Oleh:
Miftahudin
WHO’S HUMAN?
Makhluk Allah SWT diciptakan dari tanah sebagai khalifah
di muka bumi
Al-Quran menyebut dua nama manusia yang dijadikan
nama surah, yaitu al-Insaan (76) dan al-Naas (114)
Ada beberapa kalimat yang mewakili makna manusia
yang disebutkan dalam Al-Quran, yaitu: Basyar, Al-Naas, Al-
Insaan
Universitas Bina Bangsa
DLM. AL-QUR’AN
• al-Basyar (36x dalam 26 surat) (Sifat kemateriannya/biologis)
• an-Nas (241x dalam 55 surat) (Jenis keturunan Adam/makhluk sosial)
• al-Insan / al-Ins (65x dalam 43 surat) (harmonis, lemah lembut,
tampak atau pelupa)
• Bani Adam – Basyar
- Insan
- An-Nas
MANUSIA
MENURUT ILMUAN
* Homo Sapiens (Aristoteles) (Animal Rasional/budi pekerti/berakal)
• Homo Laquen (Renesz) (Pandai berbahasa)
• Zoon Politicon (Aristoteles) (Animal Rendens=Bermasyarakat)
• HOMO LUDEN (Huizimga ) (Suka main)
• HOMO DELEQANS (A.J. Barnet Kempers) (Mampu menyerahkan kerja dan kekuasaannya)
• MANUSIA = MAKHLUK yang BERTANGGUNG JAWAB (Abbas Mahmud El-Aqqad)
Universitas Bina Bangsa
Hakikat Manusia
CIPTAAN ALLAH
BERTANGGUNG JAWAB
MANUSIA SIFAT-SIFAT KETUHANAN
TAHAPAN
KEJADIAN
PROSES PERTUMBUHAN
ROH DITIUPKAN MANUSIA (Al-Mu’minun: 12-14)
Berproses selama 120hr. (4- - Nutfah
bulan)
- ‘Alaqah
Ditetapkan 4 hal -
Rizki *
- Mudghah
Karakteristik Manusia
Manusia makhluk mulia
Manusia makhluk berfikir
Manusia makhluk unik
Universitas Bina Bangsa
Agama
Agama (Sanskerta, a = tidak; gama = kacau)
Artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan
untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Kata "agama"
berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah
religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali".
Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya
kepada Tuhan.
Universitas Bina Bangsa
Paradigma Sosiolog
Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada
suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya
pada suatu kekuatan tertentu (yang supra natural) dan
berfungsi agar dirinya dan masyarakat selamat.
Agama merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan
masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia (pendiri atau
pengajar utama agama) untuk berbakti dan menyembah
Ilahi. Sistem sosial tersebut dipercayai merupakan perintah,
hukum, kata-kata yang langsung datang dari Ilahi agar
manusia mentaatinya. Perintah dan kata-kata tersebut
mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk
mencapai atau memperoleh keselamatan (dalam arti
seluas-luasnya) secara pribadi dan masyarakat.
Universitas Bina Bangsa
Paradigma Kebudayaan
Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil
budaya. Artinya, manusia membentuk atau menciptakan
agama karena kemajuan dan perkembangan budaya serta
peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk
penyembahan kepada Ilahi [misalnya nyanyian, pujian,
tarian, mantra, dan lain-lain] merupakan unsur-unsur
kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia mengalami
kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan
kebudayaan, maka agama pun mengalami hal yang sama.
Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan nyanyian, cara
penyembahan (bahkan ajaran-ajaran) dalam agama-agama
perlu diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-
kultural masyarakat.
Universitas Bina Bangsa
Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu
Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-
ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain
sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang
menyembah-Nya.
Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang
disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi
hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku,
dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang
mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun,
biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon
berpikir manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya,
manusia melakukan pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar,
bahkan wilayah atau lokasi tertentu yang dipercayai sebagai tempat tinggal.
Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun
tidak tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang
disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan
antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan
peraturan-peraturan] etis untuk para penganutnya.
Universitas Bina Bangsa
Unsur Agama
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa
unsur pokok:
Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar
tanpa ada keraguan lagi
Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia
dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan
antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman
keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama
Universitas Bina Bangsa
Fungsi Agama
Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan
manusia dengan manusia.
Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
Pedoman perasaan keyakinan
Pedoman keberadaan
Pengungkapan estetika (keindahan)
Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari
suatu agama.
Universitas Bina Bangsa
PENOLONG
FAEDAH/MANFAAT
BERAGAMA
KETENTRAMAN BATIN
PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN YANG UTUH
Universitas Bina Bangsa
* SALAM
* ASLAMA
* SILMUN
* SULAMUN
AGAMA
UNIVERSAL
PENYEMPURNA MENGGANTI
KEDUDUKAN