Oleh:
Nizwan Zukhri
Untuk melihat kinerja keuangan daerah
dilakukan perhitungan sbb: (Hikmah: 1999):
1. Derajat desentralisasi fiskal antara pemerintah pusat dan
daerah:
a. (PAD)
TPD
b. BHPBP
• TPD
• C. SB
• TPD
Keterangan
PAD : Pendapatan Asli Daerah
TPD : Total Penerimaan Daerah
BHPBP : Bagi hasil pajak dan bukan
pajak untuk daerah
SB : Sumbangan Daerah
e= elastisitas; Δ = perubahan
Contoh Soal
Untuk menghitung kebutuhan fiskal Kab.
Malang maka terlebih dahulu dihitung
kebutuhan fiskal standar yg diperoleh dari 37
kabupaten/kota se Jatim sbb:
- Pengeluaran rutin dan pembangunan thn
1999/2000 = Rp. 3.151,60 m
- Jml Pdd = 35.138.812 jiwa
- Pengeluaran rutin dan pembangunan
perkapita = Rp. 89.690,00
• Berdasarkan data tsb maka besarnya rata-rata
kebutuhan fiskal standar se Jawa Timur dpt
dihitung sbb:
89.690
=
37
= Rp 2.424,00
Untuk menghitung indeks pelayanan publik perkapita
Kab Malang digunakan dasar tahun anggaran
1999/2000 adl sbb:
90.454,00
=
2.424
= 37,32
Jadi Kebutuhan fiskal Kab Malang sebesar 37 kali lebih besar dari
rata-rata kebutuhan fiskal standar jatim
Kapasitas Fiskal
Sama Halnya dgn penghitungan kebutuhan
fiskal, kapasitas fiskal Jawa Timur digunakan
data PDRB Perkapita jatim atas dasar harga
konstan thn 1999 sebesar Rp. 1.620.000,00
1.114.951,37
=
43.783,78
= 25,46 = 25
= 0,63
Artinya: apabila PDRB naik 1% maka PAD
akan meningkat sebesar 4,24%