RESUSCITATION
Pembimbing : dr Budi Wahono, Sp. An
Oleh : Erlina Kurniati
Airway
Disability Environment
• GCS • Normotermi
• Transcranial Doppler • Hipotermi ringan akan
monitoring menurunkan CMRO2
• EEG monitoring Menurunkan CBF dan
• Brain tissue perfusion TIK
monitoring • Peningkatan suhu 1°
akan meningkatkan
CMRO2 (cerebral
metabolic rate) 7%
MANAJEMEN PENINGKATAN TIK
1. Mengatur posisi kepala lebih tinggi 3. Menjaga suhu tubuh normal <
sekitar 15-30°, dengan tujuan 37,5°C. Kejang, gelisah, nyeri dan
memperbaiki venous return demam akan menyebabkan
ketidakseimbangan antara suplai dan
2. Mengusahakan tekanan darah yang kebutuhan akan substrat
optimal, tekanan darah yang sangat metabolisme.
tinggi dapat menyebabkan edema
serebral, sebaliknya tekanan darah 4. Koreksi kelainan metabolik dan
terlalu rendah akan mengakibatkan elektrolit. Hiponatremia akan
iskemia otak dan akhirnya juga akan menyebabkan penurunan
menyebabkan edema dan peningkatan osmolalitas plasma sehingga akan
TIK. terjadi edema sitotoksik, sedangkan
hipernatremia akan menyebabkan
lisisnya sel-sel neuron.
MANAJEMEN PENINGKATAN TIK
5. Hindari kondisi hiperglikemia
6. Terapi hiperosmolar atau vasoaktif jika diperlukan. MAP < 65
mmHg harus segera dikoreksi.
7. Atasi hipoksia. Kekurangan oksigen akan menyebabkan
terjadinya metabolisme anaerob, sehingga akan terjadi
metabolisme tidak lengkap yang akan menghasilkan asam laktat
sebagai sisa metabolisme. Peninggian asam laktat di otak akan
menyebabkan terjadinya asidosis laktat, selanjutnya akan terjadi
edema otak dan peningkatan TIK.
8. Hiperventilasi
9. Hindari yang menyebabkan peninggian tekanan abdominal
seperti batuk, mengedan dan penyedotan lendir pernafasan yang
berlebihan.
MANAJEMEN PENINGKATAN TIK
Terapi Operatif
Anestesi secara
inhalasi (isoflurane/ desflurane/ sevoflurane/ halothane) atau
intravena.
FARMAKOLOGI
Agen Intravena
Dapat memberikan
sedasi dan analgesia Meningkatkan CBF
serta menurunkan 50-60% serta tidak Obat ini
pelepasan mengubah CMR. memberikan
neurotransmitter, proteksi serebral
sementara tetap Blokade reseptor dengan
menjaga NMDA efek vasodilatasi dan
autoregulasi, protektif terhadap penurunan influks
reaktivitas CO2 dan kematian sel Ca2+
stabilitas neuronal
kardiovaskuler.
FARMAKOLOGI
TERIMA KASIH