Gadar Kel 9
Gadar Kel 9
SISTEM
KELOMPOK 9
Pengertian Unit
Gawat Darurat
Intalasi Gawat Daurat (IGD) rumah
sakit adalah salah satu bagian di
rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cedera, yang
dapat mengancam kelangsungan
hidupnya. Kementerian Kesehatan
telah mengeluarkan kebijakan
mengenai Standar Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit yang
tertuang dalam Kepmenkes RI No.
856/Menkes/SK/IX/2009 untuk
mengatur standarisasi pelayanan
gawat darurat di rumah sakit.
Karakteristik Pelayanan Unit Gawat Darurat
Pengkajian
.
a. Buka leher dan dada penderita, dengan tetap d. Untuk mencari penyebab
memperhatikan kontrol servikal in – line gangguan pada breathing
immobilisasi lakukan pemeriksaan :
b. Nilai frekuensi dan kedalam pernapasan, kemudian • Look/inspeksi
berikan oksigen bila ada masalah terhadap ABCD • Listen/Auskultasi
c. Penyebab kematian akibat masalah breathing ( dengan stetoskop )
dianataranya : • Listen/perkusi
• Tension pneumothoraks ( terperangkapnya udara • Feel/palpasi
didalam rongga pelura )
• Open pnuemothoraks ( luka terbuka pada
thoraks )
• Masive heamatotoraks ( perdarahan didalam
rongga pleura / thoraks )
• Flail chest dengan kontusio paru ( fraktur pada
costa lebih dari 2 segmen )
Primary survey
C Circulation
Pengkajian
a. Mengetahui sumber perdarahan
eksternal yang fatal
b. Mengetahui sumber perdarahan internal
c. Periksa nadi, kecepatan, kualitas,
keteraturan. Pulsus paradoksus, tidak
diketemukannya pulsus dari arteri besar
merupakan pertanda diperlukaannya
resusitasi masif segera.
d. Periksa warna kulit, kenali tanda – tanda
sianosis.
e. Periksa tekanan darah
Primary survey
D Disability
Menjelang akhir primary survey dilakukan evaluasi
terhadap keadaan neurologis secara cepat. Hal
yang dinilai adalah:
1. tingkat kesadaran
2. ukuran dan reaksi pupil
3. Nilai kekuatan otot motorik
Exposure / environmental control, membuka
E baju penderita, tetapi cegah hipotermia
penderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya,
kemudian nilai pada keseluruhan bagian tubuh.
Selanjutnya selimuti penderita dengan selimut kering
dan hangat, ruangan yang cukup hangat dan diberikan
cairan intra-vena yang sudah dihangatkan untuk
mencegah agar pasien tidak hipotermi
Secondary survey
01 AMPLE
Alergi
Medikasi/obat-obatan
Pertinent medical history
Last meal
Events
02 KOMPAK
keluhuan, obat, makan terakhir, penyakit
penyerta, alergi, kejadian
03 Log roll
A B C D E
1. Tidak ada 1. RR: 24x/ menit, 1. TD: 130/80 mmHg, 1. GCS : 14 (E3 V5 Buka pakaian penderita
sumbatan jalan suara nafas: Nadi : 90x/menit, M6) dan cegah hipotermia.
napas (benda normal vesikuler, lemah, Suhu : 36 2. Reaksi pupil : 1. Pada abdomen klien
asing, sputum, ekspansi paru derajat C, Sianosis normal terdapat jejas dan
darah dan lidah) normal dan simetris (-), pucat (-), akral 3. Kekuatan otot nyeri tekan pada
antara dada kanan hangat, CRT <2 motorik normal kuadran kiri atas
dan dada kiri detik, terasa 2. Pada korban
2. Tidak terdapat lemah, regular ditemukan luka lecet
penggunaan otot 2. Pada abdomen geser pada lengan
bantu pernapasan klien terdapat jejas atas kanan bagian
dan nyeri tekan depan, berbentuk
pada kuadran kiri tidak beraturan, luka
atas berwarna merah
3. luka lecet geser kecokelatan,
pada lengan atas
kanan bagian
A B C D E
depan, berbentuk tidak ukuran luka panjang 9
beraturan, luka berwarna cm, lebar 6 cm, jarak
merah kecokelatan, ukuran luka 3 cm di bawah
luka panjang 9 cm, lebar 6 puncak bahu dan 11
cm, jarak luka 3 cm di cm di atas siku, pada
bawah puncak bahu dan permukaan luka
11 cm di atas siku. terdapat
4. Terdapat luka robekan pengelupasan kulit
pada pelipis kiri ±3cm, serta butiran pasir
5. Pada jari kelingking 3. Pada jari
kanan ±4cm, dengan kelingking kanan
dalam ±0,5cm. ±4cm, dengan
Perdarahan (+), Luka dalam ±0,5cm.
tampak kotor Perdarahan (+)
Secondary Survey
1. AMPLE ( alergi, medikasi, pasr history, last
meal, even) 2. Log roll : Periksa punggung dengan
A : Alergi (adakah alergi pada pasien, seperti memiringkan pasien dengan cara log roll.
obat-obatan, plester, makanan) 3. Periksa kembali TTV klien.
M : Medikasi/obat-obatan (obat-obatan yang 4. Pemeriksaan Fisik
diminum seperti sedang menjalani pengobatan Kepala : tidak ada deformitas
hipertensi, kencing manis, jantung, dosis, atau Mata : konjuntiva tidak anemis, sclera tidak
penyalahgunaan obat) ikterik, terdapat luka robekan pada pelipis
P : Pertinent medical history (riwayat medis kiri ±3cm
pasien seperti penyakit yang pernah diderita, Leher : tidak tampak jejas
obatnya apa, berapa dosisnya, penggunaan Thoraks :
obat- obatan herbal) Inspeksi : Jejas (-) simetris
L : Last meal (obat atau makanan yang baru Palpasi : fremitus vocal dada kanan = kiri,
saja dikonsumsi, dikonsumsi berapa jam nyeri tekan (-)
sebelum kejadian, selain itu juga periode Perkusi : sonor
menstruasi termasuk dalam komponen ini) Auskultasi : BJ I dan II , regular (+), murmur
E : Events, hal-hal yang bersangkutan dengan (-) , gallop (-)
sebab cedera (kejadian yang menyebabkan
adanya keluhan utama)
Secondary Survey
5. Abdomen :
• Inspeksi : jejas (+) di region kuadran kiri atas
• Auskultasi : bising usus (+) lemah, suara tambahan (-)
• Palpasi : nyeri tekan di kuadran kiri atas
• Perkusi : timpani, redup di kuadran kiri atas
6. Ekstermitas atas :
Terdapat luka lecet geser pada lengan atas kanan bagian
depan, berbentuk tidak beraturan, luka berwarna merah
kecokelatan, ukuran luka panjang 9 cm, lebar 6 cm, jarak
luka 3 cm di bawah puncak bahu dan 11 cm di atas siku,
akral hangat, tidak ada edema, CRT <2 detik. Pada jari
kelingking kanan ±4cm, dengan dalam ±0,5cm.
Perdarahan (+)
7. Ekstermitas bawah : normal
THANK YOU