Anda di halaman 1dari 99

EVALUASI

PEMBELAJARAN/PENDIDIKAN
Oleh :
Drs. Wanhar, M.Pd.

Widyaiswara Madya
Pangkat/Gol : Pembina Tk.I / IV.b
Balai Diklat Keagamaan Makassar

10/30/21 1
PERGESERAN DALAM PENILAIAN

 DAHULU: Lebih  SEKARANG: Lebih


menitikberatkan pd to menitikberatkan pada
judge (menghakimi). to appreciate
Kita menemukan anak (menghargai). Kita
pandai, setengah akan menemukan anak
pandai, dan ‘bodoh’ pemula, anak
melalui ranking. berkembang, dan anak
yang sudah maju
melalui portofolio.
NILAI

NILAI berarti umpan balik bagi guru,


orangtua, dan terutama murid
tentang sejauh mana murid sudah
mempelajari sesuatu, dan sejauh
mana ia telah menguasainya 
sejauh mana kompetensinya.
IMPLIKASI BAGI GURU

 Tidak cukup hanya mendasarkan penilaian


pada paper test (tes tertulis).
 Perlu menerapkan sistem penilaian yg baru,
yang mencakup semua aspek dalam diri
murid (kognitif, afektif, psikomotorik).
 Perlu menerapkan cara baru dalam menilai
murid. Penilaian harus dilakukan pada proses
dan hasil akhir belajar.
Kehidupan ibarat melukis
sebuah gambar,
bukan melakukan penjumlahan.

Oliver Wendell Holmes Jr.


Pengertian dan Tujuan
Pengukuran, Penilaian, Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
10/30/21 6
Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

 Mengukur Adalah
Membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran tertentu
bersifat kuantitatif
 Pengukuran adalah :
Penggunaan alat penilaian
untuk memperoleh informasi
tentang kemampuan siswa.
10/30/21
 Menilai Adalah Mengambil Suatu
Keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk, penilaian bersifat
kualitatif

10/30/21 8
 Mengadakan evaluasi berarti meliputi
kedua langkah di atas, yakni mengukur
dan menilai

10/30/21 9
 Pengukuran, penilaian dan evaluasi
merupakan kegiatan yang bersifat hierarki.

 Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam


kaitannya dengan proses belajar mengajar
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan
dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan
secara berurutan

10/30/21 10
Evaluasi
• Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004:
1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil keputusan
• Evaluasi adalah : Kegiatan untuk
mengetahui apakah suatu program telah
berhasil, efisien dan efektif atau belum.

10/30/21 11
Persamaan dan Perbedaan Evaluasi
dengan Penilaian
 Persamaannya adalah keduanya mempunyai
pengertian menilai atau menentukan nilai
sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan
untuk mengumpulkan datanya juga sama.
 Perbedaannya terletak pada ruang lingkup
(scope) dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah satu komponen atau aspek
saja, seperti prestasi belajar peserta didik.

10/30/21 12
10/30/21 13
10/30/21 14
Tujuan
Evaluasi Pembelajaran

Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh


pendidik

Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam


proses pembelajaran

Mengetahui apakah materi yang di pelajari dapat


dilanjutkan dengan bahan yang baru/diulangi

10/30/21 15
Lanjutan

Untuk mengetahui efektifitas proses


pembelajaran yang dilaksanakan

Untuk mengetahui kesesuaian presepsi


dan pemikiran peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran.

Untuk mengetahui apakah


komponen-komponen dalam proses
pembelajaran sudah memberikan
kontribusi positif bagi proses
pembelajaran.

10/30/21 16
10/30/21 17
Tujuan Utama Penilain
adalah:

 Pertanggungjawaban
(akuntabilitas) dan
pengambilan keputusan

10/30/21 18
Penilaian hasil belajar
siswa yang efektif
meliputi :

 Penilaian proses dan


penilaian berkelanjutan

10/30/21 19
FUNGSI EVALUASI
PEMBELAJARAN

10/30/21 20
1. Secara psikologis, peserta didik selalu
butuh untuk mengetahui hinggamana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai.
Peserta didik adalah manusia yang belum
dewasa. Mereka masih mempunyai sikap
dan moral yang heteronom, membutuhkan
pendapat orang-orang dewasa (seperti
orang tua dan guru) sebagai pedoman
baginya untuk mengadakan orientasi pada
situasi tertentu.

10/30/21 21
2.Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
Mampu dalam arti peserta didik dapat
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap
seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya. Lebih jauh dari itu,
peserta didik diharapkan dapat membina
dan mengembangkan semua potensi yang
ada dalam masyarakat.

10/30/21 22
3.Secara didaktis-metodis, evaluasi
berfungsi untuk membantu guru
dalam menempatkan peserta
didik pada kelompok tertentu
sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya masing-masing
serta membantu guru dalam
usaha memperbaiki proses
pembelajarannya.
10/30/21 23
4.Evaluasi berfungsi untuk mengetahui
kedudukan peserta didik dalam kelompok,
apakah ia termasuk anak yang pandai,
sedang atau kurang pandai. Hal ini
berhubungan dengan sikap dan tanggung
jawab orang tua sebagai pendidik pertama
dan utama di lingkungan keluarga. Anda
dan orang tua perlu mengetahui kemajuan
peserta didik untuk menentukan langkah­
langkah selanjutnya.

10/30/21 24
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf
kesiapan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya. Jika peserta didik
sudah dianggap siap (fisik dan non-fisik),
maka program pendidikan dapat
dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta
didik belum siap, maka hendaknya
program pendidikan tersebut jangan dulu
diberikan, karena akan mengakibatkan
hasil yang kurang memuaskan.

10/30/21 25
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam
memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam rangka menentukan jenis pendidikan,
jurusan, maupun kenaikan kelas. Melalui
evaluasi, Anda dapat mengetahui potensi
peserta didik, sehingga dapat memberikan
bimbingan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Begitu juga tentang kenaikan
kelas. Jika peserta didik belum menguasai
kompetensi yang ditentukan, maka peserta
didik tersebut jangan dinaikkan ke kelas
berikutnya atau yang lebih tinggi.

10/30/21 26
7.Secara administratif, evaluasi
berfungsi untuk memberikan laporan
tentang kemajuan peserta didik
kepada orang tua, pejabat
pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru-guru dan peserta didik
itu sendiri. Hasil evaluasi dapat
memberikan gambaran secara umum
tentang semua hasil usaha yang
dilakukan oleh institusi pendidikan.
10/30/21 27
SISWA

UMPAN-BALIK GURU
(FEEDBACK)
ORANG TUA

KESULITAN BELAJAR

KESIAPAN SISWA UNTUK


PENGALAMAN BELAJAR BARU
DIAGNOSIS
PERLU TIDAKNYA SISWA TERTENTU
MASUK KE DALAM KELOMPOK/
KELAS KHUSUS

FUNGSI MASALAH YANG DIHADAPI SISWA


EVALUASI
GURU DALAM MELAKUKAN PERTIM-
BANGAN, MEMBUAT KEPUTUSAN,
PENGENDALI DAN MELAKSANAKAN TINDAKAN
(STEERING)
SISWA DALAM MENGARAHKAN
BELAJARNYA

KEMAMPUAN DAN KECAKAPAN


SISWA
DASAR PENYUSUNAN
LAPORAN KEMAJUAN KEDUDUKAN SISWA DALAM
KELOMPOKNYA
BELAJAR
KELEMAHAN DAN MASALAH YANG
DIHADAPI SISWA

KETERACAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
10/30/21 29
Prinsip-prinsip Umum Evaluasi
Pembelajaran
1. Kontinuitas
 Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental,
karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu
proses yang kontinu. Oleh sebab itu, Anda harus
melakukan evaluasi secara kontinu. Hasil
evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada
waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh
gambaran yang jelas dan berarti tentang
perkembangan peserta didik.

10/30/21 30
2.Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu
objek, Anda harus mengambil seluruh
objek itu sebagai bahan evaluasi.
Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah
peserta didik, maka seluruh aspek
kepribadian peserta didik itu harus
dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif,
afektif maupun psikomotor. Begitu juga
dengan objek-objek evaluasi yang lain.

10/30/21 31
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus
berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua peserta
didik harus diperlakukan sama tanpa
“pandang bulu”. Anda juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Sikap like
and dislike, perasaan, keinginan, dan
prasangka yang bersifat negatif harus
dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas
kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya,
bukan hasil manipulasi atau rekayasa.

10/30/21 32
4.Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, Anda
hendaknya bekerjasama dengan
semua pihak, seperti orang tua
peserta didik, sesama guru, kepala
sekolah, termasuk dengan peserta
didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan
agar semua pihak merasa puas
dengan hasil evaluasi, dan pihak-
pihak tersebut merasa dihargai.
10/30/21 33
5.Praktis
Praktis mengandung arti mudah
digunakan, baik bagi Anda sendiri
yang menyusun alat evaluasi
maupun orang lain yang akan
menggunakan alat tersebut.
Untuk itu, Anda harus
memperhatikan bahasa dan
petunjuk mengerjakan soal.
10/30/21 34
10/30/21 35
PRINSIP EVALUASI

PEDAGOGIS TERPADU

BERKESINAMBUNGAN KOHERENSI

KOMPREHENSIF DISKRIMINALITAS

AKUNTABILITAS
Sahih

Objektif

Adil

Terpadu
Prinsip-Prinsip
Terbuka
Evaluasi
Pembelajaran Menyeluruh
&Berkesinambungan

Sistematis

Beracuan
kriteria
Akuntabel
 Sahih :

Evaluasi didasarkan pada data yang


mencerminkan kemampuan yang diukur.
Objektif :

Evaluasi didasarkan pada prosedur


dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi
oleh subjektivitas evaluator.
Adil :

Evaluasi tidak menguntungkan atau


merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender.
 Terpadu :

Evaluasi merupakan salah satu


komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
Terbuka :

Prosedur evaluasi, kriteria penilaian, dan


dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
Menyeluruh dan Berkesinambungan :

Evaluasi mencakup semua aspek kompetensi


dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
Sistematis :

Penilaian dilakukan secara


berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
Beracuan kriteria :

Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian


kompetensi yang
ditetapkan., Instrumen penilaian disusun
dengan merujuk pada kompetensi (SKL, SK,
dan KD).
Akuntabel :

Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi


teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Prinsip Lain Penilaian Hasil Belajar
a. Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang
sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus
dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan interpretasi
hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu – rambu
dalam merancang penilaian hasil belajar adalah
kurikulum yang berlaku dan bahan ajar yang digunakan.
Dalam kurikulum hendaknya dipelajari tujuan – tujuan
kurikuler dan tujuan pembelajaran (kompetensi dan
indikator keberhasilan), materi pokok, ruang lingkup
dan urutan penyajian serta pedoman pelaksanaannya
b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian
integral dari proses pembelajaran. Artinya, penilaian
senantiasa dilaksanakan pada setiap proses
pembelajaran hingga pelaksanaannya
berkesinambungan. “ tiada proses pembelajaran
tanpa penilaian”. Hendaknya dijadikan semboyan
bagi setiap guru. Prinsip ini mengisyaratkan
pentingnya penilaian formatif sehingga dapat
bermanfaat baik bagi peserta maupun bagi guru
c. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan
tindak lanjut. Data hasil penilaian sangat bermanfaat
bagi guru maupun bagi peserta. Oleh karena itu
perlu dicatat secara teratur dalam catatan khusus
mengenai kemajuan peserta. Demikian juga data
hasil penilaian harus dapat ditafsirkan sehingga guru
dapat memahami prestasi dan kemampuannya.
Bahkan jika mungkin, guru dapat meramalkan
prestasi peserta. Hasil penilaian juga hendaknya
dapat dijadikan bahan untuk menyempurnakan
program pembelajaran, membimbing peserta dalam
belajar. Dan lebih jauh dapat dijadikan dasar untuk
menyempurnakan bahan ajar diklat
d. Menggunakan hasil – hasil penilaian sesuai dengan tujuan
penilaian tersebut, yakni untuk kepentingan
pendeskripsian kemampuan peserta, kepentingan
perbaikan proses pembelajaran, kepentingan
bimbingan belajar maupun kepentingan laporan
pertanggung jawaban.
PENYUSUNAN ALAT
PENILAIAN

10/30/21 51
Dalam penyusunan alat – alat penilaian,
ada beberapa langkah yang harus
ditempuh, yakni :
a. Menelaah kurikulum dan bahan ajar agar
dapat ditentukan lingkup pertanyaan,
terutama materi baik luasnya maupun
kedalamannya.
b. Memperhatikan rumusan tujuan pembelajaran,
sehingga jelas betul abilitas (kemampuan atau
kompetensi) yang harus dinilai. Tujuan
pembelajaran khusus atau standar kompetensi
yang akan dicapai harus dirumuskan secara
operasional, artinya bisa diukur dengan alat
penilaian yang biasa digunakan atau indikator
keberhasilan proses pembelajaran
c. Membuat kisi – kisi atau blueprint alat penilaian.
Dalam kisi – kisi harus tampak kompetensi yang
diukur serta proporsinya, lingkup materi yang
diujikan serta proporsinya, tingkat kesulitan soal
dan proporsinya, jenis alat penilaian yang
digunakan, jumlah soal atau pertanyaan dan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan soal tersebut.
d. Menyusun atau menulis soal – soal
berdasarkan kisi – kisi yang telah dibuat.
Dalam menulis soal, perhatikan aturan –
aturan yang berlaku.
e. Membuat dan menentukan kunci jawaban
soal.
MACAM-MACAM ACUAN PENILAIAN
Penilaian Acuan Patokan (PAP)

 Pendekatan ini sering juga disebut penilaian


norma absolut. Jika Anda ingin menggunakan
pendekatan ini, berarti Anda harus
membandingkan hasil yang diperoleh peserta
didik dengan sebuah patokan atau kriteria yang
secara absolut atau mutlak telah ditetapkan oleh
guru. Anda juga dapat menggunakan langkah-
langkah tertentu untuk menggunakan PAP,
seperti menentukan skor ideal, mencari rata-rata
dan simpangan baku ideal, kemudian
menggunakan pedoman konversi skala nilai.
10/30/21 57
 Pendekatan ini cocok digunakan dalam evaluasi
atau penilaian formatif yang berfungsi untuk
perbaikan proses pembelajaran. Umumnya,
seorang guru yang menggunakan PAP sudah
dapat menyusun pedoman konversi skor
menjadi skor standar sebelum kegiatan evaluasi
dimulai. Oleh sebab itu, hasil pengukuran dari
waktu ke waktu dalam kelompok yang sama
atau berbeda dapat dipertahankan keajegannya.
PAP dapat menggambarkan prestasi belajar
peserta didik secara objektif apabila alat ukur
yang digunakan adalah alat ukur yang standar.

10/30/21 58
Penilaian Acuan Norma (PAN)

 Salah satu perbedaan PAP dengan


PAN adalah penggunaan tolak ukur
hasil/skor sebagai pembanding.
Pendekatan ini membandingkan skor
setiap peserta didik dengan teman
satu kelasnya. Makna nilai dalam
bentuk angka maupun kualifikasi
memiliki sifat relatif.
10/30/21 59
 Artinya, jika Anda sudah menyusun
pedoman konversi skor untuk suatu
kelompok, maka pedoman itu hanya
berlaku untuk kelompok itu saja dan
tidak berlaku untuk kelompok yang
lain, karena distribusi skor peserta
didik sudah berbeda.

10/30/21 60
REABILITAS
 Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau
derajat konsistensi tes yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan,
apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan
pada kelom pok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda.

10/30/21 61
 4 faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas,
yaitu “panjang tes, sebaran
skor, tingkat kesukaran, dan
objektifitas”.

10/30/21 62
VALIDITAS
 Sebelum Anda menggunakan suatu tes, Anda
hendaknya mengukur terlebih dahulu derajat
validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan
kata lain, untuk melihat apakah tes tersebut valid
(sahih), Anda harus membandingkan skor peserta
didik yang didapat dalam tes dengan skor yang
dianggap sebagai nilai baku. Misalnya, nilai ujian
akhir semester peserta didik dalam salah satu
mata pelajaran dibandingkan dengan nilai ujian
akhir semester pada mata pelajaran yang lain.

