Legislative Drafting
Legislative Drafting
Drafting
Sabtu, 20 Maret 2021
Zoom Cloud Meetings
COP
R
Perbedaan ‘Legal’ dan ‘Legislatif’
● Legislative drafting berhubungan dengan perancangan peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh lembaga yang berwenang.
Bentuk: undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
peraturan daerah, dan peraturan perundang-undangan jenis lainnya.
● Legal drafting berkaitan dengan perancangan hukum yang dibuat oleh subjek
hukum baik perorangan dan/atau badan hukum (lembaga yang berwenang).
Bentuk: MoU, perjanjian kerja sama, perjanjian/kontrak, dsb.
Ada perbedaan fokus pembahasan materi antara legislative drafting dan legal
drafting, meskipun prinsip-prinsip umum yang terdapat dalam legislative drafting
tetap diperlukan juga untuk legal drafting.
COP
R
Urgensi
Pentingnya mempelajari bagi pengurus kelembagaan baik di eksekutif dan
legislatif:
COP
R
Rasionalitas
● Kebijakan sebagai sebuah proses, misal pembuatan kebijakan dimulai sejak
penetapan agenda, keputusan tentang tujuan, implementasi sampai dengan
evaluasi atau kebijakan selama 1 periode kepengurusan.
● Kebijakan sebagai sebuah keluaran (output), misal pengalihan subsidi bahan
bakar minyak untuk mendorong pengembangan usaha kecil;
● Kebijakan sebagai sebuah hasil (outcome), misal: peningkatan nilai investasi
dan pendapatan pengusaha kecil sebagai implikasi pengalihan subsidi bahan
bakar minyak untuk usaha kecil;
COP
R
Justifikasi
COP
R
Surat Keputusan
Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat
Negara atau Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual, dan final
yang artinya keputusan itu dapat ditentukan wujudnya, tidak
ditujukan untuk umum, dan sudah pasti atau definitive (tidak
dapat didebatkan/dipermasalahkan)
MENIMBANG
Dijelaskan bahwa dengan pertimbangan tertentu perlu
ditetapkan keputusan tertentu.
Berisi aspek filosofis, sosiologis dan yuridis
MENGINGAT
Statuta SK ditempatkan dalam subtopik ini yang
memungkinkan mengeluarkan SK. Yang dimasukkan
adalah peraturan bukan keputusan dan tingkatannya
sama / lebih tinggi
MEMPERHATIKAN
berisi keputusan rapat yang pernah atau yang sengaja
diadakan berkaitan dengan permasalahan yang akan
dibuat surat keputusan.
COP
R
Diktum
Asas Pembentukan: BAB II Pasal 5, Pasal 6, Pasal 10, Pasal 14, Pasal 16.
Bagian ketiga Pasal 23, 24, 25, 33, 34
01 Asas
● JUDUL
● KATA PENGANTAR
● DAFTAR ISI
● BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG : Latar belakang menjelaskan mengapa pembentukan Rancangan
Undang-undang suatu Peraturan Perundang-undangan memerlukan suatu kajian yang
mendalam dan komprehensif mengenai teori atau pemikiran ilmiah yang berkaitan dengan
materi muatan Rancangan Undang-undang yang akan dibentuk. Pemikiran ilmiah tersebut
mengarah kepada penyusunan argumentasi filosofis, sosiologis serta yuridis guna
mendukung perlu atau tidak perlunya penyusunan Rancangan Undang-undang.
KETENTUAN KERANGKA UNTUK RANCANGAN
AKEDEMIK :
Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, tujuan
penyusunan Rancangan Akademik dirumuskan sebagai berikut:
LANDASAN
Filosofis:
Peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran dan cita
hukum
Sosiologis:
Peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai
aspek
Yuridis:
Peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum/mengisi kekosongan
hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada/diubah/ dicabut
KETENTUAN KERANGKA UNTUK RANCANGAN
AKEDEMIK :
● BAB V PENUTUP
● DAFTAR PUSTAKA
COP
R
Thanks!
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com