Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

Otitis Media Supuratif Kronik Tenang Tipe Aman


Auricula Sinistra

Oleh:
Monica Octafiani (1102015140)
Ooy Rokayah (1102015175)

Pembimbing:
dr. Jon Prijadi, Sp.THT-KL
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
● Nama : An. H
● Usia : 18 tahun
● Alamat : Bekasi
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Status Marital : Belum Menikah
● Pekerjaan : Belum bekerja
● Tanggal Pemeriksaan : 10 September 2020
ANAMNESIS
●Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 10
September 2020 pukul 11:00 WIB

Keluhan Utama :
Keluar cairan dari liang telinga kiri
Keluhan Tambahan :
Telinga gatal, batuk, dan pilek sesekali
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Poli THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan keluar cairan hilang timbul
dari liang telinga kiri sejak 3 bulan yang lalu disertai dengan telinga gatal, namun pada saat
pemeriksaan sekret sudah tidak ada. Pasien mengatakan pertama kali keluar cairan di liang
telinga kiri sejak 2 tahun yang lalu pada saat kelas 2 SMK. Cairan yang keluar hilang timbul
berwarna kuning keruh, namun berbau. Pertama kali keluar cairan disertai dengan demam,
menggigil, gelisah, dan pasien sering memegang telinga yang sakit. Setelah cairan tidak keluar
lagi pasien merasakan bahwa dirinya sudah sembuh karena tidak ada gejala berupa demam, dan
telinga sakit. Sebelumnya pasien mengatakan sering mengalami batuk dan pilek. Pasien juga
mengatakan bahwa pasien sering berenang.
RPD Riwayat Pengobatan
Pasien memiliki riwayat keluar cairan dari liang
Pasien pernah diberikan obat tetes telinga
telinga pertama kali bulan Juni 2018 keluhan hilang
dan antibiotik namun pasien lupa nama
timbul dan pasien merasa sudah sembuh, namun
obat tersebut
pada bulan Juni 2020 keluar cairan dan nyeri
kembali sehingga pasien berobat pada tanggal 1
September 2020 di RSUD Kab. Bekasi.
Asma, alergi makanan dan obat di sangkal.
Riwayat imunisasi
Vaksin Hepatitis B, BCG, DPT, Polio,
campak lengkap
RPK
Tidak ada anggota keluarga
mengalami keluhan serupa yang
dialami oleh pasien
 
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
Tekanan darah : Tidak dilakukan
Nadi : 90 x / menit
Respirasi : 21 x / menit
Suhu : 36,90C
Pemeriksaan Fisik

• Kepala : Normocephal, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa


• Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor,
RCL/RCTL (+/+)
• Leher : Trakea ditengah, tidak teraba massa, tidak teraba pembesaran KGB (-)
• Pulmo: Pergerakan dinding dada simetris kanan kiri, suara nafas vesikuler
simetris kanan kiri, rhonki (-/-) maupun wheezing (-/-)
• Jantung : Bunyi jantung 1 dan 2 normal reguler, murmur maupun gallop
(-)
• Abdomen: Bising usus (+) normal, tidak terdapat nyeri tekan (-)
• Ekstremitas: Akral hangat, tidak terdapat edema (-)
• Neurologis: Tidak dilakukan
Status Lokalis
Telinga
Otoskop

Gambar 1,2 AS: Sekret(-), Membran


timpani perforasi sentral
Gambar 3,4 AD: Tampak retraksi (+),
Membran timpani utuh
Tes Pendengaran

Kesan : Pendengaran normal (tidak ada kelainan gangguan


pendengaran)
Hidung
Mulut dan Orofaring
Maxillofacial Leher
Resume
Anamnesis :
Pasien datang ke Poli THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan keluar cairan hilang timbul dari
liang telinga kiri sejak 3 bulan yang lalu disertai dengan telinga gatal, namun pada saat pemeriksaan
sekret sudah tidak ada. Pasien mengatakan pertama kali keluar cairan di liang telinga kiri sejak 2 tahun
yang lalu pada saat kelas 2 SMK. Cairan yang keluar hilang timbul berwarna kuning keruh, namun
berbau. Pertama kali keluar cairan disertai dengan demam, menggigil, gelisah, dan pasien sering
memegang telinga yang sakit. Setelah cairan tidak keluar lagi pasien merasakan bahwa dirinya sudah
sembuh karena tidak ada gejala berupa demam, dan telinga sakit. Sebelumnya pasien mengatakan
sering mengalami batuk dan pilek. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sering berenang.

Pemeriksaan Fisik : dalam batas normal


Status Lokalis : Pemeriksaan menggunakan otoskopi
Gambar 1,2 AS : Sekret(-), Membran timpani perforasi sentral
Gambar 3,4 AD : Tampak retraksi (+), Membran timpani utuh
Diagnosis Usulan
Kerja Pemeriksaan
Otitis Media Supuratif • Endoskopi telinga
Kronik Tenang Tipe Aman • Audiometry
Auricula Sinistra • Foto Mastoid
• Uji resistensi kuman dari
sekret telinga
Penatalaksanaan

Konseling dan Edukasi


● Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek Kriteria Rujukan
telinga dengan benda tajam.  OMSK tipe bahaya
● Menjaga agar tidak kemasukan air.  Tidak ada perbaikan atas terapi yang
● Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit dilakukan
infeksi sehingga dengan penanganan yang tepat dapat  Terdapat komplikasi ekstrakranial, maupun
disembuhkan tetapi bila dibiarkan dapat mengakibatkan intrakranial
hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.  Perforasi menetap setelah 2 bulan telinga
kering
Medikamentosa
• Obat cuci telinga: Hidrogen Peroksida (H2O2) 3%
selama 3-5 hari
• Antibiotik oral : Cefixim 200mg 2 dd Tab I
• Antibiotik topical: Ofloxacin, 2 x 4 tetes per hari di
telinga yang sakit
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam: Bonam
Quo Ad Functionam: Dubia ad Bonam
Quo Ad Sanationam: Dubia ad Bonam
PEMBAHASAN
DEFINISI
infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan sekret
yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret
mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.
EPIDEMIOLOGI
38,6%
prevalensi morbiditas
pada kasus telinga dan
gangguan pendengaran

2,1-5,2%
prevalensi otitis media
supuratif kronis
Letak Perforasi

• Perforasi di pars tensa Pada Kasus perforasi letak sentral


Sentral • Tepi perforasi masih ada sisa
membrane timpani
pada pars tensa dengan masih
terdapat sisa membrane timpani

• Sebagian tepi perforasai langsung


Marginal berhubungan dengan annulus
atau sulkus timpanikum

• Perforasi terletak ada pars


Atik flaksida
Jenis OMSK
benign Maligna Kasus
Sekret Mukoid, tidak Purulen, Berbau Mukoid, tidak
berbau busuk berbau
Perforasi Sentral Atik atau marginal Sentral
Kolesteatoma Tidak ada Ada Tidak ada
Komplikasi Jarang terjadi Sering terjadi Tidak ada
Audiogram Tuli konduktif Tuli konduktif atau Tidak dilakukan
ringan hingga campuran
sedang
Patofisiologi
Tatalaksana

Terapi oral: Ab golongan


Bila sekret berkurang: ampsilin/eritromisin
Bila sekret keluar terus
Obat tetes telinga yang
menerus: H2O2 3-5% Resisten ampisilin:
mengandung antibiotik
selama 3-5 hari kombinasi ampisilin-
dan kortikosteroid
asam klavulanat

Sekret kering tetai


perforasi menetap
Obati sumber infeksi
setelah obs 3 bulan:
yang ada
miringoplasti /
timpanoplasti
Komplikasi
Intratemporal Ekstratemporal intrakranial
• Perforasi membrane Abses Subperiosteal • Abses otak
timpani • Tromboflebitis
• Mastoiditis akut • Hidrosefalus otikus
• Paresis nervus • Empiema subdural
facialis • Abses
• Labirintis subdural/ekstradural
• Petrositis
Pedoman Tatalaksana OMSK
Alogaritma 1 Alogaritma 2
Prognosis
prognosis yang baik apabila dilakukan kontrol yang baik terhadap proses
infeksinya. Pemulihan dari fungsi pendengaran bervariasi dan tergantung
dari penyebab. Hilangnya fungsi pendengaran oleh gangguan konduksi
dapat dipulihkan melalui prosedur pembedahan, walaupun hasilnya tidak
sempurna
Referensi
● Djaafar ZA, et all. 2017. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala leher.
Edisi 6. Jakarta : FKUI
● Farida, et al. 2009. Alergi Sebagai Faktor Resiko Terhadap Kejadian Otitis Media Supuratif
Kronik Tipe Benigna. Medical Faculty of Hasanuddin.
● AdamsGL, Boies LR, Higler PA. 2012. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid. Boies, Buku Ajar
Penyakit THT Ed. 6. Jakarta:EGC;88-119.
● Nursiah S. 2003. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK dan Kepekaan Terhadap Beberapa
Antibiotika di Bagian THT FK USU/RSUP. H. Adam Malik Medan. Medan : FK USU.
● Debbie, et all. 2019. Complications of Chronic Suppurative Otitis Media. Diunduh dari
https://emedicine.medscape.com/article/859501-overview pada tanggal 13 September 2020
● Ballenger J et all. 2017. Disease of the Ear, Nose and throat, 17th edition. London
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai