Asuahan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Muskulo Skletal THR, Fraktur, Amputasi Dan Spondilitis
Asuahan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Muskulo Skletal THR, Fraktur, Amputasi Dan Spondilitis
1 Kelompok 9 :
Miwi Yulianti (2011306007)
Auliya Faizah Lihayati (2011316005)
2
Maghvirah (2011316021)
Salmi Dianita Nasution (2011316048)
3 Three Nur Oktavia (2011316043)
Prisillia Dearzi (2011316022)
Jika terjadi kerusakan permanen pada sendi hip akibat dari proses
pengeroposan tulang maupun karena kecelakaan memerlukan
tindakan penggantian tulang yang disebut dengan Total Hip
Replacement (atau Total Hip Arthroplasty). Tulang yang rusak
tersebut diganti dengan komponen palsu yang terbuat dari
metal, cobalt, atau titanium (Anon 2013).
2. Etiologi
3 columns
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons (2010), THR dilakukan pada ora
ng dengan keluhan sebagai berikut:
1. Nyeri pinggul yang membatasi kegiatan sehari-hari, seperti berjalan atau men
ekuk.
2. Nyeri pinggul yang terus dirasakan ketika sedang beristirahat, baik siang atau
malam.
3. Kekakuan di pinggul yang membatasi kemampuan untuk memindahkan atau
menggeser kaki.
4. Nyeri yang tidak dapat dihilangkan dengan obat anti-inflamasi, terapi fisik, ata
u alat bantu berjalan.
– Hal tersebut diakibatkan adanya Cedera pada pinggul, seperti dislokasi atau f
raktur, dapat membatasi suplai darah ke caput femur. Hal ini disebut avascul
ar necrosis (biasa disebut sebagai "osteonekrosis")
4
3. Menifestasi klinis
Adapun komplikasi yang umum terjadi pada THR adalah sebagai
berikut:
1. Kekurangan darah sehingga memerlukan transfusi darah
2. Trombosis vena (DVT)
3. Emboli paru
4. Perdarahan sendi yang berlebihan
5. Hematoma
6. Infeksi sendi
7. Dislokasi sendi
8. Cedera saraf sciatik
5
4. Patofisiologi (berupa WOC)
One Column
8
1 KASUS
A. Anamnesis 2 About Us
Anamnesis meliputi identitas klien, keluhan
What we do utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, pengkajian psikososial
(Muttaqin, 2012). 3
Our awesome projects
1) Identitas Klien
Nama : Tn. A 4
Umur : 33 Tahun Our brand new ideas
9
2) Keluhan Utama
Mengeluh nyeri pada luka daerah operasi, nyeri dirasakan hilang timbul, berkurang
setelah pemberian obat, skala nyeri 5.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Terlihat edema disekitar luka (+),
edema bagian distal luka operasi (+). Saat ini posisi pasien dipertahankan abduksi 45
derajat, menghindari rotasi hip, menghindari fleksi hip. Pemeriksaan muskuloskeletal,
Look : terdapat luka operasi pada post terolateral hip kanan, pada saat posisi supine
normal kaki kanan normal kaki kanan eksorotasi. Feel : Nyeri tekan pada kaki kanan (-),
nyeri tekan pada bekas luka operasi (-), krepitasi (-), suhu pada sekitar daerah bekas
luka operasi hangat. Move : pasien dapat menggerakkan kaki kiri secara bebas,
pergerakan kaki kanan terbatas terutama pada sendi hip kanan. Kekuatan otot
ektremitas atas (555/555), ekstermitas bawah (355/555). Hasil pemeriksaan TTV : GCS
E4M5V6, TD : 120/80 mmHg, Nadi : 77x/i, nadi teraba kuat dan teratur, RR : 18x/i,
pergerakan dinding dada simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, suara nafas
vesikuler.
10
Add an image •Cemented Total Hip Replacement
3. Pola Eliminasi
Pada kasus tidk dijelaskan pola eliminasi pasien.
5. Pola kognitif
Pada kasus tidak dijelaskan bagaimana pola kognitif pasien saat ini
3.
Risiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Jatuh
keperawatan selama 1x24 jam maka Identifisikasi perilaku dan faktor yang
dengan penurunan kekuatan
risiko jatuh menurun dengan kriteria mempengaruhi risiko jatuh
ekstermitas bawah hasil: Monitor gaya berjalan
Tanyakan pasien mengenai persepsi
Jatuh saat berdiri tidak ada
keseimbangan dengan tepat
Jatuh saat berjalan tidak ada
Sediakan alat bantu
Jatuh saat duduk tidak ada
Letakkan benda-benda dalam jangkauan
Jatuh dari tempat tidur tidak ada
yang mudah bagi pasien
Jatuh saat dipindahkan tidak ada
Instruksikan pasien untuk memanggil
Jatuh saat naik tangga tidak ada
bantuan terkait pergerakan dengan
Terjun saat turun tangga tidak ada
tepat
Jatuh saat ke kamar mandi tidak
ada
Jatuh saat membungkuk tidak ada The Power of PowerPoint | thepopp.com 17
Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera fisik selama maka tautan nyeri meningkat dengan
Observasi
kriteria hasil:
Identifikasi factor
1. Melaporkan nyeri terkontrol pencetus dan pereda nyeri
meningkat Monitor kualitas nyeri
2. Kemampuan mengenali onset nyeri Monitor lokasi dan
meningkat penyebaran nyeri
3. Kemampuan menggunakan teknik Monitor intensitas nyeri
nonfarmakologis meningkat dengan menggunakan
4. Keluhan nyeri penggunaan analgesik skala
menurun 5. Meringis menurun Monitor durasi dan
5. Frekuensi nadi membaik frekuensi nyeri
6. Pola nafas membaik Teraupetik
7. Tekanan darah membaik
Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan
The menggunakan
Power of PowerPoint | thepopp.com 18
analgetik secara tepat
2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Ambulasi
berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik meningkat
Observasi
muskulosekletal dengan kriteria hasil: Identifikasi kemampuan
Pergerakan ekstremitas pasien beraktivitas
meningkat Monitor kondisi umum
Kekuatan otot meningkat selama melakukan mobilisasi
Rentang gerak (ROM) meningkat Teraupetik
Kelemahan fisik menurun Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu ( mis. Pagar tempat
tidur )
Fasilitasi melakukan
pergerakan jika perlu
Libatkan keluarga dalam
merencanakan dan
memelihara program
latihan fisik
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
Risiko Dislokasi
Dislokasi merupakan risiko tertinggi yang dapat terjadi pada minggu
pertama, khususnya mereka yang pernah memiliki jaringan
periartikular yang lemah, tindakan pembedahan revisi, atau riwayat
dislokasi sebelumnya. Karena itu tindakan pencegahan dan edukasi
pasien memegang peranan yang sangat penting.
KASUS 2 FRAKTUR
Kasus
Seorang pasien laki laki mengalami kecelakaan di tabrak motor. Kemudian pasien tersebut langsung
dibawa ke puskesmas dari puskesmas pasien di rujuk langsung ke IGD RSUD Curup pada tanggal 01
April 2019. Di IGD RSUD Curup pasien mendapat perawatan dan dilakukan rontgen. Pasien dibawa ke
OK IGD dan dilakukan operasi. Setelah operasi pasien dipindahkan keruang perawatan Anggrek.Saat ini
pasien mengeluh badannya masih terasa lemah, nyeri paha sebelah kanan terasa seperti ditusuk-
tusuk dan nyeri bertambah berat ketika pasien berusaha menggerakkan kaki sebelah kanannya
tepatnya pada pahanya, saat di tanya skala nyeri dari 1 sampai 10 klien menjawab skala
nyerinya ada di skala 7, nyeri hilang timbul dengan durasi waktu 5-10 menit, dan di tangan kiri
pasien terpasang infus IVFD RL 500cc/24 jam. Pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit
sebelumnya. Pasien juga mengatakan tidak ada penyakit keturunan pada keluarga seperti hipertensi,
diabetes melitus, atau adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu. Hasil pemeriksaan fisik suhu
37,8℃, nadi 75 x/menit, tekanan darah 130/80 mmhg, pernapasan 19 x/menit, dan terdapat edema
pada kaki kanan pasien
Pengkajian
Data Klinis
Nama : Tn. C
No. Rek. Medis : 30201
Usia : 40tahun
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 50 kg
Suhu : 37,8℃
Nadi : 75x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Pernapasan : 19 x/menit
Tanggal Masuk RS : 01 Februari 2021
Orang yang dihubungi : Istri Pasien Telepon : 0812xxxxxx
Tanggal Pengkajian : 01 Januari 2021
Diagnosa Medis : Fraktur Femur Dextra
1. Riwayat Psikososial
Persepsi klien terhadap penyakitnya adalah merupakan cobaan Tuhan. Ekspresi klien terhadap penyakitnya adalah menerima.
2. Pola Nutrisi/Metabolisme
Sebelum sakit klien mengatakan selera makan baik, makan 3x/hari dengan menu nasi dan lauk pauk, minum air putih ±2000
ml/hari. Di rumah sakit klien mengatakan selera makan tidak menurun, makan 3x/hari dengan menu nasi dan lauk
pauk, minum air putih ±1000/hari.
3. Pola Eliminasi
Di rumah klien mengatakan BAK kurang lebih jernih6x/hari, warnakuning jernih dan BAB 1x/hari, konsistensi padat bau
khas feses. Dirumah sakit pasien menggunakan alat bantu jenis Folley Chateter, ukuran 16, produksi urine 2000ml/hari, warna
kuning cerah, bau khas urine, tidak ada distensi kandung kemih, dan tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih.
4. Pola Aktivitas /Olahraga
Di rumah saat dirumah klien mandi dan melakukan aktivitas dengan mandiri. Di rumah sakit klien hanya dibantu oleh
keluarganya untuk melakukan aktivitas dan kebutuhannya.Pasien mengatakan sulit bergerak karena keadaan kakinya yang
fraktur.Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya karena fraktur tersebut. Pasien mengatakan belum bias
menapakan telapak kaki kanannya. Pasien mengatakan kesulitan berpindah dari duduk ke berdiri.
Add an image
Pemeriksaan Sistem Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan tulang belakang d.Post
Muskoloskeletal dan Integumen Oprasi ORIF femur hari ke 1, turgor kulit baik, Terdapat Luka
dengan panjang luka 20 cm, terdapat 3 jahitan, Edema pada kaki
kanan.
Kekuatan otot
5 5
5 3
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif : Agen pencedera (D. 0077) Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pada kaki fisik
kanan bagian paha
- Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan pasien seperti ditusuk
tusuk
- Pasien mengatakan skala nyeri yang
dirasakan yaitu 7
- Pasien mengatakan nyeri yang
dirasa hilang timbul dengan durasi
nyeri saat muncul sekitar 5-10 menit
Data Objektif :
- Wajah pasien terlihat meringis
- Pasien menderita fraktur femur
dextra
2. Data Subjektif : Gangguan (D.0054) Gangguan
- Pasien mengatakan sulit bergerak karena Muskulosekletal mobilitas fisik
keadaan kakinya yang fraktur
- Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas
normal seperti biasanya karena fraktur
tersebut
- Pasien mengatakan belum bisa
menapakan telapak kaki kanannya
- Pasien mengatakan kesulitan berpindah
dari duduk ke berdiri
Data Objektif :
- Pasien menderita fraktur femur dextra
- Aktivitas pasien telihat dibantu oleh
keluarga
- Pasien terlihat kesulitan membolak balikan
posisi
- Kekuatan otot pada kaki kanan 3 selain itu
3. Data Subjektif : Penurunan Aliran (D.0009) Perfusi
- Pasien mengatakan nyeri Arteri dan /atau Perifer Tidak Efektif
ekstremitas Vena (edema)
- Pasien mengtakan kadang kadang
kakinya keram
- Pasien mengatakan kakinya
bengkak
Data Objektif :
- Terlihat edema pada kaki kanan
pasien
Intervensi Keperawatan menurut NIC & NOC
42
KASUS 3 AMPUTASI
Tn. I datang ke fasilitas kesehatan tanggal 27 Januari 202
1 dengan keluhan nyeri pada kaki kanannya (bawah lutu
t) luka terbuka akibat dari tidak melakukan perawatan lu
ka dengan baik pasca operasi amputasi kaki sebelah kan
an. seiring berjalannya waktu nyeri semakin dirasakan ol
eh klien hingga saat ini klien merasakan nyeri dengan sk
ala 7, bersifat hilang timbul, rasa seperti tertusuk, terdap
at nyeri tekan pada kaki kanan, serta tampak kemerahan
Pengkajian Kep
erawatan
Identitas Diri Klien
Nama : Tn. I
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Mitra Utama C1 No. 4A RT/RW 001/002
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Minang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS : 7 Agusustus 2017
Diagnosa Medis : Amputasi bawah lutut (BL)
Sumber Informasi
Nama : Ny. O
Hubungan dengan Klien : Istri
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama Saat Masuk RS
Klien masuk RS pada tanggal 27 Januari 2021, klien mengatakan bah
wa ia memiliki luka yang tak kunjung sembuh pada kaki kanannya pa
scaoperasi. Klien juga mengatakan bahwa ia merasakan nyeri yang h
ebat pada lukanya dengan skala 7.
Pemeriksaan Kepala
Inspeksi:Bentuk bulat, rambut hitam sedikit ikal, kepala bersih tidak ada ketombe namun
sedikit berminyak.
Palpasi :Tidak ada massa, benjolan ataupun lesi
Pemeriksaan Mata
Inspeksi:Sklera an ikterik dan conjungtiva an anemis
Telinga
Inspeksi:Daun telinga dan liang telinga bersih
Hidung
Hidung simetris, membran mukosa lembab dan bersih, tidak ada alergi
Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi:Mulut bersih, mukosa bibir lembab, lidah dan gigih bersih
Leher
Inspeksi: Normal tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorax/Paru
Inspeksi :Bentuk normal, warna kulit sawo matang
Palpasi:Vocal remitus tidak teaba
Perkusi :Sonor
Auskultasi:Suara nafas vesikuler
Kardiovaskuler
Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi:Ictus cordis tidak teraba
Perkusi :Batas jantung kanan di RIC II LPSD dan batas jantung kiri di RIC IV LMCS
Auskultasi:Bunyi jantung I dan II normal
Abdomen
Inspeksi :Perut normal dan tidak membuncit
Palpasi:Tidak ada massa ataupun nyeri tekan
Perkusi :Tympani (-)
Auskultasi :Bising usus 5x/i
Neuorologi
Tingkat kesadaran composmentis, GCS 15 (E:4, V:5, M:6)
Kulit
Warna kulit sawo matang, adanya lesi dan jaringan parut pada kaki kanan klien, CR
T 3 detik.
Ekstremitas
Adanya luka terbuka yang telah terinfeksi pada kaki kanan klien yang ditandai deng
an adanya edema dan warna kemerahan disekitar luka.
Kekuatan otot
555 555
555 333
Pemeriksaan Penunjang
Our Vision
3. Klien mengatakan terdapat nyeri tekan pada kaki
kanannya
Do :
4. Klien tampak meringis
5. Klien tampak gelisah
Adapun hasil pengkajian nyeri klien yaitu :
P : Adanya luka akut yang telah terinfeksi
Q : Seperti tertusuk
R : Kaki kanan
S:7
T : Hilang timbul
Sedangkan hasil pemeriksaan fisik dari kaki kanan klien
yaitu :
6. Inspeksi : Terdapat luka terbuka yang telah terinfeksi
yang ditandai dengan adanya warna kemerahan dan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 59
edema disekitar luka klien sehingga menyebabkan
27/1/21 Ds: Nyeri Gangguan mobilitas fisik
1. Klien mengatakan sulit untuk beraktivtas karena
nyeri pada kaki kanannya (ekstermitas)
Do:
2. Kekuatan otot menurun
3. Tampak Gerakanan terbatas
4. Fisik lemah
Edukasi
3. Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik
SDKI,SLKI,SIKI
No Diagnosa SLKI SIKI
2. Gangguan Mobilitas fisik b.d SLKI: Mobilitas Fisik SIKI: Perawatan kaki
nyeri Setelah diberikan intervensi Terapeutik
keperawatan, selama ....x 24 jam, maka Lakukan perawatan luka
mobilitas fisik dapat meningkat
dengan kriteria hasil: Dukungan Kepatuhan program
1. Pergerakan ekstermitas meningkat pengobatan
2. Rentan gerak ROM meningkat Observasi
3. Nyeri menurun Identifikasi kepatuhan menjalani
4. Gerakan terbatas menurun program pengobatan
Terapeutik
Libatkan keluarga untuk mendukung
program pengobatan (perawatan luka)
yang dijalani.
Edukasi
Anjurkan pasien dan keluarga untuk
rutin melakukan pemeriksaan luka
secara rutin ke fasilitas kesehatan
Dukungan ambulasi
Monitor kondisi umum
Anjurkan melakukan ambulasi dini
SDKI,SLKI,SIKI
No Diagnosa SLKI SIKI
3. Gangguan Citra tubuh SLKI: Citra Tubuh SIKI: Dukungan pengambilan
Setelah diberikan intervensi keputusan
keperawatan, selama ....x 24 jam, maka Observasi
citra tubuh dapat meningkat dengan Identifikasi persepsi mengenai
kriteria hasil: masalah dan informasi yang memicu
1. Melihat bagian tubuh meningkat konflik
2. Verbalisasi kehilangan bagian Terapeutik
tubuh meningkat Diskusikan kelebihan dan kekurangan
3. Verbalisasi perasaan negatif dari setiap solusi
tentang perubahan tubuh menurun Motivasi mengungkapkan tujuan
perawatan yang diharapkan
Hormati hak pasien untuk menerima
atau menolak informasi
Edukasi
Berikan informasi yang diminta
pasien
PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN DENGAN
AMPUTASI
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya
yang diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk dan fungsi tubuh karena
tidak sesuai dengan yang diinginkan
Tujuan dan rencana tindakan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan
berupa pendidikan kesehatan citra tubuh klien dapat meningkat.
Intervensi yang dilakukan kepada pasien yakni dengan dukungan pengambilan
keputusan yang terdiri dari mengindentifikasi terlebih dahulu bagaimana persepsi
pasien mengenai masalah yang memicu adanya gangguan citra tubuh, kemudian
setelah diketahui permasalahannya masuk ketahap mendiskusikan kelebihan dan
kekurang dari setiap keputusan yang diambil
Kemudian bantu dengan motivasi pasien
Thank You!
KASUS 3
SPONDILITIS
KASUS
Seorang1 pria usia 52 tahun bernama Tn.A masuk IGD RSUD M.dzein Painan di
antar oleh keluarga sendiri tanggal 28 januari 2021 pukul 10:15 wib dengan ke
luhan lemah anggota gerak bagian bawah sudah dirasakan sejak 3 bulan dan
2
tidak bisa bergerak lagi sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasi
en merasa nyeri pada tulang belakang dibagian punggung, kedua kaki sering
3 hingga lemah dan tidak bisa digerakkan. Saat ini klien sudah post
kesemutan
operasi hari pertama, pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Februari 2021, klie
n mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, nyeri bertambah ketika bergerak,
4
saat ini klien juga mengeluh belum ada BAB semenjak dirawat di rumah sakit.
Klien mengatakan perut nya terasa keras dan kembung, lakukan lah pengkajia
5
n keperawatan tegakkan diagnosa keperawatan dan susunlah intervensi kepe
rawatan sesuai kasus.
PENGKAJIAN
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Data Pasien
Nama : Tn. A
No. Rek. Medis : 01.07.XX.XX
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 52 tahun
Alamat : Tarusan, Pesisir Selatan
TB/BB : 165 / 58 kg
Diagnosa Medis : Spondilitis TB
Tanggal Pengkajian : 01 Februari 2021 / Jam 12.30 Wib
Tanggal Masuk Rs : 28 Januari 2021
72
Alasan Masuk
73
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 01-02-2021 pada pukul 12.30 WIB ha
ri kelima rawatan di ruang rawat inap Trauma Center. Pasien telah menjalani oper
asi stabilisasi dekompresi pada tanggal 31-1-2020 pukul 08.00 WIB pasien post op
hari ke 1. Pasien mengeluh nyeri pada bagian punggung yaitu dibagian bekas ope
rasi, pasien juga mengatakan nyeri akan semakin bertambah jika banyak bergera
k, klien tampak gelisah dan sesekali meringis. Pasien juga mengatakan bahwa sud
ah 1 minggu belum BAB sejak dirawat di rumah sakit. Pasien juga mengatakan set
elah operasi BAB juga tidak ada, pasien sering merasakan buang angin, tetapi tida
k ada BAB keluar, pasien merasa perutnya tegang dan tidak nyaman dengan kond
isinya. Biasanya pasien bisa BAB 1 hari sekali. sejak saat pasien mengalami susah
BAB pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makan karena kurang nafsu makan.
74
Riwayat Kesehatan Dahulu
75
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien dan keluarga mengatakan tidak adanya keluarga menderita penyakit yang
sama dengan pasien saat ini dan pasien juga mengatakan tidak ada anggota kelua
rga yang memiliki riwayat penyakit keterunan seperti hipertensi dan DM dan peny
akit menular seperti TB.
76
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan Meninggal
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal bersama
POLA FUNGSIONAL GORDON
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Pasien dan keluarga mengatakan belum mengetahui
bagaimana penanganan setelah pasien operasi dan Pola Nutrisi / Metabolisme
bagaimana perawatan jika pasien di rumah nanti.
Saat di rawat di rumah sakit pasien mendapatkan
Pasien mengatakan akan mengikuti semua arahan makanan biasa yaitu TKTP (Tinggi Kalori Tinggi
dari dokter dan perawat agar tidak terjadi sakit yang Protein). Pasien mendapatkan makanan 3x sehari
semakin parah. Pasien dan keluarga juga dengan menu nasi , lauk-pauk dan sayur. Pada saat
mengatakan jika sakit langsung berobat ke pengkajian tanggal 01-02-2021 post operasi hari
puskemas. Terkait kondisi pasien sekarang pasien keempat pasien mengatakan menghabiskan 3-4 sendok
tidak ingin melakukan pengobatan tradisional diet porsi dari nasi yang diberikan oleh rumah sakit,
seperti pergi ke tukang urut sedangkan untuk lauk pauk dan sayurannya ada
dimakan tapi tidak habis, klien kurang nafsu makan
karena belum BAB sudah 1 minggu sejak masuk ke RS.
Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan Untuk minum pasien keluarga mengatakan pasien malas
minum dan kurang minum air putih dalam sehari.
Keluarga mengatakan pasien tidak ada mengalami
perubahan berat badan. Pasien mengatakan tidak ada
kesulitan dalam menelan makanan.
Pola Eliminasi
N : 82 x/i P : 18 x/i
85
Pemeriksaan Fisik
Kepala Inspeksi : rambut pasien tampak hitam sudah ditumbuhi uban, tidak rontok, tidak ada kotoran
atau ketombe di rambut pasien, kulit kepala bersih. Tidak ada lesi di kepala.
Palpasi : tidak ada pembengkakan pada kepala dan wajah pasien
Mata Inspeksi : mata simetris kiri dan kanan, konjuntiva anemis, sklera tidak ikterik, palbebra tidak
udema
Palpasi : tidak ada nyeri disekitar mata
Telinga Inspeksi : tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak serumen, dan tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada pembengkakan disekitar telinga
Dada
Paru : I: retraksi dinding dada tampak simetris
P: tidak teraba masa pada fremitus kiri dan kanan
P: sonor
A: vesikuler
87
Pemeriksaan Fisik
Punggung Terdapat Luka Post Operasi Panjang luka balutan 15cm
Genitalia Pasien terpasasang kateter urinUrin tampak berwarna kuning keruh Pengeluaran kateter tampak
lancar
Rectal Pasien mengeluh susah BAB, tidak ada nyeri pada anus
Ekstremitas
Atas Ekstermitas atas simetris kanan dan kiri, tidak ada edema, akral teraba hangat, CRT <2
dtk.Terpasang IVFD Nacl 0,9% 14tts/ mnt pada tangan sebelah kiri
Bawah Ekstermitas bawah simetris kanan dan kiri, tampak mengalami kelemahan pada kedua kaki,
tidak ada edema, akral teraba hangat, CRT <2 dtk. Kekuatan otot:
3 Hematokrit 28 % 37-43 %
90
ANALISA DATA (NANDA)
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
No/Tgl Data Etiologi Masalah
2/2/2021Ds : Agen cidera fisik Nyeri Akut
• Pasien mengeluhkan nyeri pada punggung menjalar (prosedur operasi)
bahu.
• Pasien mengatakannyeri yang dirasakan hilang
2
timbul
• Pasien mengatakan skala nyeri 3Pasien mengatakan
nyeri dirasakan berdenyut- denyut
• Pasien mengeluh nyeri bertambah saat pasien
bergerak
Do :
• Pasien post op hari ketiga dengan luka operasi dan
masih terpasang draine pada punggung
ABOU
• Nyeri yang dirasakan pasien beradaT USpada rentang
Do :
Do :Our Vision
• Pasien post op stabilisasi dekompresi Ad urbanitas argumentum sea. Ut has tota ridens oblique, ad
• Terdapat luka operasi yang terbalut di punggung pasien dengan
elitr aliquam mentitum his. Duo in sale audiam incorrupte. Sea
panjang 15 cm at accusamus rationibus, ad saepe facilis cum, convenire cons
• Balutan luka bersih, pus (-) equat conceptam est ne.
• Pemlab:Hb : 8,9 g/dlLeu : 10,17 /mm3 Ht : 28 %S :Quas
36,4invidunt
0
C ad nam, his reque molestiae te. Nam cu defini
• Pasien dan keluarga tidak mengetahui tanda dan gejala infeksi
tiones definitionem, et oblique detracto electram nec.
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosedur operasi)
96
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(NOC, NIC)
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
NANDA NOC NIC
Nyeri Akut Kontrol nyeri Kriteria hasil : Majemen nyeri Aktifitas :
• Secara konsisten mampu menilai lamanya nyeri. • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onst/durasi, frekuensi, kualitas,intensitas
• Secara konsisten mampu menilai faktor atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
penyebab nyeri. • Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien dan sampaikan penerimaan pasien terhadap
• Secara konsisten mampu menggunakan non nyeri
analgesik untuk mengirangi nyeri. • Tentukan akibat dari nyeri terhadap kualitas hidup pasien (misalnyatidur, nafsu makan,, pengertian, perasaan, hubungan,
• Secara konsisten mampu melaporkan tanda dan performa kerja dan tanggung jawab peran )
gejala nyeri yang dirasakan pada petugas • Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan atau memperberat nyeri
kesehatan. • Gunakan metode penilaian yang sesuai dengan tahapan perkembangan yang memungkinkan untuk memonitor perubahan
• Secara konsisten mampu melaporkan bila nyeri nyeri dan akan dapat membantu mengidentifikasi faktor pencetus aktual dan potensial (misalnya catatan perkembanngan,
terkontrol catatan harian)
• Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari
Tingkatan Nyeri Kriteria hasil : ketidaknyamanan akibat prosedurKendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
• Pasien tidak ada melaporkan nyeri ketidaknyamanan (misalnya suhu, ruanganpencahayaan, suara bising)
• Pasien tidak ada melaporkan panjangnya • Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri (misalnya, ketakutan, kelelahan,
episode nyeri keadaan monoton dan kurang pengetahuan)
• Pasien tidak ada mengerang dan menangis • Pilih dan implementasi tindakan yang beragam (misalnya farmakologi, nonfarmakologi, interpersonal) untuk menfasilitasi
• Pasien tidak ada menunjukkan ekspresi wajah penurunan nyeri sesuai kebutuhan
sakit • Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
• Pasien tidak ada menunjukkan kegelisahan • Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menagani nyerinya dengan tepat
• Pasien tidak ada menunjukkan ketegangan otot • Ajarkan penggunan teknik nonfarmakologi
• Ajarkan metode farmakologi untuk menurunan nyeri
Tanda – Tanda Vital Kriteria hasil : • Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainya untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan
• Pernapasan dalam batas normal penurunan nyeri nonfarmakologi, sesuai kebutuhan
• Tekanan darah dalam batas normal • Periksa tingkat ketidaknyamanan bersama pasien, cata perubahan dalam catatan medis pasien
Innovation
• Nadi dalam batas normal
• Suhu dalam batas normal
Satisfaction
• Dorong istirahat dan tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri World-leading
• Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri berdasarkan respon pasien.
Ius ut augue consul principes, eum in bo Eu docendi propriae sit, per altera putant Ea omittam probatus persequeris ius. Id
norum reprimique. Ut tractatos definitio ut. Nam partiendo intellegat ei, id usu no qui vidit laudem, et vel dolorum menandr
nem duo, his simul fierent phaedrum ei. numy eleifend delicata, inimicus evertitur i euripidis, pro partem principes eu.
similique vis ei.
Usu dico maiorum mnesarchum ea, salutandi cotidieque adversarium per id. In summo dicam soleat v
ix, id nec dictas detracto. Solum laudem corrumpit ius in.
Has falli iisque blandit ad, ut insolens antiopam vim.
• Vesikel yangtidak mengeras • Oleskan salep yang sesuaiMonitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna,
Erat semper qualisque at nec, reque denique eos ut. Mollis labores eu usu, essent lobortis eam an. Vis ad molestiae repudiandae. At timeam facilis fastidii pro, ut his facer oblique, nec ut ponderum scriptorem. Nostrud sanctus an mea. No pro iuvaret periculis, sea et dicam facilisi.
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
No/Tgl Data Etiologi Masalah
Company Structure
2/2/2021 Ds : Agen cidera fisik Nyeri Akut
• Pasien mengeluhkan nyeri pada punggungAnmenjalar
airplane tobahu. (prosedur
describe a structure or parts operasi)
• Pasien mengatakannyeri yang dirasakan hilang timbul
• Pasien mengatakan skala nyeri 3
• Pasien mengatakan Part
nyeri 1dirasakan berdenyut- denyut
• Pasien mengeluh nyeri bertambah saat pasien bergerak
Nec iudico ubique ne, dico sale melius in sed. Vix s
tet option lucilius at, semper patrioque concludatu
Do : rque per id.
• Pasien post op hari ketiga dengan luka operasi dan masih
terpasang draine pada punggung.
• Nyeri yang dirasakan pasien berada pada rentang skala 3 (nyeri Main Part
ringan)
• Pasien nampak bergerak hati-hati karena nyeri yang dirasakannya Enim fabulas id vim. Sit sanctus maluisse
Part 2 t in, ei sea iudico honestatis theophrastu
• Pasien tampak terfokus pada lokasi nyeri s, ut qui porro torquatos. Ut nibh medioc
Vix stet option
• TDlucilius at, sem MmHg
: 123/80 ritatem per, in quis vocibus praesent vi
per patrioque concludaturque
• N : 97 x/i
per id, ex essent pertinax ever m. Liber congue populo sit id, ut mel err
• S : 36,4 0
C
titur mel.
em commune.
• P : 20 x/i Part 3
Eu mandamus patrioque sea, ei duo le
gimus suscipiantur consequuntur, pro
quas solum at.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 102
No/Tgl Data Etiologi Masalah
Our Members
2/2/2021 Ds : Ketidakcukupan Konstipasi
• Pasien This slide is notnyeri
mengeluh definedpada
by slide masterbagian bawah.
perut Asupan Serat
• Pasien mengatakan bahwa sudah 5 hari belum BAB.
• Pasien mengeluh sering buang angin, tetapi BAB sulit keluar.
• Pasien merasa perutnya tegang dan tidak nyaman.
Producer 51
• Pasien mengatakan nafsu makan menurun, hanya menghabiskan 3
sendok porsi makan.
Director 56
Do :
Pasien tampak tidak nyaman
Manager
Pasien tampak malas makan dan kurang minum. menghabiskan 3-4
65
sendok porsi makan.
Art Designer
Pada pemeriksaan abdomen : Inspeksi terdapat pembesaran 156
abdomenPalpasi ada impaksi feses, perut teraba keras.Perkusi :
tympaniAuskultasi : bising usus tidak terdengar
Engineer 212
Eu mandamus patrioque sea, ei duo legimus suscipiantur consequuntur, pro quas solum at. In duo argumentum
conclusionemque, no summo vitae legimus vim. Mei ridens aliquip definitiones ne.
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosedur operasi)
106
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(NOC, NIC)
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
SDKI SLKI SIKI
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
Our Company
Setelah diberikan intervensi
keperawatan, selama ....x 24
Observasi :
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas
jam, maka1nyeri akut
image and dapat
description nyeri
teratasi denganKriteria • Indentifikasi skala nyeri
hasil : • Identifikasi respon nyeri non verbal
• Keluhan nyeri menurun • Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
• Sikap meringis menurun • Monitor efek samping penggunaan analgesik
• Sikap gelisah menurun 40 Years Ago…
• Kesulitan tidur menurun Terapeutik
• Frekuensi nadi membaik • Berikan teknik non farmakologis
Enim fabulas untuk
id vim. Sit sanctus mengurangi
maluisset in, ei sea nyeri (mis.Terapi
iudico honestatis th musik,
• Pola napas membaik terapi bermain, terapiutimajinasi
eophrastus, terbimbing)
qui porro torquatos. Ut nibh mediocritatem per, in quis
• Nafsu makan membaik vocibus praesent
• Kontrol lingkungan yangvim. Liber congue rasa
memperberat populo sit id,(suhu
nyeri ut melruangan,
errem commu
pencahayaan,
ne. Nec iudicoistirahat
kebisingan)Fasilitasi ubique ne, dicotidur
dan sale melius in sed. Vix stet option lucili
us at, semper patrioque concludaturque per id, ex essent pertinax eve
rtitur mel.
Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode,
Ea solum nusquam dan
usu, his pemicu
an consulnyeri
voluptatibus, novum quaestio sc
• Jelaskan strategi meredakan
ripserit vix nyerivivendum vim et. Has nostrud pertinacia n
ad. Brute mucius
• Anjurkan e.
memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
• Anjurkan teknik non farmakologis utuk mengurangi rasa nyeri
109
SDKI SLKI SIKI
Konstipasi Eleminasi Fekal Manajemen Eliminasi Fekal
Our Services
Setelah diberikan intervensi Observasi :
keperawatan, selama ....x 24 • Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
icons and items dapat •
jam, maka4Konstipasi Identifikasi pengobatan yang berefek pada gastrointestinal
menurun denganKriteria • Monitor buang air besar (mis. Warna,frekuensi, konsistensi, volume)
hasil : • Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
• Kontrol pengeluaran feses
meningkat Terapeutik
• Keluhan defekasi lama dan • Berikan air hagat setelah makan
sulit menurun • Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
• Mengejan saat defekasi • Sediakan makanan tinggi serat
menurun
• Distensi abdomen menurun Edukasi
• Nyeri abdomen menurun • Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik
Promotion
• Kram abdomen menurun Design
usus Strategy Management
Pro•ipsum
Konsistensi
appareat at. Exerci His eros•fugit
fesesalmembaik Anjurkan
appareat id,mencatat
vim p warna,
Erat semperfrekuensi,
qualisque atkonsistensi,
nec, r volume
At timeam feses
facilis fastidii pro, ut
• eiFrekuensi
iquid sit, sea ubiquedefekasi
evertitur • Anjurkan
robo tibique accommodare pengurangan
ne. asupaneosmakanan
eque denique yang meningkatkan
ut. Mollis lab his facer oblique, necpembentukan
ut ponder gas
membaik
appellantur ad, duo ut affert eu • Anjurkan
At eos quis ullum persius,mengkonsumsi
eum makanan
ores eu usu, tinggieaseratum scriptorem. Nostrud sanctu
essent lobortis
• ripidis
Peristaltik usus membaiket tempor iisque deserunt.
aliquando. m an. Vis ad molestiae repudia s an mea. No pro iuvaret pericu
ndae. lis.
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Adapun tujuan dan rencana tindakan keperawatan
mengatasi nyeri dengan dilakukan tindakan
keperawatan berupa pendidikan kesehatan seperti
Nyeri merupakan perasaan yang tidak Teknik relaksasi untuk menurunkan atau mencegah
meningkatnya nyeri.
menyenangkan pada setiap individu baik itu suatu
pengalaman sensori dan emosional akibat dari
Intervensi yang dilakukan kepada pasien yaitu
kerusakan jaringan yang bersifat nyata atau aktual
dilakukan secara bertahap, berikut akan dijelaskan
(Smletzer & Bare, 2013). Kerusakan jaringan
tahap teknik relaksasi. Teknik relaksasi merupakan
tersebut bisa diakibatkan oleh pasca pembedahan, tindakan untuk menurunkan atau mencegah
biasanya seseorang yang mengalami pasca bedah meningkatnya nyeri (Mutaqqin, 2008). Teknik relaksasi
akan mengalami nyeri. Nyeri pasca bedah napas dalam yaitu teknik menurunkan nyeri secara non
merupakan nyeri akut yang disebabkan oleh farmakologis dengan mengambil posisi fowler ataupun
penyembuhan luka. semi fowler dengan meletakkan satu tangan diabdomen,
tarik napas dengan perlahan melalui hidung, tahan
napas selama 3 detik lalu hembuskan napas perlahan
melalui bibir dengan model dikerutkan.
Thank You for Watching!