Anda di halaman 1dari 23

P E N G K A J IA N N U T R IS I

PA D A A N A K
FIKI WIJAYANTI
Antropometri (ukuran tubuh) merupakan salah satu cara langsung menilai status
gizi, khususnya keadaan energi dan protein tubuh seseorang. Dengan demikian,
antropometri merupakan indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah
kekurangan energi dan protein yang dikenal dengan KEP. Antropometri
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan.

Antropometri sangat umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein


dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Parameter ini disebut dengan Indeks Antropometri yang terdiri dari :
a) Berat badan menurut umur (BB/U)
b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
d) Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)
e) Indeks masa tubuh (IMT)
1. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak
tubuh cenderung meningkat, dan protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi penambahan
cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang
kekurangan gizi.
2. Berat badan menurut umur (BB/U)
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi
terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat 2
kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembangan cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.

3. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)


Berat badan ini memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan
akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan dengan kecepatan tertentu.
2. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika
umur tidak dapat diketahui dengan tepat.
•Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
3. Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memeng merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah
dilakukan dan tidak alat-alat yang sulit di peroleh dengan harga yang murah. Pengukuran LLA adalah suatu cara untuk
mengetahui resiko kekurangan energi protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran LLA tidak dapat digunakan untuk
memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya
ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun
4. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, yang biasanya untuk
memeriksa keadaan pathologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala contoh yang sering diginakan
adalah kepala besar (hidrosepalus) dan kepala kecil (mikrosepalus). Lingkar kepala terutama dihubungkan
dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi
besar lingkaran kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimana pun juga ukuran otak dan
lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat berfariasi sesuai dengan keadaan gizi. dalam antropometri gizi, rasio
lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti dalam keperawatan pada anak. Lingkar kepala dapat juga di
gunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukur umur.
Gambar : mengkur lingkar kepala
anak
ANTROPOMETRI
Pengukuran nutrisi
1.< 5 tahun : z-score
2. > 5 tahun : IMT

Z Score adalah Z Score adalah suatu ukuran penyimpangan data dari nilai
rata-ratanya yang diukur dalam satuan standar deviasinya. Jika nilainya
terletak diatas rata-rata maka Z score-nya akan bernilai positif, sedangkan
apabila nilainya dibawah nilai rata-rata maka Z score-nya akan bernilai
negatif.
Z Score ini juga disebut dengan Nilai Standar atau Nilai Baku.
BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
otot.

Pemeriksaan biokimia zat gizi


Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status besi yaitu:
Hemoglobin (hb) dan Hematokrit
Serum albumin
Transferin
Keseimbangan Nitrogen
Lipit serum
Glukosa serum
1. Hemaglobin
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia.Garby et
al.menyatakan bahwa penentuan status anemia yang hanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang
lengkap,sehingga perlu ditambah dengan pemeriksaan yang lain.
Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah.hemoglobin dapat di ukur secara kimia dan jumlah
Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darar.kandungan
hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.

 NILAI NORMAL
• Pada bayi yang baru lahir kadar hemoglobinnya adalah 17
- Laki – Laki : 14 – 18 gr %
sampai 22 gram per desiliter (g/dl) - Wanita : 12 – 16 gr %
- Wanita Hamil : 11 gr %
• pada anak – anak 11 sampai 13 g/dl,
2. Hemaktokrit (HCT)
Hemaktorit adalah volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma dengan cara memutarnya di dalam tabung
khusus yang nilainya di nyatakan dalam persen (%).
Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel merah diukur dan di bandingkan dengan tinggi darah penuh yang asli.
Presentase massa sel merah pada volume darah yang asli merupakan hematokrit.

rentang nilai normal hematokrit berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu: Bayi baru lahir: 55%–68% Usia 1
minggu: 47%–65% Usia 1 bulan: 37%–49%, Anak-anak: 30 – 40 %.
Albumin merupakan indikator status gizi. Dengan demikian penurunan protein
makanan akan tercermin dalam kadar albumin serum, dan konsentrasi yang sangat
rendah dijumpai pada malnutrisi akibat kelaparan atau mereabsorbsi.

anak-anak sebanyak 4,0 – 5,8 gr/dl, bayi sebanyak 4,4 – 5,4 gr/dl, sedangkan untuk bayi baru lahir
kadar normal albumin yaitu sebanyak 2,9 – 5,4 gr/dl
 SERUM ALBUMIN
- < 1 Th : Cukup > 2,5 gr/dl
- 1 sd 5 Th : Cukup > 3 gr/dl
- 6 sd 16 Th : Cukup > 3,5 gr/dl
- 16 Th
Cukup : > 3,5 gr/dl
Kurang : < 2,8 gr/dl
Margin : 2,8 – 3,4 gr/dl
- Wanita Hamil
Cukup : > 3,5 gr/dl
Kurang : < 3,5 gr/dl
Margin : 3 – 3,4 gr/dl
CLINIS / klinical sign
Pemeriksaan clinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini
didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini
dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau
pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk surfei klinis secara cepat (rapid clinical surfeys). Surfei ini dirancang
untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping
itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda
(sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.

Anda mungkin juga menyukai