Anda di halaman 1dari 16

HEPATITIS

Oleh :
Gigih dyan Firmansyah 2012068
Vatma astarina 2012023
Septin Wulandari 2012024
Devi Trismia Puspitasari 2012022
Tri Ratna Kolopaking 2012067
Irlina Dewi Yunita 2012026
Sri lestari 2012025
KONSEP DASAR PENYAKIT
HEPATITIS
 DEFINISI
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang
disebabkan oleh virus yang mengakibatkan infeksi sistemik oleh
virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang
menghasilkan kumpulan perubahan klinis, bikomia serta seluler
yang khas
Teridentifikasi lima tipe hepatitis virus yang pasti yaitu:
hepatitis A, B, C, D dan E
ETIOLOGI

• HEPATITIS A
Disebabkan oleh virus hepatitis A yang merupakan virus RNA
dari family enterovirus.
Menyebar melalui tinja
Terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan
sering terjadi wabah dinegara berkembang, penyebarannya
terjadi melalui air dan makanan.

• HEPATITIS B
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang merupakan virus DNA
yang berkulit ganda
Ditularkan melalui darah atau produk darah
• HEPATITIS C
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang
merupakan virus Rna kecil terbungkus lemak
Kasus hepatitis akibat tranfusi darah
• HEPATITIS D
Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D yang
merupakan virus RNA detektif yang membutuhkan kehadiran
hepatitis B.
• HEPATITIS E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang
menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara- negara
terbelakang
MANIFESTASI KLINIS
• Tanda dan gejala
1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah.
2. Gejala flu, faringitis, batuk, coryza, sakit kepala
dan mialgia
3. Demam ditemukan pada infeksi HAV
4. Ikterus didahului dengan kemunculan urin
berwarna gelap.
5. Pruritus (biasanya ringan dan sementara)
6. Nyeri tekan pada hati
7. Splenomegali ringan
8. Limfadenopatik
PATOFISIOLOGI
• Kerusakan hati yang terjadi biasanya meliputiserupa pada
semua tipe hepatitis virus. Ketika memasuki tubuh, virus
hepatitis menyebabkan cedera dan kematian hepatosit yang
biasa dengan cara membunuh langsung sel hati atau dengan
cara mengaktifkan reaksi imun serta inflamasi ini selanjutnya
akan mencederai atau menghancurkan hepatosit dengan
menimbulkan lisis pada sel-sel yang terinfeksi atau yang
berada disekitarnya. Kemudian serangan antibody langsung
pada antigen virus menyebabkan destruksi lebih lanjut sel-sel
hati yang terinfeksi. Edema dan pembengkakan intertisium
menimbulkan kolaps kapiler serta penurunan aliran darah,
hipoksia jaringan, dan pembentukan parut, serta fibrosis
KOMPLIKASI
• Hepatitis persisten kronis yang memperpanjang masa
pemulihan samapai 8 bulan
• Hepatitis aktif yang kronis
• Sirosis hepatis
• Gagal hati dan kematian
• Karsinoma hepatoseluler primer
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH
• Bilirubin direk
• Bilirubin indirek
• Bilirubin serum total
• Protein serum total
• Masa protombin
• Kolesterol serum
Konsep asuhan keperawatan
• PENGKAJIAN
1. Keluhan utama
2. Dasar data pengkajian pasien,meliputi
- Aktivitas / istirahat
- Sirkulasi
- Elimnasi
- Makanan dan cairan
- Neurosensori
- Nyeri / Kenyamanan
- Pernapasan
- Keamanan
- Seksualitas
- Penyuluhan / Pembelajaran
Diagnosa Keperawatan
• Hipertermia b.d proses penyakit (inflamasi hepar) ditandai
dengan suhu tubuh diatas nilai normal
• Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan ditandai dengan anoreksia
• Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis pembengkakan hepar
yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta
ditandai dengan pasien mengeluh nyeri dan terlihat bersikap
protektif (menghindari nyeri).
• Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan klien
mengeluh lelah dan frekuensi jantung meningkat >20% dari
kondisi istirahat.
• Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan
metabolism kaborhidrat lemak dan protein, kurang penerimaan
terhadap diagnostic dan asupan diet yang tepat (SDKI, 2017).
Intervensi Keperawatan
• Diagnosa keperawatan 1
Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
menelan makanan ditandai dengan anoreksia
• Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24
jam, diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria Hasil :
a. Adanya Peningkatan berat badan sesuai tujuan
b. Berat badan ideal aesuai tinggi badan
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
• Intervensi Utama

Manajemen Nutrisi
Observasi
• 1.Identifikasi status nutrisi
• 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
• 3. Identifikasi makanan yang disukai
• 4. Identifikasi jenis nutrien
• 5. Monitor asupan makanan
• 6. Monitor berat badan
 
Terapeutik
• 1.Lakukan oral hygiene sebelum makan
• 2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai

Edukasi
• Anjurkan posisi duduk, jika perlu
• Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misalnya, antiemetik), jika perlu
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Intervensi Pendukung
• 1. Manajemen muntah
• Identifikasi karakteristik muntah
• Periksa volume muntah
• Identifikasi penyebab muntah
• Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah
• Atur posisi untuk mencegah aspirasi
• Berikan kenyamanan selama muntah
• 2. Pemberian makan
• 3. Edukasi diet
• 4. Konseling nutrisi
• 5. Pemantauan nutrisi
• 6. Manajemen energi

Anda mungkin juga menyukai