Referat
Referat
REFERAT
Heather, K.H., Louise, R.G., Mirzam, A., Shane, J.C. (2019) Insights Into
Eruption Dynamics from the 2014 Pyroclastic Deposits of Kelud Volcano,
Java, Indonesia and Implications for Future Hazards, Journal of
Volcanology and Geothermal Research, 382, 6-23
Oleh:
Muhammad Rizki Radana
119150006
1 PENDAHULUAN
3 METODOLOGI PENELITIAN
5 KESIMPULAN
01
PENDAHULUAN
L ATA R B E L A K A N G
1990 2007
10 Februari 1990 terjadi erupsi dengan Erupsi gunung Kelud tidak eksplosif seperti
skala VEI 4. Letusan utamanya berupa sebelumnya, erupsi cenderung lebih bersifat
letusan plinian dengan awan panas efusif yang membuat kemunculan kubah lava
menyusuri lembah di barat daya sejauh yang besar di kawah Kelud. Kubah itu terus
5 km dari kawah. Letusan tersebut tumbuh sejak 5 November 2007 hingga
berintensitas sedang dengan tephra berukuran selebar 100 meter.
sekitar 130 juta meter3. Daerah yang
rusak tidak terlalu luas, hanya dalam
jangkauan radius sekitar 2 km dari
kawah, namun demikian sebaran abu
letusan jauh lebih luas dan diperkirakan
mencapai luasan sekitar 1700 km2 .
Tabel Sejarah Erupsi Gunung Kelud
kode erupsi: P-exp:erupsi freatomagmatik awal; exp.: erupsi eksplosif di kawah pusat; D: ekstrusi kubah; D-d: destruksi kubah.
Kode endapan: Tf: tephra fall; Pf: pyroclastic flow; Lh: lahar; Ps: pyroclastic surge.
ERUPSI KELUD 2014
Erupsi dimulai pada 13 Februari 2014 Pukul 22.00 WIB berlangsung total 4
–4,5 jam. Erupsi Kelud 2014 bertipe Plinian dengan tinggi abu vulkanik
mencapai 26 km dan melontarkan 219 juta m3 material vulkanik. Hasil
erupsi ini membuat hancurnya kubah lava hasil erupsi efusif 2007.
Fase awal terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 22:32 WIB, berlangsung sekitar
15 hingga 30 menit. Endapan piroklastik yang terkait dengan fase awal meliputi urutan
endapan PDC (1-PS1, 1-PSL dan 1-PDC) dan overbanking.).
Selama erupsi awal (Tahap 1), PDC energi rendah dihasilkan hingga <2,6 km. Lapisan
basal menunjukkan karakteristik endapan yang mirip dengan lonjakan awan abu yang
membawa sebagian besar abu halus dan fragmen kristal. . Ini dibatasi oleh simpanan
yang khas dari aliran piroklastik dengan konsentrasi partikel tinggi. Semua endapan
Tahap 1 memiliki kandungan fragmen litik padat yang tinggi (hingga 44% per vol.),
bersumber dari kubah lava 2007-2008 dan dinding saluran, menunjukkan bahwa
letusan onset didorong oleh pelepasan eksplosif dari tekanan berlebih gas di bawah
kubah tersebut.
TA H A P 2 : P E M B E N T U K A N K O L O M P L I N I A N D A N R U N T U H N YA
KOLOM MARGINAL
Tahap 2 dimulai pada pukul 22:58 WIB. Erupsi tahap 2 ini menyebabkan pembentukan
kolom plinian dan runtuhnya kolom marginal. Pada tahap 2 ini, endapan PDC yang kaya
apung (N70% per vol.) mengalir hingga 4,7 km dari ventilasi. Endapan tersebut
mencerminkan peningkatan keluaran magma segar yang terfragmentasi, dan beberapa
pelebaran saluran yang dibuktikan dengan padatnya fragmen litik. Ketidakstabilan
ventilasi dan penggabungan material padat ke dalam margin basal plume inilah yang
menyebabkan keruntuhan marginal dan pembentukan PDC ini.
TA H A P 3 : F A S E K L I M A K S P L I N I A N
Fase klimaks plinian akhir terjadi pada jam terakhir di fase puncak erupsi Plinian, sekitar
pukul 01:00 hingga 02:00 WIB. Menghasilkan kolom plinian hingga ketinggian 26 km
yang membentuk seperti payung.
Produk dari Tahap ini mengandung endapan jatuhan lapili bergradasi terbalik (invers),
debu sedang hingga lapili kasar, dan batu apung remaja kaya (≥90%) tephra jatuhan .
Endapan ini mencerminkan bahwa adanya letusan yang semakin lebih energik seiring
berjalanya waktu, dengan peningkatan fluks massa dan ekspansi gas segar magma,
dan fragmentasi lanjutan yang menopang letusan Plinian.
Diagram Dinamika Erupsi Selama Tahap 1-3
POLA ERUPSI GUNUNG KELUD DAN IMPLIKASI BAHAYANYA
Gaya erupsi Kelud umumnya siklik antara eksplosif hingga varian efusif sejak tahun
1900-an, erupsi Kelud berikutnya dapat berupa erupsi efusif /periode pertumbuhan
kubah atau istirahat yang panjang, berlangsung antara 7 hingga 31 tahun. Tergantung
pada kondisi degassing magma di saluran atas, dan pada terjadinya interval pengisian
ulang magmatik Pergantian antara ekstrusi kubah dan letusan eksplosif
• Erupsi Gunung kelud 2014 dibagi menjadi 3 tahap. Tahap 1 fase awal,
tahap 2 pembentukan kolom plinian dan runtuhnya kolom marginal , dan
tahap 3 merupakan fase klimaks.
• Endapan tahap pertama memiliki kandungan fragmen litik padat yang tinggi,
endapan piroklastik tahap kedua kaya akan apung dan tahap ketiga
merupakan endapan jatuhan lapili bergradasi terbalik (invers) dengan batu
apung 90 vol% dari gumpalan abu vulkanik setinggi 26 km.
• Gaya erupsi Kelud umumnya siklik antara eksplosif hingga varian efusif
sejak tahun 1900-an. erupsi Kelud berikutnya dapat berupa erupsi efusif
/periode pertumbuhan kubah atau istirahat panjang yang berlangsung 7-31
tahun.
• Bahaya yang umum dari erupsi gunung Kelud kedepan dapat berupa banjir
lahar dingin dan hujan abu vulkanik
THANKS YOU