0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
594 tayangan32 halaman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepemimpinan dan dinamika organisasi, termasuk definisi kepemimpinan, hubungan antara kepemimpinan dan kekuasaan, serta strategi penanganan konflik dalam organisasi seperti negosiasi dan peningkatan komunikasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepemimpinan dan dinamika organisasi, termasuk definisi kepemimpinan, hubungan antara kepemimpinan dan kekuasaan, serta strategi penanganan konflik dalam organisasi seperti negosiasi dan peningkatan komunikasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kepemimpinan dan dinamika organisasi, termasuk definisi kepemimpinan, hubungan antara kepemimpinan dan kekuasaan, serta strategi penanganan konflik dalam organisasi seperti negosiasi dan peningkatan komunikasi.
What is it? Definitions of leadership • Leadership is organizing a group of people to achieve a common goal
• Leadership is about influencing, motivating and enabling others to
contribute towards the effectiveness and success of the organizations of which they are members
House, Javidan, Dorfman (2001)
Leadership and Power
Legitimate power is granted through the organizational hierarchy
Reward power is the power to give or withhold rewards Coercive power is the capability to force compliance by means of psychological, emotional or physical threat Referent power is the personal power based on charisma and identification Expert power is derived from the possession of information expertise Organisasi adalah : • Himpunan interaksi manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama Background: • Tingkat produktivitas, kepuasan, dan kemajuan para anggota menjadi lebih tinggi bila bekerja bersama-sama, dibandingkan dengan bila mereka berusaha sendiri-sendiri. IDENTIFIKASI DAN ANALISA PERSOALAN ANTAR KELOMPOK • Hubungan antar kelompok dalam Organisasi bervariasi antara keselarasan, permusuhan, dan campuran antara keduanya. • Manifestasi berbagai perilaku tersebut secara teoritis dapat terlihat secara sendiri-sendiri, tetapi dalam prakteknya nampak secara bersamaan. Kelompok-kelompok yang melakukan kooperasi (kerjasama) untuk mencapai tujuan bersama, sekaligus juga memperlihatkan perilaku persaingan dalam mempergunakan dana dan daya yang tersedia. Atau malah mengandung pula unsur pertikaian (konflik). • Perilaku hubungan antar-kelompok yang kurang baik cenderung mudah timbulnya, sedangkan yang positif sering kali kita perlakukan sebagai suatu keharusan. Beberapa gejala dari perilaku hubungan antar-kelompok yang kurang baik adalah : • Lemahnya koordinasi, • Rendahnya mutu komunikasi antar kelompok, • Buruknya pendapat kelompok yang satu mengenai kelompok yang lain, • Dan lain-lain KOOPERASI, KOMPETISI, DAN KONFLIK
• Dalam pikiran kita, kooperasi (kerjasama)
selalu mempunyai konotasi dengan sesuatu yang baik. Tetapi literatur baru tentang administrasi dan manajemen terutama yang menggunakan pendekatan perilaku, cenderung berisi pendapat bahwa kooperasi TIDAK SELALU BAIK. KOOPERASI Disamping membawa keuntungan bagi organisasi dan pengaruh baik bagi perilaku para anggotanya, juga menimbulkan : • Kekakuan (Rigidity), • Perasaan cukup puas (contentment), • Kebekuan dan lain sebagainya. KOMPETISI • Selain membawa unsur yang kurang baik karena persaingan dapat membuat seseorang menjadi bingung, putus asa, mengundurkan diri sebagai anggota kelompok atau sebaliknya menjadi agresif, menyakiti yang lain dan sebagainya. • Kompetisi juga memberikan manfaat, karena dalam batas tertentu dapat merangsang seseorang untuk lebih giat berusaha dan lebih meningkatkan prestasinya. KONFLIK Selain dapat menimbulkan perasaan kurang senang, perasaan tertekan, konflik juga mengandung manfaat tertentu. Hamner dan Organ menyebutkan beberapa manfaatnya, yaitu : • Konflik akan mencegah stagnasi, • Konflik akan memberikan stimulasi terhadap timbulnya rasa penting dan keingintahuan, • Konflik akan menjadi media untuk pengungkapan persoalan, sehingga dapat dicari jalan pemecahannya, • Konflik merupakan dasar bagi terjadinya perubahan, baik bagi perorangan maupun perubahan sosial, • Konflik dapat membantu bagi pengujian kemampuan. Sangat berguna untuk keperluan belajar dan pengembangan. • Konflik dapat membantu orang-orang dan kelompok untuk menciptakan identitas dan citra mereka. Persoalan yang penting untuk diperhatikan adalah, • Pada tingkat bagaimana masing-masing perilaku tersebut akan bermanfaat, dan pada tingkat mana mulai merugikan. Hal itu akan tergantung pada tingkat kematangan masing- masing kelompok dan Organisasi. INDIVIDU versus ORGANISASI Kebutuhan dari Tuntutan Pribadi Tuntutan Organisasi yang matang
1. Kebebasan untuk menentukan 1. Rasionalitas, Tertib dan
sendiri, Pengawasan
2. Penampilan diri dan prestasi 2. Kontribusi terhadap tujuan
sendiri, bersama,
3. Pengembangan keahlian, 3. Spesialisasi dalam batas tugas
pekerjaan,
4. Orientasi ke depan 4. Orientasi kepada Efisiensi
berjangka pendek. BEBERAPA STRATEGI PENANGGULANGAN KONFLIK : • Pemecahan persoalan, • Perundingan atau Musyawarah, • Mencari lawan yang sama, • Meminta bantuan pihak ketiga, • Mensubordinasikan kepentingan dan tujuan pihak-pihak yang sedang konflik kepada kepentingan dan tujuan yang lebih tinggi, • Peningkatan interaksi dan komunikasi, • Latihan kepekaan, • Koordinasi. KEPEMIMPINAN BERDASARKAN AIR “Keluar dari perangkap menang-kalah”
“Keserakahan” intelektual dapat membawa
kebingungan kepada; - Antara berteori dan berpraktek, - Antara berpikir dan bertindak, - Antara berfilsafat dan menyelami dunia praktis. Teori kepemimpinan berdasarkan air memiliki tiga hal fundamental : - Tidak mengalahkan - Tidak mengalah - Sampai di tujuan Karakteristik dan dimensi air : - Mengalir penuh kelenturan Eksistensinya nyaris tdk dirasakan orang lain (mempermudah bukan memaksa) - Laut dan sungai Laut berada di bawah sungai (melayani) - Ketenangan kolam Menjadi cermin bagi orang lain, sebagai fasilitator dan katalisator (bukan reward & punishment) - Berjalan mencari tempat yang paling dasar Menggunakan manusia dan kemanusiaan sebagai tujuan akhir-”everyone needs to know and feel that he is needed” - Bergerak naik secara merata Keluar dari dikotomi parsialistik-holistik Jebakan kecerdasan : - Hanya memilih dan mempertahankan dan melindungi sudut pandang tertentu;logika batu versus logika air
Terjebak oleh sukses masa silam
- Antisipasi dalam mengelola perubahan - Track record masa lalu yang baik belum tentu menjadi modal bagi langkah berikutnya. Ibarat orang buta dibekali lentera sebelum pergi. - Perubahan pola bisnis jarang berpola linear - Berhenti melakukan perubahan dan mengulang keputusan-keputusan yang manjur masa lalu • Dari Reengineering ke Reimaging - Pemahaman yang lebih dalam dapat diperoleh apabila seseorang membuka sebagian keyakinan (tesis) untuk dipertanyakan oleh orang lain (antitesis), dan akan bermuara pada sintesis. Lewat perkembangan waktu sintesis ini akan menjadi tesis yang kemudian akan ditantang oleh antisesis beerikutnya. - Akan sulit mengubah pikiran dan tindakan tanpa mengubah image terlebih dahulu(image tentang orang, organisasi dan sisitem) - Biarkan ide mengalir dalam siklus tesis-antitesis- sintesis