Anda di halaman 1dari 13

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
● DYNO
● AYUDIA
AIKA II - MUAMALAH
(15 62201 630)
● DELIDHA MUNIKARTIANINGSIH (17 62201 409)
● SITI NUR BAETI (17 62201 319)
Pendahuluan

Sebagai makhluk social, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang lain dalam
kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga terkadang secara
pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu
manusia dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang menjelaskan hak dan
kewajiban keduanya berdasarkan kesepakatan. Proses untuk membuat kesepakatan dalam kerangka
memenuhi kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan
proses untuk berakad atau melakukan kontrak. Hubungan ini merupakah fitrah yang sudah
ditakdirkan oleh Allah. karena itu ia merupakan kebutuhan sosial sejak manusia mulai mengenal arti hak milik.
Maka dari itu disini kami akan menjelaskan sedikit-banyaknya tentang muamalah.
A. Pengertian Muamalah
Pengertian muamalah pada mulanya memiliki cakupan yang luas, seba-gaimana dirumuskan oleh
Muhammad Yusuf Musa , yaitu Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan dita’ati dalam hidup bermasyarakat
untuk menjaga kepentingan manusia”.
Dalam sumber lain menyatakan bahwa, mu'amalah menurut bahasa berasal dari kata 'aamala, yu-'amilu,
mu'amalatan yang berarti hubungan kepentingan antara seseorang dengan orang lain perlakuan atau tindakan
terhadap orang lain, hubungan kepentingan.
Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam ialah suatu kegiatan yang mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan tata cara hidup sesama umat manusia untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.
Sedangkan yang termasuk dalam kegiatan muamalah diantaranya adalah jual beli, sewa menyewa utang piutang,
pinjam meminjam dan lain sebagainya.
Tujuan dari muamalah itu sendiri adalah terciptanya hubungan yang harmonis antara sesama manusia
sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan tentram, karena didalam muamalah tersirat sifat tolong menolong yang
dalam ajaran islam sangat dianjurkan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 2
dijelaskan :
" Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan"
Dalam surah Al-Maidah ayat 2 memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk saling membantu dalam
perbuatan baik dan itulah yang disebut dengan albirr dan meninggalkan kemungkaran yang merupakan ketakwaan.
Dan Allah melarang mereka saling mendukung dalam berbuat kejahatan, kebathilan dan kedholiman dan perkara-
perkara yang berhungan dengan pelanggaran hukum menurut agama Islam
B. Pandangan Islam Tentang Kehidupan Dunia
Manusia dewasa ini telah berada di persimpangan jalan, antara agama dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Manusia cenderung menilai realita kehidupan dunia yang tampak di depan mata tanpa menoleh fenomena
kehidupan di masa lalu. Ada sebagian darinya yang tidak merujuk kepada perintah-perintah agama sebagai pedoman
hidup di dunia.
Syeikh Muhammad ‘Ali as Shobuni dalam kitabnya Shofwatu al Tafasir menuliskan bahwa Allah swt
menciptakan langit dan bumi hanya dalam enam hari. Hal ini bukan menunjukkan bahwa Allah swt tidak mampu
menciptakannya hanya dalam sekejap, namun Allah ingin mengajarkan kepada hamba-hamba Nya satu sifat yang
tidak tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
Sebuah realita tentang kehidupan dunia abad ini diterjemahkan sebagai kehidupan yang sementara,
tempat untuk bersenang-senang, kehidupan modern, kehidupan yang abadi dan sebuah kehidupan yang fana. Di sisi
lain kehidupan dunia dipandang sebagai jembatan menuju kehidupan setelah mati (akhirat), tempat mencari amal
kebajikan, tempat menimba ilmu pengetahuan dan lain-lainya. Berangkat dari pemahaman di atas maka nyatalah
kehidupan dunia yang fana ini hanyalah sebuah ujian bagaimana mengemban tugas-tugas kehidupan dan amanat
kemanusiaan. Dengan demikian manusia akan merasa puas dan hidup tidak menjadi sia-sia tanpa melemahkan
semangat berjuang dalam kehidupan.
Akhirnya, dapatlah digambarkan bahwa persepsi kehidupan dunia memiliki tujuan yang beragam, yaitu;
kesenangan, kemegahan, kesehatan, kepintaran, kesuksesan, ketenteraman jiwa, ketenangan hidup dan kebahagiaan.
Tidak cukup sampai disitu, manusia akan terus mempertanyakannya setelah mampu meraih segala apa yang
diinginkannya atau sebaliknya, manusia akan terus mencari-cari jawaban dari sebuah pertanyaan yang
membosankan.
Jikalau manusia menjadikan kehidupan dunia sebagai bentuk yang mempesonakan terhadap kemewahan
harta, kebanggaan memiliki anak-anak dan lainnya, atau sangat mencintai perabot kehidupan duniawi, sehingga
lalai dan lupa akan sebuah hakikat, maka islam menjawabnya, bahwa semua bentuk kesenangan dunia tersebut
bersifat temporer, sebuah sandiwara, permainan dan kesenangan sesaat. Maka, untuk apa terlalu mengejar
kesenangan sesaat sementara kesenangan yang kekal dan hakikat adalah akhirat?.
Gambaran kehidupan dunia dengan perumpamaan seperti di atas bukanlah bermaksud untuk
meremehkan kehidupan dunia, namun sebagai satu peringatan agar manusia tidak terlena dan lalai, atau tidak
menjadikan hidup mereka sia-sia dan merugi. Kemudian islam menawarkan kehidupan akhirat yang kekal sebagai
tempat bersenang-senang yang abadi, dan hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi mereka yang percaya
kepada Allah dan kehidupan di akhirat.

Seperti yang dijelaskan Q.S Al-Ankabut (64)


“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya akhirat itulah
sebenar-benar kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
C. Makna Spiritual tentang Kejayaan Hidup

Masyarakat modern dewasa ini menghadapi problem yang sangat serius yaitu alienasi. Alienasi dalam
pandangan Eric Fromm (1995) sejenis penyakit kejiwaan dimana seseorang tidak lagi merasa memiliki dirinya
sendiri, sebagai pusat dunianya sendiri melainkan terenggut kedalam mekanisme yang sudah tidak lagi mampu
dikendalikan.
Relevansi dari kuatnya arus globalisasi sebagai bukti dari perkembangan zaman menurut pendapat
sebagian pakar merupakan proses menghilangnya sekat-sekat pembatasan ruang dan waktu yang berdampak
kepada semakin transparannya proses transformasi nilai-nilai dan terjadinya asimilasi budaya yang semakin cepat
dan nyaris tanpa batas (the world without border) (Tilaar, 2000).
Kondisi demikian pada akhirnya menjadikan individu dituntut untuk semakin kompetitif dan mampu
bersaing dengan individu yang lainnya. Pada saat itu, individu yang lambat akan tertinggal dan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup dengan segala kenikmatannya. Sebaliknya, kesuksesan hanya
akan dimiliki oleh individu yang mampu bersaing dan memiliki kedewasaan dalam berpikir dan mengaktualisasikan
diri dalam kehidupan sosial masyarakatnya.
Nilai menjadi hal yang penting pada tiap fase perkembangan individu karena nilai menjadi dasar dalam
menentukan pengambilan keputusan. Rusaknya nilai dalam mesyarakat tentunya berdampak negatif pula terhadap
perkembangan masyarakat itu sendiri. Sebagai imbasnya setiap aspek kehidupan, baik yang secara langsung atau tak
langsung memberikan pengaruh terhadap masyarakat ikut terganggu dan bahkan menjadi "hancur"
(Tirtarahardja,1994).
Nilai menjadi hal yang penting pada tiap fase perkembangan individu karena nilai menjadi dasar dalam
menentukan pengambilan keputusan. Rusaknya nilai dalam mesyarakat tentunya berdampak negatif pula terhadap
perkembangan masyarakat itu sendiri. Sebagai imbasnya setiap aspek kehidupan, baik yang secara langsung atau tak
langsung memberikan pengaruh terhadap masyarakat ikut terganggu dan bahkan menjadi "hancur"
(Tirtarahardja,1994).
Nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan individu menjadi urgen karena pada diri individu terdapat potensi
dan kecenderungan yang berorientasi pada obyek pemikiran dan kontemplasi pada realitas di luar wilayah materi
yang bersifat fisik (Hidayat, 2002). Kecenderungan ini membawa pada suatu kesadaran diri (self awareness) tentang
kelebihan dan kelemahan diri, dan keterbatasan aspek-aspek inderawi dalam memahami sesuatu yang berada di luar
jangkauan fisik dan rasio kamanusiaan.
Himbauannya terhadap pendidikan dan bimbingan dan konseling ialah agar individu dapat menolong
dirinya sendiri dengan jalan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Akan tetapi kebebasan berpikir dan
mengembangakan diri yang dilakukan klien tidak menutup kemungkinan akan berbenturan dengan tata nilai dan
norma yang berlaku di keluarga, sekolah ataupun lingkungan masyarakat, apalagi jikalau satuan norma yang berlaku
lebih banyak bermuatan aspek kebebasan dari tatanan nilai-nilai agama dan spiritual.
D. Ruang Lingkup Muamalah
Dilihat dari segi bagian-bagiannya, ruang lingkup syariah dalam bidang muamalah, menurut Abdul Wahhab
Khallaf (1978: 32-33), meliputi:
-Pertama, Ahkam al-Ahwal al-Syakhiyyah (Hukum Keluarga), yaitu hukum-hukum yang mengatur tentang hak dan
kewajiban suami, istri dan anak. Ini dimaksudkan untuk memelihara dan membangun keluarga sebagai unit terkecil.

-Kedua, al-Ahkam al-Maliyah (Hukum Perdata), yaitu hukum tentang perbuatan usaha perorangan seperti jual beli (Al-
Bai’ wal Ijarah), pegadaian (rahn), perserikatan (syirkah), utang piutang (udayanah), perjanjian (‘uqud ). Hukum ini
dimaksudkan untuk mengatur orang dalam kaitannya dengan kekayaan dan pemeliharaan hak-haknya.

-Ketiga, Al-Ahkam al-Jinaiyyah (Hukum Pidana), yaitu hukum yang bertalian dengan tindak kejahatan dan sanksi-
sanksinya. Adanya hukum ini untuk memelihara ketentraman hidup manusia dan harta kekayaannya,
kehormatannnya dan hak-haknya, serta membatasi hubungan antara pelaku tindak kejahatan dengan korban dan
masyarakat.

-Keempat, al-Ahkam al-Murafa’at (Hukum Acara), yaitu hukum yang berhubungan dengan peradilan (al-qada),
persaksian (al-syahadah) dan sumpah (al- yamin), hukum ini dimaksudkan untuk mengatur proses peradilan guna
meralisasikan keadilan antar manusia.
-Kelima, Al-Ahkam al-Dusturiyyah (Hukum Perundang-undangan), yaitu hukum yang berhubungan dengan perundang-
undangan untuk membatasi hubungan hakim dengan terhukum serta menetapkan hak-hak perorangan dan kelompok.

-Kenam, al-Ahkam al-Duwaliyyah (Hukum Kenegaraan), yaitu hukum yang berkaitan dengan hubungan kelompok
masyarakat di dalam negara dan antar negara. Maksud hukum ini adalah membatasi hubungan antar negara dalam
masa damai, dan masa perang, serta membatasi hubungan antar umat Islam dengan yang lain di dalam negara.

-Ketujuh, al-Ahkam al-Iqtishadiyyah wa al-Maliyyah (Hukum Ekonomi dan Keuangan), yaitu hukum yang berhubungan
dengan hak fakir miskin di dalam harta orang kaya, mengatur sumber-sumber pendapatan dan masalah pembelanjaan
negara. Dimaksudkan untuk mengatur hubungan ekonomi antar orang kaya (agniya),  dengan orang fakir miskin dan
antara hak-hak keuangan negara dengan perseorangan.
E. Prinsip Muamalah dalam Islam
1.Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh al-qur’an dan sunnah rasul.
Bahwa hukum islam memberi kesempatan luas perkembangan bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan
perkembangan kebutuhan hidup masyarakat.
2.Muamalat dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur paksaan. Agar kebebasan kehendak pihak-
pihak bersangkutan selalu diperhatikan.
3.Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat dalam hidup
masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk muamalat dilakukan ats dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari madharat dalam hidup masyarakat.
4.Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur
pengambilan kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala bentuk muamalat yang mengundang unsur penindasan
tidak dibenarkan
F. Akhlak Bermu'amalah

Macam-macam akhlak bermu’amalah adalah Shiddiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah, Tabligh

-Shiddiq artinya mempunyai kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang benar
berdasarkan ajaran Islam.
-Istiqamah mempunyai arti konsisten dalam ima dan nilai-nilai yang baik, meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan.
-Fathanah mempunyai arti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya.
THANKYOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai