Anda di halaman 1dari 19

TEKNOLOGI BETON LANJUTAN

“Tugas Review Kalaboratif”

Kelompok 2

Puti Annisa Aulia


2110246768
“Tugas Review Kalaboratif”

BAB 3
Beton Lanjutan

BAB 4(2)
Durabilitas Beton

BAB 6
Mikrostruktur

BAB 8
Forensic Engineering

46768
BAB 3 BETON LANJUTAN……(1)
Deskripsikan mengenai beton lanjut, dari definisi, hingga aplikasi. Apa
yang anda pahami mengenai material tersebut

defenisi Beton lanjut adalah beton jenis baru dengan berbagai tambahan aditif,
memiliki teknik produksi yang baru dan melibatkan banyak proses kimia.
Dalam perkembangannnya, mucul berbagai inovasi dan modifikasi beton yang
diantaranya:
Beton mutu tinggi
(high strength concrete)
Beton memadat sendiri
(self compacting concrete)
Beton ringan
(lightweight concrete)

Beton geopolimer

46768
BAB 4 (2) DURABILITAS BETON ……(1)
1) Apakah penyebab kerusakan pada lingkungan sulfat dan
lingkungan asam?

Lingkungan Sulfat Lingkungan Asam

Penyebab kerusakan beton pada


•Permeabilitas beton lingkungan asam yaitu dari
•Produk hidrasi semen senyawa asam sulfur, senyawa CO2
pada air gambut, limbah asam dari
•Komposisi kima dan konsentrasi industri, kotoran hewan
sulfat diperternakan, dan gas hidrogen
sulfida dari aktifitas bakteri
•Kondisi paparan disaluran air kotor.

46768
BAB 4 (2) DURABILITAS BETON ……(2)
2) Kira-kira bahan apa yang akan digunakan jika harus membangun struktur di
lingkungan asam agresif. Kaitkan dengan materi kuliah Beton Lanjut. Pilih beton
yang akan bapak ibu pakai dan jelaskan mengapa.

Jawab:
Menggunakan semen silikat, karena pada lingkungan asam
agresif, tingkat keasaman tinggi, maka harus digunakan semen
silikat, karena dalam pemilihan penggunakan semen, semen
silikat sangat baik dari pada semen sulfur

Beton geopolimer (geopolymer concrete) adalah beton dengan material dari


bahan alami sebagai pengikat. Material pengikat tersebut mengalami reaksi
polimerisasi dalam proses pengerasannya. Bahan dasar utama pembuatan beton
geopolimer adalah bahan yang banyak mengandung silika (Si) dan alumina (Al)
(Salwatul, 2017).

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(1)
1. Apakah signifikansinya mikrostruktur sebuah material?

Jawab:
Pentingnya mikrostruktur sebuah material adalah karena
material struktur akan mampu memprediksi kekuatan,
elastisitas, retak dan durabilitas. Apabila kita tau sifat material
tergantung dari mikrostruktur internal kita bisa modifikasi
sifat-sifat beton terhadap mikrostruktur.

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(2)
2. Jelaskan definisi mikrostruktur dan bagaimana cara
pengukurannya.

Jawab:
Miksrostruktur adalah suatu bentuk susunan struktur yang terbentuk
pada material logam dengan ukuran yang sangat kecil dan tidak
beraturan, bentuknya berbeda-beda tergantung pada unsur dan proses
yang dialami pada saat pembentukannya.

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(2)
2. Jelaskan definisi mikrostruktur dan bagaimana cara
pengukurannya.
Pengujian mikrostruktur meliputi pengujian SEM/EDXdan XRF.

Pengujian X-ray fluorescence (XRF)


Pengujian XRF dilakukan untuk mendapatkan prosentase unsur yang
terkandung pada beton tersebut.

Pengujian XRF dilakukan dengan


memasukkan benda uji ke dalam suatu
wadah pegas

Sumber : Model Prediksi Retak Pada Beton Bertulang Akibat


Korosi Tidak Seragam Karena Infiltrasi Klorida Dengan
Mempertimbangkan Siklus Basah Dan Kering

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(3)
2. Jelaskan definisi mikrostruktur dan bagaimana cara
pengukurannya.
Pengujian mikrostruktur meliputi pengujian SEM/EDXdan XRF.

Pengujian SEM/EDX (ASTM C 1723 2010)


Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi mikrostruksur
sampel dan pola persebaran tiap unsur pada sampel

Sampel yang digunakan dalam pengujian


SEM ini adalah sampel beton bertulang
yang telah melalui pengujian dengan
metode wetting and drying.

Pengujian SEM dilakukan dengan 2 teknik


yaitu dengan dan tanpa menggunakan
coating.
Sumber : Model Prediksi Retak Pada Beton Bertulang Akibat
Korosi Tidak Seragam Karena Infiltrasi Klorida Dengan
Mempertimbangkan Siklus Basah Dan Kering

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(4)
2. Jelaskan definisi mikrostruktur dan bagaimana cara
pengukurannya.
Pengujian mikrostruktur meliputi pengujian SEM/EDXdan XRF.

Pengujian SEM/EDX (ASTM C 1723 2010)

SEM dilakukan dengan menggunakan mesin


JEOL JSM 7600F seperti ditunjukkan oleh
Gambar 3.13.

Sumber : Model Prediksi Retak Pada Beton Bertulang Akibat


Korosi Tidak Seragam Karena Infiltrasi Klorida Dengan
Mempertimbangkan Siklus Basah Dan Kering

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(5)
3. Uraikan jenis-jenis fase mikrostruktur dan apa hubungan fase-fase
tersebut dengan kinerja beton.
Hubungan dengan kinerja beton adalah mempengaruhi berat volume, modulus
Partikel elastisitas dan stabilitas beton. Apabila modulus elastisitas rendah, jadi beton
lebih flexible, karena agregatnya tidak terlalu kuat.
Agregat

Massa pasta semen tidak beraturan. Kuat tekan pasta


Media pengikat
dipengaruhi oleh mikrostruktur, sehingga mikrostruktur tidak
(binder) homogen akan merusak kuat tekan

ITZ
(Interfacial antara semen mortar dengan agregat ada Interfacial Transition
Transition Zone) Zone. ITZ sangat mempengaruhi sifat mekanik beton

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(6)
3. Uraikan jenis-jenis fase mikrostruktur dan apa hubungan fase-fase
tersebut dengan kinerja beton.

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(7)
4. Sifat-sifat apa saja yang dapat diamati dalam investigasi
mikrostruktur untuk beton?

Dipengaruhi fase solid, dengan adanya gaya tarik-


Kuat tekan menarik

Dipengaruhi oleh kelembaban, apabila kelembaban dibawah


Stabilitas 100%, maka akan mudah ternjadi penyusutan. Apabila
hampir semua air hilang, maka akan terjadi pennyusutan
dimensi dan kemudian retak.

Ketahanan dan keawetan merupakan daya tahan beton


Durabilitas terhadap suatu kondisi atau gangguan yang berasal dari
luar atau dalam beton

46768
BAB 6 MIKROSTRUKTUR …(8)
5. Beton tidak dapat menahan gaya tarik, tetapi baik dalam menahan kuat tekan.
Apakah ada hubungannya antara gaya tarik atau gaya tekan dengan mikrostruktur
beton?

Jawab:
Ada, karena mikrostruktur beton berfungsi untuk mengetahui
sifat dari beton, seperti kita dapat mengetahui kenapa kuat
tekan beton menurun. dengan melakukan pembesaran dengan
menggunakan alat setelah itu baru diketahui elemen-elemen
apa saja yang telah merusak beton.

46768
BAB 8 FORENSIC ENGINEERING … (1)

1. Jelaskan definisi Forensic Engineering.

Jawab:
Forensic engineering merupakan suatu metode yang digunakan
untuk mengungkapkan suatu fakta yang berkaitan dengan
kecelakaan, kejahatan, kejadian bencana dan/atau berbagai
jenis kegagalan yang berkaitan dengan suatu bangunan yang
dilakukan dengan cara merekayasa balik

46768
BAB 8 FORENSIC ENGINEERING … (2)
2. Mengapa Forensic Engineering diperlukan setelah kegagalan
terjadi

Jawab:
Menentukan penyebab kegagalan, supaya dapat menetukan perbaikan
yang diperlukan
Menentukan tingkat kerusakan
Menentukan saksi untuk penyelidikan hukum
Untuk mengajukan klaim asuransi yang sesuai hukum yang berlaku.

46768
BAB 8 FORENSIC ENGINEERING … (3)
3. Jelaskan salah satu metodologi dasar dalam penyelidikan di
lapangan.

Jawab:
Metode dasar inspeksi lapangan:
•Memotret seluruh bagian struktur
•Mewawancarai pemilik pertanyaan tentang informasi struktur (umur,
lama kepemilikan, ukuran bangunan) dan pertanyaan tentang kerusakan
struktur yang terjadi.
•Memeriksa gambar rencana, ambil pengukuran lapangan untuk
memaksimalkan kemungkinan sebab dan akibat masalah yang terjadi.

46768
BAB 8 FORENSIC ENGINEERING … (4)
4. Jelaskan dengan ringkas, apa saja teknik yang diperlukan dalam
toolbox untuk Forensic Engineering.
Jawab:
a. Mengambil foto dan pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian
b. Pemeriksaan makroskopik
c. Pemeriksaan standar produk dan bahan yang digunakan pada konstruksi tersebut
d. Pemeriksaan mikroskipik
e. Pengujian Mekanis
f. Mempelajari metode observasi atau pengujian dengan tujuan untuk menentukan
atau mempelajari hubungan antara struktur dengan sifat atau karakter dan
perlakuan yang pernah dialami (metalografi dari struktur)
g. Melakukan metode pendeteksian retakan yang terjadi
h. Melakukan uji SEM ( Scanning Electron Microscopy) dari bahan pembentuk
struktur
i. Melakukan analisa kimia dan suhu:
Differential Scanning Calorimetry (DSC)
Infrared Spectroscopy
Chromatographys

46768
TERIMA KASIH

46768

Anda mungkin juga menyukai