Anda di halaman 1dari 41

TEKNIKPELATIHAN

ANALISIS
TANAH & TANAMAN
BUDIDAYA JAMUR
Disampaikan oleh:

IR. ASRIFIN ASPAN, MS.

Oleh:
Dr. Sulakhudin, S.P., M.P.
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK, 2021
LANDASAN PERUBAHAN PERKULIAHAN
TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. Tepat waktu. Toleransi Keterlambatan max. 15 menit.


2. Jumlah Kehadiran Perkuliahan minimal 75%.
3. Izin kuliah/praktikum hanya pada kondisi emergency dan
dalam bentuk surat tertulis.
4. Mhs wajib mengerjakan setiap tugas perkuliahan/praktikum.
Makalah untuk presentasi
5. Dalam perkuliahan tidak diperkenankan ;
- Memakai Sandal, pakaian yg tidak sopan dan Kaos
Oblong.
- Mengaktifkan HP
6. Mhs harus memiliki literatur/buku, dan referensi2 dari
berbagai sumber yg berhubungan dgn perkuliahan.
STRATEGI KULIAH TATT

5 AS + 3 T
1. Belajar TATT harus antusiAS Tekun
2. Belajar TATT dengan kerAS
3. Belajar TATT secara cerdAS Teken
4. Belajar TATT sampai tuntAS
Tekan
5. Belajar TATT harus ikhlAS

A
Pengantar Kuliah

1. Obyek / benda apa yang dipelajari dalam TATT?


2. Dimana letak obyek/benda yang dipelajari di TATT?
3. Bagaimana cara mempelajari TATT?
4. Untuk apa mempelajari TATT?
TUJUAN KULIAH
TEKNIK ANALISIS TANAH & TANAMAN

1. Menilai status kesuburan tanah ( data sifat fisik dan


kimia serta status unsur hara di dalam tanah )

2. Meramalkan kemungkinan keuntungan yang diperoleh


dari pemupukan atau pengapuran

3. Memberikan dasar dalam pemupukan

4. Menilai tanah di suatu kawasan atau daerah


MATERI PERKULIAHAN

I. Pendahuluan

II. Teknik Pengambilan contoh tanah

III. Teknik Pengambilan contoh tanaman


MATERI PERKULIAHAN

III. Prinsip-prinsip dalam Analisis Kimia Tanah & Tanaman


A. Ketelitian & Keakuratan Data Analisis,
B. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Analisis,
Kimia Tanah & Jaringan Tanaman.
IV. Analisis kimia Tanah
A. Persiapan Contoh Tanah di Laboratorium,
B. Pengenalan Beberapa Metode Analisis Tanah,
C. Interpretasi & Rekomendasi.
V. Analisis Kimia Jaringan Tanaman
D. Persiapan Contoh Jaringan Tanaman di Laboratorium,
E. Pengenalan Beberapa Metode Analisis Jar. Tanaman,
F. Interpretasi & Rekomendasi.
Pengertian Tanah
I. Pengantar Teknik Analisis Tanah & Tanaman

= Pasir
= Debu
= Klei / liat /
Lempung
Bentuk-bentuk Hara di dalam Tanah

Unsur Hara terfiksasi

Unsur Hara Tersedia


Unsur Hara tertukar

Unsur Hara Total :


1. Tersedia: ada dalam larutan tanah
2. Tertukar : diikat pada tepi koloid tanah
(lempung, BO)
3. Terfiksasi: terselip di lapisan dalam
mineral tanah,
4. Termobilisasi : ada dalam jaringan
tubuh mikrobia tanah,
Koloid tanah dan peranannya
•Koloid tanah :Suatu bahan aktif dari tanah yg tersusun dari
mineral dan humus
a. Koloid liat berasal dari hasil pelapukan mineral primer
b. Koloid humus berasal dr hasil pelapukan bahan organik
• Peranan : sebagai tempat terjadinya jerapan dan pertukaran
ion, sehingga hara tersedia bagi tanaman
3. Ketersediaan Unsur Hara
3. Ketersediaan Unsur Hara
3. Ketersediaan Unsur Hara

Sands 3-5 meq/100g


Loams 10-15 meq/100g
Silt Loams 15-25 meq/100g
Clay 20-50 meq/100g
Organic Soil 50-100 meq/100g
Jenis dan Kebutuhan Unsur Hara Tanaman

