Olah Gerak Mater Dasar Ant II
Olah Gerak Mater Dasar Ant II
CAPT. ARISMUNANDAR
PENGALAMAN MENGAJAR
by Capt Arismunandar
Dasar dasar olah gerak
Diperuntukkan bagi
Pendidikan/Pelatihan/Penyegaran
Ilmu Pelayaran
Hull Form
Capt Arismunandar
Capt Arismunandar
Bridge resources
managment
Capt Arismunandar
Information flow on the Bridge
lookout
helmsman
Watch Watch
officer officer
Master
Pilot
A fundamental skill
of professional seamanship
Kemampuan
untuk mengolah gerak sebuah kapal
Dengan cermat
Dan
tepat
Capt Arismunandar
MANOEUVRING
Capt Arismunandar
SHIPHANDLING
IS ABOUT ARRIVING
AND
DEPARTING
A BIRTH OR BUOY
Capt Arismunandar
Kunci keberhasilan bagi pengolah gerak
Capt Arismunandar
Pengendalian kapal
(shiphandling)
rudder
Kecakapan
Mengolah gerak kapal
Dengan engine
Menggunakan
Mesin
Dan
Kemudi.
Capt Arismunandar
Action base on
DESIGN
• LOENGTH, BREADTH,HULL FORM, BLOCK COEF. etc
THE FORCES
• CONTROLLABLE
• SEMI CONTROLLABLE
• UNCONTROLLABLE
HANDLING CHARACTERISTIC
• TURNING CIRCLE
• CRASH STOP
• RUDDER CYCLING
ACCURATE PERCEPTION
• HEADING
• SPEED
• DISTANCE
• DRIFT
Bentuk kapal
|
Panjang
Lebar
Draft /trim
Mesin/thruster
Baling baling
Daun kemudi
Block koefisien
Hull form
|
Capt Arismunandar
Buatkan daftar secara rinci semua
hal yang harus anda pahami
terhadap sebuah kapal
Capt Arismunandar
Keterkaitan antara
kecepatan kapal ( speed)
dengan
semua faktor faktor yang terlibat
searah
dengan semakin besarnya sebuah
kapal , pengaruh dan kekuatannya
Capt Arismunandar
The Forces
• Controllable forces
Kekuatan2 yang dapat dikendalikan oleh sipengolah gerak
• Semi cotrollable forces
Kekuatan sebagai hasil dari kombinasi kecepatan kapal
dg lokasi berpengaruh pada gerakan air dibawah badan kapal dan
disisi lambung badan kapal. Sipengolah gerak dapat mengawasi
secara tepat dan proporsional dari kelkuatan2 yg dapat
dikendalikan pada awalnya.
• Uncontrollable forces
Kekuatan2 yang didifinisikan sebagai kekuatan alam. Kekuatan ini
tidak bisa dikendalikan akan tretapi dapat dikompensasikan untuk
mendapatkan keuntungan olah gerak yang dihasilkan.
Capt Arismunandar
a. Controllable forces
1. Engine
Gas turbine (highly responsive)
Diesel (very responsive)
Steam (slow responsive)
2. Propeller
Tunggal (putar kanan – fix pitch – kekuatan resultan dpt
diprediksi.)
Ganda –( fix pitch-kekuatan resultan dpt diprediksi).
Controllable pitch (CPP)
3. Controllable reversable Pitch (CRP) –
kekuatan resultan tdk dpt diprediksi.
Capt Arismunandar
Propeller forces
Longitudinal thrust
Side force or
Paddle wheel force
Transverse thrust
SINGLE PROPELLER
VARIABLE PITCH
• Following Wake
• Inclination
• Shallow Water Sub Effect
• Helical Discharge
• Total
Side Forces on Stern
(Going Astern)
4.Kemudi (rudder)
6.Anchors
7.Tugs
8.Mooring lines
Capt Arismunandar
Rudder (daun kemudi)
Capt Arismunandar
Bow and stern thrusters
Capt Arismunandar
anchors
• Utamanya digunakan untuk berlabuh jangkar.
Capt Arismunandar
Memilih tempat berlabuh
HEAVY
WEATHER
Membentuk angka 8
Mencegah jangkar larat
WIND
SHIFT
OR
WIND
SHIFT
PRECISION ANCHORING
DROP
BEARING 190T
WIND
HEAD
BEARING
284T
.
SHIP’S
HEADING
290T
Accurate perception
4
4 3 Heading
X
2
Speed
Distance
1 Drift
Standard safety managemant system
berdasarkan standar SMS diperlukan tindakan baku
ketika mengurangi kecepatan kapal, waktu kapal
mendekati dermaga/tempat berlabuh jangkar jangkar
diluaar pelabuhan
1, kecepayan dikurangi sedikit demi sedikit
2. kapal tidak boleh overshoot dari target
3.kapal harus dihentikan dengan haluan tetap terkendali
Tugs
Capt Arismunandar
Tug fast.
a
b
a. Backing line
b. Come ahead line
c. Stern line bila perlu
Capt, Arismunandar
••TOWING
TOWING
TOWING
A Command Perspective
•• Towing another vessel at sea
Towing another vessel at sea
isisaamaneouver
maneouverthatthathas
hasbeen
beenmade
made
difficult
difficultby
bytoo
toomuch
muchplanning
planning
and
anddiscussion..."
discussion..."
CRENSHAW
CRENSHAW
Mooring lines
Capt Arismunandar
MOORING LINES
DOCKING PILOTS MAY NOT USE LINE NUMBERS
1
2 3
4 5 6
Capt Arismunandar
Shallow water effect
• Terjadi bilamana dalamnya air 2.5 x draft.
• Bila 1.5 draft sgnificant
• Bila 1.2 draft full shallow water effect
• Pengaruhnya langsung proporsional dengan kecepatan
kapal dan displacement atau draft. Relatif terhadap lebar
dan dlmnya channel.
• Menyebabkan terjadinya squat atau sinkage yaitu
berkurangnya ukc (under keel clearence)
• Berkurangnya kecepatan karena bertambahnya
turbulensi dan tahanan
• Sinkage menjadi lebih besar dibagian haluan , pada
kondisi kapal miring atau displacment besar.
Capt Arismunandar
Shiphandling in restricted waters
48’
60’
8
Sea bed
Sea bed
Blockage factor a x b /A x B
A
b
B
SQUAT
2.5 X DRAFT
Capt Arismunandar
MEETING & OVERTAKING
Bank effect
Bank cushion dan bank suction
• Saling berkonjuksi satu sama lain
• Cushion disebabkan karena tekanan antara haluan
(bow) dengan tepi channel terdekat
• Suction karena berkurangnya tekanan air antara haluan
kapal dengan tepi channel terdekat.
• Kombinasi keduanya menyebabkan bow tertolak dan
buritan kapal tersedot kearah depan mendekati bank.
• Biasanya terjadi pada selat sempit dan kanal
• Bilamana saatnya terjadi pengaruhnya dapat diredam
penggunaan kekuatan kemudi dan mesin, setelah
kecepatan kapal dikurangi.
Capt Arismunandar
BANK SUCTION/CUSHION
suction
cushion
Capt Arismunandar
Capt Arismunandar
Capt Arismunandar
Capt Arismunandar
Intersection di kanal sempit
Berpapasan (meeting)
Capt Arismunandar
Intersection dikanal sempit (lanjutan)
Menyusul satu sama lain.(overtaking)
• Bagi kapal yang disusul harus setuju utk
mengolah gerak dan atas inisiatif sendiri
mengurangi kecepatannya agar terjadi
perbedaan kecepatan kapalnya secara nyata.
Capt Arismunandar
c. Uncontrollable forces
• Angin (wind)
Cenderung melintang kalau tidak ada laju
Haluan kapal mencari angin saat melaju
Buritan kapal mencari angin saat mundur
Normalnya membelakangi angin
Kapal kosong lebih mudah dipengaruhi angin dp kapal
besar berisi muatan.
• Arus(Current)
Rule of thumb 1 knot arus = 30 knot angin tergantung draft
dan luasnya perairan
Entire uniformly
Tentukan segera.
Capt Arismunandar
Kekuatan kekuatan yang tidak dapat dikontrol .
Angin.
• Kapal akan dihanyutkn searah angin bila tanpa
kecepatan, secara umum demikian dan profil kapal
akan bereaksi banyak bagimana dia hanyut.
– Haluan kapal mencari angin dalam lajunya
– Sebuah kapal normalnya akan membelakangi angin.
– Angin berpengaruh pada kapal kecil, dan makin besar
pengaruhnya bagi kapal besar.
