PEMBELAJARAN/PENDIDIKAN
Oleh :
Drs. Wanhar, M.Pd.
Widyaiswara Madya
Pangkat/Gol : Pembina Tk.I / IV.b
Balai Diklat Keagamaan Makassar
10/30/21 1
PERGESERAN DALAM PENILAIAN
Mengukur Adalah
Membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran tertentu
bersifat kuantitatif
Pengukuran adalah :
Penggunaan alat penilaian
untuk memperoleh informasi
tentang kemampuan siswa.
10/30/21
Menilai Adalah Mengambil Suatu
Keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk, penilaian bersifat
kualitatif
10/30/21 8
Mengadakan evaluasi berarti meliputi
kedua langkah di atas, yakni mengukur
dan menilai
10/30/21 9
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
merupakan kegiatan yang bersifat hierarki.
10/30/21 10
Evaluasi
• Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004:
1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil keputusan
• Evaluasi adalah : Kegiatan untuk
mengetahui apakah suatu program telah
berhasil, efisien dan efektif atau belum.
10/30/21 11
Persamaan dan Perbedaan Evaluasi
dengan Penilaian
Persamaannya adalah keduanya mempunyai
pengertian menilai atau menentukan nilai
sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan
untuk mengumpulkan datanya juga sama.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup
(scope) dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah satu komponen atau aspek
saja, seperti prestasi belajar peserta didik.
10/30/21 12
10/30/21 13
10/30/21 14
Tujuan
Evaluasi Pembelajaran
10/30/21 15
Lanjutan
10/30/21 16
10/30/21 17
Tujuan Utama Penilain
adalah:
Pertanggungjawaban
(akuntabilitas) dan
pengambilan keputusan
10/30/21 18
Penilaian hasil belajar
siswa yang efektif
meliputi :
10/30/21 19
FUNGSI EVALUASI
PEMBELAJARAN
10/30/21 20
1. Secara psikologis, peserta didik selalu
butuh untuk mengetahui hinggamana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai.
Peserta didik adalah manusia yang belum
dewasa. Mereka masih mempunyai sikap
dan moral yang heteronom, membutuhkan
pendapat orang-orang dewasa (seperti
orang tua dan guru) sebagai pedoman
baginya untuk mengadakan orientasi pada
situasi tertentu.
10/30/21 21
2.Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
Mampu dalam arti peserta didik dapat
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap
seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya. Lebih jauh dari itu,
peserta didik diharapkan dapat membina
dan mengembangkan semua potensi yang
ada dalam masyarakat.
10/30/21 22
3.Secara didaktis-metodis, evaluasi
berfungsi untuk membantu guru
dalam menempatkan peserta
didik pada kelompok tertentu
sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya masing-masing
serta membantu guru dalam
usaha memperbaiki proses
pembelajarannya.
10/30/21 23
4.Evaluasi berfungsi untuk mengetahui
kedudukan peserta didik dalam kelompok,
apakah ia termasuk anak yang pandai,
sedang atau kurang pandai. Hal ini
berhubungan dengan sikap dan tanggung
jawab orang tua sebagai pendidik pertama
dan utama di lingkungan keluarga. Anda
dan orang tua perlu mengetahui kemajuan
peserta didik untuk menentukan langkah
langkah selanjutnya.
10/30/21 24
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf
kesiapan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya. Jika peserta didik
sudah dianggap siap (fisik dan non-fisik),
maka program pendidikan dapat
dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta
didik belum siap, maka hendaknya
program pendidikan tersebut jangan dulu
diberikan, karena akan mengakibatkan
hasil yang kurang memuaskan.
10/30/21 25
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam
memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam rangka menentukan jenis pendidikan,
jurusan, maupun kenaikan kelas. Melalui
evaluasi, Anda dapat mengetahui potensi
peserta didik, sehingga dapat memberikan
bimbingan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Begitu juga tentang kenaikan
kelas. Jika peserta didik belum menguasai
kompetensi yang ditentukan, maka peserta
didik tersebut jangan dinaikkan ke kelas
berikutnya atau yang lebih tinggi.
10/30/21 26
7.Secara administratif, evaluasi
berfungsi untuk memberikan laporan
tentang kemajuan peserta didik
kepada orang tua, pejabat
pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru-guru dan peserta didik
itu sendiri. Hasil evaluasi dapat
memberikan gambaran secara umum
tentang semua hasil usaha yang
dilakukan oleh institusi pendidikan.
10/30/21 27
SISWA
UMPAN-BALIK GURU
(FEEDBACK)
ORANG TUA
KESULITAN BELAJAR
KETERACAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
10/30/21 29
Prinsip-prinsip Umum Evaluasi
Pembelajaran
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental,
karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu
proses yang kontinu. Oleh sebab itu, Anda harus
melakukan evaluasi secara kontinu. Hasil
evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada
waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh
gambaran yang jelas dan berarti tentang
perkembangan peserta didik.
10/30/21 30
2.Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu
objek, Anda harus mengambil seluruh
objek itu sebagai bahan evaluasi.
Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah
peserta didik, maka seluruh aspek
kepribadian peserta didik itu harus
dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif,
afektif maupun psikomotor. Begitu juga
dengan objek-objek evaluasi yang lain.
10/30/21 31
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus
berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua peserta
didik harus diperlakukan sama tanpa
“pandang bulu”. Anda juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Sikap like
and dislike, perasaan, keinginan, dan
prasangka yang bersifat negatif harus
dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas
kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya,
bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
10/30/21 32
4.Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, Anda
hendaknya bekerjasama dengan
semua pihak, seperti orang tua
peserta didik, sesama guru, kepala
sekolah, termasuk dengan peserta
didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan
agar semua pihak merasa puas
dengan hasil evaluasi, dan pihak-
pihak tersebut merasa dihargai.
10/30/21 33
5.Praktis
Praktis mengandung arti mudah
digunakan, baik bagi Anda sendiri
yang menyusun alat evaluasi
maupun orang lain yang akan
menggunakan alat tersebut.
Untuk itu, Anda harus
memperhatikan bahasa dan
petunjuk mengerjakan soal.
10/30/21 34
10/30/21 35
PRINSIP EVALUASI
PEDAGOGIS TERPADU
BERKESINAMBUNGAN KOHERENSI
KOMPREHENSIF DISKRIMINALITAS
AKUNTABILITAS
Sahih
Objektif
Adil
Terpadu
Prinsip-Prinsip
Terbuka
Evaluasi
Pembelajaran Menyeluruh
&Berkesinambungan
Sistematis
Beracuan
kriteria
Akuntabel
Sahih :
10/30/21 51
Dalam penyusunan alat – alat penilaian,
ada beberapa langkah yang harus
ditempuh, yakni :
a. Menelaah kurikulum dan bahan ajar agar
dapat ditentukan lingkup pertanyaan,
terutama materi baik luasnya maupun
kedalamannya.
b. Memperhatikan rumusan tujuan pembelajaran,
sehingga jelas betul abilitas (kemampuan atau
kompetensi) yang harus dinilai. Tujuan
pembelajaran khusus atau standar kompetensi
yang akan dicapai harus dirumuskan secara
operasional, artinya bisa diukur dengan alat
penilaian yang biasa digunakan atau indikator
keberhasilan proses pembelajaran
c. Membuat kisi – kisi atau blueprint alat penilaian.
Dalam kisi – kisi harus tampak kompetensi yang
diukur serta proporsinya, lingkup materi yang
diujikan serta proporsinya, tingkat kesulitan soal
dan proporsinya, jenis alat penilaian yang
digunakan, jumlah soal atau pertanyaan dan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan soal tersebut.
d. Menyusun atau menulis soal – soal
berdasarkan kisi – kisi yang telah dibuat.
Dalam menulis soal, perhatikan aturan –
aturan yang berlaku.
e. Membuat dan menentukan kunci jawaban
soal.
MACAM-MACAM ACUAN PENILAIAN
Penilaian Acuan Patokan (PAP)
10/30/21 58
Penilaian Acuan Norma (PAN)
10/30/21 60
REABILITAS
Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau
derajat konsistensi tes yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan,
apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan
pada kelom pok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda.
10/30/21 61
4 faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas,
yaitu “panjang tes, sebaran
skor, tingkat kesukaran, dan
objektifitas”.
10/30/21 62
VALIDITAS
Sebelum Anda menggunakan suatu tes, Anda
hendaknya mengukur terlebih dahulu derajat
validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan
kata lain, untuk melihat apakah tes tersebut valid
(sahih), Anda harus membandingkan skor peserta
didik yang didapat dalam tes dengan skor yang
dianggap sebagai nilai baku. Misalnya, nilai ujian
akhir semester peserta didik dalam salah satu
mata pelajaran dibandingkan dengan nilai ujian
akhir semester pada mata pelajaran yang lain.
10/30/21 63
Lanjutan….
10/30/21 65
MAKAN CAP CAY MULUTNYA LEBAR
10/30/21 66
10/30/21 67
10/30/21 68
10/30/21 69
10/30/21 70
10/30/21 71
10/30/21 72
Pada tahap pertama, pembelajaran
membuka pintu gerbang kemungkinan
untuk menjadi manusia dewasa dan mandiri.
Pembelajaran memungkinkan seorang manusia
berubah dari ”tidak mampu” menjadi ”mampu” atau
dari ”tidak berdaya” menjadi ”sumber daya”.
Pembelajaran dan Komponen
Pembelajaran
Makna
Pembelajaran/instruksional
pok
lo m
/k e
d iri
m an
r
el a ja
, b
u m
t ik
a k
Kemampuan , pr
gan
Awal
b in
bim
MENJADI POLA HIDUP
MENANGGAPI
MENERIMA
NATURALISASI
KETERAMPILAN
(PSIKOMOTOR) MERANGKAIKAN
KETEPATAN
MENGGUNAKAN
MENIRU
KEMAMPUAN BERPIKIR
(KOGNITIF)
MENGEVALUASI
MENSINTESIS
MENGANALISIS MENCIPTAKAN/
BERKREASI
MENERAPKAN
MEMAHAMI MENGEVALUASI
MENGINGAT
MENGANALISIS
(Bloom - 1956)
MENERAPKAN
MENGERTI
MENGINGAT
(Revisi : David R. Krathwohl, 2001)
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
Materi Persiapan
Teori Pembelajaran Proses PRAKTIKUM
- Guru Mental
LABORATORIUM
RENCANA
PEMBELAJARAN
TEORI - PRAKTIK
•Strategi Kognitif
Persiapan Laboratorium •Informasi Verbal
-Ka. Lab •Motor Skill
Materi •Sikap
-Laboran/Teknisi
Praktik •Intelektual Skill
-Guru
Komponen-komponen Pembelajaran
S Proses S11
Isi/Materi
Metode
Media
Evaluasi
Persiapan
Pelaksanaan
Tindak lanjut
Persiapan :
1. Menyusun laporan
2. Menyampaikan hasil pelaksanaan
evaluasi kepada yang berkepentingan
3. Melakukan perbaikan dan pengembangan
pelaksanaan pempelajaran setelah
diketahui hasil dari evaluasi.
Teknik evaluasi proses pembelajaran
pendidikan non formal
Teknik Non Tes
Teknik Tes
Tes diagnostik
10/30/21 85
Teknik Non Tes
Kuisioner (Questionair)
Sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur
(responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang
keadaan/diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-
lain.
10/30/21 86
Daftar Cocok (Check List)
Deretan pernyataan (yang biasanya singkat-singkat) dimana
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda
cocok (v) ditempat yang sudah disediakan.
Wawancara (Interview)
Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak,
yang bersifat terbuka atau tertutub.
10/30/21 87
Pengamatan (Observation)
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
10/30/21 88
Teknik Tes
Tes diagnostok
10/30/21 89
Diskusi Kelompok
10/30/21 90
PERLU ANALISIS KOMPONEN MENJADI
INDIKATOR
Menutup Pembelajaran
Materi/Isi
Komponen Indikator Sub Indikator
Materi/Isi Kesesuaian Kesesuaian dengan kurikulum
Sesuai dengan tujuan pembelajaran
Sesuai kebutuhan peserta /warga belajar
Mengikuti Perkembangan Zaman
Mudah difahami
Runtut
Kebermanfaatan Menyeluruh
Berkesinambungan
Berorientasi masa depan
Menutup Pembelajaran
Merangkum
Memberikan tes
Tindak lanjut
Proporsi waktu untuk menutup