Anda di halaman 1dari 24

BIOKIMIA 1

Karbohidrat, Lipid, Protein, Darah

Arini Hi Nasir
N10117013
A. Karbohidrat
 Karbohidrat merupakan persenyawaan antara
karbon, hidrogen dan oksigen yang terbentuk
di alam dengan rumus umum Cn(H₂O)n.
 Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi
aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu
karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional
yang penting :
 Gugus Hidroksil
 Gugus Keton/Aldehid
1. Penggolongan Karbohidrat
 Monosakarida : Karbohidrat yang paling
sederhana dan tidak dapat di hidrolosis lebih
lanjut.
 Disakarida : Karbohidrat yang mengandung dua
satuan monosakarida.
 Oligosakarida : Karbohidrat yang jika di
hidrolosis menghasilkan 3 – 10 satuan
monosakarida.
 Polisakarida : Karbohidrat yang jika di hidrolosis
menghasilkan banyak satuan monosakarida.
a. Monosakarida
 Monosakarida -> Gula sederhana dengan gugus –OH ganda.
Berdasarkan gugus karbon monosakarida terdiri dari triosa,
tetrosa, pentosa or hexosa.
Aldosa (e.g., glucose) Ketosa (e.g.,fructosa)
memiliki gugus aldehid memiliki gugus keton group,
di ujung. biasanya di C2.
b. Disakarida
Disakarida meliputi :
 Sukrosa, gula yang umum, memiliki ikatan

glikosida antara glukosa & fruktosa


Nama kimia sukrosa adalah α-D-glukopiranosil-(1→2)-
β-D-fruktopiranosa)
 Laktosa, gula susu, tersusun dari galaktosa &
glukosa, dengan ikatan β-D-galaktoperinosil-
(1→4)-α-D-glukopiranosa
c. Oligosakarida
 Oligosakarida dapat berikatan kovalen dengan
lipid membran
 Gugus O oligosakarida pada glikoprotein
memiliki variasi yang cukup tinggi
 Gugus ini mengikat protein melalui ikatan
glikosida antara residu gula & OH pada serine
atau threonine.
 Gugus O oligosakarida berperan dalam
recognition, interaction, and enzime regulation.
N-acetilglukosamin (GlcNAc) mirip struktur yang
umum ikatan antara glicosida dengan protein serin atau
threonine.
Sejumlah protein seluler, termasuk enzim & faktor
transkripsi dikendalikan oleh ikatan bolak balik GlcNAc
d. Polisakarida
 Hasil kondensasi > 10 unit monosakarida
Contohnya : amilum dan dextrins
linear / polimer bercabang.
 Polisakarida dapat juga diklasifikasikan
hexosan / pentosan, tergantung konsistuen
monosakaridanya.
B. Lipid
 Lipid adalah senyawa biomolekuler yang larut dalam
pelarut non polar (eter, CHCl3,benzene)
 Minyak, vitamin, hormon tertentu dan sebagian besar

komponen membran yang bukan protein adalah lipid.


 Tidak memiliki gugus fungsional khusus.

 Merupakan ester dari asam karboksilat rantai panjang

dengan alkohol (gliserol).


Asam Lemak
 C genap, tidak bercabang

 Umumnya : jumlah C -> 18 - 20 tiap molekul.