– Angin yang meniup dipusat badan kapal membuat kapal
hanyut dan kekuatan yang berlawanan akan bekerja
melalui badan kapal dibawah permukaan air pada saat
kapal diam.
– Kedua kekuatan tersebut membentuk kopel dan cenderung
akan memutar badan kapal mendekati angin.
Capt Arismunandar
• wind
Gambarkan
Arah gerakan kapaal
Angin pd kapal A
Dan kapal B
leeway
leeway
Ship’ heading
Ship’s path
Wind forces
Angin (lanjutan)
• Bilmana kapal memiliki laju titik pusat tekanan dibawah
permukaan airbergerak keujung badan kapal misalnya
kedepan saat melaju dan kebelakang saat mindur
bersamaan dengan hanyutnya kapal.
Harus menjadi perhatian saat o/g pada saat angin.
– pada haluan relatip berapa bisa bertahan saat haluan tdk
dpt dikendalikan (steerageway is lost)
– Berapa kecepatan lambat kapal bisa bertahan sebelum rewang
– Berapa cepat kapal menjadi rewang
– Pada haluan berapa kapal bertahan haluannya agar tidak
rewang.
– Seberapa kuat kapal tetap dapat diolah gerak
– Dapatkah kapal diolah gerak dengan aman?
Capt Arismunandar
Arus (current)
Rule of thumb
Capt Arismunandar
Inertia dan momentum.
Capt Arismunandar
Inertia dan momentum
Capt Arismunandar
Bottom Clearence
Capt Arismunandar
Swell (Gelombang besar)
Capt Arismunandar
Penanganan kapal sebagai seni
Tidak ada metode yang pasti
bagi perkiraan kemana kapal akan bergerak atau bereaksi
dalam situasi tertentu
|
Hanya dapat perkiraan
dalam batasan batasan umum saja
|
Karena kekuatan kekuatan yang bekerja
Pada kapal
|
Bervariasi pada setiap saat ditentukan.
Capt Arismunandar
Olah gerak bukan ilmu yang pasti dan bukan pula seni
yang misterius
Capt Arismunandar
Penanganan kekuatan2 yang bekerja
Capt Arismunandar
persepsi
Capt Arismunandar
Jarak dan kecepatan
Capt Arismunandar
• Bilamana anda bermaksud berlabuh
jangkar sebaiknya kurangi kecepatan
kapalnya, dan bilamana akan
menyandarkan kapal besar penuh muatan
atur kecepatan serendah mungkin yang
kadang kadang sulit diperkirakan
Capt Arismunandar
Haluan kapal
• Bilamana akan melalui perairan sempit,
menuju jembatan, kapal lain yang sedang
sandar haluan kapal harus benar benar
dijaga atas adanya perubahan derajat
yang kecil.
• Posisikan agar anda berada di centerline
anjungan, dan bila berada di wing agar
objek paralel dengan di centerline.
Capt Arismunandar
Gerakan dan besaran putaran
Capt Arismunandar
Perilaku kapal
(Ships Behaviour)
• Keputusan tentang besaran pengaruh dangkalan (bank)
inertia, harus didapat melalui percobaan dari kapal
khusus dan pada perairan khusus.
• Bilamana ragu gunakan kecepatan minimal
• Bilamana terasa terlalu cepat atau terlalu lambat olah
gerak dilakukan bantuan khusus.
• Tahu lebih awal dimana mangecek kecepatan kapal,
besaran sudut kemudi,dan kapan digunakannya.
• Tindakan rencana awal ini biasanya dilakukan bersama
Pilot dalam berbagai kondisi yang memungkinkan,
penyesuain dapat dilakukan bilamana diperlukan.
• Bagaimana juga jangan ragu untuk merubah dengan
margin keselamatan yang cukup.
Capt Arismunandar
l yang jelas berapa
• Setiap saat berikan ide ide
dan kapan diperlukannya.
• Setiap saat waspada terhadap hambatan
hambatan yang mungkin dihadapi
• Secara simultan, kewaspadaan yang
berkesinambungan terhadap keterbatasan
kapalnya semuanya harus diperhitungkan.
• Buat keputusan lebih dahulu , waktu dan
response,mendekati dan akurat sebaik baiknya
• Beberapa orang menjadi tidak patuh setelah
memberi keputusan apa yang harus dilakukan
dan mengambil keputusan terlalu cepat.
