Anda di halaman 1dari 14

Mantiq dan

Pembahasan tentang
Lafadz
Muhammad Nur Murdan, M.Th.I
Mengapa Ilmu Mantiq membahas Tentang
Lafadz?
 Lafadz merupakan wadah bagi pemikiran dan media untuk
memindahkan konsep-konsep benak serta semua usaha akal
manusia dalam bentuk defenisi dan argumentasi kepada orang
lain
 Terdapat hubungan yang mendalam antara Lafadz dan
makna, yang terkadang menjadi sebab terjadinya kesalahan
dalam pikiran manusia.
Lafadz dalam Ilmu Tata Bahasa dan Ilmu
Mantiq
Lafadz terbagi menjadi 2 bagian yang utama
 Hukum-hukum khusus yang dimiliki oleh setiap
bahasa di dunia : Hukum tata bahasa
 Hukum-hukum umum yang berlaku bagi setiap
bahasa, seperti pembahasan hikiki dan majazi
Dilalah ‫الداللة‬ dan pembagiannya

 Dilalah adalah kondisi sesuatu yang dimana akal


memahami sesuatu (Daal), dan secara otomatis
berpindah (mengetahui) ke sesuatu yang lain
(Madlul)
Dilalah ‫الداللة‬ dan pembagiannya

 Dilalah ada yang bersifat ‘Aqliy (‫ )عقلي‬dan juga yang


bersifat Thabi’iy ‫ي‬
( ‫ ;)طبيع‬alami, serta ada yang bersifat
Wadh’iy ‫ي‬ ( ‫ ;)وضع‬buatan dan kesepakatan manusia
contoh
 ‘Aqliy : Asap yang disematkan kepada Api
 Thabi’iy : panas tubuh disematkan dengan Demam
Dilalah Wadh’iy

 Dilalah Wadh’iy terbagi menjadi Lafdziy (‫فظية‬:‫) ل‬


dan Ghairu Lafdziy (‫فظية‬:‫ )غير ل‬seperti adanya
pemaknaan yang tersirat dari rambu-rambu,
sandi-sandi atau symbol-symbol seperti
smaphore
Dilalah Wadh’iy
 Dilalah Wadh’iy Lafdziy terbagi menjadi 3 macamnya :
1. Muthabiqiyah (‫ )مطابقية‬: dilalah lafadz yang atas keseluruhan makna,
seperti kata Rumah, yang berarti keseluruhan bagian rumah
2. Tadhammuniyah (‫ضامنية‬
:::‫ ) ت‬: dilalah lafadz atas Sebagian maknanya
seberti kata buku yang tertuju pada jilidannya, bukan ke tulisannya
3. Iltizamiyah (‫مية‬:‫تزا‬::‫ ) لإ‬: dilalah lafadz atas kelaziman maknanya seperti
kata “hujan yang banyak” yang berarti rezeki yang banyak
Dilalah

‘Aqliy

Dilalah Thabi’y
Lafdziy Muthabiqiyah
Wadh’iy
Ghairu Lafdzi Tadhammuniyah

Iltizamiyah
Dilalah
 Alasan mengapa ilmu mantiq concern dalam pembahasan
lafadz oleh karena dalam rangka mengantisipasi kesalahan yang
kadang terjadi pada aspek ini, yaitu hubungan antara lafadz dan
makna dalam proses berfikir, oleh karena itu, hanya tema
Dilalah Wadh’iy Lafdziyah saja yang menjadi tema konsetrasi
dalam pembahasan ilmu Manthiq.
Dilalah
 Dalam rangka menjelaskan metode yang benar dalam penggunaan dilalah
lafdziy, para ahli mantiq merumuskan 2 kesimpulan
1. Menggunakan Dilalah Muthabiqiyah dan Tadhammuniyah dalam
dialog dan risalah ilmiah dengan tujuan menyampaikan defenisi dan
argumentasi yang benar
2. Menggunakan Dilalah Iltizamiyah walaupun dibenarkan
penggunaannya dalam dialog-dialog keseharian, namun dalam defenisi
dan argumentasi masih diragukan dan diperdebatkan.
Lafadz

Tidak Memiliki Makna Mukhtas


lafadz

Hakiki dan Majazi

Memiliki makna Mukhtash Musytarak

Seluruh makna diletakkan oleh


peletak Murtajal
Didahului dengan
peletak yang lain
Manqul
Lafadz
 Pembagian lafadz menjadi Mutaradif ‫)مترادف‬
( dan Mutabayin (‫)متباين‬
1. Mutaradif adalah satu makna namun memiliki banyak lafadz seperti : Insan
dan Basyar yang berarti manusia
2. Mutabayin : adalah beberapa lafadz yang setiap lafadznya memilki
maknanya tersendiri seperti “Insan” dan “Kucing”
 Tujuan mantiqi dari pembagian seperti ini adalah untuk menjelaskan bahwa
tidak dibenarkan penggunaan lafadz yang mutaradif dalam defenisi dan
argumentasi
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai