YOSE FARIZAL
02020016P
PENDAHULUAN
Kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
menyebabkan gagal tumbuh pada balita yang disebut Stunting. Permasalahan
Stunting pada periode 1000 HPK, akan berdampak pada kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM).
Prevalensi balita Stunting di dunia masih memiliki angka yang cukup tinggi yaitu
menurut data yang dikumpulkan World Health Organization (WHO) pada tahun 2017
yaitu 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami Stunting.
Angka Stunting di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan batas maksimal
Stunting yang ditetapkan yaitu sebesar 20% atau seperlima dari jumlah total anak
balita. Dengan demikian, persentase balita Stunting di Indonesia secara keseluruhan
masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus oleh pemerintah
(LitbangKes RI 2019).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan OKU tahun 2019
dari Dinas jumlah penemuan kasus Stunting pada balita
tahun 2019 sebanyak 992 kasus (3,72%) kemudian pada
Tahun 2020 sebesar 992 kasus (3,72%) dan pada tahun
2021 menjadi sebesar 882 kasus (3,95%) (Profil Dinkes
OKU 2019-2021).
Berdasarkan data di UPTD Puskesmas Penyandingan
pada tahun 2019 jumlah kasus Stunting pada balita
sebanyak 36 kasus (4,22 %) dari 1.538 balita, kemudian
pada tahun 2020 menjadi 36 kasus (4,22 %) dari 1.539
balita dan ditahun 2021 menjadi 129 kasus (49,28 %) dari
1.449 balita (Profil UPTD Puskesmas Penyandingan,
2019-2021).
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Penyandingan dengan
kasus Stunting tertinggi terdapat di Desa Mekar sari
berjumlah 23 kasus sedangkan nomor urut ke dua
terdapat di desa Lubuk baru dengan jumlah 19 kasus dari
134 balita. (Profil UPTD Puskesmas Penyandingan,
2019-2021).
Tujuan
Click icon to add picture
Rumusan Umum
Masalah
Tujuan
Penelitian
Tujuan
Khusus
Belum diketahui
faktor sanitasi
lingkungan yang Bagi Puskesmas
berhubungan Penyandingan
dengan kejadian Click icon to add picture
Stunting pada
Bagi Dinkes OKU
balita di desa
Lubuk baru Manfaat
Wilayah kerja Penelitian Bagi STIKES Al
UPTD Puskesmas Ma’arif Baturaja
penyandingan Kab
OKU tahun 2022
Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
Sanitasi
Air Bersih
Faktor yang
berhubungan
dengan kejadian
Kepemilikan
stunting stunting
Jamban
Kepemilikan
SPAL
Tempat
Pembuangan
Sampah
KERANGKA TEORI
KERANGKA TEORI HL. BLUM
Keturunan
Status
LIngkungan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
Perilaku
Kerangka Konsep
1. Kualitas Air
2. Jamban
3. SPAL Stunting pada balita
4. Tempat Pembuangan
Sampah
DEFINISI OPERASIONAL
No Nama Definisi Alat Ukur Cara Kategori Skala
Variabel Operasional Ukur Ukur
Variabel Dependen
1 Stunting Kondisi dimana Meteran Diukur Stunting, Ordinal
balita memiliki tinggi dengan jika PB/U
panjang atau badan indeks atau TB/U
tinggi badan yang antropom < -2 SD
kurang jika etri TB/U
dibandingkan Normal,
dengan umur. Jika PB/U
atau TB/U
(Kemenkes RI, ≥ - 2 SD
2018)
(Kemenkes
RI, 2018)
No Nama Definisi Alat Ukur Cara Kategori Skala
Variabel Operasional Ukur Ukur
Variabel Independen
1 Kualitas Jenis sumber daya Ceklis Observasi Tidak Ordinal
Air air yang bermutu memenuhi
Bersih baik dan syarat, jika
dimanfaatkan berasa,
oleh manusia berwarna
untuk kehidupan dan berbau.
sehari – hari
termasuk sanitasi. Memenuhi
syarat, jika
(WHO, 2018) tidak
berasa,
berwarna
berbau
(Kemenkes
RI, 2018)
No Nama Definisi Alat Ukur Cara Kategori Skala
Variabel Operasional Ukur Ukur
Variabel Independen
2 Jamban Suatu bangunan Kuesioner Wawanca Ada, jika Ordinal
yang digunakan ra jamban
untuk tempat digunakan
membuang dan untuk BAB
mengumpulkan setiap hari
kotoran atau najis
manusia, biasanya Tidak ada
disebut kakus / jika
WC. jamban
tidak
(Depkes RI, digunakan
2018) untuk BAB
setiap hari
No Nama Definisi Alat Ukur Cara Kategori Skala
Variabel Operasional Ukur Ukur
Variabel Independen
3 SPAL Bangunan yang Ceklis Observasi Tidak Ordinal
digunakan untuk
mengumpulkan air
Tersedia
buangan sisa jika SPAL
pemakaian dari sarana memenuhi
cuci tangan, kamar Syarat(tertu
mandi, dapur dan lain
– lain, sehingga limbah tup, kedap
tersebut dapat air)
tersimpan dan meresap
ke dalam tanah dan
tidak menyebabkan
Tersedia
penyebaran penyakit jika jika
serta tidak mengotori SPAL
lingkungan sekitar. memenuhi
(Notoatmodjo, 2012) Syarat(tertu
tup, kedap
air)
No Nama Definisi Alat Ukur Cara Kategori Skala
Variabel Operasional Ukur Ukur
Variabel Independen
4 Sarana Tempat untuk Ceklis Observasi Tidak Ordinal
pembuan menampung Tersedia jika
gan sampah yang responden
tidak
Sampah biasanya terbuat
memiliki
dari logam atau Tempat
plastik yang pembuangan
memiliki penutup sampah yang
pada bagian tertutup
atasnya untuk
menghindari bau
yang dikeluarkan 2.Tersedia
sampah. jika
responden
tidak
(Fentiana, 2019) memiliki
tempat
pembuangan
sampah yang
tertutup
METODELOGI PENELITIAN
Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain
penelitian Cross Sectional, dimana variabel independen
dan variabel dependen diobservasi sekaligus pada saat
yang sama.
Populasi
Tempat penelitian
Tempat penelitian dilakukan di desa Lubuk Baru
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Penyandingan
Kabupeten OKU.
Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini atau pengumpulan data
dilakukan selama bulan April – Juli 2022.
Click icon to add picture Pengolahan Data :
Editing
Coding
Data Entry
Cleaning
Analisis Data :
Univariat
Bivariat
Pengumpulan Data :
Data Primer
Data Sekunder
THANK YOU