Anda di halaman 1dari 17

PPIC & WH

PT. Suryaprana Nutrisindo


Pengertian

PPIC (Production Planning & Inventory perencanaan produksi


Control) adalah bagian yang bertugas
melakukan perencanaan produksi dan Penerimaan material

pengendalian persediaan.
Distribusi material
PPIC bertugas menjembatani antara
dept marketing, produksi, QC, QA dan Serah terima dan penyimpanan produk jadi
juga Engineering.
PPIC menerjemahkan kebutuhan Pengeluaran produk jadi

pengadaan obat jadi untuk marketing


Kode Bahan, bahan kemas dan produk jadi
dalam bentuk rencana produksi dan
ketersediaan bahan baku serta bahan Penomoran Bets
pengemas.
PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan Produksi Purchase Order (PO)
atau Packing Slip

Bertujuan untuk memastikan


bahwa proses perencanaan Pemeriksaan Ketersediaan bahan kemas (botol, cap
botol, dessicant, master box). Untuk produk
produksi dilakukan dengan ruahan, dibuatkan sampling ceklist dan diperiksa
oleh QC. Produk yang akan diproduksi harus
benar dan sesuai dengan dinyatakan lulus. Prosesnya biasanya sekitar 5 hari.

tingkat kebutuhan produk jadi


dapat memenuhi pangsa
pasar. Distribusi rencana produksi bulanan ke departemen
QC, QA, Engineering

Surat Perintah Kerja (SPK) kepada Kepala Produksi


PENERIMAAN MATERIAL
Penerimaan material
Material yang diterima harus dicek Purchase order
terlebih dahulu • Nama Produk
• Jumlah

Setelah material diterima harus Surat jalan


diberikan label karantina minimal berisi • Nama produk
• Jumlah
• nama produk
• pabrik pembuat CoA
• Nama Produk
• tanggal diterima • Nomer batch
• jumlah wadah dan tiap wadah • Expired date

• No batch dan expired date Fisik Produk


• Nama Produk
• Nomer Batch
Material karantina disimpan terpisah • Expired Date
• Jumlah
dengan material yang sudah release
DISTRIBUSI MATERIAL
Distribusi Material
 Tujuannya untuk Produk ruahan Material Kemas
memastikan proses
penyerahan material Catat transaksi produk Catat transaksi produk
produksi berupa produk keluar di kartu stok keluar di kartu stok
ruahan dan bahan
kemas ke departemen
produksi dilakukan Verifikasi produk yang Serah terima dengan
dengan benar. ditimbang staf Produksi

 Hanya material yang


Produksi
sudah diluluskan oleh Serah terima dengan
QC yang dapat staf Produksi
digunakan untuk
produksi Produksi
SERAH TERIMA DAN
PENYIMPANAN PRODUK JADI
Serah terima dan penyimpanan produk
jadi Terima Produk dari
Untuk memastikan proses departemen Produksi
penanganan dan serah terima
produk jadi dari departemen
Periksa status released oleh QA
Produksi ke departemen PPIC (stemple realesed, paraf serta
dilakukan sesuai dengan tanggal)
persyaratan.

Verifikasi jumlah produk yang


diterima

Lakukan penginputan Produk


jadi ke Sistem

Simpan produk pada rak, dengan


memperhatikan bets produk dan catat
pada kartu stok
PENGELUARAN PRODUK JADI
PENGELUARAN PRODUK JADI
Berlaku untuk semua produk yang
akan dikeluarkan dari gudang PPIC &
Warehouse.

Setiap permintaan harus mengisi


form

 Pengeluaran produk jadi dan


setiap produk harus dicatat di kartu
stok.

Harus ikuti prinsip FEFO dan FIFO


KODE BAHAN, BAHAN KEMAS DAN
PRODUK JADI
• Untuk memastikan bahwa tiap bahan baku atau bahan kemas dan produk jadi mempunyai
kode tertentu untuk memudahkan administrasi dalam catatan pengemasan bets (CPB), label
produk dan dokumen lain dan dapat diidentifikasi dan mudah ditelusur.

• Kode bahan baku/bahan kemas terdiri dari beberapa huruf berupa singkatan bahan tersebut.

•Contoh : BTLPHJ = Botol Plastik Hijau, MBX = Master Box

•Kode produk jadi terdiri dari 2 – 3 digit angka adalah nomor urut produk jadi dan satu huruf (A,
B atau C) untuk membedakan kemasan untuk produk yang sama. Contoh : Stamina isi 30/btl = 65

•Sedangkan jika suatu produk hanya terdiri dari satu kemasan saja, maka kode produk hanya
terdiri dari 2 – 3 digit angka saja.

•Contoh : Natural Vitamin E isi 30/btl = 03A, Natural Vitamin E isi 60/btl = 03B
THEMES & QUICK STYLES
-Nomor Batch atau bets (lot) adalah Penandaan yang terdiri dari angka atau huruf atau
gabungan keduanya, yang merupakan tanda pengenal suatu bets, yang memungkinkan
penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan bets tersebut, termasuk seluruh tahap
produksi, pengawasan dan distribusi (Badan POM, 2006).

Contoh pada Produk PT. Suryaprana Nutrisindo


Produk jadi kemasan impor terdiri dari bagian A, B, C dan D
• A = Digit angka yang merupakan nomor bets dari Prinsiple (COA produk
ruahan/packing slip)
• = Satu huruf yang menerangkan pemecahan bets inti prinsiple dan merupakan
kemasan produk jadi. Misalnya Kemasan @30 pcs = A, @60 Pcs = B, @10 Pcs = C
• C = Nomor Lot dari suatu produk apabila quantity satu bets terlalu banyak, bisa dibagi
2 lot menggunakan garis miring (/) setelah ukuran kemasan
• D = Beberapa digit angka yang menerangkan nomor urut jumlah produk tersebut
dikemas. Contoh : 123456B/10 = Penomoran bets untuk suatu produk berdasarkan
packing slip dengan nomor bets 123456 kemasan isi 60/botol yang dikemas nomor
urut 10.
Produk baru khusus Lokal (Yang dikembangkan NPD)
Contoh:
Bets : 2009L125B
Lot : 2009L125B/2
-Digit 1 dan 2 merupakan tahun produksi 2020 = 20
-Digit 3 dan 4 merupakan bulan september = 09
- Digit 5 merupakan huruf L = Lokal
- Digit 6 dan 7 merupakan kode product (12 kode Vibrant Skin)
- Digit 8 merupakan urutan produksi dalam tahun dan bulan yang sama
- Digit 9 = Kode ukuran kemasan produk @60 = B
- Digit 10 merupakan ukuran lot. /2 lot kedua dari bets tersebut.

 Untuk produk yang dikemas ulang atau produk kembalian ditambah huruf R didepan
nomor bets.

Anda mungkin juga menyukai