Anda di halaman 1dari 14

Mata

Kuliah :

Perkembanga
nPe serta
Didik
maMu
Da2.
Kelompo
k
(Am
nikha
7
1. Christin Abigail
e
1C 421
mad 064
Fe ri)
A( A1 C4 210 54)
3. .Rosmian
Togatorop(A1C421093)
Lima Dimensi
Perkembangan
Peserta Didik
Perkembangan peserta didik mengikuti alur perkembangan
manusia pada umumnya. Perbedaannya, mereka menerima
sentuhan lebih dibandingkan dengan tidak meniti bangku
sekolah. Karena itu, peserta didik memerlukan
pengembangan sesuai dengan keterampilan sikap,
perilaku, pengetahuan, dan nilai pribadi anggota
masyarakat.
1.
Perkembangan
Dimana lajunya relatif sesuai dengan faktor genetis, menu makanan,
pelatihan yang diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.

fisik
2.
Perkembangan
Dimana anak dapat berkembang sesuai dengan bentukan masyarakat. Misalnya, anak atau
peserta didik akan menjadi lebih politis, berorientasi ekonomis, dinamis, dimiliki disiplin dan

sosial
bertaqwa, memiliki daya suai, dan sebagainya.
3. Perkembangan
Mental
Dimana peserta didik tumbuh makin bermental, stabil, arif, dewasa, dan bijaksana. Sebagai
bagian dari masyarakat peserta didik menjadi lebih canggih dalam aplikasi ilmu pengetahuan
dan teknologi.
4. Perkembangan
budaya atau spiritual
Dimana peserta didik harus menumbuhkan toleransi terhadap orang-orang dengan keyakinan
yang berbeda, pengakuan hak asasi manusia, dan nilai-nilai umum.
5.Perkembangan
intelektual
Perkembangan intelektual, khususnya pergeseran dari kemampuan penalaran konkrit ke
abstrak, mengolah data menjadi informasi, memecahkan masalah-masalah yang rumit, serta
membuat solusi atau dasar informasi yang mirip, sama atau bertentangan.
Perkembangan Anak
Usia 0-2
Tahun
.Dari saat kelahiran, sampai bayi dapat berbicara, Bayi disebut sebagai bayi (infant). Pada
awal kelahirannya, bayi menghabiskan waktunya dengan tidur. Mulanya tidur dapat berlangsung
sepanjang hari dan malam, namun setelah beberapa bulan tidur bayi menjadi lebih terpola
mengikuti siang dan malam.
Masa 0-2 tahun merupakan masa ketergantungan seluruhnya pada orang
lain untuk memenuhi kebutuhannya. Lambat laun anak ini menjadi lebih
berdiri sendiri melalui belajar menguasai otot-ototnya sehingga ia dapat
berjalan, berbicara, berpakaian dan bermain. Sejalan dengan kesanggupan
untuk berdiri sendiri ini, berkembang pula sikap ingin bebas, ingin berdiri
sendiri dan menolak pertolongan yang memanjakan.
Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah
'menangis'. Menyampaikan cerita pada anak usia ini tidak dapat hanya sekedar dengan
menggunakan gambar sebagai alat peraga, melainkan harus dengan sesuatu yang bergerak
(panggung boneka akan sangat membantu).
Masa 0-2 tahun merupakan masa ketergantungan seluruhnya
pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Lambat laun
anak ini menjadi lebih berdiri sendiri melalui belajar menguasai
otot-ototnya sehingga ia dapat berjalan, berbicara,
berpakaian dan bermain.
Sejalan dengan kesanggupan untuk berdiri sendiri ini, berkembang
pula sikap ingin bebas, ingin berdiri sendiri dan menolak
pertolongan yang memanjakan.
Referensi
Ronggowulan Lintang. Multidimensi Perkembangan Peserta
Didik,jurnal https://spada.uns.ac.id.

https://
www.kompasiana.com/verrialaini/5838ba77c2afbdf50ee842c8/perkembangan-anak-usia-02- tahun

Anda mungkin juga menyukai