Anda di halaman 1dari 26

SELAYANG PANDANG M Yusuf Khummaini

TINDAK PIDANA
ISTILAH TINDAK PIDANA
Istilah Tindak Pidana merupakan pengganti strafbaar feit, namun terdapat
istilah lain dalam hal penyebutannya seperti
1. Peristiwa Pidana (UUDS 1950 psl 14 ayat 1)
2. Perbuatan Pidana (UU No 1 tahun 1951 psl 5 ayat 3b)
3. Perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum (UU darurat No 2 tahun 1951 dan
UU RI No 8 tahun 1948 psl 3)
4. Hal yang diancam dengan hukum dan perbuatan-perbuatan yang dapat
dikenakan hukuman (UU Darurat No 16 tahun 1951 psl 19, 21, 22)
5. Tindak Pidana (UU Darurat No 7 tahun 1953 psl 129)
SEJARAH HUKUM PIDANA DI
INDONESIA
1. Code penal (prancis)----abad ix napoleon di belanda
2. Wvs (wetboek van strafrecht)---berlaku 1 september 1886
3. Wvsvni (wetboek van strafrecht voor nederlandsch indie)--- berlaku 1
januari 1918
4. Aturan peralihan uud ri 1945
5. Uu no 1 tahun 1946 wvs disebut KUHP
Mezger

“ ATURAN HUKUM YG MENGIKATKAN KEPADA SUATU


PERBUATAN YANG MEMENUHI SYARAT-SYARAT
TERTENTU SUATU AKIBAT YG BERUPA PIDANA”

Jadi, Hukum Pidana berpokok pada dua hal:


Perbuatan yang dilarang
Orang yang melanggar larangan
DEFINISI PROF. MR. DR.
WIRJONO PRODJODIKORO
Peraturan hukum mengenai pidana
Pidana : hal yang dipidanakan

Hal yang oleh instansi berkuasa dilimpahkan kepada


seorang oknum yang tidak enak dirasakannya dan juga
hal yang tidak sehari-hari dilimpahkan
PROF. MR. MOELJATNO
Hukum pidana merupakan bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku
di suatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan hukum
untuk
 Menentukan perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan/dilarang dan dapat
dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan
 Menentukan kapan dan dalam hal apa mereka yang telah melanggar larangan-
larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana yang telah diancamkan
 Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila
ada oprang yang telah disangka menanggar larangan tersebut
PERKINS

Criminal law is often used to include


all that is involved in the
administration of criminal justice
PROF. D. SIMONS
Keseluruhan larangan atau perintah yang oleh negara diancam dengan nestapa
apabila suatu pidana apabila tidak ditaati
Keseluruhan peraturan yang menetapkan syarat-syarat untuk menjatuhkan
pidana, dan
Keseluruhan ketentuan yang memberikan dasar untuk penjatuhan penerapan
pidana

HUKUM PIDANA FH UB -FACHRIZAL- 8


PROF. POMPE

Aturan hukum yang menentukan


terhadap perbuatan-perbuatan apa
seharusnya dijatuhi pidana dan
apakan macamnya pidana itu
SAWER
Tiga (trias) masalah pokok dalam hukum
pidana :
Perbuatan yang memenuhi syarat-syarat
tertentu
Orang yang melakukan perbuatan
Pidana
DEFINISI VAN HAMMEL
Melarang apa yang bertentangan dengan hukum dan
menegakkan suatu nestapa kepada yang melanggar aturan
keseluruhan dasar dan aturan yang dianut oleh negara dalam
kewajibannya untuk menegakkan hukum (ius puniendi)
Yakni dengan tersebut
Atau sejumlah peraturan yang mengandung larangan-larangan
dan keharusan-keharusan dimana terdapat pelanggarannya
diancam dengan hukuman pidana (ius poenale)
Ius poenale / hukum pidana dalam arti obyektif
dibagi :
Hukum pidana materiil / hukum pidana in abstracto
yang terdapat di dalam kuhp dan peraturan-
peraturan lain
Hukum pidana formil / hukum pidana in concreto
atau hukum acara pidana yang terdapat di dalam
kuhap
Ius puniendi/ hukum pidana dalam arti subyektif dibagi :
Dalam arti luas yaitu hak dari negara atau perlengkapan negara untuk
mengenakan atau mengancam pidana terhadap perbuatan tertentu
Dalam arti sempit adalah hak untuk menuntut perkara-perkara
penjatuhan dan pelaksanaan pidana terhadap orang yang melakukan
perbuatan yang dilarang – hak ini dilakukan oleh badan peradilan
Ius puniendi adalah hak mengenakan / menjatuhkan pidana
Ius puniendi harus berdasarkan ius poenale, yaitu hak utk mengenakan
pidana itu baru ada setelah di dalam hk pidana obyektif ditentukan
sejumlah perbuatan yang dapat diancam dengan pidana
Jadi hk pidana subyektif dibatasi hukum pidana obyektif
KUHP & UUPA
•PENDERITAAN YG SENGAJA DIBEBANKAN
KEPADA ORANG YANG MELAKUKAN
PERBUATAN YG DILARANG UNDANG-UNDANG
Meliputi tindakan tata tertib
•Pasal 44 KUHP dan Pasal 24 UU Perlindungan Anak
HK PIDANA ITU ...
Ultimum mremedium : baru digunakan bila upaya hukum lain tdk mampu / tdk
mempan
Mengiris daging sendiri / pedang bermata dua : hk pidana bertujuan melindungi
kepentingan hukum, tapi dalam pelaksanaannya justru menyerang kepentingan
hukum tersebut
Accessoir : bergantung pd bidang hukum lain, tdk menetapkan norma baru, hanya
menguatkan norma yg diatur dlm UU ybs
SASARAN HUKUM
PIDANA
Warga masyarakat
Diharapkan untuk bertindak seperti apa yang dipandang patut
oleh norma itu atau sebaliknya
Alat perlengkapan masyarakat/negara
Norma hukum yang berbentuk peraturan hukum menjadi
pedoman alat perlengkapan negara
FUNGSI HUKUM PIDANA
Umum : mengatur hidup kemasyarakatan / ketertiban dlm
masyarakat
Khusus : melindungi kepentingan hukum terhadap perbuatan
yang memperkosanya dengan sanksi yg berupa pidana yg
sifatnya lebih tajam bila dibanding sanksi lainnya
Kepentingan hukum : nyawa, kehormatan, kemerdekaan & harta
benda
PERBEDAAN HUKUM PIDANA
DENGAN CABANG HUKUM LAINNYA
HUKUM PUBLIK HUKUM PRIVAT
 mengatur kepentingan perorangan

publik
 Kedudukan para pihak  sejajar
bersifat subordinair
 yg berhak
orang yg langsung
mempertahankan : alat berkepentingan
perlengkapan negara
JENIS-JENIS PIDANA (PASAL 10 KUHP)
Pidana Pokok
Pidana Mati
Pidana Penjara
Kurungan
Denda
Pidana Tambahan
Pencabutan Hak-hak Tertentu
Perampasan Barang-barang Tertentu
Pengumuman Putusan Hakim
SUMBER HUKUM PIDANA INDONESIA

Hukum tertulis
 KUHP
 Peraturan perundang-undangan di
luar kuhp
Hukum pidana adat
STRAFBAAR FEIT
Perbuatan salah dan melawan hk yg diancam pidana dan dilakukan oleh seseorang
yang mampu bertanggungjawab.
Unsur-unsur

1. Handeling (perbuatan manusia);


2. Wederrechtelijk (melawan hukum);
3. Strafbaar gesteld (diancam dengan Pidana);
4. Toereningsvatbaar (mampu bertanggungjawab); dan
5. Schuld (adanya kesalahan)
LANJUTAN
Dalam hukum pidana dikenal beberapa kategorisasi
peristiwa pidana
1) Menurut doktrin
 Dolus dan Culpa;
 Komisionis, Omosionis dan Komisionis per
omisionis;
 Materiel dan Formel;
 Without victim dan with victim
2) Menurut KUHP
DOLUS DAN CULPA
Dolus (sengaja)= perbuatan sengaja yg dilarang dan dincam
dg pidana (Ps. 338)
 Culpa = perbuatan yg dilarng dan diancam dg pidana yg
dilakukan dg tdk sengaja (Ps. 359)
 Komisionis= melanggar larangan (Ps.338)
 Omisionis = melalaikan suruhan (ps. 164)
 Komisionis per omisionis= pd umumnya dilakukan dengan
perbuatan ttpi mungkin juga karena bila tidak berbuat
LANJUTAN

Materiel = perumusan yang menitikberatkan pad akibat


perbuatan tsb yg dilarang dan diancam dg pidana oleh
UU (ps. 338)
Formel= perumusan yg menitikberatkan pada perbuatan
tsb yg dilarang dan diancam dgn pidana oleh UU (Ps.
362)
Without victim = delik tdk ada korban (?..)
with victim = delik dgn ada korban
JENIS HUKUM PIDANA
Hukum pidana materiil & hukum pidana formil
Hukum pidana umum dan hukum pidana khusus
Hukum pidana dikoodifikasi & hukum pidana yang tidak dikodifikasi
Berdasarkan tempat berlaku
 Hukum pidana umum (dibentuk oleh pembentuk undang-undang pusat)
 Hukum pidana lokal(dibentuk oleh pembentuk undang-undang daerah)
Hukum pidana tertulis & hukum pidana tidak tertulis (hukum adat)
Hukum pidana internasional dan hukum pidana nasional
PENGERTIAN ISTILAH
 KRiminalisasi : proses penetapan suatu perbuatan yang dapat
dipidana
 Dekriminalisasi : proses dimana dihilangkan sama sekali sifat
dapat dipidananya suatu perbuatan
 Depenalisasi : perbuatan yang semula diancam pidana, ancaman
pidana ini dihilangkan tetapi masih dimungkinkan adanya
penuntutan dengan cara lain dengan melalui hukum
administrasi

Anda mungkin juga menyukai