Anda di halaman 1dari 17

5.

HAKIKAT
SASTRA

GO!
Pengertian Sastra
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa
Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi”
atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau
“ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu.

Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya
sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang
terikat dengan kaidah dan aturan tertentu.
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli:
a. Mursal Esten (1978 : 9) Sastra atau Kesusastraan adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi
kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai
medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia
(kemanusiaan).
b. Semi (1988 : 8 ) Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan
seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya
menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
c. Panuti Sudjiman (1986 : 68) Sastra sebagai karya lisan atau tulisan
yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan,
keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
d. Ahmad Badrun (1983 : 16) Kesusastraan adalah kegiatan seni yang
mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai,
dan bersifat imajinatif.
e. Engleton (1988 : 4) Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle
letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam
berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan,
dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganganji
f. Plato. Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan
(mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam
semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu,
nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
g. Aristoteles. Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu
pengetahuan dan fifilsafat
h.Robert Scholes (1992: 1) Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan
sebuah benda
i. Sapardi (1979: 1) Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga
sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri
merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan,
dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
j. Taum (1997: 13) Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat
imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan
berguna yang menandakan hal-hal lain”
Pembelajaran Sastra di SD

a. Menumbuhkan Kesenangan Terhadap Buku


Langkah pertama di dalam pembelajaran sastra di
SD ialah menemukan kesenangan kepada
buku.Kesenangan kepada buku hanya muncul
melalui pengalaman yang panjang (Sutherland &
Arbuthnot, 1991).
b. Menginterpretasikan Literatur
Hal itu dapat dilakukan dengan mendramatisasikan (role
play) adegan tertentu yang ada pada buku cerita. Kegiatan
dramatisasi adegan cerita selain menguatkan pemahaman
pada cerita juga akan melatih mereka bersosialisasi
(Simpson, 1989). Kelompok anak yang lain kemungkinan
menulis essay. jurnal, atau surat yang berkaitan dengan tokoh
utama atau tokoh yang lainnya yang ada di dalam cerita.
c. Mengembangkan Kesadaran Bersastra
Anak-anak yang masih berada di sekolah dasar juga harus
diajak mulai mengembangkan kesadaran pada sastra.
d. Mengembangkan Apresiasi
Margaret Early (dalam Huck, 1987) menyatakan bahwa
terdapat tiga tahap urutan dan perkembangan yang ada dalam
pertumbuhan apresiasi (1) tahap kenikmatan yang tidak sadar,
(2) tahap apresiasi yang masih ragu-ragu atau berada antara
tahap kesatu dan ketiga, dan (3) tahap kegembiraan secara
sadar.Pengajaran sastra untuk sekolah dasar menurut Huck
(1987), terutama kelas-kelas awal, difokuskan pada tahap
pertama yaitu kesenangan yang tidak
disadari (unconscious enjoyment). 
Pemilihan Bahan Sastra untuk siswa SD

Tugas guru dan orang tua dalam memilih buku sastra anak-
anak adalah melakukan penelitian lebih rinci terhadap unsur-
unsur yang lazim ada dalam setiap bacaan cerita (fiksi).
Unsur-unsur itu meliputi (1) alur, (2) latar, (3)tema, (4)
tokoh, (5) gaya, (6) sudut pandang, dan (6) format buku
cerita (Huck, 1987:17, Nurgiyantoro, 2005:66).
a. Alur
Kebanyakan alur-alur dalam sastra anak-anak disajikan dalam metode
kronologis atau cara linear, karena biasanya murid-murid di kelas awal
belum mencapai kematangan untuk mengikuti alur sorot
balik (flashback) dalam waktu dan tempat.
b. Latar cerita
Latar ada tiga macam, yaitu latar waktu, latar tempat, dan latar suasana.
c. Tema Cerita
Berikan anak-anak buku sastra yang “bercerita”, sehingga nilai-nilai
semacam kejujuran, keadilan, demokrasi, keterbukaan, ketaqwaan, kasih
sayang, cinta, diam-diam menyerap kuat pada kepribadian anak-anak.
Tema cerita menyentuh aspek ini. 
c. Tema Cerita
Berikan anak-anak buku sastra yang “bercerita”, sehingga nilai-nilai
semacam kejujuran, keadilan, demokrasi, keterbukaan, ketaqwaan, kasih
sayang, cinta, diam-diam menyerap kuat pada kepribadian anak-anak.
Tema cerita menyentuh aspek ini. 
d. Tokoh Cerita
Anak-anak biasanya menyukai tokoh-tokoh yang berani, cerdik dan
perkasa.
e. Gaya (Style) Cerita
Dalam karya fiksi, gaya adalah cara seorang pengarang menyampaikan
gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis
serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh
daya intelektual dan emosi pempembaca.
f.. Sudut pandang Cerita (Point of view)
Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan para
pelaku dalam cerita yang dipaparkannya (Aminuddin, 2001:
90) atau menurut istilah Huck (1987) sudut
pandang (point of view) lazim diartikan dari arah mana atau
dalam posisi apa pengarang menempatkan dirinya dalam
bercerita.
g. Ilustrasi dan Format Buku
Ilustrasi adalah gambar-gambar yang menyertai cerita dalam
buku sastra anak (Nurgiantoro, 2005:90)
Jenis-jenis sastra

a. Sastra imajinatif mempunyai ciri ciri sebagai berikut:


Isinya bersifat khayali
Menggunakan bahasa yang konotatif
Memenuhi syarat-syarat estetika seni.
b. Sastra non-imajinatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Isinya menekankan unsur faktual/faktanya.
Menggunakan bahasa yang cenderung denotatif.
Memenuhi unsur-unsur estetika seni.
c Bentuk karya sastra yang termasuk karya sastra imajinatif adalah
1. Puisi, antara lain : Epik, Lirik, Dramatik dan llain-lain
2.Prosa antara lain : Fiksi (novel, cerpen, roman) dan
3. Drama antara  lain drama prosa dan drama puisi
d. Bentuk karya sastra yang termasuk sastra non-imajinatif adalah
1. Esai, yaitu karangan pendek tentang suatu fakta yang dikupas
menurut pandangan pribadi penulisnya.
2. Kritik, adalah analisis untuk menilai suatu karya seni atau karya
sastra.
 3. Biografi, adalah cerita tentang kehidupan seseorang yang
ditulis oleh orang lalain
4. Otobiografi, adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya
sendiri.
5. Sejarah, adalah cerita tentang zaman lampau suatu
masyarakat berdasarkan sumber tertulis maupun tidak tertulis.
6. Memoar, adalah otobiografi tentang sebagian pengalaman
hidup saja.
7. Catatan harian, adalah catataan seseorang tentang dirinya
atau lingkungannya yang ditulis secara teratur.
Nama Anggota Kelompok
1. Asfaril Azhanul Haq
2. Siti Maya Sopya Ningsih
3. Bq. Misban Wahyuni
4. Kariyatin Zakiyah
5. Naely Amalia

Anda mungkin juga menyukai