Variasi : antara jumlah C -> 4 - 40 atau lebih


 Asam lemak jenuh : ikatan tunggal
Fungsi
 Nilai energinya tinggi
 Sebagai penahan panas
 Membungkus beberapa organ
 Alat angkut vitamin larut lemak
 Mengandung asam lemak essensial
 Menjaga kestabilan tubuh karena dapat di
oksidasi menjadi energi
 Bekerja sebagai insulator panas dalam
jar.subcutan
 Lipid non polar sebagai insulator listrik
Klasifikasi
a) Klasifikasi berdasarkan sumber :
 Lipida hewani, berasal dari lemak hewan contoh: susu, keju, butter
 Lipida nabati, berasal dari tumbuhan contoh: margarin, minyak kelapa, minyak
kedelai.
b) Klasifikasi lipid berdasarkan dapat tidaknya dihidrolisis air (disaponifikasi) :
 Lipid yang dapat disaponifikasi, yakni memiliki satu atau lebih gugus ester.
Contoh: lilin, lemak netral, posfolipid, dan glikolipid
 Lipid yang tidak dapat disaponifikasi. Contoh: Steroid
c) Klasifikasi lipid berdasarkan ada tidaknya senyawa lain yang bergabung:
 Lipid Sederhana, adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol, terdiri dari:
 Lemak, adalah ester asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam kondisi cair
disebut dengan minyak
 Lilin, ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan berat molekul
tinggi
 ’Compound Lipid’ atau lipid gabungan, Ester asam lemak yang mengandung
gugus lain disamping alkohol dan asam lemak. Terdiri dari:
 Fosfolipid, mengandung residu asam fosfat.
 Glikolipid, asam lemak dengan karbohidrat yang membawa nitrogen tetapi
tidak asam fosfat.
 Lipid dengan senyawa lain, sulfolipid dan aminolipid dan juga lipoprotein.
 Turunan lipid, senyawa yang diturunkan dari senyawa-senyawa tersebut di atas
melalui hidrolisis. Termasuk disini adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh),
gliserol, steroid.
C. Protein
 Protein adalah sumber asam-asam amino yang
mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
 Dalam tubuh, protein terdiri dari protein struktural
(mengandung S) dan protein inti (mengandung P)
 Tingkat kelarutan protein tergantung pada struktur
dan fungsi
 Terhidrolisis menjadi asam-amino oleh asam atau
basa kuat.
 Terdapat 20 asam amino (Albumin : 19 asam amino,
Insulin : 16 asam amino).
Struktur Protein
a. Struktur Primer
 Sifat kovalen pada ikatan peptida stabil, tidak
dipengaruhi oleh : pH, pelarut.
 Atom-atom C, H, N terletak pada satu bidang datar
 R diproyeksikan pada arah tertentu pada bidang
b. Struktur sekunder
 Terbentuk karena ikatan hidrogen- Bentuk spiral (α
helix)
 Gugus karbonil dari setiap asam amino
membentukikatan hidrogen dengan gugus amino
dari asam amino ke tiga di sepanjang rantai
polipeptida
c. Stuktur tersier
 Dibentuk oleh interaksi antara gugus samping
(R)dari asam – asam amino.
 Hasil interaksi : pelipatan α – helix
strukturglobular, gugus R yang hidrofobik
disembunyikandi dalam lipatan protein menjadi
sangat larutdlm air.
 Contoh : insulin, hemoglobin dan albumin telur
 Ditemukan : ikatan disulfida, jembatan
garam,ikatan hidrogen, atraksi hidrofobik.
Klasifikasi Protein
a. Berdasarkan fungsi biologik dalam tubuh
 protein struktural : protein serat kolagen, elastin, keratin,
fibrin.
 Enzim
 Hormon
 Toxin
 Antibodi
 Hemoglobin
b. Berdasarkan Komposisi
 Protein sederhana
 Protein terkonjugasi “gugus prostetik”
 Contoh : khromoprotein, fosfoprotein, glikoprotein,
lipoprotein, nukleoprotein.
Jenis-jenis Asam Amino
 Sampai sekarang baru dikenal 24 macam asam
amino, yang dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu asam amino eksogen dan asam
amino endogen.
 Asam amino endogen dapat dibentuk dalam
tubuh manusia, sedangkan 10 asam amino
eksogen tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia,
karena itu disebut asam amino esensial, artinya
harus didapatkan dari makanan sehari-hari.
 Yang tergolong asam amino esensial adalah lisin,
leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin,
fenilalanin, histidin, dan arginin
Fungsi protein bagi tubuh
a) Protein darah :
albumin : menjaga tekanan osmosis
protrombin dan fibrinogen : proses pembekuan darah
gamma- globulin : kekebalan
b) Protein struktur :

Kuku, tanduk, rambut, otot, bagian non mineral gigi dan tulang
 Sebagai enzim : katalisator

 Pengaturan proses-proses : hormon insulin

 Sebagai racun/bisa : ular, laba-laba, bakteri (Clostridium

tetani)
 Antibiotik
Kandungan protein pada bahan pangan
1) Protein nabati terkandung dalam Tempe, Tahu, Kedelai, Kacang
Kapri, dll
2) Protein Hewani terkandung dalam Telur, Daging, susu, ikan, udang,
cumi dll.
Kacang-kacangan dan Susu
Kacang-kacangan Susu
D. Darah
Darah adalah Cairan tubuh yg kental, berwarna
merah, beredar dalam tubuh dalam sistem yg
tertutup (pembuluh darah) & berada dalam
keadaan suspensi.
Komposisi Darah
Bagian Cair (Plasma) Bagian Padat
 50-60% volume darah -> 40 – 45% volume darah
 solid 8 – 9% -> berat jenis 1,0601 mg/ml
 berat jenis 1,026 mg / mL -> viskositas 3,6 – 5,3
 viskositas 1,7 – 2 -> pH 7,33 – 7,51
 Tekanan osmosis 26 mmHg 37 C ͦ Eritrosit (4,5jt – 6 jt / mm3)
 pH 7,33 – 7,51 Leukosit (5rb - 10 rb / mm3)
Plasma = Bag. Cair dari darah yg Trombosit (2 x 105 – 4 x 105 /mm3)
tidak menggumpal
Serum = Bag. Cair darah yg menggumpal.
Komponen yang larut dalam darah
 Enzim (fosfatase, glutamat piruvat
transaminase, dll)
 NPN (Non Protein nitrogen), ex : urea, as.urat,
keratin, kreatinin, amonia, as.amino
 Glukosa
 Protein (albumin, globulin, fibrinogen, dll)
 Lemak (kolesterol)
 Vitamin
 Mineral
Fungsi Darah
Alat transportasi (makanan, hormon, metabolit)
 Mengatur pH darah

 Mengatur keseimbangan cairan tubuh antara

darah dengan jaringan sekitar


 Menjaga suhu tubuh tetap normal

 Mencegah pendarahan melalui sistem

penggumpalan darah
 Pertahanan terhadap infeksi bakteri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai