Anda di halaman 1dari 18

BRAIN PROTECTION AND

RESUSCITATION
Pembimbing : dr Budi Wahono, Sp. An
Oleh : Erlina Kurniati

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA


KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI
RSUD RAA SOEWONDO PATI
Hipotesis Monro Kellie
Peningkatan pada salah satu kompartmen harus diikuti
pengurangan volume kompartmen yang lain
Metabolisme Serebral
Dinamika Serebral :

1. Cairan Serebro Spinal (CSS)


2. Aliran Darah Otak (ADO):
ADO (CBF) = CPP / CVR
Normal: 750 ml/ mnt ~ 15% Cardiac Output (CO)
3. Tekanan Perfusi Serebral (CPP):
CPP = MAP - ICP
CPP Normal : 50 – 70 mmHg
CPP Normal dapat dipertahankan bila MAP : 50-150 mmHg
4. Autoregulasi:
-kemampuan otak untuk mengatur CBF tetap normal walaupun terdapat perubahan CPP
-dilatasi/konstriksi arteriol sebagai mekanisme perubahan tekanan dan metabolik (As. Laktat, CO2, As.
Pyruvat)
-Gangguan autoregulasi: jika CPP < 50 mmHg atau > 150 mmHg  CBF ≈ CPP

Keterangan: CBF = Cerebral Blood Flow; CPP = Cerebral Perfusion Pressure;


ICP = Intracranial Pressure CVR = Cerebral Vascular Resistance ; MAP = Mean
Arterial Pressure
Autoregulation
MANAGEMENT

Neuroproteksi  dimulai sebelum


timbulnya iskemia  untuk
memodifikasi respons biologis
Neuroresusitasi  pengobatan
seluler dan vaskular intra-iskemik
setelah iskemia  untuk
terhadap pengurangan pasokan
mengoptimalkan reperfusi
energi  toleransi jaringan
terhadap iskemia ↑ 
meningkatkan outcome
METODE PERLINDUNGAN OTAK
Airway, bersihkan jalan napas

Breathing, kontrol ventilasi (normocapnia atau sedikit


hypocapnia)

Circulation, normotensi, normovolemia, iso-osmoler,


normoglikemia

Dissability, hindari obat-obatan dan teknik anestesi yang dapat


meningkatkan TIK, memberi obat brain protector

Environment, kontrol suhu (hipotermia ringan dan hindari


hipertermia)
TEKNIK PERLINDUNGAN OTAK

Airway

• Bersihkan jalan napas, jaga jalan napas tetap paten


• Indikasi pemasangan intubasi :
• Glasgow Coma Scale / GCS < 8
• Pernafasan irreguler
• Frekuensi nafas < 10 atau > 40 kali per menit
• Volume tidal < 3,5 ml/kgBB
• Vital capacity < 15 ml/kgBB
• PaO2 < 70 mmHg
• PaCO2 > 50 mmHg
Teknik perlindungan otak
Breathing
Kriteria ventilator (Morgan) Target
 Target normovolemi
 Target PaO2 sekitar 100 mmHg
dan Pa CO2 dipertahankan 25 - 30
mmHg
 PEEP sebesar 5-10 cmH2O tak
memberikan pengaruh untuk ICP
 PEEP > 10 cmH2O dapat
meningkatkan ICP, menurunkan
MAP dan CPP
 ventilasi sampai PaCo2 normal-
rendah 35 mmHg
 Hindari hipoksemia  hipoksia
TEKNIK PERLINDUNGAN OTAK
Circulation
Normotensi Normovolemi Normoglikemi

• Pertahankan MAP • Pilihan cairan • Hiperglikemia pada


>90mmhg dengan osmolaritas akan memperburuk
• Tujuan terapi adalah menyerupai plasma iskemik asidosis
mempertahankan yakni kurang lebih • Hindari hipoglikemi
CPP (MAP-ICP) pada 300 mOsm. GDS<60mg/dl
atau > 70 mmHg Hipotonik • Target GDS
kontraindikasi dipertahankan
• Diberikan transfusi sekitar 200 mg/dl
darah agar
hematokrit diatas
35% dan Hb minimal
10 gr% untuk
mempertahankan
suplai oksigen
TEKNIK PERLINDUNGAN OTAK

