0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan6 halaman
Tugas UAS membahas tentang menejemen krisis khususnya peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan mencegah kekerasan berbasis gender pada situasi bencana. Dokumen ini menjelaskan pentingnya perlindungan dan kebutuhan khusus perempuan, kompetensi bidan siaga, serta cara mengidentifikasi dan mencegah kekerasan seksual pada saat bencana.
Tugas UAS membahas tentang menejemen krisis khususnya peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan mencegah kekerasan berbasis gender pada situasi bencana. Dokumen ini menjelaskan pentingnya perlindungan dan kebutuhan khusus perempuan, kompetensi bidan siaga, serta cara mengidentifikasi dan mencegah kekerasan seksual pada saat bencana.
Tugas UAS membahas tentang menejemen krisis khususnya peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan mencegah kekerasan berbasis gender pada situasi bencana. Dokumen ini menjelaskan pentingnya perlindungan dan kebutuhan khusus perempuan, kompetensi bidan siaga, serta cara mengidentifikasi dan mencegah kekerasan seksual pada saat bencana.
SOAL: 1.Jabarkan mengapa perempuan perlu di jaga saat situasi bencana?
2.Jelaskan pelayanan Kesehatan reproduksi pada situasi krisis?
3.Jelaskan peran bidan pada situasi krisis?
4.Jelaskan kompentensi minimal menjadi bidan siaga?
5.Jelaskan cara meberikan konseling pasca keguguran dan tindak
lanjutnya pasa situasi bencana?
6.Apa yang anda pahami sebagai kekerasan berbasis gender?
7.Jelaskan keterkaitan antara SGB dengan penerapan HAM dalam situasi
bencana?
8.Bagaimana cara mengidentifikasi Tindakan kekerasan seksual pada situasi
bencana? JAWABAN: 1.Karna perempuan sangat rentan menjadi korban dalam situasi bencana.mengapa karna banyak hak-hak perempuan yang tidak terpenuhi dalam situasi bencana seperti lebih cenderung menyamaratakan antara kebutuhan perempuan dan laki-laki,banyak kebutuhan perempuan yang yang terlewatkan.
2.Yaitu dengan meberikan edukasi tentang kesehatan
reproduksi agar tidak terdampak dan kaum perempuan bisa menjaga kesehatan reproduksi mereka dalam situasi bencana maupun tidak. 3.Bidan mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan pada yang terdampak bencana dan bidan juga memberikan edukasi baik tentang reproduksi,penanganan kekerasan berbasis gender dan lain-lain.
4.Bidan siaga itu dalam situasi bencana mampu untuk
melakukan penyuluhan tentang kesehatan dan mampu menangani pasien dengan baik walaupun dalam situasi darurat,bidan juga mampu meberikam konseling kepada yang terdampak. 5.Yaitu dengan cara membantu ibu untuk mengambil keputusan tatalaksana klinis sesuai kebutuhannya,mendekatkan ibu dengan orang yang paling dia cinta seperti suami atau ibunya dan memberikan dukungan kepada ibu agar hatinya tenang.
6.Menurut saya kekerasan berbasis gender yaitu suatu situasi
yang membahayakan,seperti perkelahian antara laki-laki dan perempuan. 7.Sangan berkaitan dimana SGBV merupakan alah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang paling tersebar luas namun seringkali diabaikan. Ditambah lagi dengan konflik dan keadaan politik yang tidak stabil dimana struktur sosial yang ada turut mengalami perubahan dan akses kepada bantuan hukum dan perlindungan menjadi terbatas.
8.Yaitu dengan cara bidan melakukan pendekatan pada semua
kaum wanita yang ada di lokasi bencana untuk meberikan atau memberitahu kepada mereka tentang kekerasan seksual agar mereka bisa menjaga diri mereka dari orang-orang yang ingin melakukan kejahatan kepada mereka.