NEUROFISIOLOGI NEUROFARMAKOLOGI
Hematokrit
Temperatur
NEUROFISIOLOGI : TEKANAN
INTRAKRANIAL
Cranial vault merupakan struktur rigid dengan Tekanan intrakranial normal 5-15 mmHg,
volume intrakranial selalu konstan antara peningkatan volume pada salah satu komponen
jaringan otak, darah, dan cairan serebrospinal akan dikompensasi dengan penurunan volume
komponen lainnya.
Darah
CSF (86%)
Otak (10%)
(4%)
NEUROFISIOLOGI : TEKANAN
INTRAKRANIAL
Bila batas kompensasi
terlewati tekanan
intrakranial akan
meningkat Trias
Cushing herniasi
serebral pada :
1. Cingulate gyrus
2. Uncinate gyrus
3. Cerebellar tonsil
4. Transcalvarial
NEUROFISIOLOGI : METABOLISME OTAK
Otak mengkonsumsi 20 % dari total oksigen tubuh dan 60%nya digunakan untuk
membentuk ATP yang berguna untuk aktivitas neuronal
CMRO2 : 3-3,8 ml/100 gr/menit
Jika tekanan O2 turun di bawah 30 mmHg dalam 3-8 mnt → ATP habis →
irreversible cellular injury
Hippocampus dan cerebellum paling sensitif terhadap hipoksia
Brain glucose consumption : 4.5-5 mg/100 g/menit, 90% dimetabolisme aerobik
Kondisi kelaparan → energi utama ketone bodies
Hiperglikemia → cerebral acidosis & cellular injury
NEUROFARMAKOLOGI
Memenuhi kualifikasi “SAFE” ANESTESI
INTRAVENA
Memiliki efek hemodinamik dan homeostasis
intrakranial yang stabil
NARKOTIK
OBAT ADJUVAN
ANALGETIK
ANESTETIKA INTRAVENA
Propofol menurunkan 30% CBF, 30% CMRO2, dan ICP. CPP juga menurun
Depresi SSP yang terjadi bergantung pada dosis, dapat terjadi Propofol Infuse Syndrome
CRMO2 menurun 55-60% disebabkan karena menurunnya aktifitas sel neuron pada SSP, sehingga
akan menurunkan CBF dan ICP
Peningkatan resistensi serebrovaskular dan vasomotor paralisis menyebabkan efek
CRMO2 menurun secara progresif (±30-50%), CBF menurun secara signifikan o/k vasokonstriksi
serebral serta terjadi penurunan ICP secara parallel, tanpa menurunkan CPP dan MAP
Memiliki efek proteksi otak
Ketamin merupakan serebral vasodilator yang meningkatkan CBF 60-80%, peningkatan resistensi
absorpsi CSF, CRMO2, dan meningkatkan ICP tidak dianjurkan untuk neuroanestesia
Dapat diminimalisir dengan hiperventilasi, pemberian Tiopental, atau Benzodiazepine beberapa
penelitian tidak menunjukkan efek
Dosis induksi 1-2 mg/kgBB dan rumatan 1-2 mg/kgBB/jam IV
ANESTETIKA INTRAVENA :
BENZODIAZEPINE
Midazolam memiliki potensi 3-4 x Diazepam dengan onset dan durasi yang lebih
cepat.
Menyebabkan penurunan CBF dan CRMO2 sebesar 40% serta memiliki efek
proteksi otak
Anterograde amnesia sangat menonjol dan berakhir 2 jam pasca pemberian IV
Kombinasi Diazdepam dan 70% N2O menurunkan CBF 40% efek sinergistik
RINGKASAN EFEK NEUROFARMAKOLOGI ANESTESI INTRAVENA
Dikutip dari Matsumoto M, Sakabe T. Effects of Anesthetic Agents and Other Drugs on Cerebral Blood Flow, Metabolism, and
Intracranial Pressure. In: Cottrell JE, Patel P, eds. Cottrell and Patel’s Neuroanaesthesia 6 th Ed, Elsevier, 2017.
