Anda di halaman 1dari 10

Ari : BAB 9 Tegakkan

Kebenaran, Lawan
Kemungkaran
• Menceritakan tentang keterpurukan umat islam saat perang salib,
masa Yerusalem direbut oleh pasukan salib di tahun 1099-1187 (88
tahun). Kemudian setelah 88 tahun muncul generasi islam Shalahudin
al-Ayyubi yang berhasil membebaskan Yerusalem dari pasukan salib.
• Shalahudin al-ayyubi ini adalah produk dari pemikiran al-ghazali dan
abdul qadir al-jilani gitu. Saat itu, umat terpuruk karena masalah
pemikiran kaum muslim yang berkaitan dengan aqidah dan
kemasyarakatan
• Pemikiran al-Ghazali ini memfokuskan pada perubahan pemikiran, akhlak, dan diri manusia itu
sendiri. Pertama dia merubah diri sendiri dulu, baru orang lain.
• Dalam bukunya dia mengatakan yang harus dibenahi itu keilmuan dan keulamaan umat islam.
Dia menekankan pentingnya masalah ilmu dan akhlak dan juga menekankan pentingnya
aktivitas amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kepada yang baik dan mencegah
kemunkaran).
• Begitu pentingnya amar maruf nahi munkar disebutkan dalam hadits : Rasulullah saw. Bersabda
“barangsiapa diantara kamu yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah
dengan tangannya; jika ia tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya; dan jika tidak mampu,
(ubahlah) dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman ” (h.r. Muslim dan Ashabus Aunan).
• Amar ma’ruf nahi munkar ini adalah penting karena itulah Allah mengutus para nabi. Al-
Ghazali berpesan, bahwa masalah umat ini ngga selesai kalo dibenahi di permukaan saja, yang
dibenahi harus dari dalam jiwanya, pembenahan jiwa ini bisa dilakukan dengan pemahaman
keilmuan yang benar. Inilah strategi peradaban untuk membangun generasi baru yang tangguh.
• Jika strategi ini direfleksikan dalam perjuangan umat islam indonesia,
maka sudah seharusnya umat islam indonesia introspeksi diri
terhadap pemikiran dan moralitas internal mereka, terutama para elit
dan lembaga-lembaga perjuangan islam. Jadi dalam rangka
membangun satu bangsa mandiri, tugas umat islam bukan hanya
menunggu datangnya pemimpin yang akan mengangkat umat dari
keterpurukan. Tetapi semua membutuhkan kerja yang berkualitas
kerja keras, kesabaran, ketekunan, kerjasama berbagai potensi umat,
dan waktu yang panjang.
Ulama internasional, dr. Yusuf Qaradhawi mengungkapkan sejumlah prasyarat
untuk mengubah kemunkaran :
1. Kalau kemunkaran itu adalah hal yang haram
2. Kalau kemunkaran dilakukan terang-terangan
3. Punya kemampuan untuk bertindak dan mengubah kemunkaran. Jika tidak
mampu dengan “tangan” , maka dapat dilakukan dengan “lisan”. Biasanya
yang mempunyai kemampuan mengubah dengan “tangan” adalah penguasa.
4. Dalam mengubah kemunkaran ini tidak menimbulkan kemunkaran yang
lebih besar. Jadi tindakan untuk mengubah kemunkaran, harus
diperhitungkan, hendaknya tidak menimbulkan kemunkaran atau
kemudharatan yang lebih besar
Jihad melawan kemungkaran
• Melawan kemungkaran dapat dilakukan dengan jihad. Sumber: tesis Khaliq Kurniawan. Dia
merumuskan konsep pendidikan untuk melahirkan kader-kader umat menjadi mujahid
dalam berbagai bidang kehidupan. Menurutnya, jihad aadalah ajaran penting umat islam
dan perlu dimaknai dengan benar maksud jihad sebagai salah satu bentuk ibadah kepada
Allah.
• Seperti rasulullah saw yang berjihad optimal di jalan Allah dengan hati, dengan aktivitas
dakwah, dengan pengajaran, dengan tangan dan pedang. Bahkan sampai akhir hayatnya
pun.
• Ibnul qayyim dalam miftahu dar al-sa ’ adah (terj. Abdul hayyie al-katani), menjelaskan
bahwa jihad yang sebenarnya melawan musuh adalah seperti halnya Allah memerintahkan
untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Maksud dari taqwa yang sebenarnya adalah
berjihad melawan hawa nafsunya dengan menyerahkan qalbu, lisan, dan seluruh anggota
badannya kepada Allah swt, sehingga keseluruhannya adalah untuk Allah dan bersama Allah.
Jihad melawan hawa nafsu
Hawa nafsu adalah musuh paling berat dalam berjihad. Melawan kemungkaran merupakan bagian
jihad fii sabilillah.
• Menurut al-raghib al-asfihani, jihad ada 3 macam, dan perjuangan ini dilakukan dengan tangan dan
lisan.
1. Berjuang melawan musuh yang tampak,
2. Berjuang menghadapi setan dan
3. Berjuang menghadapi hawa nafsu.

• Tingkatan jihad menurut Ibnu Qayyim :


1. Jihad melawan nafsu
2. Jihad melawan setan
3. Jihad melawan orang kafir dan munafik
4. Jihad melawan zalim dan kemunkaran
Buah pendidikan
menceritakan Nasihat Luqman kepad aanaknya dan peran orang tua untuk mendidik
anaknya menjadi anak yang beradab.

• Dalam surat Luqman [31] ayat 17, dikisahkan tentang nasihat luqman
kepada anaknya “wahai anakku, dirikanlah shalat; dan tegakkanlah amar
ma ’ ruf nahi munkar, dan bersabarlah akan apa yang menimpamu. Itu
adalah termasuk perkara yang diwajibkan (oleh Allah)”.
• Pelajaran dalam kisah Luqman : bagaimana tugas dan tanggung jawab
orang tua dalam melahirkan para pejuang penegak kebenaran. Orang
tualah yang sepatutnya menanamkan ruhul-dakwah, atau semangat
perjuangan ke dalam dada anak-anaknya. Hal tersebut mengisyaratkan
pentingnya anak-anak disiapkan dengan berbagai bekal terutama
kekuatan ilmu dan kekuatan fisiknya. Sehingga mampu mengemban
perjuangan dakwah dengan baik; lebih baik dari generasi orang tuanya.
3 Nasihat luqman :
1. Dimulai dari adab kepada Allah swt: “wahai anakku, jangan menyekutukan Allah.
2. Setelah menasehati anaknya agar jangan syirik kepada Allah, Luqman menasehati anaknya
agar beradab kepada orang tua, khususnya kepada ibu-nya. Disini diperlukan kesungguhan
orang tua untuk menjadikan dirinya “ guru terbaik” , teladan terbaik, bagi anaknya.
Sehingga orang tua wajib memahami masalah adab dan ilmu
3. Adab berikutnya yang ditanamkan oleh luqman adalah kesadaran ihsan. Bahwasannya,
Allah senantiasa mengawasi dirinya, di mana pun berada.

Kewajiban orang tua adalah mendidik agar anaknya punya adab yang baik, dan punya ilmu
yang diperlukan untuk dia menjadi manusia yang baik, agar bisa menjalankan kewajibannya
sebagai hamba Allah dan khalifatullah fil-ardh. Agar dia dan keluarganya selamat dari api
neraka

Anda mungkin juga menyukai