PENDIDIKAN

• Menurut Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan peoses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.
 KEITH (1983)
• PENDIDIKAN MERUPAKAN SALAH SATU BEKAL
DALAM MERAIH KEHIDUPAN YANG BAHAGIA.
• DENGAN PENDIDIKAN, orang akan memahami
agama, politik kesehatan dan idiologi.
• DILIHAT DARI SISI DIMENSI:
• (1) pendidikan formal
• (2) pendidikan non formal
• (3) pendidikan informal
 KEITH (1983)
• Formal education: Pendidikan yang diperoleh
dari sekolah (schooling).
• Non formal education: Pendidikan yang
diperoleh dari luar sekolah (out-of-school
education).
• Informal education: pendidikan yang diperoleh
dari lingkungan keluarga (tradisional
education)
 TINGKAT PENDIDIKAN
• GOD AND BROPHY (1990); HOPKINS (1983): tingkat
pendidikan diukur dari lamanya seseoranf mengalami
dan terlibat dalam proses pendidikan secara formal.
• Pendidikan yang tinggi bagi seseorang cenderung lebih
bersifat terbuka terhadap informasi, cepat menerima
informasi.
• INKELES DAN SMITH (1976): mereka yang lebih lama
mengalami pendidikan di sekolah lebih terbuka
terhadap ide-ide baru, pengalaman baru, menghargai
ilmu, dan siap menerima perubahan.
 HOPKINS DAN STENLAY (1983)
• Tingkat pendidikan dalam status sosial ekonomi:
• 1. Bersekolah dibawah 7 tahun
• 2. Bersekolah selama 7-9 tahun
• 3. Bersekolah 10-11 tahun menengah um
• 4. Tamat sekolah menengah umum
• 5. Tamat D3
• 6. Tamat S1 perguruan tinggi
• 7. Frofesional (master, doktor)
 PENDIDKAN
• Pendidikan melahirkan pengalaman belajar.
• Pengalaman belajar melahirkan pengetahuan.
• Pengetahuan melahirkan motivasi dan
kepedulian.
• Motivasi dan kepedulian melahirkan Sikap.
• Sikap melahirkan perilaku atau tindakan.
• Perilaku mendukung keberlanjutan lingkungan.
• Perilaku menurunkan mutu lingkungan.
 DASAR-DASAR PKLH
• TUJUAN PENDIDIKAN: meningkatkan
kemampuan, potensi, martabat , dan keimanan
manusia sehingga memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk : bersikap, berimajinasi, dan
berperilaku yang baik sesuai UUD Negara
REPUBLIK INDONESIA.
• PENDAPATAN
• KESEJAHTERAAN
 DASAR-DASAR PKLH
• TUJUAN PENDIDIKAN: meningkatkan
kemampuan, potensi, martabat , dan keimanan
manusia sehingga memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk : bersikap, berimajinasi, dan
berperilaku yang baik sesuai UUD Negara
REPUBLIK INDONESIA.
• PENDAPATAN
• KESEJAHTERAAN
 JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN

• UUD TETNTANG PENDIDIKAN: FORMAL DAN

NONFORMAL
• TK
• SD/SEDERAJAT
• SMP/SEDERAJAT
• SMA/SMK/SEDERAJAT
• AKADEMI
• PERGURUAN TINGGI
• PENDIDIKAN KEDINASAN, PENDIDIKAN KHUSUS
 TUJUAN PKLH
• MENINGKATKAN KEMAMPUAN, POTENSI,
KEIMANAN DAN MARTABAT UMMAT
MANUSIA SEHINGGA:
• Memiliki pengetahuan LH
• Bersikap positif terhadap Lingkungan
• Berimajinasi yang bik terhadap lingkungan
• Berperilaku yang baik terhadap lingkungan
 LINGKUNGAN HIDUP
• LINGKUNGAN HIDUP DILIHAT DARI TEORI LINGKUNGAN TERDIRIA
ATAS:
• ABIOTIK Environment: LINGKUNGAN FISIK, yang terdiri dari unsur-
unsur tanah, air, udara energi dan bahan mineral yang terkandung
di dalamnya.

• Biotik environment: lingkungan hayati, yaitu unsur-unsur

TUMBUHAN, HEWAN, DAN marga satwa lainnya, serta bahan
baku hayati industri.
• Cultural environment. LINGKUNGAN BUDAYA yang unsur-unsurnya
adalah sistem-sistem sosial, ekonomi dan budaya, serta
kesejahteraan.
 LINGKUNGAN HIDUP
• suatu kesatuang ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan prikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya UU RI No.32 tahun 2009.
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 1 ayat 1.
KOMPONEN PENYUSUN LINGKUNGAN HIDUP

• KKOMPONEN PENYUSUN :
• Sumber daya manusia: pengetahuan, keterampilan,
motivasi, kreativitas, imajinasi, disiplin, kepedulian, sikap,
dan perilaku.
• Sumber daya alam: sumber daya alam yang dapat
diperbaharuai, dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui: air lahan, hutan minyak bumi, dan
sebagainya.
• Sumber daya buatan: lahan irigasi, taman kota, ruang
terbuka hijau, jalanan, jaringan irigasi, gedung, rumah dan
sebagainya.
 ECOSYSTEM
• EKOSISTEM (ODUM, 1993); SOEMARWOTO
(1997), suatu unit atau sistem ekologi yang di
dalamnya terdapat hubungan antara
keanekaragaman spesies, makhluk hidup dan tak
hidup, saling pengaruh mempengaruhi dan
membentuk suatu sistem.
• Sistem tersebut sangat kompleks, sehingga
bilamana ada unit sistem yang kurang berfungsi,
maka akan mengganngu sistem lainnya.
 JENIS-JENIS EKOSISTEM
• EKOSISTEM DAERAH PERTANIAN BASAH: Hubungan
timbal balik antara mahluk hidup dan tidup pada derah
pertanian basah, saling pengaruh mempengaruhi, saling
berinteraksi dan membentuk sebuah sistem, yakni sistem
atau ekosistem daerah pertanian basah.
• Ekosistem daerah pertanian basah ditandai atau
didominasi dengan lahan sawah irigasi, seserta
pendukung ekositem tersebut, seperti petani dan
pemukimannya, burung bangau dan sejenisnya, dan lain
sebagainya. Pemukiman penduduk terkonsentrasi pada
beberapa titik.
EKOSISTEM DAERAH PERTANIAN TEGALAN

• Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan

tak hidup, saling pengaruh mempengaruhi, saling
berinteraksi pada lahan pertanian tegalan (lahan
pertanian kering) dan membentuk sebuah sistem
yang disebut ekosistem lahan pertanian tegalan.
• Ciri utama: kebun atau lahan tegalan dengan
kemiringan tertentu, pemukiman penduduk yang
tersebar, hewan dan tumbuhan lainnya yang
sangat bergantung pada air hujan.
 JENIS-JENIS EKOSISTEM
• EKOSISTEM PERKOTAAN. Hubungan timbal
bakik antara mahluk hidup dan takhidup di
perkotaan, saling pengaruh mempengaruhi,
dan membentuk suatu sistem, yang ditandai
dengan: infrastruktur yang padat, intreaksi
sangat tinggi, perumahan, industri, alat
tranfortasi, dan mobilitas yang tinggi.
 EKOSISTEM WILAYAH PESISIR
• HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MAKHLUK
HIDUP DAN TAK HIDUP PADA WILAYAH PESISIR,
PENGARUH MEMPENGARUHI DAN
MEMBENTUK SUATU SISTEM, YANG DISEBUT
EKOSISTEM WILAYAH PESISIR.
• CIRI-CIRI: DIDOMINASI OLEH PANTAI, YAKNI
PERTEMUAN ANTARA DARATAN DAN LAUT,
HUTAN BAKAU DAN SEJENIS, HABITAT IKAN,
KEPITING, DAN SEJENIS.
 EKOSISTEM AIR TAWAR
• HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MAKHLUK
HIDUP DAN TAK HIDUP PADA AIR TAWAR, SALING
PENGARUH MEMPENGARUHI, DAN MEMBENTUK
SUAUTU SISTEM YANG DISEBUT EKOSISTEM AIR
TAWAR.
• CIRI-CIRI: WILAYAH YANG DIDOMINASI OLEH AIR
TAWAR, SEPERTI DANAU, SUNGAI:
• CIRI-CIRI: BUAYA, IKAN, BELUT, KEPITING , UDANG,
TUMBUHAN BERUPA SAYUR-SAYURAN, ENCENG
GONDOK, DAN TUMBUHAN LAINNYA.
 EKOSISTEM HUTAN TROPIS
• HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MAKHLUK
HIDUP DAN TAK HIDUP, PENGARUH
MEMPENGARUHI, SALING MEMILIKI
KETERGANTUNGAN DALAM KAWASAN HUTAN DAN
MEMBENTUK SUATU SISTEM YANG DISEBUT
EKOSISTEM HUTAN TROPIS.
• CIRI-CIRI: KAWASAN TERSEBUT DIDOMINASI OLEH
HUTAN , DI DALAMNYA TERDAPAT ULAR, MONYET,
BERBAGAI BURUNG, TUMBUHAN FARDU DAN
SEJENISNYA.
 TEORI RAMBO (1981)
• TINGKAH LAKU ATAU PERILAKU MANUSIA
SEBAGIAN BESAR DITENTUKAN OLEH HABITAT
ALAMI DI MANA MEREKA TINGGAL. TEORI INI
LEBIH PPULER DENGAN SEBUTAN
ENVIRONMENTAL DETERMINISM. BAHWA
SELURUH ASPEK-ASPEK KEBUDAYAAN
MANUSIA DAN TINGKAH LUKUNYA
DISEBABKAN SECARA LANGSUNG OLEH
PENGARUH LINGKUNGAN.
 SARWONO (1992)
• MANUSIA MEMELIKI SIFAT YANG MAMPU
BELAJAR DARI PENGALAMAN, PERUBAHAN
TINGKAH LAKU MANUSIA HANYA DAPAT
DILAKUKAN SECARA BERTAHAP SESUAI
DENGAN LINGKUNGAN BARUNYA. MANUSIA
DAPAT DIDIDIK, DILATIH, ATAU BELAJAR
SENDIRI UNTUK DAPAT MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN LINGKUNGAN BARUNYA.
 ISKANDAR JOHAN (2009)
• MANUSIA DAPAT MELAKUKAN ADAPTASI
TERHADAP LINGKUNGANNYA SESUAI
DENGAN TINGKAH LAKU YANG DIMILIKI.
MANUSIA DAPAT MEMANFAATKAN ALIRAN
INFORMASI DARI BERBAGAI EKOSISTEM DI
MANA MEREKA TINGGAL MELAKUKAN
ADAPTASI PERILAKU.
RAKHMAT (2011); ZULRIZKA (2012)
• KONDISI ATAU SITUASI LINGKUNGANLAH
YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
SESEORANG. ARTINYA PERILAKU MUNCUL
KARENA ADANYA LINGKUNGAN YANG
MENJADI PENYEBABNYA. HAL YANG SAMA
(THOHA, 2011); PERILAKU ADALAH SUATU
FUNGSI DARI INTERAKSI ANTARA SESEORAN
INDIDIVIDU DENGAN LINGKUNGANNYA.
 BARKER DALAM THOHA (2011)
• TERDAPAT HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
LINGKUNGAN DENGAN TINGKAH LAKU MANUSIA .
LINGKUNGAN DAPAT MEMPENGARUHI TINGKA
LAKU MANUSIA, ATAU SEBALIKANYA TINGKAH
LAKU MANUSIA DAPAT MEMPENGARUHI
LINGKUNGAN. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ITU
DAPAT DIAMATI PADA PETANI DALAM MENGOLAH
LAHAN PERTANIANNYA. TEORI INI POPULER
DENGAN SEBUTAN TEORI HUMAN ECOLOGY
 SASTRAWIJAYA (2009)
• IANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
HIDUPNYA TERDAPAT HUBUNGAN TIMBAL
BALIK. MANUSIA MEMPENGARUHI
LINGKUNGAN HIDUPNYA DAN SEBALIKNYA
MANUSIA DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN
HIDUPNYA. MANUSIA ADA DI DALAM
LINGKUNGAN HIDUPNYA DAN IA TIDAK DAPAT
TERPISAHKAN DARI PADANYA.
 CHIRAS (1990)
• MENTAL FRONTIER
• BUMI INI ADALAH SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK
TERBATAS.
• HIDUP AKAN LEBIH BERARTI BILA KITA MEMPUNYAI
KEKAYAAN.
• ALAM DICIPTAKAN UNTUK DITAKLUDKAN ATAU DIKUASAI
• ILMU DAN TEKNOLOGI BARU AKAN MENYELESAIKAN
MASALAH LINGKUNGAN.
• MANUSIA TERPISAH DENGAN ALAM DAN BERSIFAT
SUPERIOR
 SUKSESI
• SUKSESI SEKUNDER; TERJADINYA PERUBAHAN
LINGKUNGAN OLEH BERBAGAI KEGIATAN, BAIK OLEH
KEGIATAN MANUSIA, MAUPUN KEGIATAN ALAM, DI
MANA SEBAGIAN SPECIES DALAM LINGKUNGAN
TERSEBUT MASIH ADA YANG TERSISA.
• SUKSESI PRIMER; TERJADINYA PERUBAHAN
LINGKUNGAN OLEH BERBAGAI KEGIATAN, BAIK OLEH
KEGIATAN MANUSIA, MAUPUN KEGIATAN ALAM, DI
MANA SELURUH SPECIES DALAM LINGKUNGAN
TERSEBUT PUNAH (HABIS).
 ADAPTASI
• KEMAMPUAN MANUSIA UNTUK MELAKUKAN
PENYESUAIN DIRI DENGAN LINGKUNGAN.
PENYESUAIAN DIRI MEMBUTUHKAN:
PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, KREATIFITAS,
DAN PENGALAMAN LAINNYA SEHINGGA
MANUSIA DAPAT HIDUP DENGAN BAIK PADA
LINGKUNGAN TERSEBUT.
• CONTOH: ORANG DESA MASUK KE KOTA,
SEBAIKNYA ORANG KOTA MASUK KE DESA.
 AJUSMENT
• KEMAMPUAN MANUSIA UNTUK MELAKUKAN
PERUBAHAN TERHADAP LINGKUNGAN SESUAI
KEBUTUHANNYA SEHINGGA DAPAT BERTAHAN HIDUP.
KEMAPUAN MANUSIA TERSEBUT SANGAT DITENTUKAN
OLEH: PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, MOTIVASI,
SIKAP, KREATIVITAS YANG DIMILIKINYA.
• CONTOH: MEMASANG ALAT PENGINGIN PADA KAMAR
TIDUR, RUANG KERJA UNTUK MENGURANGI PANAS.
ATAU SEBALIKNYA MEMBUAT ALAT PEMANAS RUANGAN
UNTUK MENGHINDARKAN DIRI DARI KEDINGINAN.