RINGKASAN EFEK NEUROFARMAKOLOGI ANESTESI INHALASI
Dikutip dari Matsumoto M, Sakabe T. Effects of Anesthetic Agents and Other Drugs on Cerebral Blood Flow, Metabolism, and Intracranial Pressure. In: Cottrell JE, Patel P,
eds. Cottrell and Patel’s Neuroanaesthesia 6 th Ed, Elsevier, 2017.
RINGKASAN EFEK NEUROFARMAKOLOGI ANESTESI INHALASI
Dikutip dari Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Neurophysiology & Anesthesia. In:Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology, 5 th Ed, McGraw Hill, 2013.
OBAT PELUMPUH OTOT
Umumnya pelumpuh otot tidak menembus sawar darah otak, sehingga efek ke SSP merupakan efek sekunder
Dapat meningkatkan ICP, dengan efek paling minimal didapatkan pada Vecuronium dan Rocuronium
OBAT ADJUVAN
Memiliki “anesthesia sparring effect”, efek sedatif, dan analgetic serta efek proteksi otak.
Dosis bolus 0.1 mcg/kgBB IV diberikan dalam 10-15 menit dengan dosis runatan 0.2-0.7
mcg/kgBB/jam IV
PEMERIKSAAN PRABEDAH
Anamnesis Riwayat Kejang
Tanda peningkatan tekanan intrakranial (sakit kepala, mual, muntah, pandangan
kabur)
Defisit neurologik fokal (defisit motorik atau sensorik)
Pemeriksaan prabedah sama seperti pemeriksaan rutin ditambah dengan evaluasi neurolgik dan
pemeriksaan penunjang (CT atau MRI)
PEMERIKSAAN PRABEDAH
Hidrocephalus
PREMEDIKASI
Pasien yang tidak memiliki tanda kenaikan tekanan intrakranial
dapat diberikan premedikasi per oral dengan dosis kecil
benzodiazepine:
• Diazepam 0,15mg/kg PO
• Midazolam 0,025-0,05 mg/kg IM
• Pediatrik: midazolam 0,75mg/kg PO
Drugs Environment
AIRWAY
Suhu inti 35 C
0
Suhu 36 C pasca
0
Pulse oximeter
Ventilasi
ETCO2
AGD
Hematokrit
Cairan
Urin output
INDUKSI
Pemberian 1/10 pelumpuh
Preoksigenisasi Fentanyl 1-3mcg/kgBB
otot non depolarizing
Pelumpuh otot
nondepolarizing Ventilasi dengan O2 100%
Propofol 2 – 2,5 mg/kgBB
( vecuronium 0,15mg/kgBB atau O2 dengan sevofluran
atau pentotal 5 mg/kgBB
; rocuronium 0,6mg/kgBB ; atau isofluran <1,5 MAC
atracurium 0,5mg/kgBB)
Analgesia : fentanyl
Anti kejang
• Fenitoin 10-15 mg/kgBB diberikan secara bolus dan dilanjutkan kontinyu
• Diazepam 0,05-0,15 mg/kg
• Phenobarbital 10-20 mg/kg
Kortikosteroid
• Hanya diberikan untuk edema serebri karena tumor
Antipiretik
• Dapat diberikan antipiretik, atau selimut dingin, kompres es, infus dingin, suhu ruangan didinginkan, lavage
lambung dengan air dingin
EKSTUBASI
Bangun segera
• PRO :
• Dapat segera dievaluasi dan internvensi
• Kurang hipertensi, dan pelepasan katekolamin
• Dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien
• Biaya lebih murah, mengurangi penggunaan ICU
• Kontra:
• Risiko hipoksemia dan hiperkapni
• Kurang waktu untuk stabilisasi
Bangun lambat
• Pro :
• Risikio hipoksemi dan hiperkapni berkurang
• kendali respirasi dan hemodinamik lebih baik
• Ada waktu untuk stabilisasi
• Kontra:
• Lebih sedikit monitoring neurologik
• Terlambat dalam terapi nyeri
• Lebih hipertensi, pelepasan katekolamin
EKSTUBASI