Anda di halaman 1dari 8

BAB 7

SIFAT DAN KEADAAN MANUSIA


Asal-usul manusia

o Allah Menjadikan Manusia. (Kej. 1: 26


o Dijadikan dari Debu Tanah (Kej. 2:7)
o Dijadikan Menurut Bentuk Ilahi. (Kej. 1:26).
o Kedudukan Manusia Diunggulkan. (Kej. 1:28; Mzm. 8:5-10,4,2)
o Kesatuan Umat Manusia. (Kisah 17:26)
KESATUAN SIFAT ATAU KEADAAN
MANUSIA
- Nafas hidup
Allah "membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke
dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej. 2:7).
 Manusia- jiwa yang hidup
Nephesh, diterjemahkan sebagai "makhluk" atau "jiwa," berasal dari nasphash, yang
berarti "untuk bernafas“. Sebab sebagaimana nafas adalah merupakan bukti yang
paling menunjukkan manusia sebagai makhluk hidup.
- Sebuah Kesatuan yang Tidak Dapat Dipisahkan antara badan, jiwa dan roh.
Manusia dalam gambar dan rupa Allah

 Diciptakan dalam Gambar dan Serupa Allah.


 Diciptakan supaya Berhubungan dengan Orang Lain.
 Diciptakan untuk Menjadi Penatalayan Lingkungan.
 Mampu mengasihi serta melayani manusia.
 Diciptakan untuk Meniru Allah.
 Diciptakan dengan yang Bersyarat.
KEJATUHAN MANUSIA

 Asal-usul dosa
Pencipta dosa.
Lusifer, seorang makhluk yang mulia dengan kedudukan tinggi di dunia para
malaikat, menjadi angkuh. Karena merasa tidak puas atas kedudukannya di dalam
pemerintahan Allah, ia mulai menginginkan kedudukan Tuhan Allah. Dalam
upayanya untuk mengambil alih semesta alam, malaikat yang telah jatuh ini
menaburkan benih-benih ketidakpuasan di antara sesama malaikat, dan banyak orang
yang mulai berpihak kepadanya. Alhasil, konflik yang terjadi di surga ini diakhiri
dengan tercampaknya Lusifer yang kemudian dikenal dengan nama Setan, si perusuh,
berikut malaikat-malaikatnya diusir dari surga,
 Asal-usul manusia di lingkungan manusia
Karena lebih berharap pada indera perasaannya ketimbang firman Tuhan, Hawa
merusak ketergantungannya kepada Allah, ia pun jatuh dari kedudukannya yang
tinggi, dan terjun ke dalam dosa. Kejatuhan umat manusia, sesungguhnya setelah
peristiwa itu, yang paling utama ditandai oleh retaknya iman terhadap Allah dan
firman-Nya. Rasa tidak percaya ini menuntun kepada pendurhakaan, yang kemudian
berakibat rontoknya hubungan dan pada akhirnya mendatangkan perpisahan antara
Allah dan manusia.
Lelaki dan perempuan diciptakan dalam gambar Allah sebagai manusia individu, disertai kuasa dan
kebebasan berpikir dan bertindak. Walaupun diciptakan sebagai makhluk bebas, masing-masing
adalah terdiri dari badan, jiwa dan roh yang tidak terpisahkan, napas dan hidupnya bergantung
kepada Allah. Ketika leluhur kita yang pertama mengingkari Allah, mereka menyangkal
ketergantungan mereka kepadaNya sehingga mereka jatuh dari kedudukan yang tinggi di bawah
kuasa Allah. Gambar Allah dalam mereka dinodai dan mereka menjadi takluk kepada maut.
Keturunan mereka turut merasakan akibat-akibat sifat kejatuhan ini. Mereka lahir dalam keadaan
lemah dan memiliki kecenderungan kepada yang jahat. Tetapi Tuhan dalam Kristus
memperdamaikan dunia kepada diri-Nya dan melalui Roh-Nya memulihkan citra Pencipta mereka di
dalam diri mereka yang fana. Karena mereka diciptakan untuk kemuliaan Allah maka mereka
diminta supaya saling mengasihi dan mengasihi-Nya, serta memelihara lingkungan mereka.—
Fundamental Beliefs.—7.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai