Anda di halaman 1dari 16

DIALEKTIKA SOSIAL

Frederik
Angels

Karl Marx
Dialektika
(Hegel)

Marx
Materialisme
Dialektika
Hegel: Proses antagonisme tesis versus
antitesis yang melahirkan sintesis.
Engels: Ilmu pengetahuan mengenai
hukum-hukum gerak dan
perkembangan alam, masyarakat
manusia dan pemikirannya.
PERKEMBANGAN DIALEKTIKA
Karl Max (1818-1883)
Frederich Engels (1820-1895)
Dua sandaran pemikiran Marxis: dialektika dan
materialisme.
Pemikiran dialektika dipengaruhi oleh Hegel, tentang
tesis, antitesis, dan sintesis.
Engels, dialektika: segala sesuatu yang ada ditandai
oleh kontradiksi.
Lanjutan…
Marx tidak mengakui kesamaan
konsep dialektika dengan Hegel.
Secara subtansial tidak ada
perbedaan dialektika.
William Ebstein : It just to be
upside down”.
TIGA HUKUM UMUM DIALEKTIKA
1. Kesatuan dan konflik pihak-pihak yang berlawanan.
2. Perubahan kuantitas menjadi perubahan kualitas.
3. Peniadaan dari Peniadaan
Materialisme Sejarah (Historical
Materlism)
Sejarah manusia dibentuk
oleh faktor kebendaan.
Materi merupakan faktor
konstitutif proses sosial politik
historis kemanusiaan.
Materialisme Bagi Marx
Materialisme adalah paham
serba benda. Perkembangan
sejarah
ditentukan/dipengaruhi oleh
keberadaan material.
Inti dari Materialisme Sejarah
Pertama, Sebab perubahan dan
proses sejarah harus dilacak
dalam bentuk dan cara produksi
ekonomi masyarakat, bukan
dalam gagasan atau filsafat.
Lanjutan...
Kedua, masyarakat selalu dicirikan
oleh basis dan suprastruktur.
Ketiga, Perubahan disebabkan oleh
adanya antagonisme, kontradiksi
kelas sosial atau proses dialektis dan
hubungan produksi.
Lanjutan…
Keempat, Masyarakat kapitalis
melahirkan kondisi material yang
akhirnya menghancurkan masyarakat
tersebut.
Kelima, kontradiksi antara kekuatan
dan hubungan produksi termanifestasi
dalam bentuk konflik kelas.
Negara, Alat Penindasan?
Marx mengatakan hubungan
antara kelas proletar dan borjuis
kapitalis sangat ekploitatif dan
antagonistik.
Lanjutan…
Pemikiran Marx berbeda, dengan
Plato, Aristoteles, Locke, Hocke,
Hobbes dan Rausseau yang tidak
mempermasalahkan eksistensi
negara.
Negara menurut Marx
Negara sebagai alat penidasan.
Negara untuk mempertahankan
status-quo, hegemoni kekuasan
dan politik kaum borjuis.
Negara “Monster” yang
menakutkan.
Lanjutan…
Dari segi empiris-historis, secara
objektif negara memiliki dua
wajah; berwajah manusia dan
binatang buas (Hobbes,
“Laviathan”)
Marx “melupakan” atau “naif”
melihat negara berwajah manusia.

Anda mungkin juga menyukai