Kel 1 KMB (Malaria)
Kel 1 KMB (Malaria)
KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH (( MALARIA
BEDAH MALARIA ))
Nama Kelompok : - Amanda Shakira A.K
- Bela Siti Nur Sipa
- Eka Triana Putri
- Kuni Nabilah
- Nolla Noviawati
- Rahmi Hoiriah
- Siti Nur Awalianti
PENGERTIAN MALARIA
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dan genus plasmodium, yang
dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. (Prabowo, 2004: 2) Penyakit malaria merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dan genus plasmodium masa tunas atau inkubasi
penyakit dapat beberapa hari atau beberapa bulan. (Dinas kesehatan DKI Jakarta)
Berdasarkan pengertian diatas penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa
dan genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles yang masa inkubasi penyakit
dapat beberapa hari sampai beberapa bulan.
ETIOLOGI MALARIA
ETIOLOGI MALARIA
Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria
yaitu parasit malaria (yang disebut Plasmodium) dan nyamuk
anopheles betina. Ada empat jenis spesies parasit malaria di
dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu :
Melalui aliran
Melalui aliran darah,
darah, nyamuk
nyamuk anopheles
anopheles betina
betina menginokulasi
menginokulasi
sporozoit ke
sporozoit ke dalam
dalam tubuh
tubuh manusia.
manusia. Sporozoit
Sporozoit menginfeksi
menginfeksi sel sel
hati, berkembang
hati, berkembang biak biak menjadi
menjadi skizon.
skizon. Lalu
Lalu pecah
pecah dan
dan
mengeluarkan merozoit.
mengeluarkan merozoit. Merozoit
Merozoit mengifeksi
mengifeksi sel
sel darah
darah merah.
merah.
Stadium ring,
Stadium ring, trofozoit
trofozoit matur
matur selanjutnya
selanjutnya menjadi
menjadi skizon,
skizon, yang
yang
akan menghasilkan
akan menghasilkan merozoit.
merozoit. Beberapa
Beberapa parasit
parasit berubah
berubah menjadi
menjadi
bentuk stadium
bentuk stadium sexual
sexual erythrocytic
erythrocytic (gametosit).
(gametosit). Pada
Pada stadium
stadium
parasit dalam
parasit dalam darah
darah muncul
muncul gejala
gejala klinis
klinis penyakit
penyakit ini.
ini. Gametosit,
Gametosit,
jantan (mikrogametosit)
jantan (mikrogametosit) dan dan betina
betina (makrogametosit),
(makrogametosit), masukmasuk
nyamuk dalam
nyamuk dalam tubuh
tubuh nyamuk
nyamuk anopheles
anopheles melalui
melalui darah
darah yang
yang
terhisap.
terhisap.
KOMPLIKASI
Menurut Widoyono
Menurut Widoyono (2008)
(2008) komplikasi
komplikasi yang
yang dapat
dapat terjadi
terjadi pada
pada
penyakit malaria
penyakit malaria sebagai
sebagai berikut
berikut ::
A. Malaria
A. Malaria serebral
serebral (malaria
(malaria otak)otak) adalah
adalah malaria
malaria dengan
dengan
penurunankesadaran.
penurunankesadaran.
B. Anemia
B. Anemia berat
berat bila
bila anemia
anemia hipokromik
hipokromik mikrositik,
mikrositik, harus
harus
dikesampingkan adanya
dikesampingkan adanya anemia
anemia defisiensi
defisiensi besi,
besi, talasemia,
talasemia, atau
atau
hemoglobinopati lainnya.
hemoglobinopati lainnya.
C. Gagal
C. Gagal ginjal
ginjal akut
akut pada
pada anakanak setelah
setelah dilakukan
dilakukan rehidrasi,
rehidrasi,
dengan kreatinin
dengan kreatinin darah
darah meningkat.
meningkat.
D. Edema
D. Edema paru
paru
E. Hipoglikemia
E. Hipoglikemia atau
atau gula
gula darah
darah
F.F. Gagal
Gagal sirkulasi
sirkulasi atau
atau syok
syok :: tekanan
tekanan sistolik
sistolik
G. Perdarahan
G. Perdarahan spontan
spontan dari dari hidung,
hidung, gusi,
gusi, alat
alat pencernaan
pencernaan dan dan
ataudisertai kelainan
ataudisertai kelainan laboratorik
laboratorik adanya
adanya gangguan
gangguan koagulasi
koagulasi
intravaskuler.
intravaskuler.
H. Kejang
H. Kejang berulang
berulang kali
kali per
per 2424 jam
jam setelah
setelah pendinginan
pendinginan pada
pada
hipertermia.
hipertermia.
PENATALAKSANAAN
A. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Pemantauan tanda-tanda vital (TD, nadi, pernafasan, dan suhu).2) Cairan dan elektrolit.3) Nutrisi.4) Eliminasi.5) Aktifitas
dan istirahat.6) Bila terjadi anemia diberi tranfusi darah.7) Memberikan kompres hangat pada pasien
B. Penatalaksanaan non medis
1) Menggunakan kelambu pada waktu tidur.2) Mengolesi tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk.3) Menggunakan
pembasmi serangga.4) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.5) Mencegah penderita malaria dari gigitan
nyamuk agar infeksi tidak menyebar lebih jauh.6) Membersihkan tempat hinggap atau istirahat nyamuk.7) Hindari keadaan
rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang bergantungan serta genangan air.8) Membunuh jentik nyamuk dengan
menyemprotkan obat anti atau menebarkan ikan pemakan jentik.9) Melestarikan hutan bakau sebagai habitat ikan di rawa-
rawa sepanjang pantai.
C. Penatalaksanaan medis
1) Skizontisida jaringan primer
2) Skinzontisida jaringan sekunder
3) Skinzontisida darah
4) Gametositosida
5) Sporontosida
ASUHAN KEPERAWATAN
4. PENGKAJIAN FISIK
1. Tanda tanda vital
Tekanan darah : 100 / 60 mmHg
Nadi : 80 x/m
Suhu : 38,5 C
Pernafasan : 16 x / m
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 60 kg
1. Mata
- Inspeksi : mata terlihat sayu, Konjungtiva tampak pucat, Reaksi pupil isocor
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan Lain-lain, fungsi penglihatan baik, Tidak terdapat udema pada palpebra, Gerakan bola
mata ke segala arah
2. Hidung
- Inspeksi : Hidung simetris kiri dan kanan, Tidak terdapat deviasi septum, Tidak nampak adanya secret
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
3. Mulut dan tenggorokan
- Inspeksi : Jumlah gigi lengkap, Tidak nampak adanya pendarahan pada gusi, Bibir tampak pucat
ASUHAN KEPERAWATAN
5. DATA PENUNJANG
Laboratorium
Darah : PDC HB 9
6. TERAPI MEDIS
Obat obatan
ACT : 8 Tablet sehari
Primakuin: 1 X 1 tablet selama 14 Hari
Antacid: 3 X 1 sebelum makan
PCT : 4 x 1 tableT (500 mg / kg BB)
Asuhan Keperawatan
7. Terapi komplementer
-Tablet herbal
- Obat antimalarial
Standar Dihiroartemisinin
Terapai kombinasi berbasis artemisini(ACTs) di rekomendasikan oleh WHO sebagai piilihan utama
untuk pengobatan malaria tanpa komplikasi di daerah dimana terkonfirmasi malaria resisten muliti-
obat.
( ANALISA DATA )
NAMA KLIEN/RUANGAN : Tn. “J”/PERAWATAN 1
UMUR/SEX : 20 TAHUN/LAKI-LAKI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman panas berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
2. Gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi yang kurang
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Gangguan rasa nyaman panas b/d Setelah dilakukan - Lakukan kompres hangat - Dengan kompres hangat
peningkatan suhu tubuh ditandai tindakan keperawatan - Observasi TTV pasien diharapkan terjadi
dengan suhu klien selama 1 × 24 jam - Kolaborasi dengan fasodilatasi pembuluh
S : 38,5˚C diharapkan suhu kembali dokter (lanjutkana dvis darah
normal dengan kriteria dokter) - Mengetahui keadaan
hasil : umum klien
- Klien mengatkan sudah - Kolaborasi dengan
tidak panas lagi dokter diharapkan
mendapat terapi yang
tepat
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan Setelah dilakukan - Anjurkan untuk makan - Dengan menganjurkan
nutrisi b/d intake nutrisi yang kurang tindakan keperawatan sedikit tapi sering makan sedikit tapi
selama 1 x 24 jam - Sajikan makanan seringdiharapkan dapat
diharapkan kebutuhan bervariasi dalam porsi menghasilkan tenaga
nutrisi terpenuhi dengan kecil sehingga pasien tidak
kriteria hasil : - Sajikan makanan dalam tampak lemas
-Klien mengatakan selera keadaan hangat - Dengan menyajikan
makan bertambah makanan bervariasai
-Porsi makan dihabiskan dapat menambah selera
-Tidak terlihat lagi sisa makan pasien sehingga
makanan diatas meja porsi makanan yang
pasien disajikan dapat
dihabiskan
KESIMPULAN
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam
darah.Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan
splenomegali. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin,
periode panas dan periode berkeringat. Penularan penyakit ini biasanya secara alami,
yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anopheles dan secara tidak alami yaitu secara
bawaan dan secara mekanik. Diagnosanya dapat dilihat dari manifestasi klinis .
TERIMAKASIH