(Latihan Kasus 1) - Nenda Mayang Azti - DKI Jakarta - Jakarta Timur - Puskesmas Kelurahan Rawamangun
(Latihan Kasus 1) - Nenda Mayang Azti - DKI Jakarta - Jakarta Timur - Puskesmas Kelurahan Rawamangun
Latihan Kasus
NENDA MAYANG AZTI
Pasien 1
• perempuan usia 36 tahun dengan keluhan sesak napas
Pasien 2
• laki-laki 27 tahun dengan keluhan lemas pasca diare
Pasien 3
• laki-laki usia 54 tahun jatuh dari genting rumah saat memperbaiki antena, sekilas dr. Lisa melihat adanya
deformitas pada tungkai bawah dan lengan atas kiri;
Pasien 4
• perempuan, 24 tahun, diketahui merupakan pasien tetap RS dengan diagnosis otoimun, ia datang dengan
keluhan demam dan sakit kepala hebat
Pasien 5
• 70 tahun, dengan penurunan kesadaran.
Pasien 6
• anak laki-laki itu sudah tidak bernapas
Bagaimana prosedur Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang
perlu diterapkan Dokter Lisa dan
Ners Sita pada kasus di atas? APD
apa sajakah yang harus dikenakan?
Pasien
• Digunakan masker bedah
• Memberi jarak antarpenempatan pasien minimal 1
meter
• Membatasi wali yang menemani pasien, berikan
masker, dan menginstruksikan untuk menjaga jarak
Tenaga Kesehatan
• Menggunakan minimal masker bedah untuk triase
apabila tidak melakukan kontak fisik dengan pasien
• Melengkapi APD level 2 untuk dr. Lisa dan Ns. Sita
apabila hendak memeriksa dan memberi tatalaksana
awal untuk pasien di IGD
Bagaimana Dokter Lisa dapat melakukan
skrining dan triase (termasuk kebutuhan
tata laksana kegawatdaruratan) harus
dilakukan pada pasien-pasien IGD dalam
kasus di atas?
Menerapkan protocol pencegahan dan
pengendalian infeksi, terutama terhadap risiko
penularan SARS-COV-2
Melakukan primary survey dan secondary
survey. Pantau pasien berdasarkan NEWS
Pasien 1
Daftar Masalah
- Dyspneu
Tata Laksana
- Pastikan jalur napas dan sirkulasi aman
- Berikan suplementasi O2 NK 3 lpm
Pasien 2
Daftar Masalah
- Lemas e.c. dehidrasi sedang-berat e.c diare akut
Tata Laksana
- Pastikan jalur napas dan pernapasan aman
- Berikan suplementasi O2 NK 3 lpm + pemasangan akses vena perifer
- Berikan terapi rehidrasi IV NaCL 0,9% 500 mL/ 1 jam lanjutkan dengan terapi rumatan NaCL 0,9% 500 mL/ 8 jam
- Pantau urine output
Pasien 3
Daftar Masalah
- Fraktur tungkai bawah sinistra dengan deformitas
- Fraktur humerus sinistra dengan deformitas
Tata Laksana
- Pastikan jalur napas, pernapasan dan sirkulasi aman
- Berikan suplementasi O2 NK 3 lpm + pasang akses vena perifer
- Terapi cairan rumatan 500 cc/ 8 jam + pemantauan urine output
- Secondary survey + stabilisasi fraktur
- Pemberian antinyeri ketorolac IV 30 mg
- Pemeriksaan radiografi 2 posisi + konsul spesialis ortopaedi.
Pasien 4
Daftar Masalah
- Penyakit otoimun susp. Eksaserbasi
- Cephalgia
Tata Laksana
- Pastikan jalur napas, pernapasan, dan sirkulasi aman
- Berikan suplementasi O2 NK 3 lpm + pasang akses vena perifer
- Paracetamol 500 mg 3 dd tab I
Pasien 5
Daftar Masalah
- Penurunan Kesadaran
Tata Laksana
- Pastikan jalur napas, pernapasan dan sirkulasi aman
- Berikan suplementasi O2 NK 3 lpm, pasang akses vena perifer
- Berikan maintenance cairan NaCl 0,9% 500 mL/ 8 jam
- Antisipasi risiko jatuh (handrail, penggunaan tanda khusus
risiko jatuh)
Anamnesis dan pemeriksaan
fisis apa saja yang harus
dikerjakan untuk masing-
masing pasien?
