Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN

KEPERAWATAN
MOTIVASI
Kel. 3. 3b transfer

USWATUN HASANAH
DARA CYNTHIA MUKTI
ISMI NURAZIZAH
IBNU ABAS
LENI
ANIS MA’RIFAH
ROSWATI HANDAYANI
SUKARMI
NANA TRIHANDIKA
Pengertian motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen
seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan
tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Stoner dan freeman, 1995 : 134).

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
(ngalim purwanto).
Proses
Motivasi
Motivasi merupakan sebuah predis posisi untuk bertindak dengan cara yang khusus
dan terarah pada tujuan tertentu sekalipun rumusan tentang rumusan motivasi
dibatasi hingga purposif atau yang diarahkan pada tujuan.

Macam-macam Motivasi
Menurut terbentuknya, motivasi terdiri atas :
1. Motivasi intrisik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu;
2. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang dari luar diri individu;
3. Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan
munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali.
Skenario Kasus
Pada saat jam operan dinas pagi ke sore berlangsung, kepala ruangan
menanyakan kemana perawat a. megapa tidak ada pada saat operan
dilakukan.
Kasus : Seorang perawat a melakukan tindakan yang tidak tepat dalam
josdesk kerjanya, perawat tersebut bekerja diruang melati akan tetapi pada
saat jadwal dinas nya perawat tersebut tidak ada diruangan melainkan main
keruang perawatan lainnya yaitu ruang mawar. Diketahui perawat tersebut
merupakan perawat baru diruangan melati yang sebelumnya bekerja di
ruangan mawar. Pada saat jam operan perawat a yang berdinas dipagi hari
tidak diruangan dan hal ini sering sekali dilakukan oleh perawat a.
Penyelesaian Masalah
Pada permasalahan yang ada, maka kepala ruangan meminta perawat a untuk menemui karu
tersebut diruangnnya

Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan,


mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Dalam melakukan motivasi, maka karu tersebut melakukan motivasi ekstrinsik, mengapa
demikian.

Metode ekstrinsik, merupakan motivasi yang datang dari faktor-faktor luar diri individu.
Disini karu sebagai motivator yang berasal dari luar individu.

Hal yang pertama sekali harus diperhatikan karu selaku motivator adalah sebagai berikut:
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja, yaitu
motivasi dan lingkungan. Dapat dinilai dari berbagai aspek

Faktor motivasi:
1. Keinginan akan adanya peningkatan dan perubahan
2. Rasa percaya bahwa gaji yang didapat sudah mencukupi
3. Memiliki kemampuan pengetahuan, dan keterampilan
4. Adanya umpan balik
5. Adanya kesempatan untuk mencoba pendekatan baru dalam melakukan
pekerjaan
6. Adanya instrument kinerja untuk promosi, kerja sama dan pengkatan
penghasilan
Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam motivasi.

Komunikasi:
1. Penghargaan suatu usaha yang telah dilakukan
2. Pengetahuan tentang kegiatan
3. Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen

Potensi pengembangan:
4. Kesempatan untuk berkembang
5. Dukungan untuk tumbuh dan berkembang

Kebijakan individual:
6. Ketenangan dalam bekerja
7. Loyalitas antara atasan dan bawahan
8. Penghargaan
9. Keputusan
10.Dan kondisi kerja yang kondusif
Motivasi ekstrinsik diwujudkan dalam bentuk rangsangan dari luar yang bertujuan
menggerakkan individu melakuakn aktivitas yang membawa manfaat/kebaikan baik pada
individu atau sekitarnya.

Hal yang pertama dilakukan:

1. Karu mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhunungan dengan usaha pencapaian


tugas

2. Memberikan teguran pada perawat a dan melakukan pendekatan untuk


menceritakan penyebab mengapa perawat a sering main keruang perawatan
lainnya.
(Dengan informasi yang jelas, kerja perawat akan lebih mudah di motivasi)

3. Menasehati perawat tersebut dan memberikan masukan aspek positif


Dalam motivasi ekstrinsik, dapat berupa pujian, dukungan, intensif, hadiah, dan nilai.

4. Pada kasus diatas maka karu memberikan dukungan seperti memberikan suasana yang
kondusif, menyemangati bahwa asuhan yang dilakukan perawat a diruang sangat baik,
namun dengan sering main keruangan lainnya hal ini dapat mempengaruhi kinerja perawat
a sehingga akan dinilai buruk oleh rekan kerja lainnya.

5. Memberikan dukungan dan kesempatan untuk mencoba pendekatan baru dalam


melakukan pekerjaan diruangan yang baru

Hal tersebut dapat mendorong seorang perawat untuk lebih giat dalam bekerja.

6. Apabila perawat tersebut tidak melakukan hal sama seperti sebelumnya, maka dapat
diberikan reward.

Anda mungkin juga menyukai