Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN FILSAFAT

ILMU: ZAMAN YUNANI KUNO


HINGGA KLASIK

KELOMPOK 2 :
MUAMMAR ALWI SAUQI
INDAH SETIAWATI
SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT
YUNANI
• Orang Yunani hidup pada abad ke-6 SM mempunyai
sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus
diterima sebagai suatu kebenaran yang bersumber
pada mitos atau dongeng.
• Setelah pada abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli
pikir yang menentang adanya mitos. Mereka
menginginkan pertanyaan tentang misteri alam
semesta ini dengan jawaban yang dapat diterima
secara rasional.
• Tiga faktor yang menjadikan filsafat Yunani lahir:
1. Bangsa Yunani yang kaya akan mitos dan
dongeng, dimana mitos dianggap sebagai awal dari
upaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
2. Karya sastra Yunani yang dapat dianggap sebagai
pendorong kelahiran filsafat Yunani.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal
dari Babylonia (Mesir di Lembah Sungai Nil).
ZAMAN YUNANI KUNO
• Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode
filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada
periode ini ditandai dengan munculnya ahli
pikir alam yang arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati di
sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-
pernyataan tentang gejala alam yang bersifat
filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak
berdasarkan pada mitos.
TOKOH PEMIKIR DI ZAMAN YUNANI KUNO

• Thales
Menurut keyakinannya, alam semesta dibuat dari
air karena semuanya tidak akan bisa bertahan
hidup tanpa adanya air. Thales kemudian
dianugerahi gelar sebagai bapak filsafat ketika ia
memberikan pertanyaan tentang “Apa sebenarnya
bahan dasar alam semesta?” dan dia menjawabnya
dengan “air”. Karena pertanyaan dan jawabannya
itu, maka Thales termasuk kelompok filosof yang
mencari prinsip dasar (arche) alam semesta.
• Anaximandros
pemikirannya tentang alam semesta tidak menunjuk pada
salah satu unsur yang dapat diamati oleh indera, tetapi ia
menujuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat diamati
oleh indera (to apeiron) yaitu “yang tidak terbatas”.
• Anaximander dan Anaximenes
Anaximander mengatakan udara merupakan sumber segala
kehidupan.
• Pythagoras
Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu
di dunia ini berhubungan dengan matematika,dan merasa
bahwa segalanya dapat diperkirakan serta diukur.
• Heraclitus
Dalam pandangan Heraclitus, segala kejadiaan di dunia ini
merupakan serupa dengan api yang tidak putusnya berganti-ganti
memakan dan menghidupi dirinya sendiri.
• Parmanides
Parmanides yang pertama memikirkan tentang hakikat yang ada
(being). Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat hilang
menjadi tidak ada, dan yang tidak ada tidak mungkin muncul
menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada, sehingga tidak
dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja,
yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
• Zeno
ZAMAN YUNANI KLASIK
• Pada periode Yunani Klasik ini perkembangan filsafat
menunjukkan kepesatan, yaitu ditandainya semakin besar
minat orang terhadap filsafat.

• Para filosuf klasik muncul berusaha untuk membangkitkan


kembali kepercayaan masyarakat terhadap ilmu
pengetahuan yang waktu itu mengalami pendangkalan dan
melemahnya tanggungjawab manusia karena pengaruh
negatif dari para filosof aliran Sofisme. Aliran yang
mengawali periode Yunani Klasik ini adalah Sofisme. Salah
satu tokoh Sofisme adalah Gorgias
TOKOH PEMIKIR DI ZAMAN YUNANI KLASIK

• Socrates
• Plato
• Aristoteles
• Socrates
Socrates adalah seorang penganut moral yang absolut dan
menyakini bahwa menegakkan moral merupakan tugas
filosof, yang berdasarkan ide-ide rasional dan keahlian
dalam pengetahuan.
Menurut Socrates ada kebenaran objektif yang tidak
bergantung pada saya atau pada kita, untuk membuktikan
adanya kebenaran yang objektif, Socrates menggunakan
metode tertentu. Metode ini bersifat praktis dan dijalankan
melalui percakapan-percakapan.
• Plato
pemikiran filsafatnya ialah mencoba menyelesaikan permasalahan
lama: mana yang benar yang berubah-ubah (Heraclitos) atau yang
tetap (Parmenides). Mana yang benar antara pengetahuan lewat
indera dengan pengetahuan lewat akal.
• Aristoteles
Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah
mencari penyebab-penyebab objek yang diselidiki. Aristoteles
berpendapat bahwa tiap-tiap kejadian mempunyai empat sebab.
Empat sebab itu adalah:
- penyebab material
- penyebab formal
- penyebab efisien
- penyebab final

Anda mungkin juga menyukai