Disability Environment

• GCS • Normotermi
• Transcranial Doppler • Hipotermi ringan akan
monitoring menurunkan CMRO2
• EEG monitoring Menurunkan CBF dan
• Brain tissue perfusion TIK
monitoring • Peningkatan suhu 1°
akan meningkatkan
CMRO2 (cerebral
metabolic rate) 7%
MANAJEMEN PENINGKATAN TIK
1. Mengatur posisi kepala lebih tinggi 3. Menjaga suhu tubuh normal <
sekitar 15-30°, dengan tujuan 37,5°C. Kejang, gelisah, nyeri dan
memperbaiki venous return demam akan menyebabkan
ketidakseimbangan antara suplai dan
2. Mengusahakan tekanan darah yang kebutuhan akan substrat
optimal, tekanan darah yang sangat metabolisme.
tinggi dapat menyebabkan edema
serebral, sebaliknya tekanan darah 4. Koreksi kelainan metabolik dan
terlalu rendah akan mengakibatkan elektrolit. Hiponatremia akan
iskemia otak dan akhirnya juga akan menyebabkan penurunan
menyebabkan edema dan peningkatan osmolalitas plasma sehingga akan
TIK. terjadi edema sitotoksik, sedangkan
hipernatremia akan menyebabkan
lisisnya sel-sel neuron.
MANAJEMEN PENINGKATAN TIK
5. Hindari kondisi hiperglikemia
6. Terapi hiperosmolar atau vasoaktif jika diperlukan. MAP < 65
mmHg harus segera dikoreksi.
7. Atasi hipoksia. Kekurangan oksigen akan menyebabkan
terjadinya metabolisme anaerob, sehingga akan terjadi
metabolisme tidak lengkap yang akan menghasilkan asam laktat
sebagai sisa metabolisme. Peninggian asam laktat di otak akan
menyebabkan terjadinya asidosis laktat, selanjutnya akan terjadi
edema otak dan peningkatan TIK.
8. Hiperventilasi
9. Hindari yang menyebabkan peninggian tekanan abdominal
seperti batuk, mengedan dan penyedotan lendir pernafasan yang
berlebihan.
MANAJEMEN PENINGKATAN TIK

Terapi Operatif

• Terapi bedah untuk pengelolaan TIK refrakter meliputi


kraniotomi dekompresi dan evakuasi hematoma
intrakranial
FARMAKOLOGI

 Anestesi secara
 inhalasi (isoflurane/ desflurane/ sevoflurane/ halothane) atau
 intravena.
FARMAKOLOGI
Agen Intravena

Barbiturat Etomidat Propofol


Menurunkan CMR adalah
dengan menurunkan influx Ca,
blokade Na channel, inhibisi
pembentukan radikal bebas,
potensiasi aktifitas GABAergik,
menghambat transfer glukosa Menurunkan
melalui barier darah otak. Menurunkan
aliran darah otak
Efek proteksi barbiturate aliran darah otak
sebanyak 30 %,
pencegahan peroksidase lipid, (CBF) dan CMRO2
mengurangi edema serebral CMRO2 30% dan
sebesar 30- 50%
menyokong distribusi aliran
darah otak yang juga disebut
TIK
sebagai “Robin Hood atau
inverse steal”
FARMAKOLOGI
Ca2+ channel
Opioid Ketamine
blocker

Dapat memberikan
sedasi dan analgesia Meningkatkan CBF
serta menurunkan 50-60% serta tidak Obat ini
pelepasan mengubah CMR. memberikan
neurotransmitter, proteksi serebral
sementara tetap Blokade reseptor dengan
menjaga NMDA  efek vasodilatasi dan
autoregulasi, protektif terhadap penurunan influks
reaktivitas CO2 dan kematian sel Ca2+
stabilitas neuronal
kardiovaskuler.
FARMAKOLOGI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai