Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2

Analisis Faktor -Faktor Internal


PT. SEMEN INDONESIA, Tbk

Disusun Oleh:
Mivthahul Rahma (P056133542.52E)
Sandi Utomo (P056133642.52E)
Yandhika Hary Wibowo (P056133702.52E)
Yuni Astuti Tri Tartiani (P056133732.52E)
Kelompok 2
Kelompok 2

VISI
Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional
yang Terkemuka di Asia Tenggara”

mISI
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional.
3. Mewujudkan tanggung jawab social serta ramah lingkungan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.
Kelompok 2

Kapasitas Produksi & utilitas kapasitas

Kapasitas Produksi Utilitas Kapasitas


2014 31.8 2014 88.9
2013 30 2013 92
2012 28.5 2012 95

Kapasitas Produksi Utilitas Kapasitas


33
32 96
31 94
30 Kapasitas 92 Utilitas
29 Produksi Kapasitas
90
28 88
27
26 86
2012 2013 2014 84
2012 2013 2014
Rbv pt. semen indonesia, TBK (1)
Rbv pt. semen indonesia, TBK (2)
Kelompok 2

swot
Analisis Perencanaan Produksi pada PT. Semen Indonesia, Tbk
Kelompok 2

 Fasilitas Produksi Baru


 Jaringan Distribusi yang kuat
 Brand Image
 Fundamental Keuangan yang kokoh
 Sumber daya manusia yang mempuni
 Ketersediaan Bahan Baku
 Inovasi
 Teknologi
 Tata letak Anak Perusahaan yang strategis
Kelompok 2

 Kebijakan penetapan harga tidak sama di tiap wilayah.


 Proses packing dapat meningkatkan biaya karena dilakukan
di tiap packing plant
 Produk dikenal terutama oleh pembeli dari wilayah
setempat
 Biaya Maintanance yang tinggi
 Kurangnya Layanan terhadap pembeli
Kelompok 2

 Minimnya daya saing perusahaan lain


 Pembeli sulit memproduksi semen sendiri
 Biaya peralihan besar untuk pindah ke produk pengganti
 Regulasi pemerintah yang mendukung harga semen
Indonesia
 Pemasok bahan baku sulit menjual langsung ke pembeli
Kelompok 2

 PT. Semen Indonesia memliki banyak pesaing


 Perkembangan politik yang tidak stabil
 Pembeli dapat memilih produk semen yang sesuai dengan
kebutuhan
 Dalam jangka panjang persediaan bahan baku akan
berkurang
MATRIK FAKTOR EVALUASI INTERNAL (IFE) (1)
Isu Strategik Internal Bobot Rating Skor Keterangan
(1-4) Terbobot
1. Kekuatan a. Teknologi Tinggi dengan
 Fasilitas produksi baru dan canggih 0.09 4 0.36 kapasitas terpasang 3 juta
 Jaringan distribusi yang kuat 0.08 4 0.32 ton/thn
 Brand Image 0.09 4 0.36 b. Jaringan distribusi yang di
 Fundamental keuangan yang kokoh 0.06 3 0.18 dukung oleh 30 unit
 Sumber daya manusia yang mumpuni 0.08 4 0.32 gudang, pengoperasian 24
 Ketersediaan bahan baku 0.06 3 0.18 packing yang di dukung
 Inovasi 0.08 4 0.32 oleh 361 distributor.
 Teknologi informasi dan komunikasi / 0.08 3 0.24 c. Pangsa pasar domestik
yang handal (Indonesia) terbesar,
 letak geografis anak perusahaan 0.07 3 0.21 mencapai sekitar 43,7%,
menunjukkan keunggulan
reputasi
d. Pertumbuhan laba yang
dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas
MATRIK FAKTOR EVALUASI INTERNAL (IFE) (2)
Isu Strategik Internal Bobot Rating Skor Keterangan
(1-4) Terbobot

1. Kekuatan e. Meningkatkan karyawan


 Fasilitas produksi baru dan canggih 0.09 4 0.36 yang berkompetensi
 Jaringan distribusi yang kuat 0.08 4 0.32 f. Perusahaan memiliki area
 Brand Image 0.09 4 0.36 tambang sebagai
 Fundamental keuangan yang kokoh 0.06 3 0.18 cadangan bahan baku
 Sumber daya manusia yang mumpuni 0.08 4 0.32 dengan kualitas terbaik.
 Ketersediaan bahan baku 0.06 3 0.18 g. Menerapkan tingginya
 Inovasi 0.08 4 0.32 inovasi dalam mengelola
 Teknologi informasi dan komunikasi / 0.08 3 0.24 perusahaan (Green
yang handal Technology, Total
 letak geografis anak perusahaan 0.07 3 0.21 Integration Technology)
h. Sistem monitor yang
berjalan menjadikan
proses produksi menjadi
efektif dan efisien.
i. Lokasi anak perusahaan
yang strategis dekat
dengan bahan baku dan
jalur perdagangan
MATRIK FAKTOR EVALUASI INTERNAL (IFE) (3)

Isu Strategik Internal Bobot Rating Skor Keterangan


(1-4) Terbobot
2. Kelemahan a. Adanya beda pendapat di
 Kebijakan penetapan harga tidak sama 0.08 2 0.16 anak Perusahaan Semen
di tiap wilayah Indonesia.
 Proses packing dapat meningkatkan 0.06 2 0.12 b. Adanya biaya lebih dalam
biaya proses packing.
 Produk dikenal terutama oleh pembeli 0.05 2 0.10 c. Karena adanya perbedaan
dari wilayah setempat wilayah mengakibatkan
 Biaya Maintanance dengan kegiatan 0.07 2 0.14 perbedaan brand
volume produksi yang tinggi terutama dalam wilayah
 Layanan kepada pembeli kurang 0.05 2 0.10 itu sendiri.
d. Dengan tingginya tingkat
volume produksi yang
berjalan
e. Tidak adanya proses
penjualan/servis dari
distributor ke konsumen
TOTAL SCORES 3.11 Posisi Internal Kuat
Kelompok 2

2.Membuat varian produk semen yang lebih


1.Membuka lebih banyak pabrik untuk banyak daripada pesaingnya sehingga bisa
memenuhi permintaan pasar terutama di memuaskan konsumen.
daerah Indonesia Timur.
3. Memberi fasilitas yang baik kepada pembeli
2.Terus meningkatkan kualitas produk seperti membuka gerai konsultasi
dengan melakukan inovasi.
SWOT
1.Menekan biaya produksi seefisien mungkin
tanpa menurunkan kualitas produk sehingga
1.Memberikan jaminan produksi dapat menurunkan harga sampai pada titik yang
kepada para pemegang saham agar para pemegang kompetitif dibanding dengan pesaing lainny
saham puas dengan hasil kerja dan produksi dari serta menentukan harga untuk semen per
Semen Indonesia. saknaa.
2. Menjaga reputasi dan hubungan yang baik dengan 2. Mengurangi biaya dalam packing produk
pembeli dan pemasok. dengan memaksimalkan proses produksi di
pabrik utama
Kelompok 2
Kelompok 2

Vrio framework
 Value, apakah memberikan keunggulan kompetitif?
 Rareness, apa ada pesaing yang memiliki?
 Imitability, apakah sulit/mahal untuk ditiru?
 Organization, apakah perusahaan mengatur untuk mengelola
sumber daya tersebut?
Kelompok 2

KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
kesimpulan dari makalah ini adalah:
• Berdasarkan Analisis Resources Best View (RBV) pada PT Semen Indonesia Tbk
diperoleh hasil bahwa sumber daya, kemampuan dan kompetensi inti yang dimiliki
PT Semen Indonesia Tbk tergolong kuat.
• Berdasarkan hasil Matrik Faktor Evaluasi Internal diperoleh Skor terbobot 3,11 yang
menunjukan posisi Internal perusahaan kuat.
• Adapun untuk analisis rantai nilai perusahaan sudah berjalan dengan baik dan
sebagaimana mestinya.

Kelompok 2

• Ibu Dede
Apakah perusahaan merupakan perusahaan BUMN? Apakah ada
kaitannya dengan kepemilikan suatu perusahaan setelah berganti nama?

- Pak Sunggu

Anda mungkin juga menyukai