Pasien 1
Anamnesis
- Dispneu : Onset (malam hari, tidak menentu) , Faktor Pencetus (Debu, posisi, batuk), Faktor
Pemberat (posisi, saat inspirasi/ekspirasi) , Faktor Peringan (Posisi, obat-obatan) , Durasi, Progresi,
Derajat Berat (kemampuan bicara dalam bentuk kalimat, kata, atau frase), Periodisitas,
- Gejala Penyerta: Batuk, Dahak/ Darah, Pilek, Demam, Penurunan Berat Badan, Keringat Malam,
Nyeri pada Area Dada (khas angina/ tidak), Mengi, Nyeri telinga, secret telinga, nyeri saat menelan,
perubahan suara
- Riwayat pengobatan yang sudah dilakukan (ke dokter atau berobat sendiri), Riwayat bepergian
- Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat asma/ alergi, PPOK, infeksi saluran napas sebelumnya (TB,
pneumonia, bronkiektasis terinfeksi), riwayat penyakit jantung, riwayat penyulit saat persalinan,
diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal
- Riwayat Penyakit di Keluarga/ Lingkungan: Keluhan serupa, kondisi wabah, kontak pasien
terkonfirmasi penyakit infeksi tertentu (TB, Pneumoni, COVID-19), asma/ alergi di keluarga,
hipertensi, diabetes mellitus, gangguan ginjal, keganasan
- Riwayat Sosioekonomi : Pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, kebiasaan atau hobi sehari-
hari, riwayat merokok, riwayat pemakaian obat terlarang
Pasien 1
Pemeriksaan Fisis
- Tanda Vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, saturasi oksigen perifer
- Berat badan tinggi badan
- Kulit : Ikterik, Pucat, Turgor
- Kepala Leher : Simetrisitas, pembesaran KGB, JVP, pembesaran kelenjar parotis
- Mata : Visus bedside, reflex cahaya, konjungtiva (pucat), sklera (ikterik)
- Hidung : Simetrisitas, Ada tidaknya secret, Pernapasan cuping hidung
- Rongga mulut : Mukosa bibir dan mulut (hiperemis, sianosis), Kelengkapan dan kondisi Gigi geligi,
Pembesaran tonsil, eritema/eksudat pada Faring dan Arkus Faring, geographic tongue
- Dada: simetrisitas, ekspansi, fremitus, retraksi sela iga
- Paru : perkusi hemitoraks, suara napas utama, suara napas tambahan
- Jantung : Iktus Kordis, Palpasi iktus kordis, Batas jantung, bunyi jantung S1 dan S2, bunyi jantung
tambahan
- Abdomen : Inspeksi keseluruhan abdomen, Auskultasi bunyi usus, palpasi umum & sistematis
(pembesaran hepar, limpa), perkusi abdomen (asites), pemeriksaan ballottement, nyeri ketok CVA
- Ekstremitas : pemeriksaan suhu akral, CRT, ada edema/ tidak, sianosis
Pasien 2
Anamnesis
- Diare : Onset, durasi, volume, konsistensi, darah/ lendir
- Gejala Penyerta: Mual, muntah, nyeri perut, rasa terbakar di dada (refluks), bau mulut
(busuk/ seperti buah-buahan) tenesmus, gangguan/ nyeri berkemih, sesak, Batuk,
Dahak/ Darah, Pilek, Demam, Penurunan Berat Badan, nyeri kepala, kuning pada kulit
- Riwayat makan atau minum, riwayat bepergian, riwayat pengobatan yang sudah
dilakukan
- Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat keluhan serupa sebelumnya, riwayat HIV/ AIDS,
riwayat penyakit otoimun, riwayat alergi susu/ makanan
- Riwayat Penyakit di Keluarga/ Lingkungan: Keluhan serupa, kondisi wabah, kontak
pasien terkonfirmasi penyakit infeksi tertentu (kolera, typhoid, disentri COVID-19),
hipertensi, diabetes mellitus, gangguan ginjal, keganasan, riwayat alergi susu di
keluarga
- Riwayat Sosioekonomi : Pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, kebiasaan atau
hobi sehari-hari, riwayat merokok, riwayat pemakaian obat terlarang
Pasien 2
Pemeriksaan Fisis
- Tanda Vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, saturasi oksigen perifer
- Berat badan tinggi badan
- Kulit : Ikterik, Pucat, Turgor
- Kepala Leher : Simetrisitas, pembesaran KGB, JVP
- Mata : Visus bedside, reflex cahaya, konjungtiva (pucat), sklera (ikterik)
- Hidung : Simetrisitas, Ada tidaknya secret, Pernapasan cuping hidung
- Rongga mulut : Mukosa bibir dan mulut (hiperemis, sianosis), Kelengkapan dan kondisi Gigi geligi,
Pembesaran tonsil, eritema/eksudat pada Faring dan Arkus Faring,
- Dada: simetrisitas, ekspansi, fremitus, retraksi sela iga
- Paru : perkusi hemitoraks, suara napas utama, suara napas tambahan
- Jantung : Iktus Kordis, Palpasi iktus kordis, Batas jantung, bunyi jantung S1 dan S2, bunyi jantung
tambahan
- Abdomen : Inspeksi keseluruhan abdomen, Auskultasi bunyi usus, palpasi umum & sistematis
(pembesaran hepar, limpa), perkusi abdomen (asites), pemeriksaan ballottement, nyeri ketok CVA
- Ekstremitas : pemeriksaan suhu akral, CRT, ada edema/ tidak, sianosis
Pasien 3
Anamnesis
- VAS nyeri, penjalaran nyeri, ROM sendi pada tungkai bawah dan bahu kiri, baal pada distal
ekstremitas, luka terbuka/ pendarahan, bengkak, deformitas
- Mekanisme Jatuh : Durasi sejak kejadian hingga mendapat pertolongan, Posisi saat terjatuh,
Ketinggian saat jatuh, Permukaan benturan, upaya imobilisasi dan transportasi pasien setelah
terjatuh (berapa penolong, bagaimana cara menolong, apakah ada perburukan kondisi tungkai dan
lengan)
- Gejala Penyerta: Mual, muntah, nyeri kepala, sesak, nyeri perut
- Riwayat makan atau minum sebelumnya, riwayat pengobatan yang sudah dilakukan (urut,
medikamentosa)
- Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat jatuh sebelumnya, riwayat fraktur sebelumnya, riwayat
gangguan pembekuan darah, riwayat alergi
- Riwayat Penyakit di Keluarga/ Lingkungan: Kondisi wabah, kontak pasien terkonfirmasi penyakit
infeksi tertentu (kolera, typhoid, disentri COVID-19), hipertensi, diabetes mellitus, gangguan ginjal,
keganasan, riwayat alergi susu di keluarga
- Riwayat Sosioekonomi : Pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, kebiasaan atau hobi sehari-
hari, riwayat merokok, riwayat pemakaian obat terlarang
Pasien 3
Pemeriksaan Fisis
- Tanda Vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, saturasi oksigen perifer
- Berat badan tinggi badan
- Kulit : Ikterik, Pucat, Turgor
- Kepala Leher : Simetrisitas, pembesaran KGB, JVP
- Mata : Visus bedside, reflex cahaya, konjungtiva (pucat), sklera (ikterik)
- Hidung : Simetrisitas, Ada tidaknya secret, Pernapasan cuping hidung
- Rongga mulut : Mukosa bibir dan mulut (hiperemis, sianosis), Kelengkapan dan kondisi Gigi geligi,
Pembesaran tonsil, eritema/eksudat pada Faring dan Arkus Faring,
- Dada: simetrisitas, ekspansi, fremitus, retraksi sela iga
- Paru : perkusi hemitoraks, suara napas utama, suara napas tambahan
- Jantung : Iktus Kordis, Palpasi iktus kordis, Batas jantung, bunyi jantung S1 dan S2, bunyi jantung
tambahan
- Abdomen : Inspeksi keseluruhan abdomen, Auskultasi bunyi usus, palpasi umum & sistematis
(pembesaran hepar, limpa), perkusi abdomen (asites), pemeriksaan ballottement, nyeri ketok CVA
