MANAJEMEN MUTU
DEWI LESTARI
2022
STIKES PERTAMEDIKA
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU
A. DEFINISI MANAJEMEN MUTU
B. RASIONALISASI MANAJEMEN MUTU
C. MANAJEMEN MUTU
D. TAHAPAN MANAJEMEN MUTU
E. MODEL MANAJEMEN MUTU
F. MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
G. PRINSIP MUTU
H. STANDAR-STANDAR MUTU
A. DEFINISI MANAJEMEN
MUTU
1. Mutu
2. Pengendalian Mutu / Quality
Control
3. Penjaminan Mutu /Quality
Assurance
4. Manajemen Mutu
5. Sistem Manajemen Mutu
1. MUTU / QUALITY
“ Conformance to
requirement “
Suatu produk memiliki Kualitas
apabila sesuai yang disyaratkan,
atau yang distandarkan
(meliputi bahan baku,proses
produksi & bahan jadi)
MUTU, DEMING(1982)
Kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen
Full Customer
Statisfaction
KEPUASAN PELANGGAN
SEPENUHNYA
MUTU, JOSEPH JURAN (1988)
PEMBERI
LAYANAN
PERSEPSI
TENTANG
MUTU
PENERIMA PENGELOL
LAYANAN A LAYANAN
MUTU, PERSEPSI PEMBERI LAYANAN
Aksesibilitas
Dapat diupayakan
Perhati an cepat
Waktu tunggu singkat
Menerima pelayanan yang tepat sebagaimana
yg biasa didapat
Merasa puas bahwa kebutuhannya terpenuhi
Cepat sembuh sehingga dapat segera bekerja
Diobati dengan integritas, hormat dan dihargai
MUTU, PERSEPSI PENGELOLA
Keadilan sosial
Menggunakan sumber daya secara efekti f
Pelayanan /perawatan yang terstandarisasi
Hemat biaya
Kepuasan pihak provider dan penerima layanan
Hasil yang menggairahkan
Sisa laba yang baik
2. PENGENDALIAN MUTU/QUALITY CONTROL
M a n a j e m e n M u t u m e m b a nt u o rga n i s a s i u nt u k m e n g u ra n g i l i m b a h d a n
p e rs e d i a a n / i nve nto r y.
Memungkinkan karyawan untuk bekerja sama dengan pemasok dan berwawasan fi losofi
“Just in Time”
Manajemen mutu memasti kan koordinasi erat di antara karyawan di dalam organisasi. Hal
ini akan menanamkan dorongan yang kuat untuk melakukan kerjasama ti m.
Manajemen Mutu memasti kan produk dan jasa yang bermutu ti nggi melalui cara
menghilangkan defek/cacat dan menggabungkan perubahan dan penyempurnaan yang
berkelanjutan ke dalam system.
Produk bermutu ti nggi akan menciptakan pelanggan yang puas dan seti a dan akan
membawa 10pelanggan baru bersamanya.
Kita dapat mengesar. hindari pengeluaran untuk menhasilkan produk bemrutu ti nggi,
tetapi dapat menyebabkan hilannya pelanggan utama, sehingga mengakibatkan
kerugian besar.
Manajemen Mutu memasti kan bahw anda akan menyajikan produk/jasa sebagaimana yang
telah dijanjikan kepada pelanggan melalui berbagai moda.
Berbagai Manajemen Mutu membantu organisasi untuk mendisain dan menciptakan
produk yang memang sebenarnya diingini dan dihasratkan oleh pelanggan .
5. SISTEM MANAJEMEN MUTU
MENENTUK
EVALUASI/ AN
CHECK - ACT MASALAH/P
LAN
PERENCANA
IMPLEMENT AN
ASI/DO INTERVENSI
/PLAN
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU
A. DEFINISI MANAJEMEN MUTU
B. RASIONALISASI MANAJEMEN
MUTU
C. MANAJEMEN MUTU
D. TAHAPAN MANAJEMEN MUTU
E. MODEL MANAJEMEN MUTU
F. MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
G. PRINSIP MUTU
H. STANDAR-STANDAR MUTU
5 ALASAN UTAMA UNTUK
MENGIMPLEMENTASIKAN SUATU SYSTEM
MANAJEMEN MUTU/SMM
1. Suatu sistem manajemen mutu memperbaiki
efekti fi tas organisasi
2. Suatu Sistem Manajemen Mutu meningkatkan
kepuasan pelanggan.
3. Sistem Manajemen Mutu meningkatkan
kepatuhan dan pemenuhan berbagai
persyaratan/perundangan.
4. Sistem Manajemen Mutu menyempurnakan
budaya organisasi.
5. Sistem Manajemen Mutu memperbaiki sistem
dokumentasi.
1. SUATU SISTEM MANAJEMEN MUTU MEMPERBAIKI
EFEKTIFITAS ORGANISASI
Seti ap organisasi mempunyai tujuan akhir tertentu yang harus dicapai oleh
seti ap segmen dari organisasi, termasuk layanan pelanggan, penjualan dan
pembelian. Seberapa baik organisasi anda memenuhi pencapaian tujuan
tersebut? Seringkali, organisasi menyatakan telah memenuhi berbagai hal;
tetapi tanpa mengukur secara akti f atas pencapaian kinerja, sehingga
mereka ti dak mempunyai petunjuk seberapa efekti f yang telah dikerjakan,
terutama pada area-area kriti kal.
Salah satu peran sangat penti ng dari SMM adalah menetapkan tujuan akhir
pada sektor-sektor operasional yang kriti kal, kemudian mengukurnya dan
mengkaji efekti fi tas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan tersebut.
Florence Nightingale
•Ellias Whitney memperkenalkan pengendalian mutu
pada awal abad 19, dalam bentuk pengecekan barang
yang akan dikirim ke pelanggan dengan cara
memisahkan barang cacat agar konsumen merasa
puas.
Pengorbanan
Seleksi dan pengelompokan
Aksi perbaikan
Mengidentifikasi sumber kelemahan-
kelemahan
TAHAP INSPEKSI
Pengorbanan
Seleksi dan pengelompokan
Aksi perbaikan
Mengidentifikasi sumber kelemahan-
kelemahan
TAHAP QUALITY CONTROL
Mengembangkan panduan mutu
Data kinerja proses
Pemeriksaan mandiri
Pengetesan produk
Perencanaan mutu dasar
Penggunaan statistik dasar
Pengendalian pekerjaan tulis
menulis
TAHAP QUALITY ASSURANCE
Pengendalian infeksi
Menurunkan kesenjangan dalam pelayanan kesehatan
Kesiagaan menghadapi kedaruratan
Pengukuran mutu dan pemberian peringkat bintang
Standar-standar, survei dan akreditasi
Penggunaan sumber daya medical yang sesuai
dan lainnya
UU 36 TAHUN 2009 TTG KESEHATAN : Pasal 5 ayat 2
Seti ap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN
PASIEN : Pasal 2 Pengaturan Keselamatan Pasien
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas
pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen
risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
(STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT- KARS)
guidelines/panduan-panduan
WHO ARE THEY FOR?