Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN

LENGKAP PADA
ANAK
FA D H I L A H W I L D A N
J530215007
PENATALAKSANAAN
GIGI PASIEN ANAK
DENGAN DISFUNGSI
SENSORI INTEGRASI:
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
• Identitas pasien: anak laki-laki berusia 7 tahun
• CC: pasien datang bersama ibunya dengan keluhan beberapa gigi belakang atas dan bawah berlubang sehingga
ingin dilakukan penambalan
• PI: beberapa gigi belakang atas dan bawah berlubang, pasien tidak pernah mengeluhkan sakit gigi
• PDH: pasien tidak pernah dilakukan perawatan penambalan gigi
• PMH:
Ibu pasien pernah memeriksakan anak ke klinik pengembangan potensi anak 3 bulan yang lalu dengan keluhan
anak banyak bergerak, atensi dan konsentrasi kurang baik. Diagnosis sementara yaitu pasien mengalami disfungsi
sensori integrasi terkait dalam regulasi diri yang kurang baik, hipersensitif taktil, hipovestibular dan
hipopropioseptif, serta ketidakmatangan emosi.
Pasien mempunyai taraf kecerdasan superior (Full-scale Intelligence Quotient/FIQ=120) namun kemampuan yang
ditampilkan belum optimal karena kecerdasannya lebih tinggi yaitu nilai potensinya tergolong very superior
(Overall Intelligence Qutient/OIQ=146)
Pemeriksaan sensori motorik pasien menunjukkan kekurangan pada atensi dan konsentrasi, kualitas gerakan kasar
dan perencanaan gerakan kurang baik, persepsi visual kurang baik, dan impulsif.
• Pregnancy History:
Pranatal: Usia ibu saat mengandung adalah 28 tahun dan usia ayah 32 tahun
Perinatal: usia kandungan saat melahirkan 37 minggu.
Prenatal: -
• FH: ayah dan ibu adalah normal dan sehat dengan tidak ada anggota keluarga lain yang
mempunyai kelainan yang sama.
• SH: -
PEMERIKSAAN OBJEKTIF

• Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan profil dan postur sulit dilakukan karena
anak banyak bergerak, berpindah tempat, jarang
mengikuti instruksi, dan senang bermain.
Profil kepala simetris dan seimbang tetapi posisi bahu
sebelah kanan terlihat lebih tinggi dibandingkan bahu
sebelah kiri karena perencanaan gerak yang kurang baik.
• EO: tidak ada kelainan
• IO: terdapat karies pada gigi 55,51,61,64,65,74,84
Pasien masih dalam fase gigi bercampur
Pemeriksaan penunjang: -
Rencana Perawatan:
• Kunjungan pertama: KIE, anak diberikan kebebasan memilih sikat gigi dan pasta gigi sesuai dengan
keinginannya, anak diajarkan penyikatan gigi dengan metode Fones pada boneka gigi kemudian anak
diinstruksikan untuk melakukan penyikatan gigi sendiri di depan cermin, dilakukan penanganan
tingkah laku dengan teknik tell show do untuk perawatan restorasi klas II menggunakan GIC pada
gigi 84.
Gigi 84 dipreparasi dengan handpiece high speed
tetapi anak menunjukkan oral defensiveness saat
air membasahi rongga mulut anak reflek duduk
tegak dan mengeluarkan air dari rongga mulutnya.
Anak mengkomunikasikan rasa tidak nyaman saat
kaca mulut menyentuh bagian dalam mulutnya dan
air keluar dari alat handpiece. Anak menolak untuk
melanjutkan proses preparasi gigi. Anak kemudian
dibujuk dengan alat handpiece low speed yang
dapat ditolerir anak dengan lebih baik. Restorasi
hanya berhasil dilakukan pada gigi 84 karena anak
banyak bergerak, terdistraksi untuk memainkan
alat di kursi gigi, dan semakin tidak kooperatif.
• Kunjungan kedua: pasien dilakukan desensitisasi oral
untuk mengatasi defensiveness pada anak selama
restorasi klas II dengan GIC pada gigi 74
• Kunjungan ketiga: restorasi klas II dengan GIC pada
gigi 64 dan 65
• Kunjungan keempat: restorasi klas II dengan GIC
pada gigi 55
Setelah dilakukan restorasi pada gigi 55,64,65,74,84,
ibu pasien menolak untuk dilakukan ekstraksi gigi 51
dan 61 karena kuatir anak merespon secara berlebihan
saat dilakukan ekstraksi sehingga memilih untuk
menunggu giig tersebut lebih mobiliti dan akhirnya
tanggal sendiri.
Setiap akhir kunjungan, anak diberikan reinforcement
positif berupa hadiah untuk keberhasilannya mengikuti
instruksi yang diberikan sehingga bisa dilakukan
preparasi gigi hingga restorasi gigi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai