Anda di halaman 1dari 17

DISSECTION & FIXATION

MIKROTEKNIK

By: Aspatita Panjaitan


DISSECTION/PEMBEDAHAN
-
DISSECTION
• Pembedahan dilakukan sesegera mungkin saat kondisi hewan
masih segar.
• Hal yang perlu diperhatikan saat membedah; agar
menggunakan bagian tumpul untuk membedah guna
menghindarkan organ bagian dalam ketika pembedahan.
ALAT DAN BAHAN
- Alat bahan umum yg digunakan dalam proses pembedahan

No. Nama Alat Nama Bahan


1. Gunting bedah Alkohol 70 %
2. Pinset Hewan yg akan dibedah
3. Parafin block
4. Jarum pentol
5. Kapas
6. Toples
LANGKAH PENGERJAAN
• Biuslah hewan yang akan dibedah selama 10 menit (selain metode
membius, dapat juga menusuk bagian otak dengan pentul).
• Setelah pingsan, letakkan hewan pada bak paraffin dan ancapkan ke-4
extremitas dengan jarum pentul.
• Dengan menggunakan gunting bedah yang runcing, gunting sedikit
kulit didekat anus
• Balik gunting bedah menjadi bagian yang tumpul, bedah kulit katak
dari anus menuju abdomen secara vertikal sampai rahang bawah.
• Potong organ yang mau diambil dengan gunting bedah dan letakkan
diatas wadah yang berisi dengan larutan fisiologis
FIXATION/FIKSASI
PENGERTIAN – TUJUAN – TIPE – JENIS LARUTAN – FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PENGERTIAN FIKSASI
Fiksasi adalah proses kimia pengawetan jaringan biologis sehingga
mencegah autolisis atau proses pembusukan.
Fiksasi adalah pelestarian jaringan biologis dari pembusukan karena
autolisis atau pembusukan. Proses ini menghentikan setiap reaksi
biokimia yang sedang berlangsung dan juga dapat meningkatkan
kekuatan atau stabilitas mekanik jaringan yang dirawat.
TUJUAN FIKSASI
Fiksasi bertujuan untuk mengawetkan jaringan sehingga jaringan secara
permanen mirip sedekat mungkin dengan keadaan saat hidup (life-like state )

1. Menghentikan autolisis jaringan dengan inaktivasi enzim hidrolisis dari


lisosom;
2. Persiapan yang lebih baik dalam pemotongan sampel histopatologi dengan
cara memadatkan dan mengeraskan jaringan.
P.S: Semakin tipis sayatan yang dihasilkan, semakin baik hasil dari proses
fiksasi.
3. Mencegah proses pembusukan
TIPE FIKSASI
01 FIKSASI FISIK
Fiksasi Fisik menggunakan suhutemperature.
- Temperature rendah (cyro-fixation)
- Temperature tinggi (boiling dan microwave

02 FIKSASI KIMIA
Fiksasi kimia biasanya dilakukan dengan merendam
jaringan pada larutan fiksatif atau pada sebagian kecil
organ seperti paru dengan memasukkan cairan fiksatif
pada sistem vaskuler
LARUTAN FIKSATIF
• Syarat: memiliki kemampuan untuk menginaktivasi enzim intraseluler, tidak menyebabkan
munculnya artefak (kerutan), tidak melarutkan jaringan, daya penetrasi yang baik, dan
membunuh mikroorganisme.
• Jenis zat larutan fiksatif:
- Formalindehid
- Acetic acid dan Picric acid
- Potassium dichromat
- Mercuric chloride
- Alkohol (etanol & metanol)
- Asam asetat
- Aseton
- Glutardehid
JENIS LARUTAN FIKSATIF
Formalin Bouin Zenker Alkohol Helly Carnoy Glutaraldehid

Formaldehyde Mengandung zat Mengandung Paling baik untuk


dengan Mercuric chloride, Mercuric chloride, fiksasi timus,
konsentrasi 37- acetic acid, dan Potassium sumsum tulang
40% potassium dichromate, dan
dichromate formaldehyde
Mengandung Mengandung
Terdiri atas etanol
picric acid, acetic klorofom, alcohol,
dan metanol.
acid dan dan acetic acid
Metanol dalam
formaldehyde
konsentrasi 60%,
sedangkan etanol
>80%
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Organ maupun jaringan yang akan difiksasi tidak boleh kering. Harus
selalu disimpan dalam saline.
• Sampel harus disayat dengan silet/skapel yang tajam.
• Tingkat ketebalan sampel akan memengaruhi tingkat penetrasi larutan
fiksatif
FAKTOR YANG MEMENGARUHI FIKSASI
• Buffering
Fiksasi paling baik dengan menggunakan larutan ber pH netral (6-8). Buffer
yang sering digunakan adalah fosfat, bikarbonat, dan veronal
• Penetrasi dan ketebalan pemotongan
Hal ini bergantung pada kemampuan berdifusi dari tiap larutan fiksatif.
Formalin dan alcohol dapat berpenetrasi dengan baik, sementara
glutaraldehid yang paling buruk. Penyayatan jaringan yang tipis dapat
mempercepat penetrasi.
• Volume
Rasio optimal volume larutan fiksasi dengan jaringan adalah 1:20
FAKTOR YANG MEMENGARUHI FIKSASI
• Temperatur suhu
Peningkatan suhu seiring reaksi kimia akan mempercepat proses fiksasi
• Konsentrasi
Konsentrasi fiksatif harus rendah, karena terlalu tingginya konsentrasi
akan berdampak pada jaringan yang akan difiksasi
• Waktu
Semakin cepat sampel diambil untuk difiksasi, maka semakin baik pula
hasil fiksasinya.
FIKSASI YANG BAIK
• Menstabilkan jaringan, menjaga karakter dan distribusi komponen seluler
• Mencegah artefak fiksasi
• Mencegah deformasi struktur – mempertahankan bentuk dan volume
• Mempertahankan konstituen seluler
• Menghancurkan mikroorganisme
• Mengekstrak enzim autolitik yang tidak aktif
• Meningkatkan konsistensi jaringan
• Mempertahankan komposisi kimianya
• Murah, tidak beracun, tidak mudah terbakar, tidak mengiritasi
Contoh tampilan organ yang difiksasi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai