Anda di halaman 1dari 10

Pola konsumsi pangan

Chusnul qamaria astriani


Angelin putri seya
Pola konsumsi pangan
Pola konsumsi merupakan susunan jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok
orang pada waktu tertentu. Pendapat lain menyatakan
pola konsumsi adalah berbagai informasi yang
memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah
bahan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan
merupakan ciri khas untuk suatu kelompok
(Handayani,1994).
Fungsi sosial pangan
Manusia membutuhkan pangan untuk menunjang kelangsungan hidupnya.
Menurut Syah (2012:100), Bahan pangan berguna untuk membangun sel
dalam tubuh dan menjaganya agar tetap sehat dan berfungsi sebagimana
harusnya. Pangan bukan saja sekedar sumber kalori, protein, mineral, dan
vitamin tetapi juga penting untuk kepekaan daya pikir dan kecerdasan.
Menurut Suyatno (2010:23), pangan memiliki enam unsur fungsi sosial,
yaitu:
1. Fungsi gastronomik

Makanan dikonsumsi dengan tujuan untuk memenuhi perut yang kosong.


Selain itu makanan yang dipilih pada umumnya berdasarkan kesukaan, dan
selera orang yang mengkonsumsi.
Fungsi sosial pangan
2. Sebagai identitas budaya
Makanan dapat menjadi suatu indikator asal budaya masing-
masing individu. Contohnya: Orang Jawa suka makan
makanan manis, orang eskimo menyukai daging mentah.
3. Fungsi religi dan magis

Makanan atau pangan dikaitkan dengan upacara-upacara


khusus misalnya nasi kuning yang disajikan pada acara
selametan, kambing digunakan untuk akikah bagi pemeluk
agama islam.
Fungsi sosial pangan
4. Fungsi komunikasi
Pangan digunakan untuk sarana komunikasi non-verbal, contohnya seperti
pemberian parsel atau bingkisan makanan untuk orang-orang tertentu.
5. Sebagai lambang status ekonomi

Jenis makanan tertentu dapat menunjukkan keadaan ekonomi seseorang atau


individu yang mengkonsumsinya. Contohnya: orang kaya lebih sering makan
daging, dibandingkan dengan orang yang kurang mampu. Orang kaya makan
nasi pulen dan warna yang lebih putih.
6. Simbol kekuasaan/kekuatan.
Pangan dapat bermakna politik atau dapat menunjukkan kekuasaan. Contohnya
seperti pembedaan makanan antara majikan dengan pembantu, pembedaan jenis
makanan untuk raja dengan pengawal kerajaan, dan sebagainya.
Pengaruh Media dan iklan terhadap pola konsumsi
pangan
Kepemilikan media massa yang ada pada masyarakat petani banyak memberikan
pengaruh terhadap kehidupan mereka. Media massa selain sebagai sarana
hiburan juga merupakan tempat dimana petani mendapatkan informasi tentang
berbagai produk yang ditawarkan melalui iklan. Berbagai jenis media massa
yang dimiliki oleh petani akan mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan
mereka untuk mengkonsumsi suatu produk. Iklan merupakan salah satu cara
menarik yang disajikan di media massa. Iklan media massa yang paling sering
dilihat dan didengar oleh masyarakat petani adalah iklan televisi dan radio.
Pendapatan mempunyai peranan rangkap dalam mempengaruhi konsumen untuk
berbelanja. Besarnya tingkat pendapatan seseorang sangat menentukan jumlah
dan mutu barang yang akan dibeli. Masyarakat petani yang semula belum tahu
menjadi tahu dengan melihat iklan di media massa. Dengan begitu keinginan
petani untuk membeli barang sangat besar akibat dari pengaruh iklan tersebut.
Faktor-faktor pengaruh Kebiasaan makan
1 faktor Rumahh dan Keluarga
faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan yaitu kalau setiap keluarga tiap hari ke
luar rumah, misalnya ayah dan ibu pergi bekerja, anak-anak pergi kuliahdan sekolah,
sudah dapat dipastikan pulangnya tidak akan sama

2. Faktor Masyarakat
masyarakat yang bertempat tinggal di pegunungan umunya lebih menyukai sayuran
dan kurang menyukai ikan. sebaliknya orang-orang yang bertempat tinggal di pantai,
karena ikan banyak sedangkan sayuran tidak ada.

3. Faktor pribadi
faktor pribadi ini kadang-kadang begitu kuatnya , sehingga berpengaruh sekali
terhadap kebiasaan makan. faktor pribadi ini ada yang berpengaruh baik, tetapi ada
juga yang baik atau tidak baik.
Pola konsumsi pangan yang dianjurkan
Berdasarkan fungsinya bagi tubuh, zat gizi dalam makanan terdiri atas 3
kelompok, yaitu: Zat Penghasil Energi, Zat Pembangun , Zat Pengatur
Zat Penghasil Energi : untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme
di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong adalah karbohidrat , lemak dan
protein
Zat Pembangun : sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia,
 menggantikan sel-sel tubuh yang rusak, juga mempertahankan fungsi
organ tubuh. Zat gizi yang tergolong adalah protein, vitamin dan mineral.
Zat Pengatur: sebagai sarana pengatur agar tejadi keseimbangan dalam
tubuh. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di
dalam tubuh adalah vitamin dan mineral.
Pola konsumsi pangan yang dianjurkan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai