Pendahuluan
• Merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker yang
sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
• Dampak : infeksi sepsis syok sepsis kematian.
• Infeksi yang tersering :
Bakteri gram negatif (55,26%) :
o E. coli (15,8%), Pseudomonas sp. (15,8%), Klebsiella sp. (14,5%), Acinetobacter sp. (3,9%)
Bakteri gram positif (39,47%) :
o Strept. viridans (19,7%), Staph. epidermis (7,9%), Staph. aureus (5,3%), Strept.
anhemolyticus (3,9%)
Jamur (5,26%) :
o Candidiasis, aspergilosis
Definisi
• Demam : suhu oral ≥ 38oC 2x pengukuran yang berlangsung lebih dari
1 jam atau pada 2x pengukuran dalam waktu 12 jam, atau suhu oral ≥
38,3oC dalam 1x pengukuran dan tidak didapatkan tanda-tanda non
infeksi.
• Neutropeni : jumlah netrofil (batang dan segmen) < 500 sel/mm3
dengan kecenderungan turun menuju 500 sel/mm3 dalam 2 hari
berikutnya.
• Demam pada febril neutropeni tak dapat diterangkan yakni demam
yang tidak disertai tanda klinis infeksi atau tidak ditemukannya infeksi
secara mikrobiologis.
Lebih Rendah Penekanan Sistem Sering Terjadi : Barier termasuk :
Angka Infeksi • Kulit
Imun Tidak Terlalu Kerusakan Barier • Mukosa orofaring
Kanker Solid Bemakna Anatomik • Saluran nafas
• Gastrointestinal
Netropenia • genitourinarius
Singkat (< 1 Fenomena
Obstruksi Kemoterapi / radiasi /
minggu)
operasi / kateter /
Lebih Tinggi sten / prostesis
Contoh :
kerusakan barrier
• Ca paru : pneumonia post obstructive
risiko infeksi :
Kanker Darah • Bilier / pankreas : kolangitis
• Klorambisul
• Ca serviks : obstruksi uretra UTI
• Sisplatin
• Ca prostat : prostitis
• Sitarabin
Anemia Aplastik • Doksorubisin
• 5 fluorourasil
• metotreksat
Imunosupresan
(Post Transplantasi Netropeni Defek pada Gangguan Sistem Imun
Faktor lain yang Sumsum Tulang) Berkepanjangan Fagositosis Seluler dan Humoral
berperan :
• Usia (lanjut)
Behubungan dengan :
• Defisiensi • Kemoterapi
imun • Radiasi
• Malnutrisi • Infiltrasi sumsum
tulang
• Kakesia • Obat-obatan
(ganciclovir)
Pembagian Faktor Risiko (Bakornas Hompedin)
Berdasarkan jenis tumor solid/hematologi, tipe kemoterapi konvensional intensive/aggressive,
komorbiditas, lamanya neutropeni, adanya tanda-tanda klinis infeksi dan adanya tanda-tanda syok
Gambaran Data-data Penelitian
• Penelitian retrospektif di University Hospital of Zurich :
• Insiden neutropeni febril pada leukemia akut : 86%
• Insiden pada ALL : 40-60% (lamanya berkisar 13-14 hari)
• Insiden pada AML : 40-60% (lamanya berkisar 17-20 hari)
• Lain-lain :
• 40-60% demam tak dapat diterangkan
• 25-40% demam terbukti secara klinis ataupun mikrobiologis
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologis : Foto thoraks
• Laboratorium :
Laboratorium rutin darah tepi
Kimia darah
Fungsi hati
Fungsi ginjal
CRP kuantitatif
Laboratorium khusus mikrobiologi :
o Kultur darah
o Urin
o Faeces
o Swab tenggorok
Ketentuan Pengambilan Sampel Kultur Darah
Penatalaksanaan Pengobatan Antimikroba
• Partial Antibiotic Decontamination (PAD) terutama pada pasien
dengan intermediate dan high risk sebelum dilakukan kemoterapi :
Tujuan : sterilisasi usus atau saluran cerna
Regimen : kolistin, neomisin, pipemedik acid ditambah anti jamur profilaksis
seperti flukonazol, itrakonazol atau amfoterisin B, atau dapat juga kuinolon-
siprofloksasin (kelemahan : diserap sistemik resistensi), bahkan
kotrimoksazol (kelemahan : banyak resisten).
• Pengobatan antimikroba pada febril neutropeni bersifat empirik
(sebelum ada hasil kultur mikrobiologi) :
Prinsip : prompt, empirik, bakterisidal, broad spectrum
Tatalaksana Lainnya
• Anti jamur :
Obat : flukonazol (spektrum terbatas terhadap Candida albicans), itrakonazol, amfoterisin B
(kelebihan : spektrum luas ; dosis : 0,5-1 mg/kgBB/hari, diberikan dalam 250 cc Dekstrose 5%
dalam waktu 2-6 jam, maximal cumulative dose ≤ 3,6 gram, test dose 1 mg dalam 20 cc
Dekstrose 5% selama 30 menit untuk mencegah anafilaksis) atau liposomal Amfo B
Catatan : pada gangguan fungsi ginjal sebaiknya dipergunakan azol.
Obat baru : vorikonazol, kaspofungin dikatakan efektis untuk blastomises
• Anti virus :
Hanya diindikasikan jika ada bukti klinis atau laboratoris
Obat : valasiklovir dan famsiklovir lebih baik dari asiklovir
• Pengobatan lain :
Growth factor, imunomodulator, dan imunoglobulin tidak direkomendasikan
Protokol Terapi
Pada Pasien
Risiko Rendah
Protokol Terapi
Pada Pasien
Risiko
Menengah
Protokol Terapi
Pada Pasien
Risiko Tinggi