01 Teori Dan Konsep Kepemimpinan
01 Teori Dan Konsep Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
Hal : 1
A. Pendahuluan
Mengapa Pemimpin Dibutuhkan ?
• Karena banyak orang memerlukan
figur pemimpin.
• Dalam beberapa situasi seorang
pemimpin perlu tampil mewakili
kelompoknya.
• Sebagai tempat pengambilalihan
risiko bila terjadi tekanan terhadap
kelompoknya.
• Sebagai tempat untuk meletakkan
kekuasaan.
Hal : 2
B. Definisi Kepemimpinan
Tiga Implikasi kepemimpinan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang ada hubungannya dengan pekerjaan para
anggota kelompok :
Hal : 4
1. Pimimpin formal (Lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan pihak
yang berwenang, artinya memiliki legitimasi,
Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu
Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun
atasannya
Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau
immateril tertentu.
Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi,
kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan, diberhentikan
dan lain-lain.
Mendapatkan reward dan punishment
Memiliki kekuasaan atau wewenang
Hal : 5
2. Pimpinan Informal (Tokoh masyarakat,
pemuka agama, adat, LSM, Guru,
Bisnis, Dll)
Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal atau
legitimasi sebagai pimpinan.
Masa kepemimpinannya, sangat tergantung pada
pengakuan dari kelompok atau komunitasnya.
Tidak di back up dari organisasi secara formal
Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi
Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat, mutasi
dan tidak memiliki atasan.
Tidak ada reward dan punishment
Hal : 7
5. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau
dipilih oleh pengikutnya
6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu
baik situasi pengikut maupun lingkungan
eksternal.
7. Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan
menuntun, membimbing, memandu dan
menunjukkan jalan yang di ridhai Allah
Subhanahuwata’ala.
Hal : 8
C. Transisi Dalam Teori Kepemimpinan
Ada empat pendekatan yang dapat membuat
pemimpin menjadi Efektif :
b) Kepribadian Kepemimpinan
yang efektif
Hal : 10
2. Teori Kepribadian Perilaku
1) Membentuk Struktur
2) Konsiderasi
Hal : 11
3. Teori Kepribadian Situasional
Hal : 12
1) Pemimpin Transaksional,
2) Pemimpin Transformasional,
a) Pendekatan Normatif
b) Pendekatan Historis
c) Pendekatan Teoritis
Hal : 14
Tiga dan konseptual dalam
perspektif Islam yang tidak
harus digunakan :
Prinsip Tanggung
Jawab dalam
Organisasi
Prinsip Keadilan
Prinsip Kesederhanaan
Hal : 15
E. Beberapa Kepemimpinan Situasional
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Dikembangkan Oleh Fiedler Bahwa prestasi kelompok
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi
yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu
hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
Hubungan pemimpin-anggota
yaitu derajat baik/buruknya hubungan antara
pemimpin dan bawahan.
Struktur tugas
yaitu derajat tinggi/rendahnya strukturisasi,
standarisasi dan rincian tugas pekerjaan.
Kekuasaan posisi
yaitu derajat kuat/lemahnya kewenangan dan
pengaruh pemimpin atas variabel-variabel kekuasaan,
seperti memberikan penghargaan dan mengenakan
sanksi.
Hal : 17
Gambar 1.1 Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler
Gaya
Kepemimpinan
Berorientasi
tugas
Hubungan
kemanusiaan
Hal : 19
3. Model Jalur – Tujuan (Path Goal Model)
Hal : 20
Gambar 1.2. Model Jalur - Tujuan
Karakterristik pribadi
bawahan :
Tempat pengendalian
Pengalaman
Kemampuan
Faktor perilaku
pemimpin
Pengikut/Bawahan Perolehan
Direktif
Persepsi Kepuasan
Suportif
Motivasi Prestasi
Partisipatif
Berorientasi
prestasi
Faktor Lingkungan
Tugas
Sistem wewenang
formal
Kelompok
Hal : 21
4. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
1. Mengatakan / telling.
2. Menjual / selling.
3. Partisipasi / Participating.
4. Delegasi / delegating.
Hal : 22
Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara
pimpinan dan anggotanya mempunyai 4 tahap / fase
yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya
kepemimpinannya, yaitu :
1. Tahap Pertama
Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi
instruksi yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan,
struktur, dan prosedur kerja.
2. Tahap Kedua
Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya,
perhatian pada tugasnya sangat penting karena bawahan
belum dapat bekerja tanpa struktur.
Hal : 23
3. Tahap Ketiga
Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan
motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif
mencari tanggung jawab yang lebih besar.
4. Tahap Keempat
Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat
mengarahkan diri dan berpengalaman, pemimpin dapat
mengurangi jumlah perhatian dan pengarahan.
Hal : 24
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
TInggi
Hubungan Tugas tinggi
tinggi dan Dan hubungan
tugas rendah Tinggi
Tingkah laku hubungan (3) (2)
(memberikan tingkah
laku untuk mendukung)
Hubungan Tugas tinggi
Rendah dan Dan hubungan
Tugas rendah rendah
Rendah (4) (1)
Rendah TInggi
Tingakh laku hubungan
(memberikan pedoman/pengarahan)
Anggota Dalam-Kelompok
Memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan
berinteraksi dengan pemimpinnya.
Anggota Luar-Kelompok
Memiliki kesamaan yang lebih sedikit dengan
pemimpinnya dan tidak membagi banyak dengannya.
Hal : 26
F. Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Hal : 27
7 (Tujuh) hal yang membedakan pemimpin dengan
manajer, yaitu :
Hal : 28
4. Pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas dan
jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek
dan sebatas tugas dan tanggung jawabnya.
Hal : 29
G. Kriteria Kepemimpinan dan Manajerial
1. Ciri efektivitas manajerial,
c) Integritas
d) Motivasi kekuasaan
Hal : 30
2. Manajer yang efektif,
a) Ketrampilan teknis
c) Ketrampilan konseptual
Hal : 31