- Ekstremitas : pemeriksaan suhu akral, CRT, ada edema/ tidak, sianosis, pulsasi distal, pemeriksaan
motoric lengkap (kekuatan motoric, tonus, reflex), pemeriksaan ROM sendi,
- PF Khusus: Pemeriksaan keseimbangan, gait
Pasien 4
Anamnesis
- Demam : onset, durasi, progresi, pola demam, suhu tertinggi,
- Nyeri kepala : onset, durasi (terus menerus, hilang timbul), progresi (memberat akut, perlahan), tipe
nyeri (seperti ditekan, berdenyut), sisi nyeri (uni/ bilateral), VAS, keluhan serupa sebelumnya
- Gejala Penyerta: Mual, muntah, pandangan kabur, pandangan silau, gangguan pendengaran,
gangguan keseimbangan, kelemahan tubuh sesisi, kelemahan otot wajah satu sisi, bicara pelo,
gangguan menelan, nyeri sendi, perubahan berat badan, ruam pada wajah,
- Riwayat pengobatan otoimun
- Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat keluhan serupa sebelumnya, riwayat gangguan jantung, riwayat
gangguan ginjal, riwayat gangguan paru, riwayat kelainan darah, riwayat HIV/ AIDS, riwayat
penyakit otoimun, riwayat alergi susu/ makanan
- Riwayat Penyakit di Keluarga/ Lingkungan: Keluhan serupa, riwayat penyakit otoimun, kondisi
wabah, kontak pasien terkonfirmasi penyakit infeksi tertentu (kolera, typhoid, disentri COVID-19),
hipertensi, diabetes mellitus, gangguan ginjal, keganasan,
- Riwayat Sosioekonomi : Pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, kebiasaan atau hobi sehari-
hari, riwayat merokok, riwayat pemakaian obat terlarang, riwayat pernikahan antarsaudara di
keluarga
Pasien 4
Pemeriksaan Fisis
- Tanda Vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, saturasi oksigen perifer
- Berat badan tinggi badan
- Kulit : Ikterik, Pucat, Turgor
- Kepala Leher : Simetrisitas, pembesaran KGB, JVP, malar rash
- Mata : Visus bedside, reflex cahaya, konjungtiva (pucat), sklera (ikterik)
- Hidung : Simetrisitas, Ada tidaknya secret, Pernapasan cuping hidung
- Rongga mulut : Mukosa bibir dan mulut (hiperemis, sianosis), Kelengkapan dan kondisi Gigi geligi,
Pembesaran tonsil, eritema/eksudat pada Faring dan Arkus Faring,
- Dada: simetrisitas, ekspansi, fremitus, retraksi sela iga
- Paru : perkusi hemitoraks, suara napas utama, suara napas tambahan
- Jantung : Iktus Kordis, Palpasi iktus kordis, Batas jantung, bunyi jantung S1 dan S2, bunyi jantung
tambahan
- Abdomen : Inspeksi keseluruhan abdomen, Auskultasi bunyi usus, palpasi umum & sistematis
(pembesaran hepar, limpa), perkusi abdomen (asites), pemeriksaan ballottement, nyeri ketok CVA
- Ekstremitas : pemeriksaan suhu akral, CRT, ada edema/ tidak, sianosis
Pasien 5
Anamnesis
- Penurunan kesadaran : onset, progresi (akut/ kronik/ akut pada kronik)
- Gejala Penyerta: perubahan kesadaran sebelum penurunan kesadaran (delirium), diare, mual,
muntah, nyeri dada, batuk, pilek, sesak, demam, kesulitan BAB atau BAK, nyeri perut, bengkak
pada ekstremitas atau wajah, gangguan psikiatrik, kuning pada kulit, sulit makan/ minum
- Riwayat pengobatan yang sudah dilakukan (ke dokter atau berobat sendiri), Riwayat trauma/ jatuh,
Riwayat bepergian, Riwayat penyakit kronis yang diderita
- Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat asma/ alergi, Riwayat infeksi , riwayat penyakit jantung,
diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal, Riwayat gangguan psikiatrik, Riwayat gangguan
psikiatrik, Riwayat penyakit hepar,
- Riwayat Penyakit di Keluarga/ Lingkungan: Keluhan serupa, kondisi wabah, kontak pasien
terkonfirmasi penyakit infeksi tertentu (TB, Pneumoni, COVID-19), asma/ alergi di keluarga,
hipertensi, diabetes mellitus, gangguan ginjal, keganasan
- Riwayat Sosioekonomi : Pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, kebiasaan atau hobi sehari-
hari, riwayat merokok, riwayat pemakaian obat terlarang, higienitas/ sanitasi lingkungan,
hubungan dengan anggotakeluarga/ serumah
Pasien 5
Pemeriksaan Fisis
- Tanda Vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, saturasi oksigen perifer
- Kulit : Ikterik, Pucat
- Kepala Leher : Simetrisitas, pembesaran KGB, JVP,
- Mata : Reflex cahaya, konjungtiva (pucat), sklera (ikterik)
- Hidung : Simetrisitas, Ada tidaknya secret, Pernapasan cuping hidung
- Rongga mulut : Mukosa bibir dan mulut (hiperemis, sianosis), Kelengkapan dan kondisi Gigi geligi,
Pembesaran tonsil, eritema/eksudat pada Faring dan Arkus Faring, geographic tongue, aroma
mulut (asam, bau buah, halitosis)
- Dada: simetrisitas, ekspansi, fremitus, retraksi sela iga
- Paru : perkusi hemitoraks, suara napas utama, suara napas tambahan
- Jantung : Iktus Kordis, Palpasi iktus kordis, Batas jantung, bunyi jantung S1 dan S2, bunyi jantung
tambahan
- Abdomen : Inspeksi keseluruhan abdomen, Auskultasi bunyi usus, palpasi umum & sistematis
(pembesaran hepar, limpa), perkusi abdomen (asites), pemeriksaan ballottement
- Ekstremitas : pemeriksaan suhu akral, CRT, ada edema/ tidak, sianosis, refleks fisiologis
Pemeriksaan lanjutan
apa sajakah yang
diperlukan untuk
masing-masing pasien?
Pasien 1
• Arus puncak ekspirasi, DPL + Diffcount, AGD, pemeriksaan dahak (gram, TCM TB, PCR Covid-19),
radiografi, EKG
Pasien 2
• DPL + Diffcount, urinalisis
Pasien 3
• DPL, AGD, fungsi ginjal (CrCl, eGFR), fungsi hepar (ALT/ AST), GDS, pT/ aPTT, radiografi 2 posisi
AP + Lat, USG Abdomen
Pasien 4
• DPL + Diffcount, GDS, profil lipid, fungsi ginjal (CrCl, eGFR), pT/ aPTT, fungsi hepar (ALT/ AST),
profil lipid, ds-DNA, EKG, radiografi toraks PA, urinalisis
Pasien 5
• DPL + Diffcount, AGD, GDS, profil lipid, fungsi ginjal (CrCl, eGFR), pT/ aPTT, fungsi hepar (ALT/
AST), profil lipid, EKG, radiografi toraks PA, urinalisis, USG Abdomen, CT Scan nonkontras kranial
Bagaimana urutan prioritas
kelima pasien tersebut
Pasien 6
Pasien 5 Pasien 3 Pasien 4 Pasien 1 Pasien 2
(DOA)
Bagaimana tata laksana pasien
DoA pada kasus di atas?
Tata Laksana Umum
Memeriksa tanda kematian + anamnesis keluarga pasien (kronologi
Menentukan kematian wajar atau tidak wajar
Menganjurkan keluarga untuk melapor kepada pihak RT/ RW & kepolisian
untuk pembuatan visum dan surat keterangan kematian
Pemulasaran dan penguburan
Tata Laksana Akibat COVID-19
Kriteria
Riwayat ISPA, pneumonia, atau ARDS dengan atau tanpa Riwayat kontak
penderita COVID-19 yang mengalami perburukan dengan cepat
Jenazah pasien probable dengan hasil swab yang belum keluar
Pasien luar rumah sakit yang termasuk kasus suspek atau probable.
Termasuk pasien DOA dari rujukan RS lain
Apabila pasien termasuk kategori tersebut maka proses pemulasaran
dan penguburan jenazah mengikuti aturan yang telah disusun dalam
“Pedoman Pemulasaran dan Penguburan Jenazah COVID-19”