10/30/21 63
Lanjutan….

 Semakin mendekati kedua skor tersebut,


maka semakin soal ujian akhir tadi dapat
dikatakan valid. Validitas suatu tes erat
kaitannya dengan tujuan penggunaan tes
tersebut. Namun demikian, tidak ada validitas
yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu
tes dapat memberikan informasi yang sesuai
dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan
tersebut.
10/30/21 64
WASSALAM

10/30/21 65
MAKAN CAP CAY MULUTNYA LEBAR

10/30/21 66
10/30/21 67
10/30/21 68
10/30/21 69
10/30/21 70
10/30/21 71
10/30/21 72
Pada tahap pertama, pembelajaran
membuka pintu gerbang kemungkinan
untuk menjadi manusia dewasa dan mandiri.
Pembelajaran memungkinkan seorang manusia
berubah dari ”tidak mampu” menjadi ”mampu” atau
dari ”tidak berdaya” menjadi ”sumber daya”.
Pembelajaran dan Komponen
Pembelajaran

Makna
Pembelajaran/instruksional

Pembelajaran merupakan proses pengembangan kreativitas berpikir


yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta belajar,
serta dapat meningkatkan dan mengonstruksi pengetahuan baru
sebagai upaya meningkatkan penguasaan
dan pengembangan yang baik terhadap materi.
Tujuan Pembelajaran
(Kompetensi Utama/
Stand. Kompetensi)

pok
lo m
/k e
d iri
m an
r
el a ja
, b
u m
t ik
a k
Kemampuan , pr
gan
Awal
b in
bim
MENJADI POLA HIDUP

KEMAMPUAN SIKAP/NILAI MENGATUR DIRI


(AFEKTIF)
MENGHARGAI

MENANGGAPI

MENERIMA

NATURALISASI
KETERAMPILAN
(PSIKOMOTOR) MERANGKAIKAN

KETEPATAN

MENGGUNAKAN

MENIRU
KEMAMPUAN BERPIKIR
(KOGNITIF)

MENGEVALUASI

MENSINTESIS

MENGANALISIS MENCIPTAKAN/
BERKREASI
MENERAPKAN

MEMAHAMI MENGEVALUASI

MENGINGAT
MENGANALISIS

(Bloom - 1956)
MENERAPKAN

MENGERTI

MENGINGAT
(Revisi : David R. Krathwohl, 2001)
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
Materi Persiapan
Teori Pembelajaran Proses PRAKTIKUM
- Guru Mental
LABORATORIUM

RENCANA
PEMBELAJARAN
TEORI - PRAKTIK

•Strategi Kognitif
Persiapan Laboratorium •Informasi Verbal
-Ka. Lab •Motor Skill
Materi •Sikap
-Laboran/Teknisi
Praktik •Intelektual Skill
-Guru
Komponen-komponen Pembelajaran

S Proses S11

Imput Tujuan Output

Isi/Materi

Metode

Media

Evaluasi

Fasilitator/Guru WB/Peserta Didik


Langkah-Langkah Evaluasi

Persiapan

Pelaksanaan

Tindak lanjut
Persiapan :

1. Membentuk dan mengorganisasi tim pelaksana


2. Mengidentifikasi dan menentukan aspek-aspek
dan indikator apa yang akan dievaluasi
3. Menyusun rencana kegiatan evaluasi pembelajaran
4. Menyusun kisi-kisi instrumen
dan teknik evaluasi proses pembelajaran.
5. Menyiapkan sarana pendukung
6. Mengatur jadwal dan petugas pelaksana lapangan
Pelaksanaan

1. Mengumpulkan data dan informasi


2. Mengelola data dan informasi
3. Menganalisis temuan
4. Mendeskripsikan temuan
Tindak lanjut

1. Menyusun laporan
2. Menyampaikan hasil pelaksanaan
evaluasi kepada yang berkepentingan
3. Melakukan perbaikan dan pengembangan
pelaksanaan pempelajaran setelah
diketahui hasil dari evaluasi.
Teknik evaluasi proses pembelajaran
pendidikan non formal
Teknik Non Tes

Skala Bertingkat (Rating scale)


Kuisioner (Questionair)
Daftar Cocok (Check List)
Wawancara (Interview)
Pengamatan (Observation)
Observasi partisipan,
Observasi sistematik,
Observasi eksperimental,

Teknik Tes
Tes diagnostik

10/30/21 85
Teknik Non Tes

Skala Bertingkat (Rating scale)


Skala yang menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap
sesuatu hasil pertimbangan.

Kuisioner (Questionair)
Sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur
(responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang
keadaan/diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-
lain.

10/30/21 86
Daftar Cocok (Check List)
Deretan pernyataan (yang biasanya singkat-singkat) dimana
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda
cocok (v) ditempat yang sudah disediakan.

Wawancara (Interview)
Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak,
yang bersifat terbuka atau tertutub.

10/30/21 87
Pengamatan (Observation)
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

Observasi partisipan, dimana pengamat ikut dalam kegiatan yang


diamati.

Observasi sistematik, factor yang diamati sudah tersusun sistematis


dan diatur menurut kategori, pengamat berada diluar kelompok yang
diamati.

Observasi eksperimental, pengamat tidak masuk kelompok tapi dapat


mengendalikan situasi sehingga sesuai dengan tujuan evaluasi.

10/30/21 88
Teknik Tes

Tes diagnostok

Tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa


sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakukan yang tepat.

10/30/21 89
Diskusi Kelompok

10/30/21 90
 PERLU ANALISIS KOMPONEN MENJADI
INDIKATOR

 PERLU INFORMASI SECARA RINCI DENGAN


MENCARI BUKTI-BUKTI UNTUK INDIKATOR
MENURUNKAN KOMPONEN MENJADI INDIKATOR
Komponen Indikator Sub Indikator
Fasilitator Penyajian Menjelaskan
Bertanya Dasar
Bertanya Lanjut
Memberi Umpan Balik
Memberi Penguatan
Interaksi
Fariasi Gerak
Mengakomodasi Masukan
Penampilan Cara Berpakaian
Cara Berkomunikasi
Membuka Pembelajaran

Menutup Pembelajaran
Materi/Isi
Komponen Indikator Sub Indikator
Materi/Isi Kesesuaian Kesesuaian dengan kurikulum
Sesuai dengan tujuan pembelajaran
Sesuai kebutuhan peserta /warga belajar
Mengikuti Perkembangan Zaman

Realistis dengan kondisi lingkungan


Aplikatif
Informatif

Mudah difahami
Runtut
Kebermanfaatan Menyeluruh
Berkesinambungan
Berorientasi masa depan

Tidak hanya dari satu sumber


Kejelasan Materi Dapat dipercaya &
dipertanggungjawabkan
PENILAIAN DIRI FASILITATOR
Penilaian yang dilakukan sendiri oleh fasilitator
yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan
kegiatan pembelajaran
Penilaian yang didasarkan dari data
yang diperoleh dari diri fasilitator sendiri
tentang
Kemampuan, kecakapan, dan atau
penguasaan
kompetensi tertentu sesuai dengan kreteria
yang telah ditentukan
Penilaian terhadap fasilitator bisa saja
di lakukan oleh orang lain,
diantaranya adalah peserta latihan,
atau orang lain yang mempunyai keahlian dalam
bidang evaluasi
Aspek yang diobservasi
PENYAJIAN
Menjelaskan
Bertanya dasar
Bertanya lanjut
Memberi umpan PENAMPILAN
balik
Memberi penguatan Cara berkomunikasi
Interaksi Cara berpakainan sikap
Variasi gerak Keluwesan
Variasi suara Cara berbicara
Penggunaan media
Metode
Penguasaan materi
Membuka Pembelajaran

Deskripsi sikat materi


Relevansi
Menyatakan kompetensi

Menutup Pembelajaran
Merangkum
Memberikan tes
Tindak lanjut
Proporsi waktu untuk menutup

Anda mungkin juga menyukai