Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok

• Silvina Wulandari (205140001)


• Khairunnisa (205140007)
• Vivian Meika Arly ( 205240008)
• Chindy Wandini ( 205140013)
• Dito Dwi Kurnia (205140015)
• Ita Meisita ( 205140022)
• Chut Atzel Gusla putri sugi ( 205140023)
• Shalsa Aqueilera Ardhiana (205140030)

Kelas : K1
Materi : Anemia
Definisi Anemia
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung eritrosit
(red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh
darah.

Kriteria anemia menurut WHO (dikutip dari Hoffbrand AV, et al. 2001)

Kelompok Kriteria Anemia (Hb)

Laki-laki dewasa 13 g/dl

Wanita dewasa tidak hamil 12 g/dl

Wanita hamil & Bayi 11 g/dl


Etiologi Anemia
Penyebab umum dari anemia antara lain :

1. Kekurangan darah
• Bisa menyebabkan anemia akut maupun kronis karena perdarahan
• Hemofilia (defisiensi faktor pembekuan darah)
2. Penurunan sel darah merah
• Kekurangan zat gizi, mineral & vitamin yang diperlukan untuk sintesis eritrosit,
antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat.
3. Kelainan sumsum tulang
• Mengakibatkan gangguan produksi sel darah merah, dapat terjadi karena :
– Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemia
– Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrient
– Fungsi sel induk (stem sel) terganggu
– Inflitrasi sum-sum tulang
4. Sel darah berbentuk bulan sabit (Sickle Cell Anemia)
• Akibat kelainan genetik sehingga bentuk sel darah merah abnormal
Klasifikasi Anemia berdasarkan
faktor morfologis
1. Anemia Sedangkan Anemia
mikrositik Normositik dapatan
Yaitu keadaan abnormal disebabkan oleh
dimana jumlah sel penyakit
darah merah rendah kronis( penyakit ginjal,
dengan ukuran sel kanker, reumatoid
kecil.Penyebab artritis dan tiroiditis)
umumnya adalah 3. Anemia Makrositik
defesiensi zat besi. Yaitu keadaan abnormal
2. Anemia Normositik dimana jumlah sel
Yaitu keadaan abnormal darah merah rendah
dimana jumlah sel dengan ukuran sel yang
darah merah rendah, besar .Penyebab
namun ukuran selnya umunya adalah
normal. Penyebab defisiensi vitamin B12.
Anemia Normositik
bawaan disebabkan
oleh penyakit sel sabit.
Klasifikasi Anemia berdasarkan penyebabnya

1. Anemia Megaloblaster (Anemia Primer)


Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitaminB12 dan asam folat yang
bercirikan sel-sel darah abnormal dan besar dengan kadar Hb per eritrosit
diatas normal atau lebih tinggi dan MCV (Mean Corpuscular Volume) tinggi.

2. Anemia Ferriprive (Anemia Sekunder)


Penyebab paling umum dari anemia ini adalah kekurangan besi untuk sintesis
hemoglobin. Cirinya adalah kadar hemoglobin per eritrosit dibawah normal
(hipokrom) dengan eritrosit rendah.
Jenis-jenis Anemia
1. Anemia defisiensi zat besi
2. Anemia defisiensi asam folat (B12)
3. Anemia defisiensi Vit. B12
4. Anemia aplastik
5. Anemia mieloptisik
6. Anemia sideritropoietik
7. Anemia karena perdarahan akut dan kronis
8. Anemia karena infeksi parasit
9. Anemia pernisiosa karena gangguan penyerapan vitamin B12 akibat
kekurangan asam lambung (anhydria)
10. Anemia sejak lahir (kelainan penyerapan vitamin B12 sejak lahir)
11. Anemia karena infeksi cacing dipilobotrium (terganggunya penyerapan
vitamin B12)
12. Anemia skorbut (kekurangan vitamin C)
13. Anemia asam orotik (karena kekurangan enzim asam orotidilik dekarboksilase)
14. Anemia akibat penyakit kronik
15. Anemia pada gagal ginjal
Manifestasi Klinis Anemia
1. Manifestasi klinis yang sering • Prestasi kerja fisik/pikiran menurun
muncul
• Pusing 2. Gejala khas masing-masing anemia
• Mudah berkunang-kunang • Perdarahan berulang/kronik pada
• Lesu anemia pasca perdarahan & anemia
• Aktivitas kurang defisiensi besi
• Rasa mengantuk • Icterus, urin berwarna kuning
• Susah konsentrasi tua/coklat, perut menonjol/buncit
pada anemia hemolitik
• Cepat lelah
• Mudah infeksi pada anemia aplastik
dan anemia karena keganasan
Lanjutan...

3. Gejala fisik
• Tanda-tanda anemia umum: pucat,
takhikardi, pulsus celer, suara
pembuluh darah spontan, bising
krotis, bising sistolik anorganik,
perbesaran jantung
• Manifestasi khusus pada anemia:
– Defisiensi besi: spoon nail,
glossitis
– Defisiensi B12: paresis, ulkus di
tungkai
– Hemolitik: icterus, splenomegaly
– Aplastik: anemia biasanya berat,
perdarahan & infeksi.
Pemeriksaan Penunjang
Anemia

Pemeriksaan laboratorium pada pasien anemia menurut (Doenges, 1999 :572) yakni:
1.Jumlah eritrosit
2.Jumlah darah lengkap (JDL)
3.Jumlah retikulosit
4.Pewarna sel darah merah
5.LED
6.Masa hidup sel darah merah
7.Tes kerapuhan eritrosit
8.SDP
Lanjutan...

• 9.Jumlah trombosit
– Nilai normal Trombosit (per mikro lt) :
200.000–400.000 per mikro liter darah.
• 10.Folat serum dan vitamin B12
• 11.Besi serum
• 12.TBC serum
• 13.Feritin serum
• 14.Masa perdarahan
• 15.LDH serum
• 16.Tes schilling
• 17.Pemeriksaan andoskopik dan radiografik
– Memeriksa sisi perdarahan
• 18.Analisa gaster
• 19. Pemeriksaan/biopsi sumsum tulang
Komplikasi Anemia

Menurut Wijaya & Putri (2013 : 137) komplikasi dari anemia antara lain :
• Perkembangan otot buruk
• Daya konsentrasi menurun
• Hasil uji perkembangan menurun
• Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
• Sepsis
• Sensitisasi terhadap antigen donor yang bereaksi-silang menyebabkan
perdarahan yang tidak terkendali
• Cangkokan vs penyakit hospes (timbul setelah pencangkokan sum-sum
tulang)
• Kegagalan cangkok sumsum
• Leukemia mielogen akut berhubungan dengan Anemia fancon
Pencegahan Anemia

• Konsumsi makanan yang mengandung Zat besi,


• Konsumsi makanan yang mengandung Vit. C.
• Kurangi konsumsi gula
• Konsumsi makanan yang berkalsium, vitamin E dan zinc.
• Kurangi konsumsi kopi dan black tea.
• Bagi vegetarian, diskusikan pola diet ke dokter karena Vitamin B12
banyak terdapat pada makanan berdaging.

Anda mungkin juga menyukai