dan seterusnya : Continous Reimaging BULAN DAN TELUNJUK • Restrukturisasi dimulai dari - Niat melakukan adaptasi dan ini memerlukan otonomi. Pertanyaannya, siapkah berperilaku “otonom”? - Perubahan lingkungan selaku independent variabel menuntun serangkaian penyesuaian dari dependen variabel-nya organisasi - Bagian pemasaran produksi, keuangan,SDM; seringkali mengambil kaca cermin yang pecah sebagai kebenaran SIMPONI DAN KECAK • Petter Drucker : Organisasi masa depan ibarat sebuah simponi. Didalamnya terdiri dari kaum spesialis. • Celepete: Ibarat tari kecak • Bedanya : Simponi kaum spesialis, mengutamakan keserasian suara (hasil), dari barat (individualis). Kecak kumpulan generalis, mengutamakan keserasian gerak, pikiran dan suara pada saat yang sama (proses), dari timur/bali (harmoni) • Budaya jepang: hard to decide easy to implement, kita hard to decide hard to implement. Pertanyaannya; apakah aktivitas manajemen yang harus menyesuaikan dengan budaya setempat atau sebaliknya?, mana yang lebih memiliki nilai seni simponi atau kecak? • Teori contingency mensyaratkan fleksibilitas intelektual yang memungkinkan orang untuk memberikan tanggapan realistik terhadap situasi yang berubah, karena gejala dan kejadian tidak selalu muncul dalam bentuknya yang linear. • Bersaing dengan basis waktu - PLC lebih cepat diantaranya disebabkan oleh: munculnya sebuah kedaulatan baru yaitu kedaulatab pasar, runtuhnya benteng monopoli sehingga pesaing muncul dimana-mana. Mengakibatkan kian cepatnya perputaran jarum jam dunia bisnis. Akibatnya muncul teori manajemen waktu. - Sebagian eksekutif selalu menganggap masalah yang muncul sebagai masalah yang mendesak, mengangkangi semua keputusan (tidak didelegasikan) - Buat skala prioritas pekerjaan: Dilakukan sendiri; mendesak- penting (dipanggil pemegang saham, pejabat, rapat direksi), tidak mendesak-penting (buat rencana, turun ke bawah, berpikir strategis), Didelegasikan; mendesak–tidak penting, tidak mendesak-tidak penting • TI dapat menghilangkan gaya Boss, karena setiap orang dapat mengakses berbagai informasi. Akibatnya terlalu banyak informasi masuk sehingga timbul kebingungan, informasi mana yang benar; logika batu atau air yang akan digunakan? • Sekolah mengajarkan; benar-salah, dunia kerja; lebih dari benar-salah,tetapi diterima-tidak diterima. Tantangannya membungkus benar agar dapat diterima, bagaimana bisa diterima tanpa harus melacurkan diri. Kesuksesan karir lebih banyak ditentukan oleh faktor kemampuan agar kita diterima oleh lingkungan-secara spesifik, oleh Boss. • Kenyataannya; generasi terdahulu belum terlalu siap dengan perbedaan(padahal seringkali berbicara masalah pengembangan SDM), apabila berpikir lain dengan lingkungan terutama Boss lebih banyak berkorelasi dengan kegagalan. Orang takut untuk memulai dengan kata “saya”. • Bukan membangun tembok, tapi sedang menumpuk batu- bata. • Darah segar rindu akan lingkungan yang bisa menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan. • Indikasinya: Makin banyaknya jumlah pekerja yang berpindah-pindah bukan semata karena uang, tapi dianggap menunjukkan kebanggan seseorang yang laku, mereflesikan kejenuhan, ketidaksiapan pimpinan lama dalam menerima sudut pandang baru. • Gampangnya karyawan menerima pensiun muda atau menerima pemecatan. Menunjukkan pergeseran loyalitas dari lembaga ke profesi - Bargaining position dunia usaha terhadap lingkungan semakin kecil karena ketidakpastian dalam bentuk;globalisasi,demokratisasi, swastanisasi,deregulasi. - Tanda-tandanya dibebaskannya eksport kayu gelondongan,dibukanya kran impor beberapa industri yang dulu merupakan anak emas, semakin tingginya kesadaran konsumen akan hak-hak mereka, pers yang semakin berani mengungkap kecurangan dan penyimpangan, monopoli yang semakin disoroti, dsb. - Eropa memulai jawaban dengan because, Amrik dengan in order to. Ini refleksi cara berpikir dalam mengahadapi perubahan. • Beginikah gambaran Organisasi kita? Ya atau Tidak? - Boss kebanyakan lebih suka jawaban ya - Bawahan merasa lebih aman dengan memberikan jawaban ya. - Persoalannya kekurangpercayaan Boss untuk mendelegasikan pekerjaan, tidak mengenal kamus begin with trust end with commitment - Sertakan bawahan dalam seminar, lokakarya, berikan kepercayaan untuk memutuskan, adakan free talking. - Waspada dengan jawaban ya bawahan. • Antara solusi dan Legitimasi - Pekerjaan apa yang paling sulit bagi seorang bawahan?”Memberikan jawaban pada pertanyaan atasan yang tidak mencari solusi, tetapi menginginkan legitimasi”. - Kondisi ini seperti lingkaran setan. Harus dipotong di tempat yang tepat, yaitu Boss. - Meyakinkan orang seperti ini ibarat menuang air ke dalam “botol yang tertutup”. Tertutup karena keyakinan jawaban yang dimiliki, yakin lebih tahu,belum kenal lawan bicara, dan tertutup karena curiga. - Langkanya: Empati, bangkitkan minat dan perhatian, giring dengan pertanyaan-pertanyaan ke arah penemuan masalah sebenarnya oleh dirinya sendiri, jaga agar jalan keluar yang didapat berasal dari idenya. - Jarum Nasrudin jatuh didalam rumahnya yang gelap. Kemudian dia mencarinya dihalaman rumahnya yang penuh pasir, tapi terang • Mengatur Palu ; Marketing, Keuangan, Produksi, SDM: beberapa orang buta menceritakan bentuk gajah. Solusi:Dimensi air bergerak naik secara merata • Orang buta dan lentera: up-grade informasi, jangan terjebak jurus sukses masa lalu. • Gunakan filosofi air: bergerak ke atas secara merata. - Manager tidak berdiri pada sudut pandang tertentu. • Pimpinan bajakan apa manfaatnya? - Untuk organisasi yang bermain pada pasar yang bergula banyak (persaingannya sengit). Kriterianya : jago dalam hal networking, peka terhadap perubahan pasar dan cepat menangkap sinyal-sinyal pesaing. - Untuk organisasi yang bermain pada segmen-segmen tertentu yang menguntungkan saja, kriterianya: “mata”-nya harus lebih banyak menoleh ke dalam. Artinya dia harus kuat dalam power centre management, terutama karena stabilitas internal memerlukan “keseimbangan” kekuasaan sebagai prasyarat utama. Dialektika gaji Eksekutif • Abraham maslow : semakin tinggi tingkatan sosial ekonomi seseorang, uang akan memiliki daya motivasi yang semakin kecil dibandingkan dengan alat motivasi nonmateril. Kasus- kasus korupsi menunjukkan sebaliknya. • Douglas McGregor: pekerja lapisan bawah banyak yang dapat diklasifikasikan dalam kategori X, sehingga mesti menggunakan kiat KITA (kick in the ass), sedangkan pekerja level atas dapat dikategorikan Y, sehingga harus lebih banyak diberikan kepercayaan sebagai alat motivasi. Kenyataanya para pekerja level atas yang harus diterapi dengan KITA. LINGKUNGAN ORGANISASI Adalah lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan: •Ideologi: di Indonesia Pancasila. Ada juga Merkantilisme, Kapitalisme, Komunisme, Fasisme, Sosialis, dan Demokrasi •Politik: Unit-unit pemerintahan pada tingkat darah, propinsi, nasional, regional, dan Internasional •Ekonomi: Pelanggan, pemasok, dan pesaing •Sosial-budaya: Sistem nilai, Karakteristik sosial budaya penduduk, •Pertahanan kemanan: Stabilitas suatu negara •Teknologi: teknologi sekarang dan masa datang, kemampuan masyarakat penggunanya •Pilihan bagi organisasi, menjadi: Defender, prospector, analyzer, reactor TERIMA KASIH