Diperlukan banyak Diperlukan sedikit


(unsur hara makro) (unsur hara mikro)
Dari udara Dari tanah Dari tanah
C (karbon) N (Nitrogen) Fe (besi)
H (hidrogen) P (fosfor) Mn (mangan)
O (oksigen) K (kalium) B (boron)
Ca (kalsium) Mo (Molibdenum)
Mg (magnesium) Cu (tembaga)
S (belerang) Zn (seng)
Bentuk unsur hara diserap tanaman

Tanaman menggunakan unsur dalam 2 macam


Unsur hara yang terjerap partikel tanah seperti K+, Ca+2, Mg +2 (ion positif)
Garam yang larut dalam larutan tanah seperti SO4-, Cl- (ion-ion negatif)
Unsur Bentuk yang diserap Unsur Bentuk yang diserap
N NH4+, NO2-, NO3- Fe Fe+2, Fe+3
P HPO4=, H2PO4- Mn Mn+2, Mn+4
K K+ B H2BO3-1, HBO3-2, BO3-
3
dan B2O7-2
Ca Ca+2 Mo MoO4-2
Mg Mg +2 Cu Cu+, Cu+2
S SO3-2, SO4-2 Zn Zn+2
Air H+, OH- Cl Cl-
Pengertian TATT :
Teknik Analisis Tanah & Tanaman
 Teknik Analisis Tanah adalah analisis yang
dilakukan terhadap tanah untuk mengetahui
kapasitas dan kemampuannya jika dilakukan
penanaman terhadap tanah tersebut

 Teknik Analisis Tanaman adalah analisis yang dilakukan terhadap


jaringan untuk mengetahui status / unsur hara tanaman sehingga
dapat diketahui tingkat kecukupan atau kekurangan hara bagi
tanaman
Fig. 37-7

Healthy

Phosphate-deficient

Potassium-deficient

Nitrogen-deficient
Tingkat pengelolaan
No. Kualitas/karakteristik lahan
Rendah Sedang Tinggi
1. Rejim radiasi - - -
2. Rejim suhu - - -
3. Rejim kelembaban udara - - -
4. Ketersediaan air -
Bulan kering - + ++
Curah hujan - + ++
Penggunaan analisis tanah 5. Media perakaran
Drainase - + ++
Tekstur - - -
Kedalaman efektif - - +
1.Klasifikasi tanah dan Gambut: kematangan - - +
: ketebalan - - +
evaluasi lahan 6. Retensi Hara
KPK - + ++
(lebih banyak memerlukan pH - + ++
C organik - + ++
data sifat dan karakteristik 7. Ketersediaan hara
N total + ++ +++
tanah dibandingkan data P2O5 tersedia + ++ +++
K2O dapat tukar
status hara) 8. Bahaya banjir
+ ++ +++

Periode - + ++
Frekuensi - + ++
9. Kegaraman
salinitas - + ++
10. Toksisitas
Kejenuhan aluminium - + ++
Lapisan pirit - +
11. Terrain/potensi mekanisasi - - +
12. Bahaya erosi - + ++
2. Kesuburan tanah dan Peningkatan hasil tanaman
Penggunaan analisis tanah
Manfaat Belajar TATT:
Dapat mengetahui keadaan sifat tanah Nilai Harkat
tanah tersebut (fisik dan kimia) pH H2O 1:2 5,7 Agak masam
pH KCl 1:2 4,4 Sangat masam
sebelum tanah tersebut C-Org (%) 0,01 Sangat rendah
digunakan, sehingga diketahui N Total (%) 0,02 Sangat rendah
kearah mana yang cocok P Bray I (ppm) 6,6 rendah
Ekstrak NH4OAc 1N
penggunaan tanah tersebut
pH 7
Misal : Tujuan hasil: K (cmol(+)kg-1) 0,16 Rendah
Ca (cmol(+)kg-1) 0,15 Sangat rendah
generatif, masalah P Sangat rendah
Mg (cmol(+)kg-1) 0,38
vegetatif, masalah N dan K Na (cmol(+)kg-1 0,09 Sangat rendah
KPK (cmol(+)kg-1) 3,74 Sangat rendah
Hasil interpretasi: Al dd 0,00 Tidak terdeteksi
1. Tanah bereaksi masam, Tekstur
2. Kadar BO tanah rendah, Pasir (%) 91.79 Pasir
3. Ketersediaan hara rendah, Debu (%) 8.21
4. Daya mengikat air dan hara Lempung (%) 0.00
sangat rendah. Kelas D sampai sini
Uji tanah dan Tanaman dibagi dalam 4 tahap :