• Yang lainnya dalam sebab yang sama bertidak
lebih buruk dan tindakannya terlalu lambat.
Capt Arismunandar
Mengenali kapal
Capt Arismunandar
Metode mengurangi laju kapal
Capt Arismunandar
Rudder effect
1. Turning effect
2. Reduction in speed
3. Broadside movemernt of ship to opposite side of rudder
K
G
sss
TRANSFER
KICK
DIAMETER TAKTIS
DIAMETER AKHIR
Capt Arismunandar
TURNING CIRCLE
Transfer
Advance
Tactical Diameter
Drift angle
• CRASH STOPPING
JARAK YANG DITEMPUH OLEH KAPAL SEJAK MESIN STOP,
MUNDUR PENUH (FULL ASTERN) SAMPAI KAPAL BERHENTI
TERHADAP AIR.
KECEPATAN KAPAL SEMULA ADALAH MAJU PENUH (FULL AHEAD)
• STOPPING INERTIA
JARAK YANG DITEMPUH OLEH KAPAL SEJAK MESIN STOP,
SAMPAI KAPAL BERHENTI TERHADAP AIR.
KECEPATAN KAPAL SEMULA ADALAH MAJU PENUH (FULL AHEAD)
ADVANCE
10/02/2021 SanSet 91
Zigzag manoeuvre
• Ketika kapal berlayar dan mendapat ombak/angin
lambung, kapal akan mengoleng dan membahayakan
stabilitas kapal.
• Kapal dapat melakukan zig zag manoeuvre dengan
merubah haluan kapal 20 derajat kekanan dan setelah
beberapa saat kekiri bergantian sesuai kebutuhan,
sehingga kapal akan mendapat ombak dari depan 20
derajat dan dari belakang 20 derajat.
• Hal inimemerlukan bahan bakar yang cukup dan harus
hati hati ketika merubahn haluan, usahakan ketika
ombak kecil.
• Saat sea trial turun dari galangan, zig zag manoeuvre
merupakan salah satu data dari manoeuvring
characteristic kapal.
• Put rudder hard over
• Leave engine on Ahead Full
• After deviation from the
original course by app. 250°
– Rudder to midships
– Stopping manoeuvre is
initiated
– ship has lost abt. 60% of
speed (25kn 10kn)
• Reduce or stop Engine
• Keep sharp look out
60O
10/02/2021 SanSet 98
Pivot pont
• Difinisi
Titik dimana kapl berputar
• Effect
Memberikan indikasi terhadap steering lever dan pengrauh terhadap
gerakan yang dpengaruhi oleh kemudi,thruster,tugs dan, angin dan
arus.
• Perhitungennya
Pivot point adalah fungsi ratio panjag lebarnya kapal, bila kapal
panjang 800 feet lebar 100 feet rationya dalah 8
Bila kapal start dari berhenti diatas air (dead in the water)kemudi cikar
dan maju penuh pivot menjadi 1/8 panjuang kapal dihitung dari
haluan kapal.
PIVOT POINT
HEAD WAY, STEADY COURSE &
SPEED
• Terhadap angin
Lokasinya merupakan titik putar
Itulah alasan mengapa kapal “mencari angin”
• Kondisi normal
Kapal maju – haluan menghadap angin
Kapal mundur – buritan mencari angin
• Pada kapal berhenti total, kapal akan
membentuk sudut yang lebih besar terhadap
angin dan cenderung hanyut.
Pengaruh trim saat dikemudikan
Directionally
G P unstable
Initial stage of turn
All ship
P Directionally
Turning at constant rafe unstable
Ship trim by the head
Poor man’s Tug
Pivot point
difinisi
• Sebagai fungsi kemampuan berputarnya kapal
• Kecepatan berputar (rate of turn)
• Kemampuan kapal tegak
• Kecepatan kapal berputar saat kemudi tengah2
Kategori
• 3 type directional satability
– Positive DS saat berputar kemudi tengah2 cenderung tegak
– Negative DS-> saat berputar kemudi tengah2 kecepan berputar
bertambah
– Netral DS ->>Saat berputar kemudi tenga2 kecepatan berputar konstan
atau berkurang perlahan lahan.
Directional stability
Bertambah
• Bila keel clearence berkurang
• Bila Length/breadth bertambah
• Bila Trim kebelakang
bertambah
Berkurang
• Bila block koefisien bertanbah
• Bila Length/breadth berkurang
• Bila trim kedepan bertambah.
Pumping the rudder
Capt Arismunandar
Teknik OG mendekati dan mengambil pandu
Capt Arismunandar
Pengendalian kapal diperairan sempit
dan dangkal
1, berkurangnya under keel clearence
• Pertambahan directional stability dan gerakan kemudi
malas
• Berkurangnya kecepatan saat kapal berputar
• Lingkaran putar membesar
• Pengaruh kekuatan transfer bertolak belakang dengan
gerakan kapal yang diinginkan
• Meluncur lebih lama dan lambat dalam perubahan
kecepatan mesin
• Trim kedepan dalam posisi “A full hull form”
• Bertambahnya squat.
Capt Arismunandar
2. Squat – sinkage – ukc – change of trim
Capt Arismunandar
calculation
Capt Arismunandar
PENGENDALIAN KAPAL DI LAUT
2 Cb x V²
S = meter Cb = coeficient block
100
V = Kevepatan kapal
Cb x V²
S = meter
100
10/02/2021 SanSet Capt Arismunandar
115
PENGENDALIAN KAPAL DI LAUT
BLOCKAGE FACTOR :
BESARNYA PENGARUH HISAPAN YANG TERJADI KARENA LEBAR
KAPAL DAN LEBAR PERAIRAN YANG MEMPERKECIL JARAK BEBAS
ANTARA KEDUA LAMBUNG KAPAL DENGAN KEDUA SISI DARI
PERAIRAN TERSEBUT.
PENGARUH INI TERJADI AKIBAT ADANYA GESEKAN AIR DARI
GERAKAN KAPAL TERHADAP DASAR PERAIRAN DAN TERHADAP
KEDUA TEPI DARI SISI PERAIRAN.
BESAR BLOKAGE FACTOR TERGANTUNG DARI KECEPATAN KAPAL,
PERBANDINGAN SARAT DAN DALAM PERAIRAN, PERBANDINGAN
ANTARA LUAS BIDANG KAPAL DIBAWAH AIR DENGAN LUAS
BIDANG PERAIRAN, BERAT BENAMAN.
b x T
BLOCKAGE FACTOR =
B x H
b T
H
Cb x V²
S = meter
100
20º N
Kemungkinan
Arah L
10º
0º Katulistiwa
10º
Kemungkinan L
Arah
20º S
Lintasan
Pusat Cyclon
10/02/2021 118 Capt Arismunandar
SanSet
Arah Pusat Arah Haluan menjauhi
Cyclon pusat Cyclone
20º N x
y Dangerous Semicircle
L
Kemungkinan
Arah Navigational Semicircle
20º N
Dangerous Semicircle
L
Kemungkinan
Arah x
Navigable Semicircle
Arah
Olah gerak menjauhi Angin
pusat cyclone bila
berada pada
Navigable x
Semicircle
GENERAL ORDERS
pertama
SAAT APPROACHING KECEPATAN HARUS
DIKURANGI PADA SAAT YANG TEPAT ATAU
STOP ENGINE mengurangi atau menghindari
HEAVY CONTACT.
Sesekali kecepatan dapat ditambah seperlunya
guna menjaga laju kapal tergantung pada TYPE
ICE dan VESSRL ICE CLASS
STANDARD SITUASI DIDAERAH ICE
Kedua
Masuknya dengan haluan disudut kanan
dari ice saat kondisi areanya paling baik,
maksudnya agar juga punya jarak cukup
sepanjang gumpalan ice sebelum pada
titik yang dapat ditemukan
STANDARD SITUASI DIDAERAH ICE
Ketiga
Melewatinya memanfaatka kondisi ice
mengarah dan melalui air yang terbuka,
selalu menghindar dari bongkahan ice
besar dan bergerak. Ini juga berarti
dengan hampir constant dan perubahan
haluan cukup besar selalu dijaga dan
gunakan mesin dan kekuatan mundur.
STANDARD SITUASI DIDAERAH ICE
Keempat
Type dan ketebalan ice, ukuran kehanyutan,
type kapal dan ice class (sea ice, glacier
ice, freshwater ice), draft dan dalamnya air
dibawah rudder dan propelle, ice
experiences dari navigator dan faktor
faktor yang relevanharus sepenuhnya
diperhitungkan saat dilayari
Mengolah gerak di TSS