANG MENDAPAT KEKEBALAN DARI IBUNYA, ANTIBODY
INI AKAN MELINDUNGI BAYI DARI PENYAKIT TERTENTU
SAMPAI BAYI USIA 1 BULAN SAMPAI 1 TAHUN.
KEKEBALAN AKTIF

 TERJADI SEBAGAI AKIBAT STIMULASI IMUNOLOGI YANG


MENGHASILKAN ANTIBODY DAN KEKEBALAN SELULAR.
 BIASANYA KEKEBALAN BERTAHAN UNTUK BEBERAPA
TAHUN DAN SERING SAMPAI SEUMUR HIDUP.
 SALAH SATU CARA UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN
AKTIF ADALAH BILA SESEORANG MENDERITA SUATU
PENYAKIT , SETELAH SEMBUH MENJADI KEBAL
TERHADAP PENYAKIT TERSEBUT SAMPAI SEUMUR HIDUP.
 CARA LAIN UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN AKTIF
YAITU DENGAN IMUNISASI.

Anda mungkin juga menyukai