1. Pengambilan sampel (tanah dan tanaman)


2. Analisis Lab (ekstraksi dan penentuan unsur yang
tersedia)
3. Interpretasi hasil-hasil analisis
4. Rekomendasi pemupukan

 Analisis rutin : hanya untuk klasifikasi


 Analisis khusus : untuk kesuburan tanah dengan
tujuan tertentu (kekurangan hara)
C. Interpretasi & Rekomendasi Uji Tanah

1.  Interpretasi Hasil Uji Tanah


Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil
analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian.
Teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain dengan: 
a. menghubungkan data dengan pengalaman peneliti, 
b. Mengaitkan data dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait,

Tujuan dari interpretasi uji tanah ialah untuk menetapkan berapa banyak
unsur hara harus diberikan untuk mencapai respon hasil tertentu di
dalam kategori tanah-tanaman yang diperkirakan. 
C. Interpretasi & Rekomendasi Uji Tanah

2. Rekomendasi
 Tahap akhir kegiatan uji tanah adalah membuat rekomendasi
pemupukan.
 Dosis terbaik untuk suatu jenis tanaman ditentukan melalui
percobaan dalam berbagai tingkat. Kemudian dipilih dosis yang
menghasilkan pertumbuhan tanaman paling optimun dan
dipertimbangkan dengan harga jual komoditas dan pupuk yang
diberikan.
 Untuk tanah yang kandungan haranya rendah, pemupukan diberikan
untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Sedangkan pada tanah yang
kandungan haranya tinggi, pemupukan digunakan untuk menjaga
dan menganti hara yang diambil oleh tanaman.
 2. Rekomendasi Hasil Uji Tanah
Sifat Tanah Nilai Harkat Lumpur Laut Harkat
pH H2O 1:2 5,68 Agak masam 8.13 Agak alkalis
pH KCl 1:2 4,35 Sangat masam 7.94 Agak alkalis
C-Org (%) 0,01 Sangat rendah 1.96 Rendah
N Total (%) 0,02 Sangat rendah 7.26 Sangat tinggi
P Bray I (ppm) 6,60 Rendah 3.45 Rendah
Ekstrak NH4OAc 1N pH 7
K (cmol(+)kg-1) 0,16 Rendah 1.71 Sangat tinggi
Ca (cmol(+)kg-1) 0,15 Sangat rendah 14.62 Tinggi
Mg (cmol(+)kg-1) 0,38 Sangat rendah 1.73 Sedang
Na (cmol(+)kg-1 0,09 Sangat rendah 2.65 Sangat tinggi
KPK(cmol(+)kg-1) 3,74 Sangat rendah 15.33 Sedang
KB (%) 20,84 Tinggi 135.17 Sangat tinggi
Al dd 0,00 Tidak terdeteksi -
Tekstur
Pasir (%) 91.79 Pasir 10.20 Silty clay loam
Debu (%) 8.21 51.85 Lom klei berdebu
Lempung (%) 0.00 37.95
 2. Rekomendasi Hasil Uji Tanah
Beberapa rekomendasi yang dapat disarankan untuk meningkat
kesuburan tanah & produksi tanaman adalah:
a. Permasalahan utama tanahnya adalah tekstur dan pH tanah yang
rendah. Keduanya dapat diperbaiki dengan penambahan lumpur
laut. Dosis yang tepat perlu dilakukan percobaan pada beberapa
tingkat dosis. Beberapa hasil penelitian dosis 10 ton/ha dapat
memperbaiki tekstur dan meningkatkan pH tanah.
b. Kadar bahan organik yang rendah dapat ditingkatkan dengan
memberiakan pupuk organik dengan takaran 20 ton/ha.
Penambahan pupuk organik selain menambah hara, meningkatkan
aktivitas biota tanah sekaligus memperbaiki beberapas sifat fisika
tanah.
c. Pemberian pupuk pabrik/anorganik diberikan secara bertahap
dengan dosis yang disesuaikan dengan jenis tanamannya.
Pengumpulan sifat dan prilaku tanah dapat bersifat
kuantitatif dan kualitatif :

1. Analisis kuantitatif
Penyajian ttg watak tanah tertentu
dalam seperangkat angka, selanjutnya
dgn menggunakan angka tsb dpt
disajikan perwatakan yang lainnya
Misal :
Analisis tekstur
tanah dgn
menggunakan
angka-angka tsb dpt
ditentukan kapasitas
menahan air
berdasarkan
koefisien/pers regresi
Pengungkapan perwatakan tanah dibedakan atas :

a. Kuantitatif terbatas
Dpt ditetapkan batas-batas
cair, gulung, lekat (disebut
batas-batas konsistensi)
Pengungkapan perwatakan tanah dibedakan atas :
Degree of Description
b. Kuantitatif buatan Humification
H1 Completely undecomposed peat which releases almost clear water. Plant remains
easily identifiable. No amorphous material present.
Penetapan angka atau scoring, H2 Almost completely undecomposed peat, which releases clear or yellowish water.
Plants remains still easily identifiable and no amorphous material present.
misal : Tingkat perombakan H3 Very slightly decomposed peat which releases muddy brown water, but for which
no peat passes between fingers. Plant remains still identifiable and no amorphous
bahan organik pada tanah H4
material are present.
Slightly decomposed peat which releases very muddy dark water. No peat is
passed between the fingers but the plant remains are slightly pasty and have lost
dengan cara peras van post H5
some of the identifiable features.
Moderately decomposed peat which releases very “muddy” water with also a very
small amount of amorphous granular peat escaping between the fingers. The
structure of plant remains is quite indistinct, although it is still possible to recognize
certain features. The residue is strongly pasty.
H6 Moderate strongly decomposed peat with very indistinct plant structure. When
squeezed about one third of the peat escapes between the fingers. The residue is
strongly pasty but shows the plant structure more distinctly then before squeezing.
H7 Strongly decomposed peat. Contains a lot of amorphous material and very dry
indistinct plan structure. When squeezed about one half the peat escapes
between the fingers. The water, if any is released, is very dark and almost peaty.
H8 Very strongly decomposed peat with a large quantity of amorphous material and
very dry indistinct plant structure. When squeezed about two third of the peat
escapes between the fingers. A small quantity of plant material remaining in the
hand consists of residues such as roots and fibres that resist decomposition.
H9 Practically fully decomposed peat in which there is hardly any recognizable plant
structure. When squeezed, almost all of the peat escape between the fingers as
fairly uniform paste.
H10 Completely decomposed peat with no discernible plant structure. When squeezed,
all the wet peat escapes between the fingers.
• Warna tanah dgn penetapan angka pada corak
warna (hue), nilai warna (value) dan kesepuhan
warna (croma)

Pencatatan warna tanah dapat menggunakan buku Munsell Soil Color


Chart, sebagai contoh:
a. Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat), yang berarti bahwa warna
tanah mempunyai nilai hue = 7,5 YR, value = 5, chroma = 4, yang
secara keseluruhan disebut berwarna coklat.
b. Tanah berwarna 10 R 4/6 (merah), yang berarti bahwa warna
tanah tersebut mempunyai nilai hue =10 R, value =4 dan chroma =
6, yang secara keseluruhan disebut berwarna merah.
Tiang kolumner
2. Analisis Kualitatif

Perwatakan tanah yang hanya dapat


diungkapkan secara kualitatif, misal
unit struktur dan konsistensi Granuler

Contoh :
• Konsistensi dinyatakan dengan Lempeng
sebutan gembur, lunak, keras,
liat, lekat dsb Gumpal membulat

Nilai Sebutan Penjelasan


0 Lepas-lepas Tanpa kohesi, tanah lepas bebas
1 Sangat gembur Tanah dapat dihancurkan dengan tenaga sangat lembut
2 Gembur Tanah dapat dihancurkan dengan tenaga lembut
3 Teguh Tanah dapat dihancurkan dengan tenaga sedang
4 Sangat teguh Tanah dapat dihancurkan dengan tenaga yang kuat
5 Luar biasa teguh Tanah dapat dihancurkan dengan tenaga sangat kuat
Tanah dapat dinyatakan secara Contoh :
kuantitatif atas dasar angka-angka Tentang pH (keasaman tanah)
kualitatif, 4,5 – 5,0 masam sekali
Misal : 5,0 – 5,5 masam
Dalam pengharkatan kesuburan tn 5,5 – 6,0 agak masam
atau kemampuan utk suatu maksud 6,0 – 6,5 masam lemah
pertanaman tertentu apakah mungkin
6,5 – 7,0 netral
tanaman tumbuh/berproduksi dengan
baik sehingga dinyatakan dalam
penggolongan (klasifikasi) dan
interval yang disajikan berdasarkan
pertimbangan teknik

Minggu depan kuis


Nilai pH Tanah pH 5.6

pH 4.3
Pengungkapan secara kualitatif
sering dilakukan untuk
mengharkatkan ketersediaan
sejumlah variabel-variabel sebagai
suatu gabungan, sehingga
ditentukan untuk perkembangan
tanaman yang baik utk tanah tsb
Misal:
P tersedia > 12 ppm
K tersedia> 80 ppm,
Zn tersedia > 0,6 ppm

(pengharkatan tanah tsb cocok utk


perk tanaman jagung)
Untuk penggolongan produktifitas dan
potensi tanah dilakukan pengharkatan
sejumlah variabel sebagai suatu
gabungan dilakukan lebih padu dengan
cara :
1. Menjumlahkan harkat variabel-
variabel yang telah dinilai dengan
angka (scored) sebelumnya
2. Memiliki harkat variabel-variabel
sebelumnya yang telah dinilai
dengan angka (scored)
Syarat Penggunaan Lahan untuk Tanaman
Acacia mangium
Kualitas Lahan/ Sesuai Cukup Sesuai Tidak Sesuai
Karakteristik Lahan (S 1) (S 2) (N)
Temperatur (t)
- Suhu rata-rata tahunan ( oC) 21 – 34 Td < 21 dan > 37
Ketersediaan air (w)
- Curah hujan (mm) 1000 – 4000 Td < 1000 dan >
Ketersediaan Oksigen (o) Agak cepat, sedang, Sangat cepat, Sangat
- Drainase tanah agak terhambat terhambat terhambat
Media perakaran (c)
- Tekstur Agak halus sampai Masif, agak kasar, Kerikil
- Jeluk mempan (cm) sangat halus, massif kasar. < 10
> 30 10 - 30
Retensi hara (r)
- pH H20 5.0 – 6.5 6.5 – 7.0 dan >7.0 dan < 4.0
4.0 – 5.0
Terrain/potensi mekanisasi
- Lereng < 15 15 - 30 > 30
- Batuan permukaan < 15 15 – 25 > 25
- Singkapan batuan < 15 15 – 25 > 25
Bahaya Erosi (eh)
- Tingkat bahaya erosi SR. R S B,SB
Bahaya Banjir (fh)
- Genangan F0, F1 F2 F3, F4
Kelas Kesesuaian Lahan
SPT 1 SPT 2
Kualitas Lahan/
Kelas Kelas
Karakteristik Lahan Nilai Nilai
Kes Kes
Data Data
Lahan Lahan
Temperatur (tc) ( oC) S1 S1
- Suhu rata-rata thn 27,9 S1 27,9 S1
Ketersediaan air (w) S1 S1
- Curah hujan (mm) 2572 S1 2572 S1
Ketersediaan O2 (o) S1 S2
- Drainase tanah Agak S1 terhamb S2
cepat at
Media perakaran (c) S1 S1
- Tekstur SiC S1 C S1
- Jeluk mempan (cm) 40 S1 116 S1
Retensi hara (r) S2 S2
- pH H20 4,65 S2 4,92 S2
Terrain/pot mekan. (t) S1 S1
- Lereng 3-8% S1 3-8% S1
- Batuan permukaan <5% S1 <5% S1
- Singkapan batuan <5% S1 <5% S1
Bahaya Erosi (eh) S1 S1
- Tingkat bahaya ringan S1 ringan S1
erosi
Bahaya Banjir (f) S1 S1
- Genangan F0 S1 F0 S1
Kelas Kesesuaian Lahan S2 r S2 ro
TERIMAKASIH

Topik Minggu Depan

Teknik Pengambilan contoh tanah

Anda mungkin juga menyukai