Anda di halaman 1dari 15

Jabatan Rangkap

Prof. Dr. jur. Udin Silalahi, SH., LL.M


Jabatan Rangkap (Pasal 26)
 Seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi
atau komisaris dari suatu perusahaan, pada waktu
yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi
atau komisaris pada perusahaan lain, apabila
perusahaan–perusahaan tersebut:
 a. berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau
 b. memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan
atau jenis usaha; atau
 c. secara bersama dapat menguasai pangsa pasar
barang dan atau jasa tertentu, yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
Jabatan Rangkap (Pasal 26)
 Secara horizontal,
 Secara vertikal, dan
 Secara diagonal.
Jabatan Rangkap (Pasal 26)
 Secara Horizontal:
 Pelaku usaha bergerak dibidang
usaha yang sama.
 Direksi atau Komisaris merangkap
menjadi direksi atau komisaris pada
perusahaan lain yang berada dalam
pasar bersangkutan yang sama.
Jabatan Rangkap (Pasal 26)
 Secara Vertikal:
 Pelaku usaha memiliki keterkaitan yang
erat dalam bidang dan atau jenis usaha.
 Pelaku usaha yang satu dengan yang lain
mempunyai keterkaitan, baik dalam proses
produksi suatu barang atau dalam
pemasarannya (keterkaitan dari hulu ke
hilir) (Pasal 14).
 Seorang Direksi atau Komisaris menduduki
jabatan pada perusahaan pemasok bahan
baku dan menjadi Direksi atau Komisaris
pada perusahaan produsen.
Jabatan Rangkap (Pasal 26)
 Secara diagonal: kegiatan pelaku usaha yang
satu dengan pelaku usaha yang lain tidak ada
keterkaitan usaha sama sekali.
 Kepemilikan saham melalui akuisisi (Pasal 27 jo
Pasal 28 ayat (2)).
 Misalnya PT Rajawali melalui Blue Valley Ltd
membeli 24,9% saham Cemex di Semen Gresik.
 Penempatan Direksi atau Komisaris (PT Rajawali
dapat menempatkan satu direksi pada PT
Semen Gresik).
Kepemilikan Saham Silang
 Kepemilikan saham silang (Pasal 27):
 Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada
beberapa perusahaan sejenis yang melakukan
kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar
bersangkutan yang sama, atau mendirikan beberapa
perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang sama
pada pasar bersangkutan yang sama, apabila
kepemilikan tersebut mengakibatkan:
 a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku
usaha menguasai lebih dari 50% pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu;
Kepemilikan Saham Silang
 b. dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku
usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu.
 Saham mayoritas 51%
 Satu pelaku usaha mempunyai saham mayoritas pada
beberapa perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha yang sama, apabila kepemilikan saham
tersebut mengakibatkan:
 a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku
usaha menguasai lebih dari 50% pangsa pasar pada
pasar bersangkutan; atau
 mendirikan beberapa perusahaan yang memiliki
kegiatan usaha yang sama dan mengakibatkan
menguasai lebih dari 50% pangsa pasar.
Kepemilikan Saham Silang
 b. Dua atau tiga pelaku usaha atau satu kelompok pelaku
usah menguasai lebih dari 75% pangsa pasar satu jenis
barang atau jasa tertentu.
 Bahwa kepemilikan saham dibawah 51% di beberapa
perusahaan dapat mengakibatkan praktek monopoli dan
atau persaingan usaha tidak sehat, hal ini dilihat dari
pengaruh pelaku usaha yang memiliki saham dibeberapa
perusahaan tersebut terhadap manajemen perusahaan.
 Kepemilikan saham tersebut biasanya mempunyai
keistimewaan (berdasarkan perjanjian), misalnya memiliki
saham 25% tetapi dapat menempatkan orangnya sebagai
direksi atau komisari di beberapa perusahaan tersebut.
 Golden share yang mempunyai hak veto dalam RUPS.
Kepemilikan Saham Silang
 Single economic entity
 Menurut Komisi Uni Eropa single economic
unit doctrine is two or more separate legal
undertakings can be treated as one
undertaking if the undertakings “form an
economic unit within which the subsidiary
has no real freedom to determine its course
of action on the market, and if the
agreements or practices are concerned
merely with the internal allocation of tasks
as between the undertakings” (Case 30/87,
Corinne Bodson).
Kepemilikan Saham Silang
 Dasar pemikiran single economic entity adalah a)
tidak ada kebebasan untuk mengambil keputusan
berkaitan dengan perilaku pasar; dianggap sebagai
perilaku bersama (unilateral conduct), dan dapat
dikenakan Pasal 102 TFEU jika pelaku usaha
mempunyai posisi dominant; b) ada alokasi fungsi
internal.
 Dan sebaliknya adalah jika anak perusahaan
melakukan perjanjian anti persaingan, perusahaan
induk juga akan dianggap sebagai bagian dari
perjanjian tersebut.
Kepemilikan Saham Silang
 Karena ketidak bebasan dari anak
perusahaan tersebut, jika anak perusahaan
tersebut melanggar apa yang diperintahkan
oleh induk perusahaan, maka hal itu
menjadi tanggungjawab anak perusahaan
tersebut secara individu.
 Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian
apakah suatu perusahaan induk dapat
mengontrol anak perusahaannya baik
secara hukum maupun secara defacto.
Kepemilikan Saham Silang
 Penilaiannya adalah sebagai berikut:
 a. suatu perusahaan induk atau holding company
dapat mengontrol suatu perusahaan lain atau anak
perusahaan, jika perusahaan induk tersebut
mempunyai saham lebih dari 50% pada anak
perusahaan tersebut atau perusahaan lain.
 b. Pemegang saham minoritas dapat juga mengontrol
jika diberi hak-hak khusus kepadanya.
 c.Salah satu pemegang saham yang besar dan
sisanya tersebar pada pemegang saham yang keci-
kecil.
 d. Kontrol bersama jika saham dimiliki sama-sama
50% oleh dua pelaku usaha dan ini dapat dianggap
sebagai satu entitas ekonomi.
The Schema of share holder of Temasek Group
Temasek Holdings (Private)
Limited

100% 54,15%
Singapore Tecnologies
Telemedia Pte. Ltd 45,85% Singapore
Indonesian Government
Public Telecommunicatio
100% ns Ltd
Qatar Government STT Communications
Ltd.
100% 51,19%
55%
100%
Asia Mobile Holdings
Qatar Telecom (Qtel) Singapore Telecom Mobile
Pte. Ltd
Q.S.C. Pte. Ltd PT Telekomunikasi Tbk
100% 75%
35%
65%
Qtel Investment 25% Asia Mobile Holdings
Holdings BSC Pte. Ltd.

100% 100%
Public Indonesia Communi-
Indonesia Communications
cations Limited Indonesian Government
Pte. Ltd
40,77%
14,5%
44,05% PT Telekomunikasi
PT Indosat Tbk
Seluler
Kepemilikan Saham Silang
 Berdasarkan diagram tersebut, KPPU
menetapkan bahwa Temasek
Holdings dan anak-anak
perusahaannya melanggar Pasal 27.
 Krn Temasek Holdings dan anak-anak
perusahaannya memenuhi doktrin
single economic entity.

Anda mungkin juga menyukai